Jumat, 28 Maret 2014

Sabam: Persaingan Eks Jenderal dalam Pemilu 2014 Biasa

Kemunculan para purnawirawan jenderal yang bertarung di arena calon presiden kali ini bukanlah hal baru. Pendiri PDIP, Sabam Sirait, mengatakan fenomena ini sudah terjadi sejak lama.
"Jenderal ikut dalam pertarungan pemilu itu sejak tahun 60-an. Mereka mulai banyak sejak Soeharto berkuasa. Kalau pemilu sekarang banyak jenderal itu biasa saja," ujar Sabam Sirait di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat 28 Maret 2014.

Tim Jokowi Bantah Koalisi Kerakyatan Jiplak Ide SBY

Kandidat Tunggal Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, jika partainya bisa menang di atas 35 persen pada Pileg 9 April mendatang, maka tidak perlu banyak berkoalisi dengan parpol lain, melainkan dengan rakyat. Mantan peneliti ICW Teten Masduki, yang belakangan tapak sering mengikuti kegiatan kampanye Jokowi menilai Koalisi Kerakyatan itu berbeda dengan Koalisi Kerakyatan yang pernah dicetuskan SBY.
"Enggak (sama dengan SBY). Jokowi itu mencerminkan pilihan masyarakat. Bahkan parpol dan anggotanya cukup besar yang melirik Jokowi. Jadi Pak Jokowi bukan mewakili satu partai, jadi betul-betul pilihan masyarakat. Masyarakat mengindentifikasi Jokowi itu bagian dari mereka, bukan elit. Sehingga wajar kalau Pak Jokowi merespon pentingnya suatu pemerintahan dari koalisi dengan rakyat," jelas Teten Masduki usai mendampingi Jokowibertemu relawan dan simpatisan di Rumah Makan Sari Kuring Indah, Cilegon, Banten, Jumat (28/3/2014).

Untuk Go International Jokowi Harus Didampingi Kabinet Profesional

Kandidat Tunggal Capres dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini masih menjadi capres dengan elektabilitas tertinggi menurut beberapa lembaga survey. Melihat kiprah Jokowi yang masih kurang pengalaman di dunia internasional timbul pertanyaan mampukah Jokowi menangani masalah internasional jika nantinya terpilih jadi presiden
"Siapapun presidennya dengan kemenlu dan sektor yang lain yg baik pasti bisa (memberi kebijakan luar negeri yang bagus), saat ini kita punya kementerian luar negeri yang cukup mumpuni," kata Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Beginda Pakpahan dalam diskusi Talking Asean, Pemilu 2014: Implikasinya Dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Asean di Gedung Habibie Center, Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014).

Ormas Anas, PPI, Larang Kadernya Kritik Jokowi

Organisasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan Anas Urbaningrum, matan Ketua Partai Demokrat,  melarang para anggotanya mengkritik ataupun menyerang calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi). Sebab, sikap PPI terkait capres baru akan diputuskan setelah PPI menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) usai pemilu legislatif April mendatang.

Besok, Jokowi akan Merahkan Cianjur

Kandidat Calon Presiden dari PDIP Joko Widodo atau Jokowi, Sabtu 29 Maret 2014, dijadwalkan akan mengunjungi Kabupaten Cianjur dalam acara kampanye Pemilihan Legislatif di Jabar.
Jokowi akan menyapa warga Kabupaten Cianjur, dimulai sejak pukul 6.00 WIB. Jokowi akan menyantap bubur di Pasar Cisarua. Kemudian, sekitar pukul 7.30 bersama para rombongan dan para caleg PDIP, Jokowi akan melalukan aksi blusukan di daerah Cipanas.
Jadwal pun akan dilanjutkan ke Lapangan Joglo Cianjur sekitar pukul 10.30 WIB.

