Senin, 08 Juli 2013

Jokowi: Rusun, Apartemen dan Perumahan Pakai Pipa Gas

Sejalan dengan kerjasama yang dilakukan Pemprov DKI dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Gubernur Joko Widodo (Jokowi) akan menggarap proyek penyaluran pipa gas ke pemukiman penduduk. Proyek ini diyakini akan menghemat keuangan warga dari pada tetap memakai tabung gas elpiji.
"Lebih murah daripada elpiji, bisa 30 persen sampai 40 persen lebih murah, kalau itu sudah masuk ke Rusun, biayanya lebih murah enggak ada subsidi," ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu setelah menjadi pembicara di kampus UI Salemba Jakarta Pusat, Senin (8/7/2013).
Tak hanya rusun, Jokowi juga berharap proyek pengaliran pipa gas ini sampai ke apartemen dan perumahan di seluruh Jakarta. Selain lebih murah, pemakaian pipa gas juga lebih aman.
"Flat-flat yang sudah ada akan disambung dengan pipa itu, lebih aman dan murah. Secepatnya akan ditanyakan ke PGN," tandasnya.
Untuk diketahui, Jumat (5/7/2013) lalu Jokowi mendatangi PT PGN untuk membahas penyediaan gas di rumah susun (rusun). Dalam pertemuan itu, Jokowi juga meminta penambahan SPBG dan mobile refueling unit (MRU) atau pengisian bahan bakar gas berjalan.


Sumber :
merdeka.com

Jokowi-Ahok Tata PKL Kota Tua

Pedagang kaki lima (PKL) di Kota Tua, Jakarta Barat ditata Pemrov DKI. Mereka juga diberikan tenda dan seragam. Jam berdagang mereka juga diatur.
"Berdagang mulai jam 6 sore sampai jam 12 malam," kata pemerhati PKL Kota Tua yang juga diperbantukan Ahok, Riri Claudia, Senin (8/7/2013).
Riri menuturkan, saat ini sudah didata ada 260 pedagang yang ada di Kota Tua. Mereka diseleksi dari 1.200 pedagang yang ada. Para pedagang gratis tak dipungut biaya. Pekan ini rencananya akan diresmikan wali kota Jakbar.
"Sekarang Satu KK satu tenda," jelasnya.
Riri menjelaskan, seleksi para pedagang itu awalnya memang agak sulit. Namun akhirnya mereka semua menerima. "Yang sudah lama di sini berjualan akan kita buatkan KTP DKI tapi dengan syarat 5 tahun ke atas," tutup Riri.


Sumber :
detik.com

Yang Dilantik Ketua MPR, Yang Diantre Salaman Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hadir di acara pelantikan Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto (77). Mengenakan setelan jas hitam, Jokowi tiba pukul 14.35 WIB di Gedung MPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2013).
Saat Jokowi tiba, acara pelantikan telah selesai. Ia langsung masuk ke antrean untuk bersalaman dengan politisi gaek PDIP itu.
"Duluan saja Pak, ini antrean keluarga, nggak apa-apa," ucap beberapa orang yang mengantre mempersilakan Jokowi untuk bersalaman lebih dulu.
Jokowi langsung maju ke depan dan cipika-cipiki dengan Sidarto. Dia lantas menuju tempat makan yang berada di sisi gedung.
Jokowi mengambil minuman yang disediakan di meja makan. Ia lalu mengobrol dengan beberapa politisi PDIP seperti Arif Budimanta dan Dedi Gumelar.
Ketika ditanya tujuan kedatangannya, Jokowi belum mau menjawab. "Nanti saja ya," ujarnya.


Sumber :
detik.com

Jadi Capres Terpopuler versi Hasil Survei, Jokowi: Jangan Godain Saya!

