Jumat, 18 April 2014

Jokowi-JK peringkat teratas pemberitaan

Lembaga survei Indonesia Indicator (I2) menyatakan, kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menduduki peringkat teratas dalam pemberitaan media online pada kurun waktu 10-17 April 2014.
"Pasangan Jokowi dan JK mendapat ekspos media sebanyak 4.756 berita sejak 10-17 April 2014," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang melalui keterangan tertulis di Jakarta Jumat (18/4/2014).

KM ITB Klarifikasi Aksi Demo Tolak Jokowi

Kabinet Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB) merilis klarifikasi atas aksi untuk menolak kegiatan studium generale atau kuliah umum oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 17 April 2014 lalu.

Jokowi Tak Hadiri Pernikahan Puri Ubud

Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) tidak menghadiri pernikahan keluarga Puri Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (18/4/2014).

Pengamat: Rencana Kabinet Kerja Jokowi Sangat Bijaksana

Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Wara Sinuhaji mengatakan, kabinet kerja yang dibangun Joko Widodo (Jokowi) dalam pendekatannya dengan elite partai politik (Parpol), sangat bijaksana. Jokowi yang diusung PDI Perjuangan itu membangun koalisi itu karena melihat koalisi pemerintahan sebelumnya, yang terlihat semu.
"Jokowi membangun koalisi dengan Partai Nasdem karena mempunyai tujuan demi rakyat. Kabinet kerja itu membawa pengaruh positif dalam bursa pemilu presiden,” ujarnya kepada Suara Pembaruan di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (18/4/2014) malam.

Ternyata Jokowi ke Solo Bukan ke Bali

Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menghabiskan waktunya di Bali, di tengah hiruk pikuk politik penjajakan koalisi. Sedangkan Joko Widodo memilih kembali ke Solo hari ini.
"Pak Jokowi dipastikan tidak ke Bali. Pak Jokowi istirahat ke Solo," kata Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pesan singkatnya, Jumat (18/4/2014).
Solo kata Hasto bukan hanya tempat kelahiran yang membesarkan Jokowi. Lebih dari itu, Jokowi menurutnya berhasil menjadi pemimpin kota yang mengamalkan Pancasila.
"Ini dilakukan melalui kebijakan pemerintahan yang merakyat seperti penataan pasar tradisional, menjadikan Solo sebagai pusat batik, penataan pedagang kaki lima dan menjadikan Solo sebagai kota festival," tutur dia.

Jokowi vs Prabowo, Kedudukan Sementara 1-1

Bak pertandingan sepakbola, rivalitas kedua capres berelektabilitas tinggi, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, berlangsung seru. Dengan strategi yang berbeda, keduanya berusaha mencetak dukungan dari partai-partai lain. Sejauh ini, kedudukan masih sama kuat.
PDIP, partai yang mencapreskan Jokowi, sudah memastikan satu partai koalisi, yakni Partai NasDem. Setelah melancarkan gerilya terbuka ke sejumlah parpol, akhirnya PDIP mampu menggandeng NasDem lewat pertemuan 'delapan mata' yang diikuti oleh Jokowi, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Ketum NasDem Surya Paloh, dan Sekjen NasDem Patrice Rio Capella, Sabtu (12/4) lalu.

PPP Merapat ke Gerindra, Ini Komentar Jokowi

Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) sebelum terbang ke Bali menanggapi koalisi yang dibangun oleh Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jokowi mengatakan, PDIP tak masalah dan tak merasa terganggu dengan koalisi yang baru terbentuk tersebut.
"Ya tidak apa-apa. Baik-baik saja. Ingin gabung ke sini ya terbuka, ke sana ya terbuka," ujar pria yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta tersebut, Jumat (18/4/2014).

Jokowi Meunju Bali Susul Mega?

Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) bertolak dari rumah dinasnya menuju luar kota. Ke mana? Mungkinkah ikut bertemu Mega di Bali?
Pantauan di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014) iring-iringan mobil Jokowi berangkat pukul 15.40 WIB. Jokowi yang berada di mobil Innova hitam dikawal dengan dua Nissan X-Trail hitam dan seorang petugas Dishub.
"Jangan diikuti," ujar petugas Dishub itu sambil menyetop wartawan.
"Mau ke luar kota," imbuh salah satu ajudan kemudian.
Jokowi tidak memberitahu akan ke mana tujuan dia pada saat liburan panjang ini. Sebelumnya dia pun menyatakan tak tahu menahu mengenai agenda Megawati di Bali.

Ini Puisi Karya Wiji Tukul yang Disuka Jokowi

Adik Wiji Tukul, Wahyu Susilo semringah, begitu mendengar pengakuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi suka membaca puisi kakaknya.
Wahyu membenarkan pernyataan Jokowi. Saat  menjadi Wali Kota Solo, Jokowi diakui Wahyu Susilo selalu menggelar acara peringatan Orang Hilang di rumah dinasnya, Loji Gandrung.
"Saya jadi teringat, tahun 2010 lalu, Jokowi menggelar acara peringatan orang hilang. Di sana, puisi-puisi karya kakak saya dibacakan. Jokowi suka dengan puisi kakak saya yang berjudul 'Peringatan'," ujar Wahyu Susilo kepada Tribunnews.com, Jumat (18/4/2014).

Jokowi Akan Paparkan Visi dan Misi dalam Waktu Dekat

Sementara Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan secara resmi mengumumkan berkoalisi pada Pilpres 2014, Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) baru menyatakan akan menyampaikan visi dan misi sebagai capres pasca pileg. Namun hal tersebut urung dilakukan oleh Jokowi.
"Rencananya kan minggu ini, tapi kan sekarang libur," jawab Jokowi saat ditanya visi dan misi oleh wartawan di kediamannya, Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).

Jokowi: Kita Mau Dengan Golkar, Tapi Tak Mau Bagi-bagi Menteri

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dikabarkan bertolak ke Bali. Selain menghadiri pernikahan koleganya, Mega juga disebut-sebut akan menemui Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical.
Saat ditanyai soal rumor pertemuan Mega dengan Ical di Bali, Jokowi mengaku tak tahu apa-apa.
"Wong saya disini, kok tanya ke saya, kita kan udah pernah ketemu dari dulu dengan Golkar, kita sih mau saja kerjasama dengan Golkar tapi kita tidak mau bagi-bagi kursi, bagi-bagi menteri, karena rakyat tidak dapat merasakannya, kita ketemu harus mengagendakan kepentingan rakyat dan agenda negara ke depan," kata Jokowi saat ditemui di rumah dinas, Jakarta, Jumat (18/4/2014).

Jokowi: Kalau Bagi-Bagi Kursi, Rakyat Sengsara

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani blak-blakan menyatakan akan membangun koalisi untuk bagi-bagi kursi menteri. Capres PDIP Jokowi menyatakan pihaknya tak akan melakukan hal serupa.
"Kita nggak mau bagi-bagi kursi. Pemerintahan ke depan harus profesional. Rakyat nggak akan menikmati kalau pemerintah cuma bagi-bagi kursi," ujar Jokowi di kediamannya, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).

Dicurhati Petugas Kebersihan, Jokowi Kasih Uang Kontrakan

Gubernur DKI Jakarta Jokowi disambangi oleh 13 PHL dari Sudin Kebersihan Jakarta Pusat. Para PHL tersebut belum menerima gaji selama dua bulan terakhir.
"Tadi mereka curhat (mencurahkan hati) katanya belum digaji 2 bulan. Padahal mereka butuh untuk bayar kontrakan. Jadi ya saya kasih buat bayar kontrakan," ujar Jokowi di Rumah Dinas, Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).

