Minggu, 01 Juni 2014

Gaet Kaum Perempuan, Srikandi Jokowi Dideklarasikan

Dukungan kepada pasangan calon Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terus berdatangan. Pada Minggu (1/6), organisasi masyarakat Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) membentuk dan mendeklarasikan Srikandi Jokowi untuk mendukung pasangan Jokowi-JK pada pilpres 9 Juli mendatang.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional KIB, Reinhard Parapat menyatakan deklarasi Srikandi Jokowi yang dilakukan di Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Minggu (1/6/2014) untuk menggaet suara kaum perempuan dalam upaya memenangkan pasangan Jokowi-JK.

Teman Kuliah: Jokowi Rajin Salat, Rajin Belajar

Maraknya kampanye hitam yang dialamatkan ke capres Joko Widodo (Jokowi), membuat prihatin teman-temannya semasa sekolah di Solo. Mereka yang tergabung dalam 'Sahabat Jokowi' berjanji untuk membantu mantan wali kota Solo tersebut, menangkal kampanye hitam yang menurutnya sudah menjurus pada fitnah.
"Kami berkumpul di Solo ini ingin membantu beliau untuk menangkal fitnah-fitnah yang datang. Di sini ada teman-teman TK, SD, SMP, SMA dan teman kuliah. Mereka semua tau seperti apa dan siapa Jokowi itu," ujar Tomi Utama, koordinator relawan Sahabat Jokowi di Solo, Minggu (1/6/2014).

Warga Tionghoa NT dukung Jokowi-JK

Ratusan warga Tionghoa di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang tergabung dalam "Komunitas Jokows Friends", Minggu di Kupang menggelar deklarasi untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 9 Juli 2014.
Ketua "Komunitas Jokows Friends", Niti Susanto mengatakan, keputusan untuk memberikan dukungan kepada pasangan capres/cawapres Jokowi-JK itu setelah melalui sebuah proses dan diskusi yang cukup panjang secara bersama-sama.

Dituding Curi Start Kampanye di KPU, Ini Jawaban Jokowi

Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo membantah telah mencuri start saat mengambil nomor urut sebagai peserta Pilpres di Gedung KPU siang tadi. Sambutan Jokowi dianggap dirinya sebagai hal yang lumrah.
"Salahnya saja yang nggak ngomong gitu (coblos nomor 1)," ujar Jokowi usai acara Rapat Rapimnas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Puri Agung, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (1/6/2014) malam.

Belum Ada Penampakan Jokowi di Rumah Jalan Sukabumi

Joko Widodo akan pindah dari rumah dinasnya di kawasan Taman Suropati, Menteng, ke sebuah rumah di Jalan Sukabumi, Jakarta Pusat hari ini. Namun hingga jelang tengah malam, capres yang telah resmi mengambil cutinya sebagai Gubernur DKI Jakarta itu tak terlihat berada di rumah di kawasan Sukabumi.
Barang-barang Jokowi termasuk koper sudah berada di dalam rumah di Jl Sukabumi, Minggu (1/6/2014) malam.

Janji Jokowi untuk Guru Honorer Jika Terpilih Jadi RI-1

Selain menjanjikan kuota Mendikbud dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), capres Joko Widodo juga menjanjikan hal lain untuk pahlawan tanpa tanda jasa itu. Jokowi berjanji akan menyelesaikan semua permasalahan guru honorer seandainya terpilih nanti.
"Kalau saya jadi presiden pengen rampungkan secepatnya (masalah guru honorer). Tapi harus ada kualifikasi," kata Jokowi dalam acara Rapimnas PGRI, di Puri Agung Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Jokowi Minta Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak Dihukum Berat

Maraknya kejahatan seksual terhadap anak rupanya membuat Joko Widodo geram. Gubernur DKI Jakarta itu meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Pelecehan dan menyangkut anak di sekolah, hukum seberat-beratnya," kata Jokowi dalam acara Rapimnas PGRI, di Puri Agung Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).
Kasus pelecehan seksual terhadap anak belakangan terjadi di beberapa tempat.

Jokowi Pilih Mendikbud dari PGRI Jika Jadi Presiden

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merupakan organisasi guru terbesar di Indonesia. Capres Joko Widodo menjanjikan, jika terpilih nanti ia pastikan posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berasal dari anggota PGRI.
"Menteri Pendidikan dari PGRI karena dari guru, background jelas, rekam jejak jelas. Ya ngerti betul. Jangan sampai pegang jabatan yang nggak ngerti. Yang teknis harus ngerti detail. Kebutuhan dan keinginan lapangan," kata Jokowi dalam acara Rapimnas PGRI, di Puri Agung Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Jika Terpilih Jadi Presiden, Jokowi Perbanyak Kuota Perempuan di Kabinet

Calon Presiden Joko Widodo menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan para guru dalam acara Rapimnas PGRI. Salah satu pertanyaan yang ia jawab yaitu terkait posisi perempuan dalam kabinetnya jika terpilih sebagai RI-1.