Menurut hasil berbagai jajak pendapat tentang bakal capres terpopuler, Joko Widodo (Jokowi) mampu melampaui Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri. Namun kader PDIP ini tidak peduli sebab lebih fokus melaksanakan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Sudahlah, jangan goda-godain saya! jangan manas-manasi!" kata Jokowi saat diminta tanggapan soal tingginya elektabilitasnya di survei.
Hal itu disampaikan Jokowi usai menghadiri pelantikan Ketua MPR Sidarto Danusubroto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Jokowi mengatakan dirinya saat ini fokus mengurus Jakarta. Belum terbersit di pikirannya untuk maju nyapres.
"Saya sekarang ini loncat sana loncat sini ngurus Jakarta. Itu aja pusingnya setengah mati," tuturnya.


Sumber :
detik.com

Dinilai Layak Ikut Konvensi Capres PD, Jokowi: Saya kan Kader PDIP!

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), dianggap pantas mengikuti konvensi pencarian bakal capres yang digelar Partai Demokrat. Namun apa kata Jokowi yang namanya selalu masuk dalam daftar bakal capres terpopuler menurut hasil jajak pendapat yang digelar oleh berbagai lembaga survey itu?
"Ngerti nggak sih? Saya ini kan kader PDIP, ya sudah!" kata Jokowi kepada wartawan usai menghadiri pelantikan Ketua MPR Sidarto Danusubroto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Sebagai kader PDIP, Jokowi menegaskan akan setia kepada partainya. Dia juga kembali menegaskan tak pernah memikirkan masalah pencapresan.
"Sekarang ini saya masih pusing urus banjir, macet, sembako, rusun. Saya ini kader PDIP," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wasekjen PD Ramadhan Pohan menyatakan berharap Jokowi dapat ikut konvensi capres PD. Ramadhan mengatakan, daripada tak diizinkan PDIP, lebih baik Jokowi ikut konvensi capres partainya.
"Karena peluangnya tidak ada di PDIP, kenapa tidak, menurut saya dia layak," ujarnya.
Sementara Ketua Fraksi PDIP DPR Puan Maharani mengatakan Jokowi harus minta izin ke Ketum PDIP Megawati jika ingin ikut konvensi. "Kalau merasa dirinya kader, tentu harus izin pada Ketua Umum dulu," ujar Puan.


Sumber :
detik.com

Jokowi akan Nonton Konser Metallica di Stadion Gelora Bung Karno

Grup band rock Metallica akan menggelar konser di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan pada 25 Agustus 2013. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pun tak mau ketinggalan menyaksikan konser grup band favoritnya itu.
"Yang dorong-dorong (untuk konser) kita, masa kita tidak nonton," ujar Jokowi di Gedung Fakultas Ekonomi UI, Jl Salemba, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2013).
Jokowi pun sudah berencana untuk membeli tiket hari ini, namun lupa. "Mau Beli tiket hari ini, tadi sudah buka, tapi saya lupa. Nanti mau beli lewat online," katanya.
Tiket konser peraih Grammy Awards sebagai 'Best Metal Performance' dibandrol mulai Rp 400 ribu. Hal itu telah diumumkan melalui website www.blackboxtix.com. Harga tersebut untuk kelas Purple A dan B atau setara dengan kelas Tribun.
Kelas lainnya adalah Green A dan B yang dijual dengan harga Rp 500 ribu. Para penggemar Metallica juga bisa lebih dekat dengan sang idola, dengan membeli tiket kelas Festival seharga Rp 680 ribu.
Masih ada pilihan lainnya. Yakni, kelas Blue A dan B seharga Rp 900 ribu dan kelas Yellow Rp 1,5 juta. Tiket konser Metallica mulai dijual secara online hari ini pukul 10.00 WIB.


