Jumat, 06 Juni 2014

Suara Jokowi Kian Tergerus, Prabowo Kian Kinclong

CEO Alvara Research Center  Hasanudin Ali  mengatakan, Alvara melakukan survei untuk melihat pilihan capres-cawapres warga  muslim kota  pada Pilpres 9 Juli mendatang. Survei dilakukan pada 18-28 Mei 2014 di 10 kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar.

Jokowi Siap Datangi Sendiri Bawaslu

Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo mengaku akan mendatangi langsung panggilan Badan Pengawas Pemilu. Panggilan terhadap pasangan Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 ini atas dugaan curi start kampanye.
"Saya belum tahu (soal panggilan, red). Tapi apabila memang saya yang harus datang sendiri, saya akan datang. Dan apabila tidak harus datang kan ada tim saya," kata Jokowi kepada wartawan di rumahnya, Solo, Jumat (6/6/2014) malam.

Jokowi Mudik

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) pulang ke Solo di sela kegiatan kampanyenya. Dia tiba di kota kelahirannya itu Jumat malam, (6/6/2014). Mantan Wali Kota Solo itu pulang untuk melepas kangen dengan keluarga dan kerabatnya.
“Menyempatkan pulang karena saya kangen dengan anak dan ibu. Tadi dari Biak Papua, terus ke Jakarta. Sampai Solo sekitar jam 19.00 WIB,” kata Jokowi di Diamond Resto, Solo.
Untuk diketahui, anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, tak ikut ayahnya ke Jakarta ketika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI. Dia tetap tinggal di Solo untuk mengurus perusahaan katering. Ibunda Jokowi, Sudjiatmi, juga masih tinggal di Solo.

Rumah Kontrakan Jokowi Sepi

Rumah kontrakan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Sawo Nomor 32 Menteng, Jakarta Pusat, sepi. Tak terlihat ada satu orang pun atau aktivitas di rumah yang tembok depannya dominan bercat putih dan krem itu.
Pantauan Metrotvnews.com, Jumat (6/6/2014), rumah kontrakan Jokowi terlihat pendek karena diapit dua bangunan dua lantai. Meski terjepit, rumah berpagar besi warna hijau tanpa penjaga itu tampak asri dengan satu pohon, sejenis pohon ketapang, di halamannya.
Seperti rumah Jokowi, lingkungan di sekitar rumah kontrakan capres bernomor urut dua itu pun lengang.

Jumhur Hidayat Galang Dukungan Jokowi-JK di Jawa Barat

Ratusan massa yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) mendeklarasikan diri mendukung pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK. Mereka melakukan konvoi mulai dari Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, dan berkeliling Jawa Barat untuk sosialisasikan Jokowi-JK.

Wajar Jika Jokowi Lancarkan Serangan Halus ke Prabowo

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai wajar calon presiden Joko Widodo melancarkan serangan halus kepada Prabowo Subianto. Pasalnya, Jokowi juga banyak menerima kampanye hitam pada masa pemilihan presiden 2014.
"Tentang berbagai bentuk serangan halus, itu merupakan hal yang wajar. Karena Jokowi merasakan betul bagaimana kampanye hitam dilancarkan secara masif dan penuh fitnah," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ketika dikonfirmasi, Jumat (6/6/2014).

Komunitas Keluarga Besar Pencinta Kabah Deklarasi Dukung Jokowi-JK

Komunitas Keluarga Besar Pencinta Kabah yang beranggotakan aktivis Islam lintas kampus, mahasiswa, pergerakan pemuda, dan kiai kampung, mendukung pasangan calon Joko Widodo dan Jusuf Kalla memenangi pemilihan presiden 2014.
"Komunitas ini untuk mewadahi para aktivis dari sejumlah organisasi sayap partai Islam yang mendukung pasangan Jokowi-JK," kata Koordinator Nasional komunitas keluarga besar pencinta kabah, Usamah Hisyam di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Agenda Aksi Pemberantasan Korupsi Jokowi-JK

Korupsi yang sudah mewabah ke semua lapisan penyelenggara negara seperti eksekutif, legislatif, yudikatif, dan birokrasi bukan hanya sekadar merugikan keuangan negara. Namun juga telah merusak sistem hukum serta melemahkan mental manusia Indonesia dan sendi-sendi sosial budaya masyarakat.
Berikut visi-misi Jokowi-JK bila terpilih menjadi presiden pada 9 Juli mendatang di bidang pemberantasan korupsi seperti disampaikan Tim Hukum Pemenangan Jokowi-JK Asep Rahmad Fajar dalam konferensi pers di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara 32, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014).

