Minggu, 09 Juni 2013

Jokowi: Pak Taufiq Tokoh Pemersatu

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan Taifiq Kiemas adalah tokoh dalam berbagai bidang dalam kehidupan bernegara, karena selalu aktif dalam kegiatan lintas agama, lintas etnis, dan lintas partai.
"Semuanya, yang lintas-lintas itu Pak Taufiq paling dekat," ujar Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi ketika berada di rumah duka almarhum Taufiq Kiemas, di Jalan Teuku Umar 27, Jakarta, Minggu (9/6/2013).
Taufiq Kiemas wafat pada Sabtu (8/6/2013) malam, di Singapura, karena sakit. Ia menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura sejak Senin (3/6/2013). Taufiq menjalani perawatan setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (1/6/2013).
Taufiq meninggal dunia pada usia ke-70 tahun. Taufiq meninggalkan seorang istri, yaitu mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, dan tiga anak, yaitu Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala. Jenazah Taufiq dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2013) siang.
"Kita (Jokowi dan Taufiq) sering bicara tapi yang enteng-enteng, tidak yang berat-berat kok," kenang Jokowi.

Sumber :
kompas.com

Jokowi Jadi Tuan Rumah di Kediaman Megawati

Di kediaman mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bertindak menjadi tuan rumah dan menerima tamu-tamu yang tak hentinya datang. Anggota staf Humas DPP PDI Perjuangan, Giyanto, mengungkapkan, saat ini Jokowi tengah sibuk menerima para pelayat yang berdatangan untuk melayat mendiang suami Megawati, Taufiq Kiemas.
"Di dalam, Pak Jokowi sekaligus menjadi tuan rumah. Karena banyak orang dari kedutaan juga," kata Giyanto, di Jalan Teuku Umar 27, Minggu (9/6/2013).
Di sisi lain, Megawati Soekarnoputri beserta anaknya, Puan Maharani, tengah beristirahat karena kelelahan setelah menempuh perjalanan dari Singapura. Sesampainya di Tanah Air, Mega dan keluarga mengikuti prosesi pemakaman almarhum Taufiq Kiemas. "Bu Mega dan Bu Puan sedang istirahat. Mereka capek. Tamu-tamu juga beberapa yang balik dulu dan nanti datang lagi untuk tahlilan nanti malam," kata Giyanto.
Rumah duka almarhum Taufiq Kiemas di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, saat ini terpantau cukup ramai. Beberapa pelayat, baik kerabat keluarga maupun kolega di pemerintahan, satu per satu meninggalkan kediaman tersebut.
Taufiq Kiemas wafat pada Sabtu (8/6/2013) malam, di Singapura, karena penyakit komplikasi yang selama ini dideritanya. Ia menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura sejak Senin (3/6/2013). Taufiq menjalani perawatan setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (1/6/2013).
Ia meninggal dunia pada usia ke-70 tahun. Taufiq meninggalkan seorang istri, Dyah Permata Megawati Setyawati atau Megawati Soekarnoputri, dan tiga anak, yaitu Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala. Jenazahnya saat ini telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Sumber :
kompas.com