Sumber :
detik.com

Puan: Kalau Mau Ikut Konvensi PD, Jokowi Harus Izin Megawati

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), dianggap layak untuk mengikuti konvensi pencarian bakal capres yang akan digelar oleh Partai Demokrat. Tapi untuk dapat mengikuti proses tersebut, ada prosedur di internal partai yang harus ditempuh kader PDIP tersebut.
"Kalau merasa dirinya kader, tentu harus izin pada Ketua Umum dulu," kata Ketua Fraksi PDIP DPR, Puan Maharani, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Puan mengatakan Jokowi adalah kader PDIP. Jika ingin ikut dengan kegiatan partai lain, maka harus ada prosedur partai yang dilalui Jokowi.
Mengenai kemungkinan dicapreskannya Jokowi dari PDIP, Puan mengatakan keputusan diserahkan kepada Megawati. Jika diizinkan oleh Mega, maka bisa saja Jokowi ikut berlaga di Pilpres 2014 dengan diusung oleh PDIP.
"Keputusan mengenai capres dan cawapres, sesuai rakernas di Bandung, pencapresan keputusan ketum, jadi kita lihat saja," tuturnya.
Sebelumnya Wasekjen PD Ramadhan Pohan ingin Jokowi diundang ke konvensi capres. Ramadhan mengatakan, daripada tak diizinkan PDIP, lebih baik Jokowi ikut konvensi partainya.
"Karena peluangnya tidak ada di PDIP, kenapa tidak, menurut saya dia layak," ujarnya di Gedung DPR hari ini.


Sumber :
detok.com

Amien Rais Ternyata Suka Jokowi

Tokoh senior PAN Amien Rais, yang dulu sering menvemooh Joko Widodo (Jokowi), mengeluarkan pernyataan terkait kepastian Hatta Rajasa sebagai calon presiden dari PAN untuk 2014 nanti. Amien justru merujuk nama Jokowi dan Prabowo Subianto sebagai capres potensial di samping Hatta Rajasa.
"Kita membayangkan, bagaimana jika duet Prabowo-Hatta atau Jokowi-Hatta, atau juga sebaliknya ya (Hatta-Prabowo atau Hatta-Jokowi)," ucap Amien usai acara silaturahmi dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko di Balai Kartini, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Mantan Ketua Umum PAN ini mengungkapkan, kepastian Hatta untuk menjadi capres PAN belum pasti. Masih ada berbagai kemungkinan, termasuk melihat hasil perolehan suara PAN di Pemilu 2014. Lagi-lagi Amien menyebut nama Jokowi dan Prabowo.
"Hatta memang satu-satunya capres PAN, tapi tentu politik juga luwes kan. Jadi kalau PAN sampai ke dua digit, artinya 10 persen ke atas, akan mantab. Menurut saya, kombinasi yang menarik itu ada dengan Pak Jokowi, Prabowo, dan lain-lain juga itu. Kita masih open ended atau terbuka," ungkap Amien.
Amien Rais menyatakan bahwa tinjauannya terhadap potensialitas Jokowi dan Prabowo merupakan pandangan pribadinya. Amien pun menuturkan, dirinya tidak ikut menentukan keputusan penetapan capres PAN.
"Saya di sini hanya pengamat, dan saya tidak menentukan," jelasnya.
Sebelumnya, PAN sudah menetapkan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai capres 2014. Ini pernah ditegaskan oleh Ketua DPP PAN sebagai keputusan yang bulat.
"Sesuai hasil Rakernas PAN November 2011, PAN memutuskan untuk memajukan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai capres 2014-2019. Keputusan ini sudah bulat," kata Ketua DPP PAN, Viva Yoga Mauladi, kepada detikcom, Rabu (1/4/2013).

Sumber :
detik.com

Demokrat: Jokowi Layak Diundang

Konvensi capres Partai Demokrat (PD) akan dimulai sebentar lagi, tepatnya September 2013. Bakal capres terpopuler di berbagai lembaga survei, Jokowi, diharapkan ikut serta di dalamnya.
"Jokowi layak diundang ke konvensi," kata Wasekjen PD, Ramadhan Pohan, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Ramadhan mengatakan, daripada tak diizinkan PDIP, lebih baik Jokowi ikut konvensi partainya. PD membuka pintu untuk Jokowi sekalipun dia kader PDIP.
"Karena peluangnya tidak ada di PDIP, kenapa tidak, menurut saya dia layak," ujarnya.
Namun demikian, Ramadhan menyerahkan keputusan mengenai undangan untuk Jokowi kepada komite konvensi. Komite konvensi nantinya akan menilai tokoh-tokoh yang layak diundang.
"Tapi sekarang aja komitenya belum dibentuk," tuturnya.