Dibutuhkan Pemimpin yang Merakyat

Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo - Jusuf Kalla, Budiman Sudjatmiko, mengatakan, setelah 16 tahun Reformasi, negeri ini masih berada transisi demokrasi yang mengkhawatirkan.
Di satu sisi, ada capaian-capaian yang harus diapresiasi, tetapi di sisi lain masih terdapat masalah yang cukup kompleks dikarenakan lemahnya kepemimpinan nasional.

Diduga Babinsa Juga Bergerilya di Jabar dan Yogya

Selain di Jakarta, tim kuasa hukum pasangan Jokowi-JK menduga ada pengerahan massa yang dilakukan Badan Pembina Desa (Babinsa) untuk mendukung pasangan capres-cawapres lain terjadi di beberapa wilayah. Dalam laporannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dugaan pengerahan massa juga terjadi di 3 tempat, yakni Gunung Kidul, Jawa Barat dan DKI Jakarta tepatnya di Cideng, Jakarta Pusat.

Lubuklinggau Targetkan Menang 70% Suara untuk Jokowi-JK

Ketua Relawan Tim Kemenangan untuk Joko Widodo-Jusuf Kalla (Timku Jokja) Lubuklinggau, HM Khoirul Umri, menargetkan bisa meraup 65-70 persen suara pemilih di Kota Lubuklinggau untuk kemenangan pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, pada pemilihan presiden mendatang.
Target itu menurutnya cukup realistis, karena sudah berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan relawan Timku Jokja di Lubuklinggau.

Capresnya Dijual Tak Laku-laku, Serang Capres Lain dengan Kampanye Hitam

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, AA Ari Dwipayana menilai maraknya kampanye hitam menjelang pemilu presiden (pilpres) tak lepas dari figur-figur pasangan calon yang akan bersaing pada 9 Juli nanti. Menurutnya, ketika elektabilitas figur yang diusung ternyata sulit diangkat maka strategi yang digunakan adalah kampanye hitam untuk menggerus suara ke kubu pesaing.

Takut Kalah, Jokowi Dilaporkan Bawaslu Karena Dianggap Pakai KTP Palsu

Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kali ini bukan persoalan dugaan mencuri start kampanye tetapi dugaan menggunakan KTP palsu saat mendaftarkan diri sebagai capres di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut data yang dihimpun merdeka.com, pelapor adalah warga Jakarta bernama Sahroni yang merupakan anggota Formad Jakarta Baru. Dia datang melapor ke Bawaslu sekitar pukul 14.00 WIB.

Takut Kalah, Coba Ganjal Jokowi-JK Lewat Mahkamah Konstitusi

Dua orang warga DKI Jakarta hari ini mendaftarkan uji materi UU Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK). Yonas Risakotta dan Baiq Oktavianty menggugat konstitusionalitas pencalonan presiden yang tidak mengundurkan diri dari jabatan gubernur.
Kuasa hukum pemohon, Wakil Kamal membenarkan pendaftaran pengajuan uji materi itu terkait dengan pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden di Pilpres 2014.

Jusuf Kalla: Indonesia Harus Dipimpin Orang Cerdas

Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, bangsa Indonesia harus dipimpin orang yang cerdas, merakyat, bisa dipercaya, dan jujur.
"Seperti Pak Jokowi, kalau dia gak dipercaya, mana mungkin bisa meraih suara 99 persen di Solo dan terpilih jadi gubernur DKI. Ini bukti dia dipercaya rakyat, karena merakyat," ujar Jusuf Kalla saat mengukuhkan relawan Posko Kita untuk Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kota Padang, Jumat (6/6/2014).

Kubu Prabowo Minta Bawaslu Panggil Paksa Jokowi

Kubu pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memanggil Joko Widodo (Jokowi) terkait dugaan pelanggaran curi start kampanye. Pasalnya, capres nomor urut dua itu sudah tiga kali tidak memenuhi panggilan Bawaslu.
"Bawaslu harus bersikap tegas terhadap sikat tidak kooperatif Jokowi. Sebagai institusi negara Bawaslu tidak boleh ragu untuk memanggil paksa Jokowi," kata Tim Advokasi Prabowo-Hatta Habiburokhman di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Jumat (6/6/2014).