Jika Pilpres Digelar Hari Ini, Jokowi Dipastikan Pemenangnya

Board of Advisor Center for Strategic and International Studies  (CSIS), Jeffrie Geovanie, mengungkapkan jika pemilihan Presiden RI dimajukan hari ini sudah dapat dipastikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan terpilih sebagai pemenangnya.
"Jokowi akan menang dengan suara mutlak di atas 60 persen, siapa pun lawannya," ujar Jeffrie, Ahad (9/6/2013).
Namun, kata Jeffrie,  karena pemilihan Presiden RI  baru akan digelar pada 2014, kepastian Jokowi akan tampil sebagai pemenang terpaksa harus tertunda.
"Waktu satu tahun ke depan ini akan sangat bergantung pada keberhasilan konvensi capres Partai Demokrat," tutur Jeffrie.
Menurut dia,  bila konvensi capres Partai Demokrat berjalan sangat demokratis dan diikuti oleh calon-calon presiden dari generasi baru seperti Gita Wiryawan, Mahfud MD, Marzuki Ali, Irman Guzman, Dino Pati Jalal, Chairul Tanjung, maka lahirnya penantang baru yang bisa mengimbangi jagonya Megawati yaitu Jokowi, masih sangat mungkin.
"Konvensi capres Partai Demokrat akan jadi panggung yang menarik, tempat tampilnya tokoh-tokoh muda dari generasi baru yang secara leluasa bisa memperkenalkan diri dan unjuk gigi secara elegan," ungkap Jeffrie.
Namun, imbuh Jeffrie, bila ternyata konvensi capres Partai Demokrat berjalan tidak seperti yang diharapkan, Jokowi dipastikan tak akan memiliki pesaing yang berat.
"Sehingga, pada 2014 yang akan datang teka-tekinya hanya siapa yang akan menjadi wakil presiden Indonesia berikutnya," papar Jeffrie.
Masyarakat, kata dia, hanya bisa berharap Pemilihan Presiden 2014 akan berwarna jika  Konvensi Capres Demokrat bisa melahirkan capres dari generasi baru.
"Partai-partai lain seperti yang kita ketahui telah memutuskan capresnya masing-masing dan terbukti sampai saat ini penerimaan masyarakat sangat rendah kepada capres-capres tersebut," kata Jeffrie.
Peneliti pada Maarif Institute, Endang Tirtana menambahkan, pemimpin sesungguhnya sebuah negara demokrasi bukan Presiden, DPR ataupun DPD, tapi rakyat  yang menjadi pemilih.
"Akan tetapi, dalam sistem demokrasi kita, ini sepertinya masih menjadi utopia yang hanya jadi pajangan tulisan akademis belaka," ucapnya.
Walaupun perjuangan mengembalikan kuasa rakyat masih berliku jalannya, kata dia, setidaknya ini bisa dilakukan melalui upaya masyarakat pemilih untuk memilih kandidat presiden dan wakilnya, serta anggota  legislatif yang memiliki kapasitas, integritas dan moralitas yang kuat.
"Bukan memilih hanya karena didasari hasrat dan selera yang timbul dari rekayasa pencitraan calon. Tapi pemilih harus mengenal lebih dalam terhadap tokoh yang dipilihnya. Jadi, jangan sampai salah pilih, karena jika tidak, maka pemimpin yang dipilih tidak memberikan harapan perubahan perbaikan."



Sumber :
republika.co.id

Jokowi: Pak Taufiq Sosok Tegas dan Pantang Menyerah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sosok mendiang Taufiq Kiemas adalah seorang yang memiliki kepribadian tegas dan pantang menyerah. Hal ini, ia sampaikan seusai ia melayat di kediaman Taufiq Kiemas di Jalan Teuku Umar 27, Menteng, Jakarta Pusat.
"Beliau tegas dan pantang menyerah. Tapi yang paling penting menurut saya, beliau bisa lintas generasi, lintas partai, dan lintas agama. Hal itu yang paling melekat," kata Jokowi, Minggu (9/6/2013).
Jokowi mengatakan, ia kerap bertemu dengan Taufiq Kiemas. Saat bertemu, keduanya jarang membicarakan hal-hal berat dan berbau politis. Menurut mantan Wali Kota Surakarta itu, salah satu peninggalan Taufiq yang berharga adalah empat pilar kebangsaan.
"Mereka yang muda wajib meneruskan amanah beliau," kata Jokowi.
Untuk diketahui, Taufiq Kiemas wafat, Sabtu (8/6/2013) malam, di Singapura, karena penyakit komplikasi yang selama ini dideritanya. Ia menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura sejak Senin (3/6/2013). Taufiq menjalani perawatan setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (1/6/2013).  Ia meninggal dunia pada usia ke-70 tahun.
Taufiq meninggalkan seorang istri Dyah Permata Megawati Setyawati atau Megawati Soekarnoputri dan tiga anak yakni Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala. Jenazahnya saat ini telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.


Sumber :
kompas.com

Jokowi Mengaku Banyak Diberi Pesan oleh Taufiq Kiemas

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus menemani Megawati Soekarnoputri sepanjang prosesi pemakaman Tauriq Kiemas. Dia mengaku mendapat banyak pesan dari almarhum ketua MPR tersebut.
Jokowi, sapaan akrabnya, mengenang sosok Taufiq Kiemas sebagai orang yang kerap memberikannya nasihat. Dengan penuh rasa berduka, walau warga yang mengerubutinya tidak menampakkan demikian, Jokowi mengaku menerima banyak pesan dari almarhum.
"Ya banyak sekali, karena sering bertemu, yang enteng ada, yang berat semua ada," kata Jokowi di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2013).
Jokowi enggan menyebutkan salah satu pesan yang disampaikan oleh Ketua MPR RI tersebut. Ia juga tak mau mengomentari apakah salah satu pesannya terkait pemilu 2014 nanti.
"Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu, pokoknya banyak," ujar Jokowi.
Tak lama kemudian usai memberikan keterangannya, sekitar pukul 13.00 WIB, Jokowi meninggalkan area makam diiringi puluhan warga sambil berdesak-desakan.

