Sabtu, 07 September 2013

Capres PDI-P Harus Pemberani

Usai menggelar rapat pada Rakernas III malam tadi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyatakan telah membuat rencana pembangunan Indonesia untuk 2014 hingga 2019 dan akan memastikan bahwa Capres PDI-P bisa menjadi komandan dari rencana pembangunan ini.
"Kami Komisi II Rakernas PDI-P merumuskan sistem pembangunan semesta berencana," kata Ketua Perencanaan Pembangunan Semesta M Prakosa usai Rakernas hari kedua di Econvention Building, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).

Bali Juga Mau Jokowi

Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Bali, Oka Ratmadi tak mempermasalahkan jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ditetapkan sebagai Capres PDI-P 2014, meskipun tradisi trah Soekarno sebagai citra PDI-P akan terkikis.
"Tak masalah kalau bukan trah Soekarno, yang penting dia idelogis dan dia kader. Kami akan dukung," tegas Oka Ratmadi di sela Rakernas III PDI-P, Econvention, Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).
Dirinya membenarkan bahwa dalam rapat yang diikuti semua kader daerah PDI-P, nama Jokowi terus didorong untuk menjadi Capres PDI-P 2014.

Kader Banteng Berhati Gerindra

Hangatnya penyebutan nama Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (Capres) terfavorit versi lembaga survei, ternyata ada kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mengambil sikap sama persis dengan sikap Partai Gerindra, kader banteng hati Gerindra. Adalah Wakil Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengungkapkan, secara pribadi keberatan, bila orang nomor satu di Ibukota itu nyapres. Pasalnya, tugas Jokowi sebagai Gubernur Jakarta masih menumpuk.

Maruarar Benarkan Sinyal Dukungan Mega untuk Jokowi

Ada kedekatan batin yang mendalam antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarno Putri dengan kadernya yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jowo Widodo (Jokowi). Kedekatan itu sudah terbangun sejak Jokowi menjadi Walikota Solo selama dua periode berturut-turut.
”Hubungan Ibu Mega dan Mas Jokowi sangat mendalam dan ideologis,” kata Ketua DPP PDI-P, Maruarar Sirait (Ara) di Ecovention Building, Ecopark Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).

Rakernas PDI-P: Dari Aceh sampai Papua Minta Jokowi Nyapres

Peluang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai kandidat calon Presiden RI semakin terbuka lebar. Sebagian besar Dewan Pimpinan Daerah dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan, Sabtu (7/9/2013), mendukung pencalonan Jokowi sebagai Presiden RI.
Dalam laporan lengkap usulan pandangan kelompok wilayah yang mewakili 33 DPD PDI Perjuangan, sebagian besar di antaranya mengusung nama Jokowi. Hanya sebagian kecil yang mengusulkan nama Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani sebagai capres. Berikut laporan lengkap usulan pandangan delapan kelompok wilayah tersebut.

Jokowi Hadiri Pesta Perkawinan Judika-Duma Riris

Pasangan artis penyanyi Judika dan Duma Riris akhirnya berlangsung khidmat di Taman Bunga Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (7/9/2013) malam.
Pasangan yang resmi menikah pada tanggal 31 Agustus 2013 menggelar pesta pernikahannya yang kedua di Jakarta dengan tema yang tak jauh berbeda dengan konsep pernikahan yang digelar di kawasan Danau Toba, Medan. Tampak jelas hamparan danau mengelilingi lokasi pernikahan Judika dan Duma.

Tanpa Jokowi, PDI-P Amblas

Sejumlah pengamat politik berharap Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)  mampu memunculkan tokoh calon presiden alternatif, seperti Joko Widodo (Jokowi). Dukungan terhadap capres alternatif ini penting untuk menjaga elektabilitas partai di angka 20 persen.
"Tema besarnya kan perubahan. Kalau mereka tidak merespons perubahan ini, bisa anti klimaks," kata pengamat Pemilihan Umum Ray Rangkuti, Jumat (6/9/2013).
Maksud Ray, tak ada pilihan bagi PDI-P untuk tidak mencalonkan Jokowi sebagai capres. "Kalau tidak menetapkan Jokowi, salah dong menetapkan PDI-P sebagai partai perubahan."