Jokowi-JK rajai media sosial, Prabowo-Hatta berkuasa di Google

Pertarungan dua pasang capres/cawapres di dunia maya semakin sengit, Jokowi-JK masih merajai percakapan di media sosial, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta menyalip dan eksis di search engine (mesin pencari) google.
Hasil pantauan VComm dari tanggal 30 Mei-5 Juni 2014, Jokowi-JK menguasai 59,81% percakapan di ranah media sosial, sedangkan Prabowo-Hatta harus puas dengan 40,19% sebaran percakapan.
"Di 34 provinsi, Jokowi-JK masih unggul, dan hanya selisih tipis dengan pasangan Prabowo-Hatta di Jambi, Bengkulu dan Bali," ungkap peneliti media sosial, VComm Arif Hidayat, dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (6/6/2014).

Lewat lagu, Asosiasi Pasar Seni & Antik Bandung Dukung Jokowi-JK

Asosiasi Pasar Seni dan Antik Bandung mensosialisasikan lagu ciptaan Dani Yudiana kepada pedagang yang ada di komplek pertokoan Cikapundung Bandung, Jumat (6/6) siang. Lagu tersebut diciptakan untuk memberikan dukungan terhadap pasangan nomor urut dua, Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.
"Lagu ini saya ciptakan seminggu lalu. Sederhana, pembuatannya juga hanya sekitar setengah jam," kata Dani saat ditemui di Pasar Seni dan Antik Bandung, Jumat (6/6/2014).

Relawan Aswaja Gelar Aksi Damai Jelaskan Ke-islaman Jokowi di Bunderan HI

"Jokowi-JK, Jokowi-JK, Jokowi-JK". Seruan dan yel-yel inilah yang terdengar dari puluhan pemuda yang menggelar aksi damai di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (5/6/2014) pukul 16.00 WIB.
Dalam aksinya, puluhan pemuda yang berasal dari Jaringan Nasional Relawan Aswaja untuk Jokowi-Jusuf Kalla (JK), terlihat mengitari bunderan HI.

Revolusi Mental Pemuda Mulai dari Sederhana dan Pakai Produk Lokal

Ratusan anak muda pendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Jumat (6/6/2014) sore, berkumpul dalam acara Gerakan Nasional Revolusi Mental memperingati Hari Lahirnya Bung Karno di Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Koordinator Pelaksana Gerakan Nasional Revolusi Mental, Muhammad Pradana Indra Putra, mengatakan acara itu mengajak anak muda untuk melakukan revolusi mental.

Jokowi Bayar JK Satu Sajadah ke Wiranto

Ketua Partai Hati Nurani Rakyat, Wiranto menganggap Jusuf Kalla (JK) masih pasangannya.
Wiranto pernah berpasangan dengan JK di Pemilihan Presiden tahun 2009 lalu. "Keputusan pencabutannya belum ada kok, sudah saya cek," kata Wiranto.
Wiranto mengungkapkan itu dalam di Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Hanura untuk pemenangan Jokowi-JK, Jumat (6/6/2014).

Harris Indra: Banyak Kader dan Pengurus Gerindra Dukung Jokowi

Salah satu pendiri Partai Gerindra, Muhammad Harris Indra, menyatakan bukan hanya dirinya kader Partai Gerindra yang mendukung Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden RI periode 2014-2019. Menurutnya, banyak pula kader dan pengurus Partai Gerindra yang mendukung Jokowi-Jusuf Kalla, namun tak mau bersuara.
"Pengurus Gerindra yang mendukung Jokowi itu banyak. Banyak yang kirim SMS dan BBM (Blackberry Messanger) ke saya. Ini bukan klaim lho," ujar Harris kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Ratusan Anak Muda Hadiri Gerakan Nasional Revolusi Mental di Taman Menteng

Ratusan anak muda berpartisipasi dalam acara Gerakan Nasional Revolusi Mental memperingati Hari Lahirnya Bung Karno di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014).

Lulung: Jokowi Dipilih, Indonesia Tenggelam

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Lulung Lunggana menyebut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang mencalonkan diri menjadi presiden, telah ingkar kepada Tuhan. "Dia kan waktu diangkat jadi gubernur dulu sudah mengucap janji atas nama Tuhan," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 6 Juni 2014.