Anak Buah Korupsi, Bukti Jokowi-Ahok Tegakan Hukum

Satu setengah tahun duet Joko Widodo-Basuki T.Purnama memimpin ibu kota, sejumlah PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersangkut korupsi. Terakhir, dua orang PNS Dinas Perhubungan DKI Jakarta ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan bus Transjakarta.
Soal banyaknya anak buah Jokowi-Ahok yang tersangkut kasus korupsi, pegiat antikorupsi Teten Masduki menilai bukan berarti keduanya gagal dalam melakukan pengawasan. Sebaliknya, Teten justru menganggapnya sebagai tanda keberhasilan.

Pramono Edhie Tak Takut Lawan Jokowi

Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo tak takut jika berhadapan dengan capres PDIP Joko Widodo (Jokowi), yang diprediksi paling berpotensi menang di Pilpres 9 Juli mendatang.
Menurut Pramono Edhie, saat dirinya sudah memutuskan untuk ikut dalam Konvensi Capres Demokrat, harus siap melawan siapa saja, termasuk Jokowi yang selalu berada diurutan teratas dari hasil survei capres.
"Saya sudah ikut dalam konvensi, artinya saya harus siap bersaing dengan capres siapa saja itulah demokrasi," ujar Pramono Edhie di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/3/2014).

Pengamat Ini Coba Gembosi PDIP dengan Angkat Isu Trah

Latar belakang Joko Widodo (Jokowi) yang bukan berasal dari trah Soekarno dinilai tidak akan memiliki pengaruh apapun di internal PDI Perjuangan walaupun ia sudah resmi diusung menjadi calon presiden. Ia diprediksi akan kalah bersaing dengan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Puan Maharani untuk menduduki posisi strategis.
"Mengingat Jokowi bukan trah Soekarno, maka Puan jika tidak di wapres lebih strategis di posisi ketua DPR," kata Pengamat Political Communication (Polcomm) Institute, Heri Budianto dalam pernyataannya, Jumat (28/3/2014).

Dino Ingatkan Persaingan Bukan Cuma Milik Jokowi-Prabowo

Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dino Patti Djalal, menilai persaingan calon presiden dalam Pemilu Presiden 2014 bukan hanya antara bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, dan bakal capres dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto.
Menurutnya, peta persaingan capres masih dapat berubah tergantung hasil pemilihan umum anggota legislatif. "Belum, masih sangat cair," kata Dino dalam kunjungannya ke Pesantren Al-Musaddadiyah, Garut, Jawa Barat, Jumat (28/3/2014).

Megawati: Jika Ingin Jokowi Jadi Presiden, Coblos PDIP!

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam kampanye terbuka di Lapangan BKB Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/3/2014). Meski hujan deras mengguyur, Mega tetap menyampaikan pidatonya. Ia meminta diingatkan jika berpidato terlalu lama.
Dalam pidatonya, Megawati meminta seluruh masyarakat untuk memilih PDI-P dalam pemilu legislatif.

Demi Jokowi, Puan Ajak Kader PDIP Tangkis Kecurangan

Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani terus menggarap daerah-daerah yang selama ini menjadi basis suara partainya. Hari ini, politikus yang dipercaya memimpin Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP itu mengajak kader-kader partainya di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk bekerja keras agar memenangi pemilu legislatif dan presiden tahun ini. Berkampanye di Lapangan Sitarda Lasiana, Kupang, NTT, Puan mengatakan bahwa PDIP harus bisa meraih sekurang-kurangnya 20 persen suara di pemilu legislatif agar mudah dalam mengusung Joko Widodo di pilpres.

Promo Cawapres: Rizal Ramli Pantas Dampingi Jokowi sebagai Cawapres

Figur Calon Wakil Presiden yang harus mendampingi Joko Widodo (Jokowi) idealnya berasal dari nonpartai politik. Karena figur calon wakil presiden bukanlah monopoli partai politik yang umumnya transaksional.
"Selain itu figur calon presiden yang berasal dari partai politik berpotensi menyandera Megawati dengan alasan perlu adanya koalisi. Seperti contoh saat ini pemerintahan SBY di sandera oleh koalisi partai-partai politik," ujar Direktur Eksekutif The President Center, Didied Mahaswara, di Jakarta, Jumat (28/3/2014).