Jokowi Soal Puisi Satire Fadli Zon: Kalau Puisi Wiji Thukul Saya Baca

Waketum Gerindra Fadli Zon kembali berpuisi satire yang kali ini bertajuk 'Aku Raisopopo'. Capres PDIP Jokowi mengaku belum membaca puisi satire tersebut.
"Apa isinya? Saya belum baca. Kalau puisi sastrawan seperti WS Rendra, Wiji Thukul, itu baru saya mau baca. Wiji Thukul itu bagus lho puisinya," ujar Jokowi di Rumah Dinas, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).

Jokowi Sebut Mega ke Bali, Belum Pastikan Agenda Bahas Cawapres

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan akan mengadakan pertemuan penting di Bali. Capres PDIP Jokowi membenarkan kepergian Mega, namun tak tahu apa agendanya.
"Iya Bu Mega di sana," ujar Jokowi di Rumah Dinas, Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).
Saat ditanya apakah agenda di Bali membahas rencana penentuan cawapres, Jokowi tidak tahu. Yang jelas, soal cawapres nanti bakal ikut ditentukan oleh sang gubernur DKI.

Jokowi Harusnya Laporkan Mark Up Anggaran Dinas Pendidikan DKI

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) didesak melaporkan kasus duplikasi anggaran di Dinas Pendidikan DKI sebesar Rp 700 miliar dan mark up harga sebesar Rp 500 miliar ke penegak hukum.
Menurut Ketua Bidang Hukum PP Muhammadiyah, Syaiful Bakhri, sudah menjadi kewajiban untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana korupsi. Ia mengatakan kewajiban melapor adanya indikasi korupsi tak hanya dilakukan oleh masyarakat, namun juga oleh kepala daerah.
"Bila tidak, dapat dikenakan (pasal) menghalangi penyidikan. Wajib untuk melaporkan adanya tindak pidana korupsi," kata Syaiful saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2014).

Jokowi Ungkap Sosok Cawapresnya di Rumah Dinasnya

Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) masih menyembunyikan siapa sosok calon wakil presidennya. Dia hanya memberikan sedikit gambaran soal siapa pendampingnya kelak di pemerintahan.
"Cawapres saya berasal dari kalangan warga Indonesia," kata Jokowi dengan nada bercanda di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati, Jakarta, Jumat (18/4/2014).
Jokowi ini selalu mempunyai jurus jitu guna menghindari pertanyaan tersebut. Dirinya pasti mengeluarkan jawaban 'lucu' agar menutupi siapa sosok yang bakal menemaninya di pertarungan Pilpres 9 Juli mendatang.

Rektor UIN: Soal UN Jokowi Nodai Dunia Pendidikan

Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah, Komaruddin Hidayat, menyayangkan nama bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo muncul dalam soal ujian nasional (UN). Menurutnya, munculnya nama bakal capres menodai dunia pendidikan.
"Itu (muncul nama Jokowi di UN) merusak dunia pendidikan. Itu juga menodai dunia pendidikan," kata Komaruddin di kampus UIN, Tangerang Selatan, Jumat (18/4/2014).

Ketemu Jokowi, 12 Petugas Kebersihan Curhat 3 Bulan Tak Digaji

Sebanyak 12 petugas kebersihan mendatangi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), di Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat. Kedatangan mereka guna menagih gaji yang sudah tiga bulan belum dibayar.
"Mereka belum digaji dari bulan Februari, Maret dan April," kata Jokowi di Jakarta, Jumat (18/4/2014).

Lagi, Warga Jakarta Keberatan Jokowi Nyapres

Keberadaan bus wisata yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi primadona hiburan bagi warga Ibu Kota. Masyarakat antusias menjajal bus yang disediakan secara cuma-cuma alias gratis oleh pemerintah. Para pelancong lokal pun tampak mengantri di sejumlah halte yang sudah ditentukan.
Salah satunya adalah Halte Monumen Nasional. Pantauan Tempo, banyak ibu bersama anaknya ingin bertamasya di jalan raya Jakarta itu. Mereka membawa serta kerabat maupun tetangga rumahnya.

