Sabtu, 29 Juni 2013

Jokowi-Ahok Siap Dikutuk Warga karena Pembangunan Monorail Bikin Macet

Pembangunan berbagai proyek yang serentak, khususnya monorel dan Mass Rapid Transit (MRT), akan membuat sebagian wilayah Jakarta macet.
Nah, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku siap dikutuk pengguna jalan, terkait kemacetan besar yang bakal ditimbulkan pembangunan proyek-proyek itu.
"Pak Jokowi dan saya siap dikutuk warga DKI. Pembangunan kan selesai 2017 atau 2018, berarti selama kepemimpinan kami nantinya dinilai justru membuat kemacetan. Bisa jadi disumpahi warga DKI," kata Basuki saat talkshow 'Pemimpin Muda Pembawa Perubahan' yang digelar Wahana Visi Indonesia di Grand Indonesia, Sabtu (29/6/2013).
Bukan tidak mungkin, ketika nanti mencalonkan diri kembali, Jokowi dan Basuki tidak terpilih.
"Tidak masalah tidak terpilih kembali, yang penting kami telah meletakkan pondasi, asal Jakarta bisa lebih maju dan berkembang," tutur Basuki yang disambut tepuk tangan ratusan anak yang datang dari seluruh Indonesia.
Basuki memaparkan, ia bersama Jokowi mengambil keputusan pembangunan sejumlah proyek, karena tidak mau Jakarta makin ketinggalan dengan ibu kota lainnya.


Sumber :
tribunnews.com

Jokowi Masih Rahasiakan Kostum untuk Jakarnaval

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah menyiapkan kostum dan kuda untuk dipakai dan ditungganginya pada acara Jakarnaval, Minggu (30/6/2013), pukul 15.00-18.00 WIB. Namun, ia masih merahasiakan kostum yang akan dipakainya.
"Sudah nyiapin kuda, kostum. Apalagi sih?" ujar Jokowi,di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Jakarnaval adalah pawai budaya yang akan dimulai dari Balaikota hingga Bundaran Hotel Indonesia, yang akan berlangsung. Acara ini akan diikuti oleh sekitar 1500 orang dari berbagai daerah selain Jakarta, antara lain Jember, Solo, Subang, dan Magelang. Selama acara, lalu lintas di jalur pawai akan dialihkan.
Koordinator Jakarnaval, Heru Mataya, menjelaskan, peserta Jakarnival sudah siap tampil. Untuk saat ini, menurut Heru, panitia tengah mendekorasi Balaikota.
"Yang jelas, peserta karnavalnya sudah siap. Jadi, besok tinggal ditampilkan semuanya. Yang sampai sekarang ini adalah penataan artistik untuk acara pembukaan di depan Balai Kota buat tempat start besok sore," jelasnya.
Ketika ditanya soal kostum dan kuda untuk Jokowi, Heru mengatakan, "Wah untuk kuda dan kostum, biar surprise aja ya."


Sumber :
kompas.com

Jokowi Perintahkan Dishub Buat Simulasi Kemacetan Pembangunan Monorail

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov DKI Jakarta untuk membuat simulasi kemacetan berkaitan dengan akan dimulainya proyek monorail tahap I, Jalur Hijau dan Jalur Biru.
Menurut Jokowi, Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta hanya bisa mendorong agar pembangunan monorail cepat dilaksanakan.
“Kalau bisa tiga tahun kita sudah bisa lihat fisiknya,” kata Jokowi di Balai Kota, Jl Merdeka Timur, Jakarta, Sabtu (29/6),  usai penandatangan MoU antara PT Jakarta Monorail dengan tujuh perusahaan.
“Jangan sampai saat monorail dibangun masyarakat justru berteriak karena Jakarta semakin macet,” lanjut Jokowi.
Jalur Hijau dengan rute Semanggi – Casablanca – Kuningan – Semanggi  sepanjang 14 kilometer dilengkapi dengan 16 stasiun monorail. Sedangkan Jalur Biru dengan rute Kampung Melayu – Casablanca – Tanah Abang – Roxy sepanjang 14,7 kilometer dilengkapi dengan 14 stasiun monorail.
Selain itu, akan dibangun depo sepanjang 800 meter.
Dengan demikian proyek monorail tahap I akan membangun jalur monorail sepanjang 29,8 kilometer, 30 stasiun monorail dan 1 depo monorail.
Jokowi berharap setelah pembangunan monorail Jalur Hijau dan Jalur Biru selesai, PT Jakarta Monorail segera memulai pembangunan jalur monorail tahap II.