Jokowi Bungkam

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak banyak memberikan komentar terkait geliat politik di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Di hari kedua penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional PDI-P, Sabtu (7/9/2013), Jokowi tidak mau menjawab berbagai pertanyaan mengenai politik, terutama tentang pencalonannya sebagai RI-1.
Hari ini Rakernas PDI-P dilangsungkan dengan agenda mendengarkan pandangan umum Dewan Pimpinan Daerah PDI-P. Agenda rakernas itu berlangsung tertutup.
Pada saat itu, Jokowi justru keluar dari acara rakernas. Padahal, sebagian besar DPD PDI-P menyatakan dukungan mereka untuk mencalonkan Jokowi sebagai Presiden RI pada Pemilu 2014.

Spanduk Adu Domba Jokowi-Mega Sudah Dicopot

Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jakarta Timur William Yani terkejut setelah mengetahui keberadaan spanduk bertuliskan "Jokowi Yes, Megawati No" di sejumlah tempat di Jaktim. Ia telah menginstruksikan untuk mencabut spanduk itu.
"Sudah diinstruksikan untuk dicabut segera itu," ujarnya di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).
Berdasarkan laporan anak buahnya, kata William, spanduk itu ditemukan terbentang di empat tempat di Jakarta Timur, yakni Matraman, Kampung Melayu, dan Jalan Pramuka. William menduga, spanduk tersebut dipasang oleh relawan Joko Widodo, yang kini digadang-gadang bakal menjadi calon presiden.
William menyebutkan, partainya tak memiliki wewenang untuk mengatur relawan Jokowi sehingga aksi mereka terkadang di luar garis komando.

Makan Siang Jokowi-Mega, Tak Ada yang Istimewa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini kembali menghadiri Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Econvention, Ecopark, Ancol, Jakarta Utara,Sabtu (7/9/2013). Tampaknya mantan Jokowi punya arti khusus bagi sang ketua umum Megawati Soekarnoputri.
Agenda Rakernas PDI-P hari ini hanyalah pemaparan materi dari Gubernur Lemhanas, Ketua KPK dan pengarahan DPP PDI-P.

Perkuat Biro Hukum DKI, Jokowi Gandeng Yusril

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyadari bahwa Biro Hukum Pemerintah Provinsi DKI cukup lemah. Untuk itu, Jokowi akan menggandeng sejumlah pengacara profesional untuk membantu menangani kasus-kasus hukum yang melibatkan Pemprov DKI.
"Ada kerja sama dengan pengacara. Kita sudah bahas dengan mereka untuk memperkuat," ujar Jokowi di sela Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Hotel Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).

PDI-P Akan Cari Tahu Siapa Pemasang Spanduk "Jokowi Yess, Mega No!"

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Puan Maharani menegaskan tidak ada instruksi pihaknya memasang spanduk Barisan Jokowi For Presiden yang bertuliskan 'Jokowi Yes, Megawati No' di Fly Over Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur.
"Tidak ada instruksi partai karena PDI-P belum membahas sampai ke sana," ujar Puan pada acara Rakernas ke-III PDI-P di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).
Untuk mengetahui siapa pemasang spanduk tersebut, Puan yang juga ketua Fraksi PDI-P di DPR RI ini mengungkapkan pihaknya telah mengerahkan anggotanya di DPC Jakarta Timur untuk melakukan investigasi.

