Jumat, 01 Februari 2013

Jokowi: Dipakai untuk Transportasi, Sungai Akan Bersih

Pemprov DKI Jakarta yakin rencana proyek angkutan air (waterway) yang akan diuji coba oleh Dinas Perhubungan DKI pada pertengahan Februari mendatang bakal berhasil. Kendala sampah dan kedangkalan air sungai tidak akan menjadi masalah berarti.
"Kalau dipakai untuk jalur transportasi, sungai itu akan bersih. Sungai itu mau tidak mau akan dipelihara. Mau tidak mau dikeruk. Pasti nanti larinya akan ke situ," tutur Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), di Balai Kota Jakarta, Jumat (1/2/2013).

Jokowi akan ubah sungai menjadi jalur transportasi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berpendapat upaya membersihkan sungai dari sampah akan optimal bila sungai bisa lebih dimanfaatkan. Dalam hal ini adalah memanfaatkan sungai dengan menjadikannya sebagai jalur transportasi air.
"Dangkal dan penuh sampah kan karena enggak dipakai. Kalau dipakai untuk jalur tranportasi, sungai itu akan bersih," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta ini yakin, kesadaran masyarakat tentang kebersihan sungai meningkat saat transportasi air direalisasikan. Dengan itu, upaya pemerintah akan diimbangi kesadaran warga untuk menjaga sungai-sungai yang dimanfaatkan sehingga kebersihan sungai akan dijaga bersama.
Sebelum dijadikan jalur transportasi air, sungai-sungai dangkal juga akan dikeruk agar lebih dalam. "Nanti larinya ke sana. Di negara mana pun, kalau dipakai untuk transportasi sungainya akan bersih dan kedalamannya terjaga," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi telah menyiapkan transportasi laut untuk mengakomodir warga korban banjir Pluit yang mengungsi di rusun Marunda. Transportasi laut ini disiapkan untuk mengurangi beban lalu lintas di darat.
Pada tahap awal disediakan dua kapal, dan akan segera ditambah empat armada untuk melayani warga dari Marunda ke Maura Baru. Kapal yang disediakan akan melayani perjalanan dari Duren Sawit-Marunda-Ancol-Muara Baru-Muara Angke.
Seperti waktu bus transjakarta pertama kali dioperasikan, transportasi laut ini diberikan pada warga tanpa dipungut bayaran. Namun itu hanya sementara. Nantinya, di setiap titik pemberhentian akan dibuat dermaga, termasuk sebuah shelter dari Kanal Banjir Timur (KBT).

Sumber :
http://megapolitan.kompas.com

Jokowi Lahir di Pinggir Kali

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki komitmen tinggi untuk membenahi kali di Jakarta. Rupanya, dia punya alasan pribadi melakukan itu. Kehidupan masa kecilnya berawal juga dari bantaran kali.
“Kecil saya lahir di pinggir kali, di bantaran. Digusur saat itu, tak diberi ganti rugi. 4 Kali pindah, selalu di bantaran kali,” kata Jokowi.
Hal tersebut dia sampaikan dalam acara pemberian motivasi di rapat kerja tahunan 2013 Transmedia di Hotel The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/2/2013).
Pengalaman masa kecil itu dijadikan bahan oleh Jokowi untuk membenahi kali di Jakarta. Terutama dalam proses pemindahan warga di bantaran kali Ciliwung, Pesanggrahan dan Angke agar mencegah banjir.

Jokowi berharap Satpol PP tidak pakai "Pola Lama"

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai pola kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih terbawa oleh pola kerja yang lama. Hal itu dikatakan Jokowi menanggapi dirusaknya tiga mobil Satpol PP saat ingin menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Di banyak kesempatan, mantan Wali Kota Solo ini sering memberi arahan kepada Satpol PP untuk bekerja dengan mengedepankan cara-cara persuasif. Menurut Jokowi, bila cara itu digunakan, dia yakin para PKL bersedia ditertibkan.
"Pakai pendekatan, pasti bisa. Tidak perlu kasar, tapi tegas. Ini kan masih terbawa pola lama," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Jokowi menambahkan, pendekatan yang dilakukan juga harus dibarengi dengan sosialisasi solusi alternatifnya. Pasalnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merelokasi semua PKL di Ibu Kota ke tempat-tempat yang lebih layak.
"Diberi tahu akan kita relokasi, akan kita benahi semuanya. Pasti bisa, tegas, tapi tidak perlu kasar," ujarnya.
Sebelumnya, tiga mobil operasional Satpol PP dirusak puluhan pedagang. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (31/1/2013) saat petugas Satpol PP akan menertibkan PKL di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Melihat penertiban yang dilakukan petugas Satpol PP, para pedagang yang tidak terima berusaha mempertahankan dan melakukan perlawanan. Mereka melempari batu ke arah petugas Satpol PP dan mobil-mobil operasional yang digunakan.
Akibatnya, dua mobil operasional Satpol PP Kecamatan Kebayoran Lama dan satu mobil Satpol PP Kelurahan Pondok Pinang mengalami pecah di bagian kaca dan kerusakan di bagian lainnya.