Ruhut Tak Sudi Jika Jokowi Ikut Konvensi Capres Partai Demokrat

Meskipun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merajai puncak tangga Capres di semua survei yang ada, tetapi di mata politisi partai Demokrat Ruhut Sitompul hal ini dianggap sebelah mata, bahkan dengan nada sinis, Ruhut Sitompul tak sudi jika Jokowi mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat. Bagi Ruhut, capres yang cocok pemilu 2014 hanyalah mereka yang mempunyai latar belakang militer saja.
"Kita nggak mau lah 'orang-orang salon' kayak kemarin Jokowi, surveinya tinggi. Kita tahu, kemana-mana Jakarta masih macet dan ada penggusuran di Jakarta," kata Ruhut pada sela-sela Rakornas Partai Demokrat di Hotel Sahid, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Menurut Ruhut, Jokowi lebih baik berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Oleh karena itu, Ruhut menyarankan agar Jokowi tidak perlu mengikuti berbagai persiapan terkait pencapresan di pemilu 2014.
Ruhut memandang, Indonesia cocok jika dipimpin oleh tokoh militer. SBY, menurutnya, adalah tokoh militer yang berhasil memimpin Indonesia.
"Setelah Pak Harto lengser ketika reformasi, coba yang tiga sebelum Pak SBY yang bisa bertahan dua periode siapa? Aku rasa, kita mau TNI lagi," ujarnya.
Ruhut memang mendorong agar Mantan KASAD Pramono Edhie Wibowi menjadi capres lewat konvensi Demokrat. Saat ini, Pramono baru menjabat menjadi Anggota Dewan Pembina selama empat hari.
"Kami terima kasih dia (Pramono) mau gabung ke kita (Demokrat)," ucap Ruhut.


Besok, Jokowi Akan Tampil Ala Koboi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan menunggang kuda saat pelaksaan Jakarnaval yang diselenggarakan pada hari Minggu, (30/6/2013). Jokowi telah lama mempersiapkan menunggang kuda untuk acara tersebut.
"Saya sudah nyiapin kuda, kostumnya, apalagi sih," kata Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Jokowi tak merinci kuda jenis apa yang akan ia gunakan untuk menyapa warga Jakarta. Namun ia memang telah jauh-jauh hari menyampaikan akan menunggang kuda. "Saya naik kuda," ucapnya, Selasa (18/6/2013).
Jakarnaval digelar sebagai rangkaian perayaan HUT ke-486 Jakarta . Acara itu berkonsep parade yang menampilkan mobil hias dan hiburan. Rencananya Jakarnaval akan digelar pada Minggu 30 Juni 2013 dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB.
Rute yang ditempuh mulai dari Jl. Medan Merdeka Selatan sisi Selatan (depan Balaikota) melintasi Jl. MH. Thamrin Sisi Timur (Bundaran Patung Kuda) dan berakhir di Jl. MH. Thamrin Sisi Timur (Bundaran Hotel lndonesia).