Didik J Rachbini: Duet Jokowi-Puan Sangat Lemah

Isu santer Ketua Bapilu PDIP Puan Maharani telah menyatakan siap jadi cawapres Jokowi. Namun kombinasi Jokowi-Puan bukanlah opsi terbaik, jika dipaksakan mimpi PDIP menang Pilpres bisa tinggal kenangan.
Tak banyak lembaga survei menghitung elektabilitas Jokowi-Puan, karena memang pasangan ini tak pernah disebut dan diperhitungkan di percaturan politik nasional. Apalagi dengan perolehan suara tak sampai 25%, PDIP tak mungkin mengusung pasangan capres sendiri.

Jokowi Kumpulkan Petugas Kebersihan di Rumah Dinas

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan belasan petugas keamanan di rumah dinasnya, Menteng, Jakarta Pusat. Jokowi menerima petugas kebersihan itu di ruang kerja rumah dinasnya.

Beli Gunting Seharga Rp 20 Ribu, Jokowi Bayar Rp 100 Ribu

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siang ini menunaikan shalat Jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Usai shalat, capres PDI Perjuangan (PDIP) tersebut berbelanja di Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di lingkungan masjid.
Jokowi, yang terlihat mengenakan kemeja putih dan celana hitam, mulanya sedang melayani pertanyaan wartawan sambil berjalan hendak menuju mobilnya. Namun, Jokowi kemudian berhenti berbicara ketika sampai di sebuah lapak PKL yang menjual alat perkakas.

Kang Emil Tolak Jadi Cawapres Jokowi

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan.
Ridwan Kamil membantah keduanya membicarakan politik dalam pertemuan itu. Bahkan Ridwan Kamil secara tegas menolak untuk menjadi calon wakil presiden.

Koalisi Indonesia Raya Bikin Jokowi Pimpin PDIP Sebagai Oposisi Sepanjang Masa

Seorang pengamat politik menilai usulan pembentukan Koalisi Indonesia Raya oleh politisi PAN, Amien Rais, kian menegaskan arah koalisi partai tersebut dengan Gerindra, sekaligus menyebabkan PDI Perjuangan (PDIP) semakin tersandera.
"Saya kira pernyataan Amien tentang Koalisi Indonesia Raya juga semakin menegaskan arah koalisi PAN dengan Gerindra. Sebaliknya PDIP makin tersandera," kata Pengamat politik Universitas Indonesia, Agung Suprio, yang dihubungi dari Jakarta, Jumat (18/4/2014).

Jokowi Salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa

Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo baru memulai aktivitasnya di luar rumah di Hari Raya Wafat Isa Al Masih (Paskah), Jumat (18/4/2014) siang.
Jokowi keluar dari rumah dinasnya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 11.55 WIB. Menggunakan mobil Toyota Innova hitam, Jokowi duduk di tengah sebelah kiri. Saat membuka kaca mobil, Jokowi melambaikan tangan kepada awak media.
Menggunakan mobil, Jokowi lalu turun untuk menjalani Salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa.

Nyapres Ok, Asal Tetap Perhatikan Rakyat Kecil

Pedagang pasar Blok G Tanah Abang tidak mempermasalahkan pencapresan Joko Widodo (Jokowi) oleh PDI Perjuangan. Terpenting ia mau memperhatikan nasib masyarakat kecil, termasuk pedagang kaki lima.
"Suara saya untuk dia (saat pilgub DKI Jakarta)," ujar Arifin Siahaan (67 tahun) di pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).
Dukungan diberikannya karena menilai program mantan walikota Solo itu sangat bagus saat kampanye, begitu pula saat menjabat gubernur DKI Jakarta. Meski tidak semuanya bisa berjalan.