Komunitas Seniman Batak Luncurkan Lagu "Jokowi Presiden"

Dukungan kepada calon presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengalir dari berbagai kalangan. Dukungan itu tak hanya berasal dari partai politik yang resmi mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) tetapi juga para relawan untuk kemenangan pasangan nomor urut 2 itu.
Koordinator Komunitas Seniman Batak Dakka Hutagalung mengatakan, sebagai bentuk dukungan kepada Jokowi, pihaknya meluncurkan lagu yang berjudul Jokowi Presiden.

Kubu Jokowi-JK Siap Perang dengan Jenderal Cyber PKS di Medsos

Kubu Jokowi-Jusuf Kalla (JK) angkat bicara soal jenderal dan pasukan tempur di media sosial yang diterjunkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk memenangkan Prabowo-Hatta. Kubu Jokowi-JK menduga, pasukan cyber tersebut merupakan 'tentara' bayaran.
"Ya jelas dong (mereka dibayar). Apalagi coba," kata Budiman Sudjatmiko kepada merdeka.com di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara No 19, Menteng, Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Ini Penyebab Jokowi-JK Selalu Diserang Kampanye Hitam dan Fitnah

Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla tegaskan jika dirinya bersama Joko Widodo tidak miliki dosa sosial yang sulit dicari kelemahannya hingga muncul banyak kampanye hitam dan fitnah.
"Orang mau menjadi presiden harus lebih banyak amal sosialnya daripada dosa sosialnya. Jokowi-JK Insya Allah banyak amal sosialnya. Dan alhamdulillah tak punya dosa sosial, tak korupsi," kata JK saat berdialog dengan relawan Jokowi-JK di markas besar "Tuah Sakato" di Padang, Jumat (6/6/2014).

'Opor Ayam' untuk Menangkan Jokowi-JK

Pendiri Ormas SBY Fans Club Indonesia, Dody Susanto, membuat sebuah organisasi pendukung untuk memenangkan Jokowi-JK di Pilpres 2014 ini.
SBY Fans Club dulu merupakan organisasi yang berperan penting dalam memenangkan SBY-JK dalam Pilpres tahun 2004 lalu.
Dody menamakan nama organisasinya yang baru ini dengan nama unik dan sedikit nyeleneh yakni "Opor Ayam".
Ini bukan nama makanan opor ayam sungguhan namun merupakan akronim dari "Obrolan Pemimpin Ocehan Rakyat Akur Yakin Akan Menang".

Lima Organisasi Sayap Partai Deklarasi Dukungan Terhadap Jokowi-JK

Lima organisasi sayap kepemudaan partai mendeklaraskan dukungangan terhadap pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden mendatang, di Taman Menteng, Jakarta, Jumat, (6/6/2014).
Organisasi tersebut diantaranya Taruna Merah Putih, Garda Pemuda Nasdem, Pemuda Hanura, Gema Saba, dan GM PKPI.

Ini Kampanye Jelekkan Jokowi di Media Sosial

Direktur Eksekutif Politicawave, Yose Rizal mengatakan masa kampanye pemilihan calon presiden dan wakil presiden tak hanya ramai dengan pemaparan visi dan misi. Serangkaian kampanye hitam dan kampanye negatif juga menyerang pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo Jusuf Kalla.
Berdasarkan analisa percakapan di media sosial yang dilakukan politicawave.com pasangan Jokowi-Jusuf Kalla lebih banyak menjadi sasaran kampanye negatif. Politicawave melakukan pemantauan percakapan di media sosial selama Mei 2014 lalu seperti facebook, twitter, blog, you tube dan media online. “Serangan kampanye negatif untuk Jokowi mencapai 95 persen,” ujar Yose saat dihubungi, Jumat, 6 Juni 2014.

PKS Mensinyalir Ada Pihak Ketiga Ingin Kacaukan Pemilu

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Hidayat Nur Wahid mensinyalir ada pihak ketiga yang ingin mengacaukan jalannya pemilihan umum presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 dengan mengadu domba dua kubu yang bersaing di Pilpres.
"Sangat mungkin ada pihak ketiga ingin mengacaukan suasana (Pilpres) dengan mengadu domba antara dua capres cawapres dan antara dua pendukungnya," kata Hidayat ditemui di DPR RI, Jumat (6/6/2014).