Sumber :
http://megapolitan.kompas.com

Jokowi ingin anakbuahnya ikut blusukan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus menularkan virus blusukan kepada anak buahnya. Ia ingin stafnya gemar bekerja di lapangan ketimbang duduk di belakang meja.
"Nanti kalau belum 5 tahun kerja, belum boleh dapat meja," kata Jokowi saat ditanya wartawan sampai kapan dirinya memberi contoh ke bawahan untuk turun ke lapangan.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara pemberian motivasi di rapat kerja tahunan 2013 Transmedia di Hotel The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/2/2013),
Menurut dia, bekerja di lapangan lebih diutamakan. "Sekarang omongkan SPJ (surat pertanggungjawaban dinas). Di pendidikan juga bukan urusan belajar mengajar, tapi SPJ. Semua konsen ke administrasi," kritik Jokowi.

Sumber :
http://news.detik.com

Lelang Jabatan Lurah, Jokowi Diminta Waspada

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mencetuskan ide lelang jabatan untuk posisi lurah dan camat. Tujuannya, untuk menjalankan program reformasi birokrasi.
Lurah Bukit Duri Isa Sarnuri mendukung program ini. "Agar antara pimpinan dan yang di lapangan seirama," katanya ketika dihubungi pada Jumat, (1/2/2013). Hanya saja Isa mewanti-wanti Jokowi soal lelang ini.
Pertama masalah aturan. Jabatan lurah adalah untuk eselon IV. Sehingga, menurut Isa, Jokowi perlu memperhatikan hal ini sebagai syarat utama.

Hadiri RAKERNAS Tahunan Trans Media Tahun 2013

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bpk. Jokowi Menghadiri sekaligus menyampaikan pesan inspiratif pada Rapat Kerja Nasional Tahunan Trans Media Tahun 2013 di Trans Grand Ballroom Hotel Bandung

PBHI: Perintah Jokowi Tak Digubris Kepala Pasar Minggu

Pertemuan antara Pedagang Pasar di Pasar Minggu dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) seperti tidak ada artinya. Pasalnya sehari setelah pertemuan yang berlangsung pada Kamis 17 Jan 2013 di Balai Kota tersebut, mereka tetap dilarang berjualan oleh Kepala Pasar di Pasar Minggu, Royani.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan kepada para pedagang untuk tetap berdagang seperti biasa, namun Royani tetap saja menggusur lapak para pedagang disana.
Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Jakarta Poltak Agustinus Sinaga mengatakan, Royani seperti melecehkan Gubernur dan malah berkata, "Siapa itu Jokowi, suruh dia kesini," sambil mengacak-acak dagangan salah satu pedagang.
"Aksi pengrusakan oleh keamanan pasar ini sudah kita laporkan ke Polsek Pasar Minggu," ujar Poltak, Jakarta, Jumat (1/2/2013).

Atensi Jokowi, gusur PKL di Kebayoran Lama

Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Selatan Bambang Budi Wibowo mengatakan, penggusuran Pedagang Kaki Lima (PKL) di kolong jembatan Kebayoran Lama, atas permintaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan.
"Ini atensi dari gubenur saat kunjungan ke Jakarta Selatan. Mereka ditertibkan karena melanggar aturan dan berjualan di sepanjang trotoar," ujar Bambang kepada Sindonews, saat melakukan penertiban di kolong fly over Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (1/1/2013).

2 Kapal Laut Bagi Penghuni Rusunawa Marunda dari Jokowi, Buat Apa?

Akses transportasi warga yang tinggal di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara ditingkatkan melalui lewat moda transportasi laut. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan peningkatan alternatif transportasi laut tersebut untuk mendukung transportasi warga korban banjir Muara Baru ke Marunda.
Pristono mengatakan pihaknya sudah menyiapkan dua kapal transportasi laut. Kapal tersebut merupakan sejenis kapal kerapu dengan kapasitas 30 orang. Kapal tersebut untuk mempermudah warga yang mayoritas bekerja di Muara Baru. "Dua kapal tersebut akan beroperasi dua minggu lagi," kata Pristono di Jakarta, Jumat (1/2/2013).