JK Mengaku Belum Ada Pembicaraan Sebagai Cawapres Jokowi

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat ini santer digadang-gadang sebagai calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun saat dikonfirmasi, JK mengaku belum ada pembicaraan dengan Jokowi.
"Bukan siap atau tidak siap (menjadi cawapres Jokowi), belum ada pembicaraan," kata JK di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2014).

Kampanye di Malang, Jokowi Ogah Dangdutan

Rencana kehadiran Joko Widodo alias Jokowi, calon presiden yang diusung PDI Perjuangan ke Malang, Jawa Timur, dalam agenda kampanye nasional, Minggu (30/3/2014), tidak akan menampilkan hiburan dangdut. Kampanye nasional PDI Perjuangan di Malang akan diramaikan oleh hiburan seni tradisional asal Malang dan beberapa daerah di Jawa Timur.
Alasannya, selain memiliki nilai yang cukup tinggi untuk warga yang hadir dalam kampanye, hiburan seni tardisional khas Indonesia dalam kampanye PDI Perjuangan dinilai akan berdampak lebih efektif.

Tip dan Trik: Begini Cara Golkar Naikkan Nilai Jualnya di Mata Jokowi dan PDIP

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono, mengatakan sampai saat ini partainya belum memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Aburizal Bakrie.
"Mengenai cawapres, itu hanya sebatas wacana, karena posisi politiknya adalah Partai Golkar baru mencalonkan cawapres dan kita akan membahas segera setelah selesai pemilu. Kami lihat bagaimana komposisi pemenang partai dan peta politik yang baru. Lalu kita akan melihat bagaimana koalisi dengan partai tertentu," kata Agung di Kemenkokesra, Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Duet Jokowi-JK Sebelum Kampanye Berakhir

Duet Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kala (JK) kerap disebut sebagai pasangan ideal dalam berbagai survei. Beredar kabar duet Jokowi-JK akan segera diumumkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Berdasarkan informasi internal partai, kedua pasangan ini akan diumumkan sebelum masa kampanye berakhir. Seperti diketahui masa kampanye peserta pemilu akan berakhir pada 5 April 2014 mendatang.
"Kalau semuanya lancar akan segera diumumkan," ujar sumber yang dekat dengan PDIP dan JK kepada detikcom, Jumat (28/3/2014).

Tjahjo Kumolo Tepis Sindiran Jokowi 'Pinokio'

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menepis sindiran bahwa PDIP dan capresnya Joko Widodo (Jokowi) adalah pembohong dan digambarkan sebagai pinokio karena tidak menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta.
Menurut dia, sindiran dari partai politik lain belum tentu ditujukan langsung kepada PDIP, karena partai politik peserta pemilu ada banyak. Kemudian, soal pernyataan yang menyebutkan Jokowi sebagai calon presiden boneka, menurut Tjahjo yang membuat pernyataan tersebut tidak bisa membaca situasi.
"Jokowi adalah jelas manusia, bukan boneka. Masyarakat bawah juga tahu itu," ujar Tjahjo, Jumat (28/3/2014).

Terlalu Jauh Kaitkan Jokowi dengan Korupsi Transjakarta

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi bus Trans Jakarta Tahun Anggaran 2013. Dua tersangka berinisial DA dan ST adalah pegawai negeri sipil pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
DA dalam proyek ini selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pengadaan bus Peremajaan Angkutan Umum Reguler dan Kegiatan Pengadaan Armada Bus Busway. Sedangkan ST adalah Ketua Panitia pengadaan Barang/Jasa Bidang Pekerjaan Konstruksi 1 Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Jokowi Minta Kader dan Simpatisan PDIP Tidak Tidur

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo menyampaikan kepada seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan agar tidak tidur ketika penghitungan surat suara pemilihan legislatif (Pileg) mulai dilakukan.
"Karena target kita diatas 27 persen. Kalian sanggup? Kalau sanggup nanti malam jangan tidur," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi saat berorasi di lapangan Sumampir, Cilegon, Banten, Jumat (28/3/2014).