Sumber :
detik.com

Doa Jokowi Untuk Ahok

Hari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hari ini merayakan ulang tahun yang ke-49. Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) tak mau ketinggalan mengirim ucapan dan doa untuk wakilnya.
"Tadi pagi saya ucapin selamat ulang tahun. Tadi saya sampaikan (semoga) panjang umur, diberi limpahan kesehatan yang melimpah, rejeki yang melimpah," kata Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Pada kesempatan yang berbeda, Jokowi mengaku tak ada perayaan khusus di hari ulang tahun Ahok. Ia memilih untuk tak ambil pusing.
Hal itu diungkapkan Jokowi usai menyaksikan pagelaran drama sendra tari Ariah di kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (28/6/2013) malam.
"Ya enggak ada lah (perayaan khusus)," kata Jokowi, usai menyaksikan pagelaran drama sendra tari Ariah di kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat (28/6/2013) malam.


Sumber :
detik.com

Jokowi - Hatta Saksikan Penandatanganan MoU Monorail

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyaksikan penandatanganan perjanjian (MoU) keikutsertaan perusahaan dalam konsorsium proyek Jakarta Monorail di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu, (29/6/2013). Penandatanganan itu juga dihadiri perwakilan duta besar dari China, Thailand, Singapura dan para pimpinan perusahaan mitra kerja PT Jakarta Monorail dan Ortus Holding.
Jokowi datang mengenakan kemeja putih. Jokowi datang bersamaan Hatta Rajasa sekitar pukul 11.00 WIB. Keduanya disambut oleh pemilik Ortuz Holding, Edward Suryadjaya dan Direktur Utama PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur.
Kemudian, Jokowi dan Hatta menyaksikan para mitra kerja PT Jakarta Monorail dan Ortus Holding menandatangani satu persatu perjanjian keikutsertaan dalam konsorsium proyek Jakarta Monorail.
Para mitra kerja yang menandatangani perjanjian itu yakni di antaranya, BTS Bangkok Mass Transit System Public Compaany Ltd, CCCC (China Communication Construction Company) Ltd, PT Indosat Tbk, Singapure Technologies Electronics Ltd, dan perusahaan CNR Changchun Railway Vehicle Co, Ltd yang merupakan perusahaan yang memproduksi rolling stock (kereta) monorel tersebut.
Diketahui, Jokowi menyatakan akan melanjutkan pengerjaan proyek monorail rute dalam kota. "Saya ingin menyampaikan bahwa pembangunan monorel di Jakarta oleh PT Jakarta Monorail sudah saya tanda tangani dan dapat dilanjutkan kembali," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.


Sumber :
merdeka.com

Jafar Hafsah Lecehkan Kemampuan Jokowi

Menduduki posisi puncak tangga Capres dalam berbagai survei yang diadakan oleh semua lembaga survei, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya mendapat apresiasi tetapi juga mendapat sindiran. Terutama dari partai partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Padahal kan bukti nyata dari Jokowi belum ada. Paling-paling ya blusukannya itu yang sukses kan?" ujar Ketua FPD MPR, Jafar Hafsah saat diwawancarai di sela-sela Rakornas Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2013).
Jafar menyatakan keberhasilan Jokowi dalam survei disebabkan masyarakat Indonesia yang melankolis dalam melihat sosok Jokowi. Ia pun meragukan Jokowi akan sukses seperti pada hasil survei ketika maju menjadi Capres 2014.
"Memang modalnya dia apa? Paling-paling kan modal dulu di Solo itu kan?" imbuhnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR ini juga menegaskan bahwa Partai Demokrat pun akan memiliki kader untuk menyaingi Jokowi. Dirinya yakin hasil konvensi Partai Demokrat akan memunculkan kader tersebut.