Harus Dibedakan Antara Kata Sambutan dan Kampanye

Aksi protes yang dilancarkan tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa terhadap kata sambutan Joko Widodo saat pengundian nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU), berlanjut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri mempersilakan Bawaslu dan publik menilai apakah pidato Jokowi--sapaan beken Joko Widodo--termasuk kampanye atau tidak.
Terkait hal itu, pengamat komunikasi politik Ari Junaedi melihat substansi isi kata sambutan Jokowi usai mendapat nomor urut 2 di KPU, Minggu (1/6/2014) siang, sebagai pemaknaan nomor yang disandangnya.

Antara Feng Shui, Primbon dan Nomor Urut Capres

Nomor urut dinilai tidak punya makna apapun terhadap peluang kemenangan pasangan calon presiden/calon wakil presiden pada pemilihan Presiden, 9 Juli mendatang.
Terbukti, dari dua pelaksanaan pemilu sebelumnya, pemenang bukan capres bernomor urut kecil.
Direktur Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin membeberkan, pada pemilu 2004 pemenang capres justru diraih pasangan dengan nomor urut 4. Sementara pada pilpres 2009, dimenangkan pasangan dengan nomor urut 2.

JK: Bu Mega Puji Jokowi Soal Analogi Angka Dua

Capres Joko Widodo (Jokowi) menganalogikan angka dua sebagai 'pesan damai' dan 'kemenangan'. Pasangan duetnya, Jusuf Kalla (JK) menyebut Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memuji analogi Jokowi.
"Jadi tadi itu saya ketemu Bu Mega. Beliau memuji argumen Jokowi tentang semua angka dua. Ibu Mega tadi tentu menyampaikan kesannya yang baik, kemudian memberikan evaluasi, bagaimana acara tadi dia sangat gembira dan juga memberikan saran-saran ke depan," kata JK usai menghadiri deklarasi relawan alumni Unhas di Hotel Oria, Jl Wachid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Mobil Boks Hilir Mudik di Rumah Nomor 23 Jalan Sukabumi

Hingga Minggu (1/6/2014) malam, kabar kepindahan Joko Widodo dari rumah dinas Gubernur DKI ke rumah nomor 23, di Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, masih belum diketahui kebenarannya.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, hingga pukul 20.30 WIB, tidak banyak aktivitas bersih-bersih dari rumah tersebut untuk menyambut kedatangan Jokowi.
Beberapa barang pindahan Jokowi dari rumah dinas juga tidak tampak di rumah yang tertanam pepohonan besar tersebut.

Tiga Hasil Survei Untungkan Jokowi-JK

Calon wakil presiden (Cawapres), Jusuf Kalla (JK), menyebutkan hari ini dia disodorkan tiga hasil survei soal potensi kemenangan pada pemilihan presiden (pilpres) 2014 ini.
Menurut JK, dirinya dan Joko Widodo masih lebih unggul ketimbang pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Rekening Donasi Jokowi-JK Melonjak Jadi Rp 1 M

Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mengatakan, antusiasme para relawan pendukung Joko Widodo -Jusuf Kalla untuk menyumbang melalui transfer ke rekening  donasi kampanye sangat luar biasa. "Ternyata rekening ini berdampak untuk membangkitkan keterlibatan masyarakat yang ingin mendukung Jokowi-JK," kata Eva saat ditemui di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Abaikan Verifikasi Dokumen Pemecatan Prabowo, KPU Dilaporkan ke DKPP

Asosiasi Pengacara Pengawal Konstitusi (APPK) kecewa atas sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang terkesan meremehkan desakan untuk lebih memperdalam verifikasi atau klarifikasi terhadap dokumen pemecatan Prabowo Subianto, ke institusi TNI.
APPK menilai klarifikasi itu penting untuk mengetahui apakah Prabowo selaku calon pemimpin bangsa, pernah melakukan perbuatan tercela atau tidak.

Tim Jokowi-JK Setuju Hasil Tes Psikologi Diumumkan

Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Hendrawan Supratikno setuju hasil tes kesehatan dan psikologi capres-cawapres 2014 diumumkan.

Tim Hukum: Kalimat Jokowi Bukan Kampanye

Kalimat calon presiden Joko Widodo yang menyebut 'pilihlah nomor 2' seusai undian nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU) bukanlah kampanye dini. Pernyataan itu merupakan spontanitas melihat antusiasme para pendukungnya.
“Itu spontanitas. Gak bisa dibilang kampanye,” tegas Ketua Tim Hukum Jokowi-JK, Trimedya Pandjaitan, kepada Metrotvnews.com, Minggu (1/6/2014).

