Sabtu, 01 Juni 2013

Jokowi dan Megawati Santap Siang Bersama di Plaza Indonesia

Ketum PDIP Megawati dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) makan siang bersama. Keduanya bersantap di Restoran Padang Sari Ratu di Plaza Indonesia, Jakarta. Jokowi dan Mega duduk di satu meja. Keduanya bergerak dari kediaman Mega di Jl Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (1/6/2013). Sebelumnya Mega dan Jokowi hadir di acara peringatan hari lahir Pancasila di Tugu Proklamasi.
Berdasarkan pantauan, terlihat Jokowi yang mengenakan kemeja putih memasuki restoran yang berada di basement. Berada di samping Jokowi, Mega yang mengenakan baju biru bermotif bunga ikut masuk sambil dikawal sang ajudan.
Jokowi dan Mega terlihat berbincang santai sambil menunggu makanan tiba. Beberapa ajudan terlihat berjaga di pintu masuk restoran tersebut.
Namun, ada yang sedikit berbeda dari biasanya. Pengunjung di restoran tersebut tampak tidak terpengaruh dengan kehadiran dua tokoh fenomenal tersebut. Padahal biasanya setiap Jokowi mengunjungi suatu tempat pasti Jokowi selalu dikerubuti warga yang ingin bersamalan dan berfoto bersama.
Sebelumnya, pagi tadi dengan berseragam Satgas, lengkap dengan baret merahnya, Joko Widodo hadir di upacara lahir Pancasila di Tugu Proklamasi. Jokowi datang bersama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.
Selain memperingati hari Lahir Pancasila, dalam upacara ini juga akan dilakukan Pengukuhan Satgas Nasional, PDIP 'Cakra Buana' di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakpus.

Sumber :
detik.com

Ketika Jokowi Merasa Ngeri Ikut Bermain Debus

Atraksi debus digelar dalam peringatan hari lahir Pancasila dan pengukuhan Satgas Buana Caraka PDIP di Tugu Proklamasi, Jakpus. Yang menarik, para pemain debus itu mengundang tokoh-tokoh yang hadir untuk ikut bermain, salah satunya Jokowi.
Berdasarkan pantauan, Sabtu (1/6/2013), Jokowi yang duduk di sebelah Ketum PDIP Megawati ditawarkan untuk ikut bermain debus. Mulai dari membuka kelapa dengan gigi hingga memukul seseorang dengan palu.
"Ayo, Pak. Pukul saja," ujar seorang pria pemain debus, sambil menyodorkan palu besar kepada Jokowi.
"Nggak, nggak," tolak Jokowi sambil melambaikan tangannya. Ekspresinya pun tampak menahan ngeri.
Kemudian, politisi PDIP Dedi Gumelar (Miing) yang bersedia maju. Dia memukulkan palu ke sebuah besi yang diletakkan di dada seorang Satgas. Dar! Miing memkulkan palu, tapi Satgas itu seolah tak merasakan apa-apa.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyerahan dua lukisan dari seniman asal Medan, Bambang Soekarno untuk Megawati. Lukisan Bung Karno dan Megawati saat muda itu diterima langsung oleh Megawati.
Hadir dalam acara itu, politisi PDIP Effendi Simbolon, Jusuf Kalla, Rieke Dyah Pitaloka dan beberapa yang lainnya.