Sumber :
detik.com

Jokowi: Tanah SMPN 289 Cilincing itu Jelas Punya Kita, Bukan Punya RW

Bangunan SMPN 289 Cilincing, Jakarta Utara baru selesai dibangun, namun tidak bisa ditempati karena akses jalan tersebut ditutup oleh Ketua RW setempat. Jokowi menegaskan, tanah dan bangunan tiga lantai tersebut jelas milik Pemprov DKI Jakarta.
"Itu tanahnya jelas sudah milik kita, kemudian ada yang klaim, dan aksesnya ditutup," ujar Jokowi usai menjadi pembicara di gedung Fakultas Ekonomi UI Program Magister Manajemen, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2013).
SMPN 289 yang masih gres tak bisa digunakan karena akses jalannya ditutup. Bangunan tiga lantai itu sudah jadi sejak tahun 2012. Namun kini di dalam gedung, hanya ada kambing yang sedang berkeliaran mencari makan.
Satu-satunya akses untuk masuk sekolah adalah melewati jalan gang pasar. Jalur ini biasa digunakan oleh kendaraan proyek saat pembangunan. Namun sejak bangunan jadi, ditutupi seng oleh Pak RW. Kini, ada seorang centeng yang selalu menjaganya. Tak ada orang yang berani masuk tanpa seizin pria tersebut.
Soal alasan penutupan masih simpang siur. Isu yang berkembang, aksi ini dilakukan karena berhubungan dengan uang dan lahan.
Saat hendak ditemui di rumah untuk dimintai konfirmasi, Ketua RW 05 tersebut tak ada. Sang penjaga rumah mengatakan, majikannya sedang di luar.
Meski gedung belum bisa dipakai, aktivitas belajar mengajar tetap berjalan. Angkatan pertama siswa SMP yang terdiri dari 192 siswa kini ditampung di SD 04 Sukapura.


Sumber :
detik.com

Ada yang Usung Jadi Capres, Jokowi: Yang Mau Jadi Presiden Siapa?

Kader PDIP yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) digadang-gadang untuk menjadi calon presiden (capres) dalam Pemilu 2014 mendatang. Semua hasil survei Capres selalu memunculkan Jokowi menjadi nomor satu. Mulai muncul gerakan mengusung Jokowi Capres. Apa kata Jokowi?
"Yang mau jadi presiden itu siapa?" ujar Jokowi.
Jokowi mengungkapkan hal itu saat menjadi pembicara dalam diskusi 'The Extraordinary Enterepeneurial Mindset' yang diadakan oleh Tanoto Foundation dan Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi UI di Gedung Fakultas Ekonomi UI, Jl Salemba Taya, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2013).
Jokowi mengungkapkan hal itu saat dibahas soal dirinya yang mengaku 'kecelakaan' saat menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Beberapa peserta diskusi pun spontan berteriak agar Jokowi maju jadi capres.
"Kalau kecelakaan jadi Presiden siap Pak," kata salah seorang peserta.
"Jangan ngompor-ngomporin, manas-manasin," ujar Jokowi sambil tersenyum.
Belakangan nama Jokowi memang santer terdengar untuk dijadikan sebagai capres dalam Pemilu 2014. Ini juga didukung dengan beberapa hasil survei dari beberapa lembaga yang menempatkan Jokowi di posisi paling atas sebagai capres. Meski Ketua Umum PDIP belum memutuskan siapa calon yang akan maju dari partainya.
Terakhir, pada Minggu (8/7/20123), ratusan massa yang tergabung dalam Barisan Relawan (Bara) Jokowi pun mendeklarasikan Jokowi untun menjadi capres 2014.