Soal Penyerangan di Yogya, Jokowi: Ikuti UU Saja

Calon presiden (capres) Joko Widodo mengatakan pada dasarnya konstitusi di Indonesia sudah jelas menanggapi berbagai permasalahan yang ada di Indonesia. 
Hal itu disampaikannya menanggapi pertanyaan maraknya intoleransi yang belakangan terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. "Saya kira konstitusi kita jelas, Undang-Undang kita jelas. Kita ikuti saja Undang-Undangnya," ujarnya di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Jokowi-JK Dinilai Jiwai Ideologi Pancasila

Juru Bicara Tim Pemenangan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ferry Mursyidan Baldan, menilai pasangan itu menjiwai ideologi Pancasila sehingga tidak diragukan keduanya berkiblat dan berorientasi pada rakyat dan kerakyatan.
"Saya mengajak segenap masyarakat untuk bersama saya memilih pemimpin yang memiliki ideologi, memegang teguh ideologi, menghayati ideologi dan melaksanakan atau mengoperasionalkan ideologi yang dihayatinya tersebut," kata Ferry, di Jakarta, Ahad (1/6/2014).

KPU Komentari Jokowi yang 'Berkampanye' Usai Undian Nomor Urut Capres-cawapres

Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak mempermasalahkan pidato calon presiden Joko Widodo. Jokowi dalam pidato usai pengambilan nomor urut di KPU mengajak masyarakat memilih nomor dua.
Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan pihaknya memang menyediakan waktu selama tiga menit untuk pasangan capres-cawapres berbicara kepada media. "Itu tidak. Itu kan dipersilakan selama 3 menit memberi kata sambutan. Dan tidak ditentukan materinya apa. Kalau pun ada yang memuji KPU  itu juga tidak disetting. enggak ada problem," kata Husni Kamil Manik di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Perang Simbol Bajaj Jokowi-JK dan Lexus Prabowo-Hatta

Dua buah bajaj berwarna biru melaju beriringan menuju kantor Komisi Pemilihan Umun (KPU) Pusat Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta. Sesekali laju bajaj tersendat oleh lautan massa yang berkerumun ingin mendekat. Penuh semangat massa berteriak memberi dukungan kepada dua penumpang bajaj. Yang diberi semangat pun membalas dengan senyum dan lambaian tangan. "Hidup Pak Jokowi... . Hidup Pak JK.. Hidup," teriak mereka, Ahad (1/6).
Siang itu Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) punya agenda penting di KPU. Keduanya akan mengikuti proses pengundian dan penetapan nomor urut sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (cawapres) yang diselenggarakan KPU.
Menggunakan bajaj menuju KPU bukan tanpa alasan. Juru bicara pemenangan Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan menjelaskan bajaj melambangkan kesederhanaan rakyat kecil.

Malam Ini, Jokowi Pindah Rumah ke Jl Sukabumi Menteng

Menyusul terbitnya surat Keputusan Presiden (Keppres) dari Presiden SBY soal pemberhentian sementara Joko Widodo (Jokowi) sebagai gubernur DKI Jakarta, rencananya hari ini Jokowi akan mengemasi barang-barang di rumah dinas gubernur.
"Pokoknya jadi hari ini," kata Jokowi di Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Jokowi yang ditemui usai live wawancara salah satu media TV, juga enggan menjelaskan detail ke mana dia akan pindah.

Pikiran Amien Rais Seperti Teroris

Kecaman terhadap Ketua MPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais terus berlanjut akibat pernyataannya yang menganalogikan pertarungan Pilpres 2014 ini dengan Perang Badar.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit, pernyataan Amien Rais tersebut menunjukkan pola pikir dan laku politiknya melebihi Abu Bakar Ba'asyir dari Ngruki.
"Perang Badar itu kan agama. Kalau pilpres ini kan politik, jadi tidak tepat menganalogikannya.
Amien Rais kalau begitu berarti sudah kayak teroris, mau mengkafirkan musuh politiknya. Kenapa enggak sekalian saja menghalalkan untuk dibunuhnya seperti pola pikir yang dari Ngruki itu," kata Arbi Sanit, dalam sentimentil, Minggu (1/6/2014).