Diserang Kampanye Hitam, Relawan Jokowi - JK Diminta Tenang

Ketua Relawan Indonesia Hebat Jokowi - Jusuf Kalla, Rian Andi Sumarno, mengatakan, ada upaya-upaya untuk mendorong Kejaksaan Agung agar mengaitkan kasus dugaan korupsi Bus Transjakarta dengan Jokowi.
"Ada pihak-pihak yang menghendaki Jokowi dapat dipanggil ke Gedung Bundar, Kejaksaan Agung," katanya di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014).
Dikatakan Rian, beredarnya surat palsu bahwa Jokowi minta penyidikan ditunda, juga sudah mengindikasikan bahwa kasus Transjakarta telah dipolitisir bahkan dijadikan alat kampanye hitam.

Ahok Berharap Agar Jokowi Gagal Jadi Presiden

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap agar Gubernur DKI Non-Aktif Joko Widodo tidak terpilih dalam pemilihan presiden mendatang.
Ia mengaku masih ingin melihat Jokowi menjabat sebagai gubernur, dan kembali melakukan blusukan. Hal itu dikatakannya saat menanggapi pertanyaan para wartawan yang menanyakannya seputar kapan ia akan melakukan blusukan, mengingat sejak ia mulai menjabat sebagai Plt Gubernur per 1 Juni, belum sekali pun ia melakukan blusukan seperti yang sering Jokowi lakukan.

Sembilan Kepala Daerah Jadi Jurkamnas Jokowi

Sembilan orang kepala daerah terdaftar sebagai juru kampanye nasional tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun, baru tiga orang di antaranya yang sudah mengajukan izin cuti kampanye kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Berdasarkan Surat Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK Nomor 011/EX/JKWJK/VI/2014 Perihal Daftar Jurkamnas dan Jadwal Kampanye Per Provinsi yang diterima KOMPAS.com, sembilan orang kepala daerah itu terdiri dari enam orang gubernur, dua orang wakil gubernur, dan seorang wali kota.

Jokowi Ingin Kembalikan Sifat Indonesia Banget!

Juru Bicara Joko Widodo-Jusuf Kalla, Abdul Kadir Karding mengamini pendapat Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) Fadjroel Rachman soal sosok Jokowi yang dinilai pro perubahan. Karding menyebut Jokowi memang berniat mengembalikan karakter asli masyarakat Indonesia.
"Pak Jokowi ingin membawa perubahan mental, karakter anak bangsa. Kembali ke sifat yang Indonesia banget," kata Karding saat dihubungi Jumat (6/6/2014).

Jokowi Memang Butuh Pengalaman Saya

Sepekan setelah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menetapkan dirinya sebagai pendamping bagi calon presiden Joko Widodo alias Jokowi, Muhammad Jusuf Kalla terbang ke Surabaya. Dia berhasil menyingkirkan dua nama lainnya dijagokan menjadi kandidat wakil presiden dari koalisi dipimpin partai banteng, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad.

Marzuki: Jokowi Panik

Anggota dewan penasihat tim kampanye nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu Presiden 2014, Marzuki Alie, menilai calon presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah dilanda kepanikan. Menurut Marzuki, kepanikan Jokowi nampak dari banyaknya sindiran yang dilontarkan untuk Prabowo-Hatta.
"Kalau saya lihat, dalam tanda kutip, ada kepanikan," kata Marzuki, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (6/6/2014).

Juru Parkir Galang Dana untuk Jokowi-JK

Paguyuban Juru Parkir Mojokerto, Jawa Timur, menggalang dana untuk pemenangan calon presiden nomor urut 2 Jokowi-JK.

Tukang Becak di Jombang Urunan Sumbang Jokowi-JK

Puluhan tukang becak di Jombang menstranfer sejumlah uang ke rekening Bank BRI atas nama pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi - JK), melalui BRI Jombang, Jumat (6/6/2014).
Uang yang ditransfer tidak banyak, hanya Rp 700.000, merupakan hasil iuran dari para tukang becak simpatisan Jokowi-JK yang mengkal di berbagai lokasi Kota Jombang, dan sumbangan spontan salah satu nasabah BRI Jombang.
Puluhan abang becak itu berkumpul lebih dulu di belakang pos polisi Bunderan Ringin Contong.
Sembari menunggu teman-temannya berkumpul, mereka mengumpulkan iuran secara sukarela. Selanjutnya, dengan menggenjot becak masing-masing uang itu dibawa bersama-sama ke BRI Cabang Jombang di Jl Wahid Hasyim.