Jokowi Marah Dibilang Mangkir Kerja

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak terima dianggap mangkir dari tugas sebagai orang nomor satu di Ibu Kota lantaran mengikuti Rapat Kerja Nasional III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Econvention, Ancol, Jakarta Utara.
"Mangkir gimana? Apanya yang mangkir? Pagi sampai sore saya juga di tempat kerja," ujar Jokowi dengan nada ketus di lokasi Rakernas III PDIP, Sabtu, 7 September 2013. "Jangan dibesar-besarkan lah."
Menurut Jokowi, dirinya baru bisa disebut mangkir atau mengabaikan tugas sebagai gubernur jika seharian penuh tidak bekerja. Namun, jika hanya setengah hari dan pekerjaan sudah dijalankan, dia merasa sudah berhak untuk mengikuti acara di luar tugasnya dan tak perlu melapor.

Sulbar dan Sumut sama, Capresnya Jokowi

Gelombang dukungan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terus menghampiri Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Dua DPD PDI-P menyatakan dengan gamblang dukungannya kepada Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2014 mendatang.
"Kalau masyarakat kita condong pada Pak Jokowi," kata Ketua DPD Sumatera Utara Panda Nababan dalam Rakernas III PDI-P di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).

JK Pasrah Pada Keputusan PDI-P

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi dingin derasnya dukungan dirinya berpasangan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2014. Mantan wakil presiden RI itu menyerahkan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"Masalah dipasangkan dengan Jokowi saya belum bisa komentari. Banyak harapan seperti itu, makanya saya kembalikan saja pada arus bawah dan tentunya PDI-P," ucap JK kepada wartawan di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jalan Raya Telogomas, Sabtu (7/9/2013).
JK mengaku, tak menutup kemungkinan dirinya akan dipasangkan dengan Jokowi.

DPD Se-Sulawesi: Jokowi Jadi Capres PDI-P 2014

Rakernas Partai Demokrasi ndonesia Perjuangan (PDI-P) memasuki babak penting, mendengarkan aspirasi daerah terkait Pileg dan Pilres. DPD Sulawesi Barat siap mengajukan nama Joko Widodo (Jokowi) agar diusulkan sebagai capres PDI-P.
"Dalam pandangan nanti akan disampaikan," ujar Ketua DPD PDI-P Sulawesi Barat, Agus Ambo Djiwa di Econvention Building, Ecopark, Ancol, Sabtu (7/9/2013).

Usaha Subversi Gerindra Pada Jokowi

Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin menduga ada upaya yang dilakukan oleh Partai Gerindra, untuk menghambat Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Bahkan upaya tersebut, menurutnya dilakukan secara terbuka.
“Polanya cukup sistematis. Saya menangkap kesan skenario itu salah satunya mulai dibangun oleh Partai Gerindra yang akan mencalonkan Prabowo Subianto menjadi calon presiden,” kata Said, seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (6/9/2013) malam.

Dari Indonesia Timur, Jokowi Capresnya

Dorongan pencapresan Joko Widodo (Jokowi) kian gencar dilakukan kader daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), tak terkecuali dari belahan timur Indonesia. Mereka sudah kadung terpesona dengan pria Solo yang belum genap setahun menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Kami meminta dukungan dari DPC dan DPD-DPD lain dari seluruh Indonesia, agar ada keputusan untuk mencapreskan Jokowi," kata Ketua DPC Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ubaidah Buamona, Sabtu (7/9/2013).

Mega Perjelas Sinyal Pencapresan Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali satu mobil dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati. Apabila sebelumnya mereka satu mobil saat datang ke Rakernas III PDIP, sekarang saat meninggalkan gedung lokasi Rakernas, Econvention, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2013).

Lewat Rakernas PDIP, Mega Pertegas Sinyal Tak Akan Nyapres Lagi

Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) jadi ajang Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyerukan semangat regenerasi. Pidato politik Mega yang menegaskan keharusan regenerasi dinilai sebagai pertanda Ibu Mega tak nyapres lagi di 2014.
"Pesannya ya dia mulai mengisyaratkan bahwa saya nggak akan maju jadi presiden. Itu pesannya nggak samar-samar lagi, sudah sangat jelas dan mudah dimengerti, PDI-P memasuki era baru melakukan regenerasi," kata pengamat politik Hamdi Muluk, Sabtu (7/9/2013).