Sumber :
detik.com

Jokowi Tes Mahasiswa

Gubernur Joko Widodo (Jokowi) punya cara tersendiri membimbing anak buahnya. Selain blusukan, dia juga senang melantik pejabat DKI di pemukiman warga.
Ini memang baru pertama kali terjadi di DKI Jakarta. Saat menjadi pembicara di acara Entrepreneurship Series di Gedung Magister Manajemen Fakultas Ekonomi UI, pria yang akrab disapa Jokowi itu membeberkan alasannya.
"Saya melantik di luar ruangan supaya warga tahu pemimpin di wilayahnya. Banyak warga yang tidak tahu siapa pemimpinnya," kata Jokowi, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Jokowi menambahkan, warga harus tahu siapa pemimpinnya. Bukan cuma gubernur saja yang tahu siapa yang menjadi pemimpin di kampungnya.
"Masa gubernurnya doang yang tahu, ini gimana sih," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, politikus PDIP ini sempat menguji mahasiswa Magister Management Universitas Indonesia untuk menyebutkan nama-nama wali kota di lima wilayah Jakarta dan bupati Kepulauan Seribu.
Namun, tidak ada satu pun mahasiswa yang tahu nama-nama wali kota yang menjabat di Jakarta. Bahkan mereka tak tahu di mana tempat tinggal presiden.
"Itulah kenapa kemarin saya lantik wali kota di luar. Ada yang di tempat sampah, tepi pantai, danau. Supaya masyarakat tahu siapa walikota nya, siapa bupati nya," jelasnya.
Seperti diketahui, orang nomor satu di Jakarta itu melantik beberapa orang wali kota dengan konsep luar ruangan. Ada yang di Setu Babakan, Rusun Tambora, Kepulauan Seribu, dan Tempat Pembuangan Sampah Pulo Jahe.


Sumber :
merdeka.com

Jokowi Berkisah Keusilannya dan Voorijder ke Mahasiswa MM UI

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya memang pernah mengungkapkan ketidaksukaannya jika dikawal dengan vooridjer. Kali ini dia kembali mengungkapkan hal itu di depan para mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi UI.
Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan baru tahu jika dia pergi keliling antar wilayah di Jakarta, pengawal yang menggunakan sepeda motor voorijder akan berganti ketika memasuki wilayah DKI yang lain. Sehingga 'gaya' pengawalannya pun berbeda.
"Saya dikawal-kawal itu paling nggak senang. Dan saya baru tahu kalau pindah wilayah, misalnya dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat, itu pengawalnya ganti, dan penggantinya itu nggak tahu kesenangan saya," ujar Jokowi saat memulai pembicaraan dalam diskusi tentang 'The Extraordinary Entreprenurial Mindset' di Fakultas Ekonomi UI, Jl Salemba, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2013).
Jika sudah berganti pengawal, maka pengawal yang baru akan membunyuikan sirine dan berjalan zig-zag. Itu yang paling tidak disukai oleh Sarjana Kehutanan UGM ini.
"Jakarta ruwet seperti ini, yang ngawal bunyiin sirene, pake jalan (zig-zag) untuk ngelebarin jalan. Saya paling nggak senang yang seperti itu. Kadang-kadang malu juga gitu," katanya.
Karena kesal dan malu, Jokowi pun pernah mengelabui pengawalnya dengan memilih jalur sendiri. Sehingga membuat bingung pengawal dengan sepeda motor voorijder tersebut.
"Yang bawa motor kan jalannya miring-miring (zig-zag) gitu, terus saya bilang (ke supir), belok kiri ambil jalan sendiri. Langsung bingung pengawalnya, "lho kok Gubernur tidak ada?" Biar kapok," ujar Jokowi sambil tersenyum.
"Saya nggak enak, kan mengganggu pejalan lain juga," sambung Jokowi.
Cerita Jokowi ini pun mengundang tawa dan tepuk tangan dari peserta diskusi. Pembicaraan Jokowi pun berlanjut dengan kisah saat awal dia memulai usaha, kemudian menjadi Wali Kota di Solo hingga Gubernur DKI Jakarta.