Sumber :
detik.com

Diberi Kelapa Pemain Debus, Jokowi Tersenyum Baca Tulisan Megawati 2014

Pemain debus beratraksi di acara peringatan hari lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta. Salah satu atraksinya membuka kelapa dengan gigi. Gubernur DKI Jokowi sempat didaulat untuk terlibat dalam atraksi itu. Tapi, Jokowi yang menemani Ketum PDIP Megawati menolak.
Kemudian, pemain debus melanjutkan aksinya. Dengan giginya dia membuka kelapa hingga sampai ke batoknya. Sang pemain kemudian membuka batok kelapa itu juga, yang ternyata didalamnya ada kain berwarna putih.
Seluruh penonton yang memadati Tugu Proklamasi, Sabtu (1/6/2013) bertepuk tangan. Sambil bergaya menari-nari diiringi alunan musik gamelan, pemain debus yang memakai seragam Satgas Cakrabuana itu segera menghampiri Jokowi.
Jokowi yang mengenakan baret merah dan seragam hitam Satgas Cakrabuana diminta mengambil dan membuka kain itu. Dengan senyum, Jokowi mengambil kain tersebut.
Jokowi membuka kain putih yang isinya tulisan Megawati presiden 2014-2019. Megawati yang duduk di sebelah Jokowi melempar senyum dengan isi tulisan yang dibacakan Jokowi itu. Jokowi pun demikian, dia melepas senyum. Para undangan yang hadir bertepuk tangan. Apakah ini pesan politik?


Sumber :
detik.com

Jokowi Didesak Nyatakan Sikap Tegas Soal Bursa Capres 2014

Nama Joko Widodo (Jokowi) kerap muncul dalam bursa capres 2014 walau jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta dipegangnya hingga 2017. Jokowi diharapkan menyatakan sikapnya secara tegas terkait kemunculan namanya dalam bursa tersebut.
"Ada baiknya Pak Jokowi membuat pernyataan sikap, seperti 'Saya akan menjadi capres kalau saya sudah membuktikan berhasil membenahi Jakarta'," kata pengamat perkotaan Yayat Supriatna kepada detikcom, Sabtu (1/6/2013).
Yayat menambahkan dengan pernyataan tegas seperti yang disebutkan maka tidak akan ada lagi pihak yang hendak memunculkan namanya kembali. Ia juga menyarankan agar mencurigai pihak-pihak yang tetap memunculkan nama Jokowi dalam bursa setelah pernyataan tersebut.
"Kalau hatinya tulus untuk memimpin Jakarta, maka dia harus berani menyatakan pernyataan sikap," ujar pengamat dari Universitas Trisakti ini.
Menurut Yayat, jika batin Jokowi mendukung pernyataan sikap tersebut maka poling-poling yang muncul akan mencari alternatif lain. Yayat juga menilai peminjaman Jokowi sebagai juru kampanye bisa membuat kinerjanya tidak optimal. Menurutnya,
"Bagusnya, Pak Jokowi menyatakan sikap dalam waktu dekat," kata Yayat.
"Kondisi terbaik saat ini melakukan pembenahan dan buktikan bahwa dia sudah berbuat untuk Jakarta. Nanti ketika jadi capres, dia akan ditanya apa yang telah perbuat untuk Jakarta," sambungnya.
Yayat menambahkan euforia wacana mengusung Jokowi sebagai salah satu kandidat alternatif capres 2014 mirip saat Ali Sadikin memimpin Jakarta. Namun suasana politik masa Ali Sadikin saat itu tidak memungkinkan memenuhi harapan masyarakat luas untuk menjadi presiden.
"Walau tidak jadi presiden, jasa Bang Ali dikenal luas. Pak Jokowi lebih bagus bekerja untuk Jakarta dan kebijakannya akan dikenang masyarakat," ujar Yayat.
Pengamat dari Universitas Trisakti tersebut mencontohkan proyek monorel dan MRT yang memberikan dampak besar untuk warga Jakarta dan akan dikenang masyarakat luas. Yayat menambahkan popularitas Jokowi harus dibalas dengan bukti nyata.
"Lebih bagus Pak Jokowi jadi 'presiden rakyat Jakarta'," tutup Yayat.