Sumber :
detik.com

Humor: Jokowi dan Ariah

Pada rangkaian perayaan HUT DKI Jakarta ke-486, pemprov DKI menggelar drama musik kolosol yang di selenggarakan di Monas. Jokowi, Mega dan Puan nonton  bersama, Mega dan Puan duduk di deretan VVIP, sedangkan Jokowi duduk lesehan bersama warga dan para wartawan agak jauh dari tempat sang ketua umum menonton.
Tak dapat menahan haru, ditengah pertunjukan mata Mega berkaca-kaca dan menitikkan air mata, dipalingkan mukanya sambil berkata,
"Sungguh perjuangan Alibasah mirip dengan perjuangan kakekmu (Soekarno)," bisik Mega kepada Puan yang tepat ada di sebelahnya.
Rupanya perasaan yang sama juga dirasakan Puan, dikeluarkanya sapu tangan dari sakunya, diusapnya air mata yang membasahi pipinya dan berbisik balik kepada Mega.
"Perjuangan Ariah juga mirip sekali dengan perjuangan mama (Megawati), 'gigih dan tak pernah menyerah'," bisik Puan tanpa memperdulikan linangan air matanya.
Entah karena apa (mungkin karena kedekatan emosional antara Jokowi, Mega dan Puan), Jokowi yang duduk agak jauh dari Mega dan Puan, juga merasakan hal yang sama. Direntangkannya sarung yang melilit lehernya (waktu nonton Jokowi berpakain khas Betawi) dan diusap air mata yang bercucuran di pipinya.
Melihat Jokowi sedih, para wartawan yang duduk lesehan bersamanya segera menghiburnya dan mencoba memecah kesedihan Jokowi dengan pertanyaan,
"Pak Jokowi, kalau boleh tahu, apa yang membuat Bapak bersedih, perjuangan Alibasah atau Ariah?," tanya wartawan kepada Jokowi.
Terbata-bata, disingkap sarung yang dipakai untuk menghapus air matanya, sambil berkata,
"Persetan dengan Alibasah dan Ariahnya, saya sedih karena takut kata-kata Puan menjadi keputusan partai, " kata Jokowi sambil terus menghapus air mata di pipinya dengan sarungnya.
"Kalian bayangkan, jika ibu Mega masih 'gigih dan tak pernah menyerah' menjadi Capres 2014, lalu saya bagaimana?," lanjut Jokowi pada para wartawan.

Jokowi: Meski Kecil, Rakyat Ingin yang Riil

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengkritik sikap elit politik yang enggan membaur ke masyarakat bawah. Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat berbicara dalam Seminar "Memimpin dengan Hati" di Universitas Islam Indonesia (UII) Jumat, 28 Juni 2013.
Menurut Jokowi konsep kepemimpinan yang dia ikuti sederhana, yakni rajin mengendus keluhan masyarakat. "Sekarang zamannya horizontal bukan vertikal. Rumus ini berlaku di pemerintahan maupun swasta," kata dia di depan ratusan mahasiswa dan akademisi UII.
Dia mengatakan tujuannya jarang berlama-lama di kantor atau memperbanyak rapat tidak penting untuk menyediakan banyak waktu mempelajari persoalan publik secara langsung. Jokowi mengatakan pemimpin pemerintahan di level lurah sekalipun bakal mudah tertipu dengan laporan data statistik serta hanya sibuk mengurusi perencanaan apabila jarang blusukan. "Masyarakat bawah itu disambangi saja, merasa 70 persen masalahnya tuntas, apalagi kalau segera diselesaikan," kata dia.
Dia merasionalisasikan kegemarannya blusukan dengan alasan untuk menganalisis persoalan riil masyarakat sekaligus memberikan kepastian kepada mereka bahwa pemerintah sedang berusaha mencari solusi. "Rakyat suka yang riil, meski bentuknya kecil-kecil," kata dia.
Dia berpendapat rumus rajin blusukan harus menjadi trend di kalangan pejabat pemerintahan agar praktik kepemimpinan makin responsif dengan masalah publik. "Perubahan cepat sekali, makanya harus sering dipantau langsung dan tidak bisa hanya mengandalkan laporan statistik," kata dia.
Meski begitu, Jokowi mengaku tidak mungkin menuntaskan persoalan di Jakarta dalam waktu singkat karena masalahnya kompleks. Usaha yang paling mungkin dilakukan ialah memahami medan dan merintis perbaikan multisektor. "Makanya, tiap hari kerjaan saya keliling dan mendata," ujar dia.
Buya Syafii Maarif, di tempat yang sama memuji konsep kerja Jokowi yang membuat bekas Wali Kota Solo itu menjadi pejabat paling populis di mata publik saat ini. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan Jokowi hanya perlu menuntaskan caru marut persoalan Jakarta agar semakin layak menjadi kandidat terkuat presiden. "Kalau mampu selesaikan masalah Jakarta, Sekjend PBB saja layak," kata dia.