Sumber :
detik.com

Jokowi Malu Cerita Transportasi DKI ke Gubernur Negara Lain

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengaku minder atas kondisi sejumlah moda transportasi di DKI Jakarta, apalagi ketika ia bertemu dengan gubernur negara lain.
"Saya ingin sekali mendambakan memiliki MRT, satu kilometer saja deh. Di Kuningan, gitu kan," ujar Jokowi saat memberikan kuliah umum bagi para mahasiswa Magister Manajemen Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (8/7/2013) siang.
Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Meski Jakarta telah merencanakan pembangunan mass rapid transit (MRT) sejak 24 tahun lalu, hingga kini, moda transportasi itu belum juga terwujud. Negara-negara lain seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia, justru sudah mewujudkannya meskipun mereka baru merencanakan MRT sekitar belasan tahun lalu. Itulah yang membuat Jokowi merasa malu.
"Kalau ketemu sama gubernur negara lain, mereka sudah cerita MRT, monorel. Lah kita, mau cerita bus saja enggak bisa, masak cerita kopaja," ujar Jokowi yang langsung disambut tawa mahasiswa.
Meski demikian, Jokowi tak khawatir karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkomitmen untuk mempercepat pembangunan sejumlah moda transportasi di Jakarta. MRT direncanakan rampung enam tahun yang akan datang, sementara monorel akan rampung sekitar 3,5 tahun lagi.
"Jadi, kalau cerita juga enggak malu, biar bisa sombong juga kalau cerita," kata Jokowi.


Sumber :
kompas.com

PNS Mainan, Jokowi Jadi Sasaran

Belasan warga yang tergabung dalam Lembaga Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Indonesia Bersatu (LPP3IB) berdemo di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Mereka menuntut Jokowi untuk menindak tegas PNS di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta yang sering main game online saat jam kerja.
"Etos kerjanya lemah, sering kumpul-kumpul di kantin belakang (kantor) dinas, baca koran, main game online atau internet dan ngobrol ngalur-ngidul yang tak perlu," kata koordinator aksi, Thony Charles di depan Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/7/2013).
Charles mengatakan, masih banyak praktek KKN dan pungutan liar di kantor tersebut. Hal ini dapat terlihat dari pembebanan biaya pada calon pencari kerja, lelang pengadaan barang dan jasa.
"Kami mendapati di Disnakertrans masih terjadi praktik KKN dan pungutan liar. Mulai dari pembebanan biaya bagi calon pencari kerja, lelang pengadaan barang dan jasa yang direkayasa sampai pada kinerja buruk yang ditunjukkannya," katanya.
Charles mencontohkan, program magang ke Jepang bagi calon pencari kerja yang dalam sosialisasinya dikatakan gratis, namun prkatiknya masih terjadi pungutan. "Jelas ini membebani bagi calon pencari kerja yang ingin ikut program magang ke Jepang," katanya.
Selain itu, lelang yang dilakukan di lingkungan Disnakertrans DKI juga diduga penuh dengan rekayasa dengan sudah ada pemenang sebelum lelang dilaksanakan.
"Jadi sudah selayaknya Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengevaluasi keberadaan dinas tersebut dan mengganti pejabatnya dengan pejabat yang berkompeten," katanya.
Aksi ini dimulai pukul 10.30 WIB. Belasan orang yang berdemo ini membawa spanduk bertuliskan 'Jokowi-Ahok Tindak Tegas Pejabat di Disnakertrans'. Mereka pun bahkan sempat menggoyang pagar di depan Balaikota, namun hanya sebentar.
Kegiatan ini tidak mendapatkan pengawalan yang ketat. Aksi ini juga tidak menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.