Sumber :
detik.com

Gigitan Anak Macan

Gubernuer DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dikenal kalem dan suka cengengesan. Tidak ada kesan birokrat. Apalagi gaya militer dalam perilakunya. Namun anehnya, kalangan tentara menyukainya.
Ketika Jokowi bertandang ke Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Cijantung, Jakarta, jadi salah satu buktinya. Teriakan komando tidak hanya keluar dari mulut prajurit tetapi juga istri dan anak-anak mereka saat menyambut kedatangan Gubernur Jakarta itu pada 16 April 2013.
Jokowi tidak sekadar datang berkunjung. Bahkan ia juga memberdayakan Kopassus dalam penanganan banjir di Jakarta. Pasukan mana pun suka diberdayakan.
Sambutan untuk Jokowi sangat berbeda dengan sambutan yang diterima Prabowo Subianto, yang notabene justru mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. “Kalau penyambutan Prabowo biasa, walau banyak yang datang, tapi beda suasananya seperti apa,” jelas Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan dalam wawancaranya dengan majalah detik.
Sambutan meriah itu menunjukkan Jokowi tahu cara memperlakukan pasukan. Hubungan Jokowi dengan Kopassus sudah terpelihara semenjak menjadi Wali Kota Surakarta. Ia rajin bertandang ke Markas Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kedekatan yang terpelihara dari kunjungan ini terus dibawa ke Jakarta.


Sumber :
detik.com

Jokowi Kawal Megawati Pada Upacara Hari Lahir Pancasila di Tugu Proklamasi

Berseragam Satgas, lengkap dengan baret merahnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hadir di upacara lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta. Jokowi datang bersama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.
Jokowi bersama Megawati tiba di lokasi di Jl Proklamasi, Jakarta Pusat pada pukul 09.30 WIB, Sabtu (1/6/2013), keduanya disambut dengan antusias oleh para kader PDIP yang telah berkumpul.
Selain memperingati hari Lahir Pancasila, dalam upacara ini juga akan dilakukan Pengukuhan Satgas Nasional, PDIP 'Cakra Buana' di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakpus.
Jokowi duduk berdampingan dengan Megawati dan politikus PDIP Efendi Simbolon. Tampak hadir pula dala acara ini beberapa tokoh seperti Ketum PKPI Sutiyoso, Rieke Diah Pitaloka, dan Guruh Soekarno Putra, dan Jusuf Kalla.
Di acara itu, 500 personel satgas Cakra Buana menjadi peserta upacara.
Pada saat Megawati Berpidato, Jokowi dengan gagahnya berdiri di persis di belakang Megawati yang membacakan pidatonya sambil menangis.


Sumber :
Metro TV.

Jokowi Tampil Bareng Bondan Prakoso dan Arkarna Nyanyi Lagu Betawi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak hanya jadi penonton di konser Arkarna. Pria Solo ini menghebohkan suasana dengan tampil bernyanyi lagu Betawi berjudul 'Malam Minggu' bersama Bondan Prakoso dan Arkana.
"Ollie ke kantor saya, lalu saya bilang nyanyi Betawi dong, tapi dia bilang minta nyanyi dengan saya," kata Jokowi di atas panggung, Jumat (31/5/2013).
Bondan Prakosa pun tampak antusias berduet dengan Jokowi. Dia muncul terengah-engah sambil menenteng gitarnya.
"Tadi saya sedang makan malam di Mc. D, setelah dihubungi dan diberitahu Jokowi akan bernyanyi, saya langsung lari ke sini," ujar Bondan di samping Jokowi.
"Sebelumnya belum pernah ada gubernur yang nyanyi begini, seingat gue belum ada. Musik tak mengenal kelas dan jabatan," kata Bondan.
Dalam lagu tersebut, Jokowi kebagian bagian reff. Penonton pun ikut berdendang bersama. Suasana pun hangat.
"Aduh emak asyiknya nonton dua-duaan kayak nyonya dan tuan di gedongan...." dendang Jokowi.
Tak tampak raut grogi dari ekspresi Jokowi. Dia terlihat santai dan menikmati nyanyiannya.


Sumber :
detik.com