Sumber :
detik.com

Pemakaman Taufiq Selesai, Jokowi Dampingi Mega Pulang ke Teuku Umar

Setelah menghadiri upacara pemakaman Taufiq Kiemas, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, langsung mengarah ke kediamannya di Jl Teuku Umar, Menteng. Mega didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Mengendarai Toyota Alphard warna hitam B8016BS, Mega dan rombongan keluarga tiba di kediaman di Jl Teukur Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/6/2013), sekitar pukul 13.30 WIB.
Jokowi yang menemani Mega sejak di Kalibata, menemani Mega selama di perjalanan. Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang duduk di bangku samping sopir. Sementara Mega di tengah bersama Puan Maharani.
Sejumlah kerabat dekat dan pengurus PDI Perjuangan mulai berdatangan ke rumah Mega. Namun pagar rumah kediaman Mega ditutup rapat, kalangan media dilarang masuk.
Karangan bunga belasungkawa terhadap meninggalnya Taufiq Kiemas tertata berjejer di sepanjang Jl Teuku Umar.


Sumber :
detik.com

Usai Pemakaman Taufiq, Puluhan Warga Berebut Foto dengan Jokowi

Di antara puluhan pejabat dan tokoh yang menghadiri pemakaman Ketua MPR Taufiq Kiemas, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menjadi tokoh yang jadi 'incaran' warga. Puluhan warga berebut untuk dapat berfoto dengan Jokowi.
Jokowi yang berdiri menunggu Megawati di salah satu sudut di TMP Kalibata, disambangi belasan warga yang memintanya untuk berfoto bersama. Jokowi yang awalnya 'ogah-ogahan' akhirnya tak kuasa menolak karena makin banyak warga yang datang untuk berfoto dengannya.
Pun ketika Jokowi hendak buang air kecil di toilet, puluhan warga yang mengerumuninya terus mengikuti dan secara bergantian berfoto bersama. Ketika Jokowi masuk ke dalam toilet, pun puluhan warga tersebut masih setia menunggu di dalam. Jokowi sempat mendapatkan pengawalan dari satgas PDIP.
Usai keluar dari toilet, Jokowi kembali diajak berfoto oleh warga yang belum mendapatkan kesempatan. Bahkan rombongan mahasiswa GMNI yang ada di lokasi pun tak mau kalah.
"Pak kami dari Aceh pak, foto sebentar bung," ujar seorang pemuda yang mengenakan jas GMNI ini, Minggu (9/5/2013).
Setelah 'digilir' berfoto bersama warga, Jokowi pun tampak kelelahan. Dia sempat duduk di tengah area TMP Kalibata sebelum akhirnya berjalan menuju tempat parkir.


Sumber :
detik.com

Antar Jenazah Taufiq, Mega Semobil dengan Jokowi

Usai upacara pelepasan jenazah almarhum DR HM Taufiq Kiemas oleh pihak keluarga untuk diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo terlihat sangat sibuk.
Tjahjo mewakili keluarga dalam upacara pelepasan, Minggu (8/6/2013) di Skuadron 17, Bandara Lanud TNI AU Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Tjahjo ikut mengawal jenazah satu mobil.
Politikus senior PDI Perjuangan itu duduk di bangku paling depan tepatnya di samping sopir. Sementara di bagian belakang tempat peti jenazah dibaringkan, ada Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, TB Hasanuddin. Sementara istri dan puteri Taufiq Kiemas, Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani Soekarnoputri, berada satu mobil. Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) turut menemani Ketua Umum Partai berlambang banteng itu di mobil Toyota Alphard tersebut.

Sumber :
okezone.com

Jokowi: Pak Taufiq Pernah Bilang Saya Jadi Obat Sakitnya

Gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi) punya kenangan sendiri terhadap Ketua MPR Taufiq Kiemas. Kemenangan Jokowi dalam Pilgub DKI dianggap Taufiq sebagai obat mujarab untuk sakitnya.
Kenangan itu disampaikan Jokowi saat melayat ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2013).
Saat pemilihan berlangsung, Taufiq memang sedang tidak enak badan. Namun begitu mendengar kemenangan Jokowi, Taufiq merasa sehat kembali.
"Beliau menyampaikan kepada saya, 'Mas, Saya kemarin sakit, sekarang dapat obat'. Saya tanya obatnya apa? Beliau menyampaikan, 'obatnya kamu itu, kamu kepilih di DKI, sekarang saya sembuh nggak sakit lagi'. Gitu," papar Jokowi.
Jokowi sendiri mengaku sangat kaget mendengar kabar meninggalnya Taufiq. "Saya kira kita semua kaget. Dan kita berdoa semoga arwah beliau diterima dan di tempatkan di tempat yang paling baik," kata Jokowi yang mengenakan kemeja putih ini.


Sumber :
detik.com