Kampanye SARA ke Jokowi, Alwi Shihab: Itu Wahabi

Tim sukses calon presiden dan wakil presiden dari poros koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo - Jusuf Kalla membentuk tim Bravo lima untuk menangkal seputar kampanye hitam menyangkut isu SARA yang kerap diarahkan kepada Jokowi. Hari ini, Jumat (6/6/2014), tim itu menyambangi Pondok Pesantren Al-Islam Kota Yogyakarta.

Anies: Jokowi-JK Hadir di Seluruh Wilayah, Bukan Cuma di Padat Pemilih

Juru bicara tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014, Anies Baswedan, mengatakan bahwa Jokowi-JK ingin memahami Indonesia secara utuh di masa kampanye pilpres. Semuanya ditunjukkan dengan membagi wilayah kampanye dari barat dan timur Indonesia.
"Visinya adalah pesan bahwa pemerintahan Jokowi-JK akan hadir di seluruh wilayah Indonesia, bukan cuma di tempat yang padat penduduk, yang banyak pemilihnya," kata Anies, saat dihubungi, Jumat (6/6/2014).

Pemerintahan Jokowi-JK Tak Akan Mentolerir Aksi Kekerasan

Tim sukses pasangan capres cawapres Jokowi-JK yang tergabung dalam tim "Bravo 5" mengunjungi Pondok Pesantren Al Islam Gedong Kiwo Yogyakarta. Di depan para santri, tim sukses Jokowi-JK ini menyinggung tentang aksi intoleransi yang terjadi di Kabupaten Sleman, DIY, beberapa waktu lalu.
"Aksi intoleransi itu kan hanya kelompok-kelompok kecil saja, jika kita bersama-sama sepakat menyelesaikan itu saya kira akan selesai," ujar Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Jumat (6/6/2014).

Para Profesor Sulsel Dukung Jokowi

Forum Profesor sejumlah perguruan tinggi dan tokoh senior se-Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan dukungannya terhadap calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Jokowi-JK. Mereka menilai JK memiliki integritas tinggi dan berjasa atas kemajuan wilayah itu.
Tak hanya itu, Jokowi-JK juga dianggap berpengalaman di bidang pemerintahan. Jokowi sempat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Kini, Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta non-aktif. Sementara JK bahkan pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009.

Relawan Jokowi Bersih-bersih Pasar Oebobo

Kupang: Ratusan relawan yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi dan Perempuan Sehati Sesuara (Persehati) Jokowi-JK membersihkan Pasar Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (6/6/2014). Aksi ini digelar untuk menarik perhatian dan simpati warga serta mempermudah proses pemenangan Jokowi-JK di NTT.
Relawan yang terdiri dari ibu-ibu dan pemuda ini bergotong royong membersihkan selokan dan tumpukan sampah di dalam Pasar Oebobo. 

Sinjai Targetkan 70% Suara untuk Jokowi-JK

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan telah menargetkan kemenangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) Jusuf Kalla (JK) sebanyak 70 persen di Kabupaten Sinjai. 

Jokowi Bentuk Tim Bravo Lima

Tim sukses calon presiden dan wakil presiden dari poros koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo - Jusuf Kalla membentuk tim Bravo lima untuk menangkal seputar kampanye hitam menyangkut isu SARA yang kerap diarahkan kepada Jokowi. Tim yang terdiri dari lima orang ini akan berkeliling ke sejumlah pondok pesantren untuk memastikan isu seperti itu tidak mempengaruhi citra Jokowi di kalangan santri dan kiai.

Jokowi di Mushallah Bandara Sultan Hasanuddin

Calon Presiden RI, Joko Widodo mengambil saf salat di dekat tempat wudhu musala Bandara Sultan Hasanuddin.
Sebenarnya Jokowi sudah disiapkan saf depan musala, namun dia menolak.

Peta Dukungan Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta di 10 Kota Besar

Alvara menggelar survei untuk mencari tahu peta dukungan para pemilih muslim di 10 kota besar di Indonesia. Hasilnya, Jokowi-JK masih unggul di beberapa wilayah.