Meski Yakin Menang, Jokowi Minta Kader PDIP Tidak Takabur

Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo mengungkapkan keyakinannya bahwa PDIP mampu merebut suara di Banten yang diketahui mayoritas suara dari Partai Golkar.
"Dari lubang kecil kita memang sudah memang, tapi menang tipis. Bekerja itu harus optimis. Dengan gotong royong kita akan menangkan di Banten. Banten akan merah. Dan Indonesia akan merah," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini saat berorasi di hadapan ratusan kader dan simpatisan PDIP di lapangan Sumampir, Cilegon, Banten, Jumat (28/3/2014).

Dari Pasar dan Makam, Jokowi Sindir Pemerintah Pusat

Kandidat Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan kampanye jelang pemilu legislatif di Provinsi Banten, Jumat (28/3/2014). Di Banten, Jokowi telah mengunjungi pasar dan makam Sultan Maulana Hasanudin. 
Bukan tanpa alasan Jokowi mengunjungi pasar dan makam. Rupanya dia ingin menyentil pemerintah pusat dengan aksinya tersebut.
Jokowi mengatakan, Provinsi Banten kurang menonjolkan karakternya. Misalnya, kata dia, bangunan pasar harusnya menonjolkan identitas suatu wilayah.

Jokowi Akan Upayakan Koalisi Dengan Partai Islam Usai Pileg

Kandidat Tunggal Calon Presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) membenarkan pertemuannya dengan Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Yenny Wahid adalah pertemuan politik. Ini merupakan upaya untuk meloloskannya menjadi presiden dalam Pilpres 2014.
"Iya emang udah ketemu-ketemu, beberapa sama partai islam. Iya sebagai upaya (koalisi)," ujarnya usai kampanye di Lapangan Sumampir, Cilegon, Banten, Jumat (28/3/2014).

Jadi Jurkam di Cilegon, Jokowi Banggakan Wajah Ndesonya

Kandidat Tunggal Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) hari ini menjadi juru kampanye di Cilegon, Banten. Jokowi meminta kepada seluruh kader dan simpatisan untuk menangkan PDIP pada Pileg 9 April mendatang dengan selisih suara yang jauh.
Jokowi tiba di Lapangan Sumampir, Cilegon, Banten, pukul 15.45 WIB, Jumat (28/3/2014). Jokowi tampak mengenakan kemeja khas PDIP 'Indonesia Hebat' warna merah dan putih.
Jokowi didampingi oleh Ketua DPD PDIP Banten, Ribka Tjiptaning dan Ketua DPP Maruarar Sirait.

'Lobi Bandara' Ala PDIP, untuk 'Penerbangan' Presiden Jokowi?

Setelah menetapkan Jokowi sebagai capres, PDIP kebanjiran 'penggemar'. Sejumlah partai mulai merapat, lobi-lobi mulai dilakukan. Namun ada yang menarik, yakni pertemuan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan parpol 'calon koalisi' dilakukan di Bandara. Apakah lobi bandara ini adalah cikal bakal koalisi pencapresan Jokowi?
Ketua umum parpol pertama yang menemui Mega setelah penetapan Jokowi jadi capres PDIP adalah Ketum Partai NasDem Surya Paloh. Keduanya bertemu di lounge VIP Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/3/014) lalu.
Dalam pertemuan itu, ada perbincangan antara keduanya. Kabarnya membahas rencana koalisi PDIP-NasDem mendukung pencapresan Jokowi. Mega tentunya tak sendirian, yang mendampinginya antara lain Puan Maharani dan Guruh Soekarnoputra.
Kemudian pada Selasa (25/3/2014) lalu, giliran Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Rano Karno Beberkan Tugas Jokowi di Banten