Sumber :
tempo.co

Mega Jadikan Jokowi Capres PDIP 2014

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kian hari kian memantapkan diri menjadi penghuni tangga teratas semua survei Capres yang diadakan oleh siapapun. Ketenaran dan elektabilitasnya Jokowi pada semua survei selalu mengungguli Prabowo Subianto bahkan ibu kandung ideologis Jokowi, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Kenyataan yang tak terbantahkan ini, akankah memastikan Jokowi menjadi Capres pada 2014 mendatang?
Beberapa waktu yang lalu, Wakil Ketua Fraksi PDIP DPR, Tubagus Hasanuddin,mengatakan
"Ya bisa jadi iya, bisa jadi tidak," kata Tubagus, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Tubagus mengatakan, seperti yang sering disampaikan oleh kader PDIP lainnya, capres PDIP akan ditentukan oleh Megawati. Hingga saat ini, Megawati belum menentukan pilihannya.
"Kalau kata Bu Mega Jokowi ya Jokowi, kalau yang lain, bisa saja. Kita serahkan semuanya ke Bu Mega," sambung Tubagus.
Menyoal hasil survei terakhir minggu ini yang diselenggarakan oleh Indonesia Research Center (IRC) dan hasil survei yang dilakukan oleh LIPI , Tubagus mengomentarinya dengan komentar umum semua kader PDIP "Menunggu keputusan Ibu Ketua Umum,Megawati".
"Di PDIP, belum ada juga pembahasan resmi soal Capres 2014," tutur Tubagus.
Jokowi sendiri memaknai semua hasil survei tersebut sebagai cerminan kehendak rakyat. Namun dia sendiri tak mau dikompor-kompori soal pencapresan dirinya pada Pilpres 2014, pernyataan terkini yang disampaikan pada suatu seminar Universita Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, juga masih sama dan normatif.
"Saya ini Gubernur DKI Jakarta, Semua masalah Capres bergantung keputusan Ibu Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri", elak Jokowi.

Jika kita cermati, semenjak Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, aktifitas sang Ketua Umum PDIP selalu mengikut sertakan Jokowi, mulai kampanye di pelbagai daerah di tanah air, kegiatan ritual keluarga Megawati (sehubungan dengan kematian Bapak Taufik Kiemas), sampai nonton drama musik kolosal, tak dapat dipandang sebagai kegiatan rutin seorang kader PDIP biasa.
Megawati, adalah figur yang pendiam, bahkan karena terlalu diamnya, sebagian dari pengamat mengatakan bahwa Mega "bodoh" dan seterusnya.  Kebiasan Megawati mengungkapkan isi hatinya adalah dengan memberikan sinyal-sinyal, senyuman, tangisan dan dengan bahasa tubuh yang lain.
Kalau berfikir jernih dan melihat beberapa rangkain kejadian semenjak Jokowi ditetapkan sebagai penguasa DKI Jakarta, sangatlah mudah untuk kita ketahui bahwa semua rangkaian kejadian yang mengikut sertakan  Jokowi adalah sinyal yang terang benderang bahwa "kehendak" sang Ketua Umum PDIP cuma satu, yaitu "Mencapreskan Jokowi pada Pemilu 2014 mendatang".
Tahun 2014 mendatang adalah pembuktian bahwa Megawati bukanlah "orang bodoh", "egois", dan "mementingan kekuasan di tangan keturunan biologisnya". Tahun 2014 juga akan memastikan bahwa Jokowilah Capres 2014 dari PDIP, Capres "kehendak sang Ketua Umum".