Menunggu Ijab Qabul Jokowi di Rakernas

Hajatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Rakernas yang berlangsung di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara memang ditunggu khalayak luas, seakan menyita perhatian publik.
Tidak saja pendukung dan simpatisan partai warisan besutan Bung Karno tetapi juga partai-partai politik lain. PDI-P dan nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) kini sedang di posisi teratas "trending topic" pemilu 2014.

Mega Kian Cerdas dan Bijaksana

Langkah Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri yang tidak secara terang-terangan mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk meneruskan estafet kepemimpinan nasional, dinilai sebagai tindakan cerdas dan bijaksana.
“Cara Mega perlu mendapat apresiasi. Sebab, langkah yang ditempuhnya sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono,” kata peneliti LIPI Indria Samego, Sabtu (7/9/2013).

Di Hadapan Mega dan Kader Top PDIP, Ketua KPK Puji Jokowi

Ketua KPK Abraham Samad menjadi pemateri soal korupsi di Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Dalam kesempatan itu Abraham Samad memuji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) karena memberikan pelayanan yang dinilai sebagai upaya pencegahan korupsi.
"Saya lihat di sini ada Pak Jokowi, DKI Jakarta cukup bagus pelayanannya dan bisa jadi contoh," kata Abraham Samad di sela-sela pidatonya soal korupsi di hadapan ribuan kader PDI-P, di Ancol, Jakut, Sabtu (7/9/2013).

Jokowi Bacakan Dedication of Life, Jeffrie: Itu Sinyal Pencapresan

Board of Advisor CSIS, Jeffrie Geovanie menilai kepercayaan yang diberikan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk membacakan “Dedication of Life“ Bung Karno pada acara Rapimnas adalah sinyal politik.

Jokowi Now Or Never

Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ramai disebut-sebut sebagai sosok yang potensial menjadi calon presiden untuk Pemilu 2014 mendatang.
Dalam Rakernas III yang diadakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, mulai 6 September hingga 8 September 2013 ini juga dibuka kesempatan kepada seluruh kader perserta Rakernas III untuk menyampaikan aspirasinya, termasuk apabila ada yang ingin membahas mengenai pencapresan.

Jokowi Makin Menggemaskan untuk Dipinang

Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) Efendi Ghazali menilai respons Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) saat menanggapi isu pencalonannya menjadi Presiden RI sudah sangat tepat.
Sikapnya, kata Efendi, semakin menggemaskan untuk dipinang. "Respons itu lahir dari pembawaan yang matang. Kalau pakai konsultan politik, konsultannya juga mantab. Respons dia memang harus makin menggemaskan untuk dipinang," ujar Efendi saat dihubungi, Sabtu (7/9/2013) pagi.
"Gadis" yang akan dipinang "pemuda", lanjut Efendi sangat tepat dianalogikan kepada politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut. Ibarat Jokowi adalah gadis, pemuda adalah pihak yang mau meminangnya, sedangkan PDI-P adalah kedua orangtuanya yang memiliki hak atas anak.

Jokowi Yes. Mega No!

Dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Presiden terus mengalir, seolah tak terbendung. Hal itu salah satunya terlihat dari sebuah spanduk yang terbentang di jembatan layang Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2013).

PDIP Aceh Dukung Jokowi sebagai Calon Presiden

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aceh, Karimun Usman, mengatakan seluruh pengurus partai moncong putih di Aceh mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden dalam pemilihan 2014 mendatang.
"Bukan hanya pengurus dan kader PDI-P, warga Aceh di seluruh kampung juga meminta Jokowi jadi calon presiden," kata Karimun di Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu (7/9/2013).