Jokowi Rogoh Rp 450 Juta buat Green House

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bangga dengan proyek Green House yang dirintisnya bersama Petani Hidroponik Marunda Hijau. Jokowi, sapaan akrab mantan Wali Kota Solo mengaku merogoh kocek sendiri untuk membangun green house yang terletak di depan Cluster A Rusun Marunda itu.
Tak sedikit uang yang diambil dari kantong orang yang kini calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Nama Jokowi di Soal UN Bukti Dunia Pendidikan Rawan Tekanan Politik

Masuknya nama gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam lembar soal ujian nasional tingkat SMA membuktikan bahwa dunia pendidikan rawan mendapatkan tekanan politik.

Cawapres Jokowi Setelah Hasil Resmi Pileg

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mau terburu-buru mengumumkan nama calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi). PDIP masih ingin memastikan berapa perolehan suara mereka di pemilu legislatif (pileg) 2014 menurut KPU.
"Kami akan melihat sampai perhitungan KPU. Bagaimanapun secara resmi itu hasil perhitungan KPU," kata mantan Sekretaris Jendral DPP PDIP, Pramono Anung kepada wartawan di Jakarta.

Tokoh Puri Ubud: Kami Memang Undang Ical, Mega dan Jokowi

Petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar dijadwalkan bertemu di Bali pada Jumat (18/4/2014) hari ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh TRIBUN BALI, mereka yang akan bertemu di Bali itu adalah nama-nama yang pasca Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu menjadi bahan perbincangan publik terkait pencalonan presiden, yakni Joko Widodo alias Jokowi, Aburizal 'Ical' Bakrie serta Megawati Soekarnoputri.
"Benar, Pak Ical akan datang ke Ubud pada besok sore (sore ini, red)," kata Rudi, ajudan Ical, saat dihubungi Tribun Bali, Kamis (17/4/2014).

TB Silalahi: Yang Bisa Menyaingi Jokowi Hanya Dahlan Iskan

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat TB Silalahi memandang Jokowi sebagai kandidat capres terkuat saat ini. TB memandang hanya ada satu tokoh yang bisa bersaing dengan Jokowi, yaitu peserta konvensi capres PD Dahlan Iskan.
‎"Kalau Pak Dahlan diberi kesempatan dan didukung oleh koalisi yang bersatu dengan Partai Demokrat, saya berkeyakinan Dahlan Iskan akan menang,‎" kata TB kepada detikcom, Jumat (18/4/2014).

Menerka Arah Politik Parpol Islam: Poros Baru atau Merapat ke Gerindra

Lima parpol Islam dan sejumlah utusan ormas Islam melakukan pertemuan di kediaman seorang pengusaha di kawasan Cikini, Jakarta Pusat semalam. Belum ada hasil signifikan dari pertemuan 3 jam itu. Namun beberapa pernyataan yang dilontarkan peserta pertemuan, ada sinyalemen kuat soal posisi koalisi parpol Islam ini dalam Pilpres mendatang: membangun poros baru atau merapat ke salah satu capres selain Jokowi (PDIP).

PROJO: Keinginan Puan Jadi Cawapres Jokowi Mengagetkan

PDIP Pro Jokowi (Projo) merespons isu santer Puan Maharani siap jadi cawapres Jokowi. Hasrat politik Puan memang mengagetkan lantaran perolehan suara PDIP tak tembus 25% dan tak mungkin mengusung capres-cawapres sendiri.
"Keinginan Puan Maharani menjadi Wapres untuk Jokowi menjadi isu yang membuat kaget banyak kalangan. Tentu saja ini menimbulkan tanda tanya besar dan membuat keresahan di kalangan masyarakat," ujar Budi Arie Setiadi, Koordinator Nasional Projo saat dimintai tanggapannya mengenai wacana kemungkinan duet Jokowi-Puan, dalam siaran pers, Jumat (18/4/2014).