Sumber :
detik.com

Jokowi Bikin Pedagang PRJ Merugi

Munculnya acara-acara yang dibuat oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di banyak tempat menjadi salah satu faktor penyebab banyak pedagang di Jakarta Fair 2013 merugi.
Hal itu yang menjadi keluh kesah Iqbal Khan (31), seorang pedagang pakaian di Gambir Expo, Arena PRJ, Kemayoran, Jakarta. Menurutnya, acara-acara Jokowi telah "mengalahkan" Jakarta Fair 2013, dan hal itulah yang secara tidak langsung membuat orang enggan untuk berbelanja lagi di pergelaran tahunan itu sehingga pedagang merugi.
"Sebetulnya acara-acara tempat lain enggak terlalu pengaruh karena paling pas cuma Sabtu Minggu. Di sini kan kita sebulanan dari Senin sampai Minggu, jadi enggak ngaruh. Cuma ya gara-gara itu (acara-acara Jokowi), orang jadi enggak melulu ke sini, pada enggak ada yang belanja lagi jadinya," kata Iqbal, Minggu (7/7/2013), sebelum acara penutupan Jakarta Fair 2013.
Iqbal menuturkan, pada awalnya dia sebenarnya tidak mempermasahkan harga sewa yang mahal. Hal itu karena pada tahun-tahun sebelumnya meskipun harga sewa mahal, dia tetap bisa untung. Namun, hal itu tidak berlaku untuk tahun ini.
"Tahun lalu apalagi Sabtu Minggu, itu kita bisa untung banyak. Belum lagi yang tambah-tambahan Senin-Jumat. Sekarang Sabtu Minggu pun udah sama kayak hari-hari biasa. Udah tiga tahun jualan, tahun ini cuma balik modal," ungkap Iqbal.
Dari situlah, lanjut Iqbal, karena sudah dianggap mahal oleh banyak orang, dia berharap nantinya pihak pengelola mau menurunkan harga sewa. Selain harga sewa tempat, Iqbal juga meminta harga tiket masuk penonton diturunkan.
"Jadi ya harusnya harga sewa diturunkan, 50 persen lah (harga tiket) biar harga jualan kita juga diturunkan. Untuk tiket masuk Rp 10-15 ribu. Kalau murah kan pengunjung juga enak," kata Iqbal yang sehari-harinya punya kios di Permata Hijau, Jakarta Selatan, ini.
Terkait acara yang dibuat Jokowi, Iqbal mengaku tidak mengkritik. Bahkan jika salah satu acara Jokowi, yaitu Pekan Kreatif Produk Daerah (PKPD) atau yang lebih beken dengan sebutan PRJ Monas kembali digelar tahun 2014, dia bahkan tertarik untuk membuka kios di Monas.
Namun, hal itu dilakukan tentu saja, jika pihak PT JIExpo selaku pengelola Arena PRJ tidak mau menurunkan harga tiket dan sewa tempat. "Buat apa bertahan kalau harga sewa naik tapi omzet turun kayak gini," keluh Iqbal.
Seperti diketahui, pada perayaan HUT Jakarta ke-486 tahun ini, Jokowi mengadakan berbagam acara pesta rakyat. Yang pertama, tentu saja acara PKPD alias PRJ Monas yang digelar pada 14-16 Juni 2013 yang lalu.
Kemudian Jakarta Night Festival yang menyediakan acara hiburan gratis dengan delapan panggung musik pada Sabtu (22/6/2013) malam yang diadakan di sepanjang jalan dari Monas sampai Bundaran HI.
Serta yang terakhir pementasan teater musikal Ariah pada tanggal 28-30 Juni 2013. Berbagai acara tersebut tentu saja sedikit menenggelamkan Jakarta Fair yang selama ini selalu mendominasi sebagai acara utama dalam setiap peringatan HUT Jakarta setiap tahunnya selama beberapa tahun.
Acara Jakarta Fair 2013 yang dimulai sejak 6 Juni 2013 dan dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 10 Juni 2013, ditutup tadi malam, Minggu (7/7/2013) malam.
Seharusnya, acara ditutup oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun, karena ada kesibukan lain, Basuki pun berhalangan hadir. Mewakili pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu Plt Sekretaris Daerah Wiryatmoko.