Relawan Jokowi-JK Bagi-bagi Bakso dan Kaos

Ada lagi cara unik yang dilakukan pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Jokowi-JK. Puluhan relawan menggelar aksi bagi-bagi bakso dan kaos kepada masyarakat Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (6/6/2014) siang.
Aksi ini disambut baik warga Batang termasuk yang sedang melintasi jalanan utama wilayah itu.

Donasi ke Rekening Pemenangan Jokowi-JK Hari Ini Rp 27,3 M

Tim Pemenangan Jokowi-JK rutin melaporkan donasi yang masuk ke rekening Joko Widodo/Jusuf Kalla baik donasi perseorangan maupun perusahaan. Khusus hari ini, Jumat (6/6/2014), dana yang masuk mencapai angka Rp 27,3 miliar.

Pekan Depan, Elektabilitas Prabowo-Hatta Bisa Salip Jokowi-JK

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan elektabilitas pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dapat menyalip atau mengalahkan Jokowi-JK pada pekan depan karena ada dukungan dari Rhoma Irama maupun mesin partai koalisi merah putih yang terus bekerja keras.
"30 hari dalam politik itu cukup lama saya kira minggu depan kita salip Jokowi-JK," ujar Hashim Djojohadikusumo usai menghadiri deklarasi dukungan Federasi Serikat Pekerja Perkebunan (FSPP) kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut satu Prabowo-Hatta di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Tak Mahir Pidato, Rapopo!

Artis peran Yama Carlos (33) menyadari bahwa calon presiden pilihannya, Joko Widodo atau Jokowi, tak cakap dalam berpidato. Namun, bagi pria bernama asli Hamba Ramanda ini bukan hal utama dibandingkan dengan kerja nyata yang dilakukan oleh Jokowi.
"Sudah lah, masa-masa bergelora sudah cukup. Mungkin di satu sisi tidak bisa berpidato, tapi kerjanya nyata. Enggak usah kebanyakan ngomong, tapi dikerjakan lah," kata Yama usai jumpa pers film Para Pemburu Gajah, yang dibintanginya, di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2014).

Akbar Tanjung Akui Di Belahan Timur Milik Jokowi-JK

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya Akbar Tandjung menyakini, kader partainya bakal solid memilih Prabowo-Hatta. Namun dia tak memungkiri banyak kader Golkar yang juga kepincut pasangan Jokowi-JK.
"Ya yakin mayoritas kader Golkar memilih Prabowo-Hatta sesuai dengan keputusan partai. Memang untuk Pak JK, saya juga tak mengingkari bahwa ada yang memilih dia khusunya di daerah timur, lebih khusus lagi di daerah Sulawesi Selatan. Dan saya yakin itu tentu akan banyak memilih dia," kata Akbar di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2014).

Tim Pemenangan Jokowi-JK DIY Terima Laporan Pengerahan Babinsa di Kota

Ketua Tim Pemenangan Capres-Cawapres Jokowi-JK tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bambang Praswanto mengungkapkan, pihaknya juga menerima laporan dari relawan, bahwa di wilayah Kota Yogyakarta terdapat modus pengerahan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
“Selain Gunungkidul, ternyata kita juga baru saja menerima laporan kasus itu terjadi di Kota Jogja. Ini mungkin tindakan sistematis dan massif,” kata Bambang, Jumat (6/6/2014).

Alwi Sihab: Mereka benci karena Jokowi itu NU sekali

Mantan Ketua Umum PKB yang juga Tokoh NU Alwi Sihab, menyatakan kegelisahannya terkait dengan sejumlah aksi intoleransi yang terjadi di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Alwi, apa yang terjadi sesungguhnya bukan dilakukan oleh orang Indonesia beragama Islam, tetapi mereka adalah orang Islam yang kos di Indonesia.

Jokowi - JK Janji Kembangkan Transportasi Murah Energi

Indonesia setiap tahun menghabiskan dana yang cukup besar untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2014 saja misalnya, pagu belanja untuk subsidi BBM mencapai Rp 285 triliun atau naik Rp 74,3 triliun dari pagu sebesar Rp 210,7 triliun yang telah ditetapkan dalam APBN 2014.
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla memandang pembengkakan dana subsidi BBM tersebut tidak produktif. Oleh karena itulah kalau terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berjanji akan merancang strategi untuk melakukan transformasi energi dari yang selama bertumpu pada BBM ke sumber energi lain yang lebih murah.