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, kedatangan Joko Widodo (Jokowi) ke Banten untuk merebut suara mengambang yang ada di wilayahnya.
Politikus yang juga mantan aktor ini mengatakan ada sekitar 15 persen suara mengambang di Banten yang akan dibidik oleh partainya. "Ada 15 persen suara mengambang yang diperebutkan oleh semua partai. Tentu dengan kekuatan Jokowi, semua kader PDIP di sini makin semangat untuk memperebutkan," kata Rano, saat berkunjung ke rumah tokoh masyarakat Banten, Ismetullah.

Jokowi Dikawal Polisi, Ini Jawaban Polda Metro

PDIP sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014. Kepolisian Daerah Metro Jaya pernah menjelaskan, permintaan pengamanan kepada calon presiden bisa dilakukan asal ada permintaan dari yang bersangkutan.
Namun, hingga kini, Polda Metro Jaya menampik ada personelnya yang melakukan penjagaan terhadap Jokowi. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, belum adanya pendampingan terhadap Jokowi karena sekarang masih kampanye pemilihan calon legislatif.

Suasana Serang Ketika Jokowi Datang

Warga Serang antusias menyambut kedatangan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi, Jumat (28/3/2014). Di Serang, Jokowi mendatangi kawasan Pasar Rua, Serang, untuk berkampanye agar memilih PDIP di pemilu legislatif 2014.
Di pasar tersebut terdapat deretan bank yang juga dilalui oleh Jokowi. Saat Jokowi masih berada di kejauhan, hanya beberapa karyawan yang berdiri di depan pintu untuk melihat sosok Jokowi.

Ahok: Cuti Jokowi Tahun Ini Jadi Sensi Karena Nyapres

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kaget dengan banyaknya media massa yang meliputnya hari ini. Hal tersebut lantaran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah mengajukan cuti untuk kampanye di sejumlah daerah.
"Lho kok ramai di sini, gara-gara presidennya nggak ada ya," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (28/3).
Jokowi memang telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan. Untuk itu, Jokowi mengajukan cuti guna menjadi juru kampanye nasional (Jurkamnas).

Ziarah Makam Sesepuh Banten, Jokowi Tak Takut Disebut Klenik

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) tak khawatir jika ziarah ke makam Syeh Sultan Maulana Hasanudin dikatakan klenik. Makam tersebut berada di komplek Masjid Agung Banten di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
Jokowi mengatakan, ziarah ini hanya menjadi salah satu cara untuk mengenal secara dalam mengenai Banten. Oleh karena itu ia hanya berdoa dan tidak meminta yang macam-macam selama berziarah.
"Mendoakan agar beliau diterima, di sisi Allah SWT. Kalau mau minta sesuatu itu ya ke Allah SWT," jelasnya usai berziarah, Jumat (28/3/2014).

Catatan Jokowi Hari Ini: Tukang Becak Tunggu Amplop, Pedagang Berharap Bantuan

Saat kandidat capres PDI Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) blusukan di dua pasar di Kota Serang, Banten, Jumat (28/3/2014). Sejumlah tukang becak menunggu kedatangan Jokowi yang berharap akan di beri amplop oleh Jokowi.
"Mau bagi-bagi amplop? Mau siapa aja yang datang, kalau ngasih uang kita terima. Lumayan kan," ungkap Duloh, kepada wartawan ketika ditanya harapannya ketika Jokowi datang.

Jokowi Ingin Kenal Lebih Dalam soal Banten

Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo mengatakan alasannya menunaikan ibadah Salat Jumat di Masjid Agung Banten dan ziarah ke Makam para Sultan Banten di Kompleks Masjid Agung.
"Kita ingin mengenal secara dalam mengenai Banten. Tadi kan sudah ke pasar, pusat pertokoan, juga Kesultanan Banten termasuk warisan pusaka yang harus dilindungi," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi usai ziarah di makam Sultan Banten, Masjid Agung Banten, Serang, Banten, Jumat (28/3/2014).