Sumber :
kompas.com

Jokowi Harus Pilih Sekda yang Bersih

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah melakukan seleksi untuk memilih Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI yang baru. Diharapkan, Jokowi mampu memilih sekda yang bersih dan bebas dari KKN.
"Sekda yang nanti diharapkan orang yang bersih dan punya komitmen yang sama dengan Gubernur dan Wakil Gubernur untuk menciptakan birokrasi yang bersih," ujar pengamat perkotaan Yayat Supriyatna, Minggu (8/7/2013).
Dalam tatanan birokrasi, lanjut Yayat, Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekda merupakan tiga pilar penting. Sehingga Sekda diharapkan mampu memimpin para SKPD di DKI untuk menjalankan program kerja yang telah diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI dengan baik.
"Kalau gubernur dan wakil gubernur tipenya orang yang bersih, maka sekda juga harus memiliki semangat yang sama dan loyalitas yang penuh dan mampu memimpin para SKD untuk menjalankan program dalam RPJMD. Kalau tiga pilar ini bersih, maka birokrasi di DKI juga akan menjadi lebih bersih dan transparan," jelasnya.
Yayat juga mengatakan, sebagai pejabat PNS yang paling tinggi jabatannya dalam jajaran birokrasi di DKI, Sekda juga harus mampu menjadi bayang-bayangnya gubernur dan menjadi 'penyambung lidah' gubernur kepada SKPD. Selain harus dekat dengan Gubernur dan Wakil Gubernur, Sekda uga harus bisa dekat dengan SKPD.
"Kalau gubernur bekerja di lapangan, maka Sekda harus bisa menjadi komanda bagi para SKPD dan harus mampu mendorong SKPD bekerja sesuai dengan harapan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur," jelasnya.
"Jadi, Pak Gubernur harus mampu memilih sekda yang cakap, terampil, mampu menyerap dan menjalankan ide-ide dari Pak Gubernur dan bersih, bebas dari KKN," tambahnya.
Saat ini masih ada 9 nama pejabat eselon II yang mengikut tes kompetensi seleksi sekda Jakarta. Mereka mengikuti seleksi internal tersebut di hotel Sahid Jaya pada tanggal 12-13 Juni 2013.
Seleksi ini untuk menggantikan posisi Fadjar Pandjaitan yang mengundurkan diri sejak 9 April lalu.

Berikut daftar sembilan orang tersebut :

  1. Asisten Sekda Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Wiriyatmoko.
  2. Asisten Sekda Bidang Pemerintahan, Sylviana Murni.
  3. Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Administrasi, Hasan Basri Saleh.
  4. Inspektur Provinsi, Franky Mangatas Panjaitan.
  5. Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi, Catur Laswanto.
  6. Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), DKI Mochammad Tauchid Tjakraamidjaja.
  7. Kepala Dinas Pendidikan, Taufik Yudi Mulyanto.
  8. Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah.
  9. Wali Kota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono.

Sumber :
detik.com

Tak Mudah Membuat Jokowi Nyapres di 2014

Sejumlah survei menunjukkan dominasi Joko Widodo (Jokowi) dalam bursa calon presiden. Namun sepertinya tak akan mudah mendorong Jokowi untuk melepaskan jabatan gubernur dan maju di 2014.
Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby meragukan komitmen dari Jokowi untuk maju di Pilpres. Padahal menurutnya mantan Walikota Solo itu punya momentum yang sangat tepat saat ini.
"Jokowi dihadapkan dengan masalah harus melepaskan jabatan gubernurnya, itu tidak mudah. Dia harus benar-benar bisa meyakinkan rakyat," ujar peneliti Lembaga Surve Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby di kantornya, Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (7/7/2013).
Mengenai restu dari Megawati Soekarnoputri, ketua umum PDP, Jokowi dinilai masih butuh waktu. Peluangnya pun masih setengah-setengah.
"Kalau saya lihat si kemungkinannya masih 50-50 untuk Jokowi direstui maju atau tidak," imbuhnya.
Dalam sejumlah survei capres, Jokowi kerap mendapatkan angka tertinggi. Siapa pun pasangannya, selalu bisa terdongkrak oleh nama sang gubernur.
Karena itu, banyak pihak yang mendorong agar Jokowi maju di 2014. Namun saat ditanya soal ini, ayah tiga anak itu selalu menjawab tegas masih ingin mengurus Jakarta.


Sumber :
detik.com