Hadeuh, Masa Sih Jokowi Gagap Soal Kasus Century?

Pernyataan Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku tidak paham skandal Bank Century jadi bahan tertawaan rakyat media sosial. Tweeps dan Facebooker heran Jokowi gagap.
Di Twitter, account @raflirinaldhi kaget dan tidak percaya ketika mendengar Jokowi tidak memahami kasus Century. “Anak kuliahan saja tahu kasus Century, kok Jokowi enggak?” kicaunya.
Account @syahrulbarkah mengatakan, kalau Jokowi tidak mengetahui kasus Century, bagaimana dengan kasus lainnya, seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). “Apalagi BLBI dan cukongnya. Bisa-bisa dibebaskan,” kicaunya.

Di Banten, Jokowi ziarah makam Syekh Sultan Maulana Hasanudin

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke rumah Ketua Kenadziran Banten Tubagus Ismatullah Al Abas dan Tubagus Fathul Adzim, ketua sebelumnya. Lokasi kedua rumah berada di kawasan Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
Jokowi mengatakan kunjungannya ini hanya untuk menjalin silaturahmi dengan keturunan Syekh Sultan Maulana Hasanudin.
"Silaturahmi ke keluarga kraton," jelasnya di kediaman Ismatullah Al Abas, Jumat (28/3/2014).

Sekjen PDIP: Jokowi Manusia yang Dicintai Rakyat, Bukan Boneka

Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menjawab serangan politik capres Gerindra, Prabowo Subianto mengenai capres boneka. Bagi Tjahjo capres partainya, Joko Widodo (Jokowi) bukan capres boneka seperti sindiran Prabowo.
"Jokowi itu manusia loh, dianggap boneka. Dia dicintai rakyat dia manusia yang akhirnya Bu Mega memilih Pak Jokowi karena menyerap aspirasi Indonesia yang menginginkan adanya figur seperti Pak Jokowi," ujar Tjahjo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Jokowi Ogah Beberkan Strategi 'Merahkan' Banten

Kandidat calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo enggan membeberkan apa strategi yang dipilih dalam 'memerahkan' Provinsi Banten yang selama ini suara terbanyak ada pada Partai Golkar.
"Strategi enggak usah disebutkan. Kok disebut-sebut," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini usai menyambangi Pasar Lama, Serang, Banten, Jumat (28/3/2014).

Jokowi: Semua Pasar 'Becek' Harus Dibenahi

Kandidat Capres PDI-P menyatakan, semua pasar tradisional yang tidak layak karena masih kumuh, "becek" dan berbau harus ditata lebih baik supaya mampu bersaing dengan pasar modern.
"Kalau kita ingin pasar tradisional ini ingin bersaing dengan pasar modern, ya harus diberi perhatian khusus jangan sampai ada pasar tradisional yang becek yang bau," kata Jokowi usai berkunjung ke Pasar Induk Rau Kota Serang dalam rangka kampanye simpatik PDI-Perjuangan, di Serang, Jumat (28/3/2014).

Jokowi Punya Cara Tersendiri Saat Berkampanye

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo mengaku memiliki cara tersendiri saat berkampanye. Ia menilai cara berkampanyenya berbeda dari para calon presiden pesaingnya.
"Setiap orang punya caranya sendiri-sendiri. Kalau saya ke pasar ya beli-beli," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini usai blusukan ke Pasar Rau dan Pasar Lama di Serang, Banten, Jumat (28/3/2014).
Hal itu terlihat ketika Jokowi mengunjungi Pasar Rau. Ia tidak hanya menyapa warga, namun juga belanja buah-buahan dengan merogoh kocek Rp 20.000 per kilogram buah.

Pengamat: Iklan 'Kutunggu Janjimu' Pelajaran Politik Untuk Jokowi

Pada masa kampanye ini muncul iklan politik 'Kutunggu Janjimu' di sejumlah televisi nasional. Iklan itu terkesan menyudutkan capres PDI Perjuangan (PDIP) Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam iklan itu digambarkan Jakarta masih dililit berbagai persoalan mulai banjir, macet, bus Transjakarta berkarat, korupsi dan persoalan lainnya. Iklan yang tidak jelas pembuatnya lalu menampilkan cuplikan janji Jokowi-Basuki saat pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Pesan Nenek Serang untuk Jokowi

Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) pagi ini sudah berada di Provinsi Banten untuk melakukan kampanye legislatif, Jumat (28/3/2014). Begitu tiba di Banten, Jokowi langsung mengunjungi Pasar Rau Serang.
Di sana dia menelusuri los makanan dan los buah. Gubernur DKI Jakarta tersebut bahkan sempat membeli empat kilogram manggis seharga Rp 80 ribu.
Selama berada di pasar, nama Jokowi tak henti-hentinya dielu-elukan warga.

Jokowi Sowan ke Kediaman Keturunan Sultan Banten

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo menyambangi kediaman Ketua Nadzir Sultan Banten, KH Tubagus Ismatullah Al Abbas yang berada di Jalan Banten Raya, Serang, Banten, Jumat (28/3/2014).
Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini tiba di lokasi pukul 11.00 WIB menjelang siang. Jokowi yang ditemani kader PDI Perjuangan, Rano Karno yang masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten ini sebelumnya melihat lokasi Masjid Agung Banten yang berdekatan dengan kediaman KH Tubagus Ismatullah Al Abbas ini.

Bak Si Komo Lewat, Lalu Lintas Serang Macet

Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) blusukan di beberapa pasar kawasan Serang, Banten. Kedatangan Jokowi mengundang antusias pedagang dan warga sekitar lokasi pasar, akibatnya Jalan Raya Banten Lama mengalami kemacetan parah.
Menurut pantauan di lokasi, Jumat (28/3/2014), Jokowi blusukan ke Pasar Rau dan Pasar Lama Kota Serang. Pedagang dan pengunjung pasar berebut meminta foto dan bersalaman pada Jokowi. Jokowi mendatangi para pedagang untuk berbincang mengenai harga dan penataan pedagang.

Banyak Yang Berminat Jadi Cawapres Jokowi, PDIP Tak Tinggi Hati

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersyukur dengan banyaknya politisi maupun partai politik yang berminat menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi). Bagi PDIP naiknya posisi tawar mereka dalam kancah politik tidak lepas dari rahmat Allah SWT.
"Itu berkat rahmat Allah. PDIP bersyukur dan tidak akan sombong," kata Wakil Sekretaris Jendral DPP PDIP, Achmad Basarah kepada wartawan di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta, Jum'at (28/3/2014).

Serangan dari Cyrus: Benahi 12 Sungai Saja Minta Jadi Presiden

Alasan Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon Presiden (capres) diantaranya supaya mempunyai kewenangan lebih besar untuk membenahi Jakarta. Sebab, wewenang sebagai Gubernur dianggap sangat terbatas.
Direktur Eksekutif Cyrus Network (Lembaga ini berafiliasi ke Partai Gerindra), Hasan Nasbi Batupahat,  mengatakan jika semua kepala daerah bersikap seperti Jokowi, maka semua kepala daerah itu ingin maju sebagai capres karena kewenangannya juga terbatas untuk menyelesaikan persoalan di daerahnya masing-masing.

Warga Banten 'Todong' Jokowi Ungkap Pendampingnya pada Pilpres 2014

Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, melakukan kampanye ke Pasar Rau, Serang, Jumat (28/3/2014). Jokowi menyalami warga satu per satu sambil meminta mereka untuk mencoblos PDI-P pada Pemilu Legislatif 9 April 2014.
"Terima kasih, terima kasih, coblos nomor empat ya, coblos PDI-P ya," kata Jokowi.

Prabowo Dekati TNI, Jokowi Gandeng Tokoh Agama

Makin dekat ke Pemilu 2014, pergerakan para capres makin menarik dicermati. Perbedaan pendekatan masing-masing capres menggambarkan strategi untuk meraih dukungan. Salah satu yang paling menarik, perbedaan strategi antara Jokowi dan Prabowo, dua capres terkuat versi survei saat ini.
Begitu resmi ditetapkan sebagai capres PDIP pada Jumat (14/3/2014), Jokowi langsung membuat gerakan. Seolah tak kenal lelah, dalam waktu berdekatan Jokowi melakukan pendekatan ke beberapa tokoh agama.
Tercatat Gubernur DKI ini sudah bertemu dengan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa pada Rabu (19/3/2014), Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin pada Kamis (20/3/2014), sesepuh NU KH Mustofa Bisri pada Kamis (20/3/2014) malam, dan keluarga Gus Dur pada (25/3/2014).

Jokowi Maju, Capres Partai Lain Dilarang Panik

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, berharap calon presiden (capres) dari partai lain tidak perlu merasa panik atas majunya Jokowi menjadi capres PDIP.
Yang perlu dikedepankan, menurut Tjahjo, adalah bagaimana menciptakan iklim Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 yang aman yang mampu menghasilkan pemimpin yang dikehendaki masyarakat.
"Capres manapun jangan merasa panik akan adanya capres dari PDIP. Jangan merasa kalah sebelum bertanding," kata Tjahjo, Jumat (28/3/2014).

Jokowi Kampanye di Serang

Calon presiden yang akan diusung PDI-P Joko Widodo menemui para pedagang di Pasar Induk Rau Kota Serang dalam rangkaian kampanye nasional PDI-P yang dipusatkan di Kota Cilegon.
Jokowi datang ke Pasar Rau Kota Serang didampingi Rano Karno dan sejumlah pengurus DPD PDI-P Provinsi Banten sekitar pukul 08.30 WIB. Kedatangan Jokowi dan rombongan seperti biasa disambut riuh para pedagang dan warga yang ada.

Mengapa Mega, Puan dan Jokowi Kampanye pada Zona Berbeda?

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP memisahkan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri dan calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi) dalam melakukan kampanye. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan potensi suara partai pada Pemilu Legislatif 2014.
"Kami memaksimalkan perolehan suara partai," kata Wakil Sekretaris Jendral DPP PDIP, Achmad Basarah kepada wartawan di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta, Jum'at (28/3/2014).

Kata PKS, Ahok Tanpa Jokowi Tamat

Gema Keadilan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan keberanian Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menantang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam pemilu 2014 merupakan hal yang ditunggu-tunggu.
“Ahok itu siapa? Berani menantang PKS. PKS itu kumpulan anak muda kongkret yang melayani masyarakat lebih dari 20 tahun. Ahok tampil di DKI baru 1,5 tahun tapi sikap marah-marahnya seolah dia yang paling hebat di Jakarta ini," kata Ketua Umum Gema Keadilan PKS DKI Jakarta, Renold Darmasyah, Jumat (28/3/2014).

Iklan Anonim Sudutkan Jokowi Langgar Aturan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan iklan anonim yang menyudutkan calon presiden Joko Widodo di stasiun televisi masuk dalam kategori pelanggaran aturan.
TB Hasanuddin, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, mengatakan iklan tersebut melanggar aturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan UU.
Ia menjelaskan pelanggaran itu terkait dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran, khususnya pasal 58. Dalam pasal itu disebutkan bahwa iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan merendahkan martabat orang pribadi, kelompok, ideologi, Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
"Sanksinya penghentian sementara," kata Hasanuddin dalam keterangannya, Jumat (28/3/2014).