Prabowo-Hatta Kurang Peduli Perempuan

Visi misi yang diusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa  mendapat sorotan dari sejumlah aktivis perempuan.
Aktivis yang juga pendiri Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Ita Fatia Nadia mengatakan, visi-misi Prabowo-Hatta sangat kental nuansa maskulin dan kurang memberikan ruang yang cukup luas bagi kepentingan kaum perempuan. 
“Perempuan tidak menjadi poin penting,” kata Fatia dalam diskusi bertajuk Perempuan Memantau Visi dan Misi Calon Presiden yang digelar Forum Perempuan Pemantau Presiden di Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Tak Ada Pelanggaran dalam Pidato di KPU

Juru Bicara Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa, menilai tidak ada aturan yang dilanggar calon presiden Jokowi saat pidato di Gedung Komisi Pemilihan Umum.
Hal itu dikemukakan Khofifah menanggapi pidato Jokowi yang dinilai mencuri start kampanye. "Kan tidak ada larangan kan dari KPU-nya juga cuma menyampaikan waktu tiga menit," kata Khofifah di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Aa Gym Kembali Minta Jokowi Terus Jadi Gubernur

Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar, memilih pasangan capres cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.
Aa Gym, biasa disapa, meminta agar Jokowi bisa menyempurnakan sebagai gubernur. Adapun Prabowo bisa diberi amanah jadi presiden.
"Kalau dibilang memihak saya pilih dua-duanya. Tapi kalau Pak Jokowi bisa menyempurnakan sebagai gubernur, dan ke Prabowo agar menyempurnakan amanahnya kalau jadi presiden," kata Aa Gym di Ponpes Daarut Tauhid, Bandung, Minggu (1/6/2014).

Gaet 'Swing Voters', Jokowi Maksimalkan Massa Akar Rumput

Calon presiden (capres) Joko Widodo dan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla mengatakan bahwa salah satu cara untuk menggaet 'swing voters' atau massa menggambang adalah dengan memaksimalkan mesin rakyat dan juga mesin partai, hingga peran massa di akar rumput.
"Memaksimalkan mesin rakyat dan mesin partai. Semuanya bapak-ibu, pokoknya semuanya, hingga yang akar rumput. Semua, akan kita maksimalkan," ujarnya di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Ketua DPD Golkar Sulbar Terang-Terangan Dukung Jokowi-JK

Kendati DPP Partai Golkar mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Ketua Partai Golkar Sulbar Anwar Adnan Saleh secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Anwar yang juga Gubernur Sulbar mengaku tidak khawatir akan terkena sanksi karena memiliki sikap politik yang berbeda dengan DPP. "Saya kira pimpinan di pusat dapat memahami dinamika (di daerah), jadi tidak adalah itu (sanksi)," kata Anwar saat ditemui di Mamuju, Minggu (1/6/2014).

Canda JK di Depan Alumni Unhas: Akan Jadi Sejarah Kalau Saya Wapres Lagi

Cawapres Jusuf Kalla (JK) menghadiri deklarasi dukungan dari relawan alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk Jokowi-JK. Dalam pidato sambutan, JK pun berkelakar soal posisi cawapres.
"Biasanya di Indonesia itu satu presiden ada banyak wakilnya. Pak Harto sampai lima wakilnya. Nah Insya Allah kalau saya jadi lagi, ini pertama kali dalam sejarah kalau satu wapres tapi presidennya dua," kata JK disambut tawa hadirin di Hotel Oria, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Cewek-cewek Cheerleaders Nge-dance Buat Jokowi

Sekelompok wanita cantik berbadan sintal dengan rambut panjang yang tergerai terlihat di perempatan Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, sore tadi. Mereka kompak memakai kemeja kotak-kotak yang diikat di pinggang.
Mereka bukan massa demo. Melainkan tim cheerleaders yang hendak memberikan dukungan pada capres Jokowi dan wakilnya JK, saat akan mengambil nomor urut di Gedung KPU.

Alumni UNHAS Dukung Jokowi JK

Dukungan dari relawan untuk pasangan nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) terus berdatangan.
Setelah dukungan dari alumni IPB, kini relawan yang terdiri dari alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) menyatakan dukungan menangkan pasangan yang diusung PDIP, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKB dan PKPI.

Fokus Utama Jokowi: Pembangunan Manusia, Pendidikan dan Kesehatan

Calon presiden Joko Widodo bakal memfokuskan kerja pemerintahannya pada pembangunan masyarakat, pendidikan, dan kesehatan rakyat, jika terpilih menjadi pucuk pimpinan Indonesia dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014.
"Pertama pembangunan manusia, pendidikan dan kesehatan, baru kedua pembangunan ekonomi," kata Jokowi seusai mengikuti undian nomor urut pasangan untuk Pilpres 2014 di Gedung Komisi Pemiliha Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Jokowi Akan Terjun ke Lapangan untuk Atasi SARA

Calon presiden Joko Widodo menyiratkan akan menyelesaikan kekerasan berbau Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan (SARA) di Indonesia dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui duduk persoalan sebenarnya.
"Hal-hal seperti itu harus diterjuni ke lapangan, dilihat di lapangan, jangan sampai melebar ke mana-mana. Harus dilakukan sesuatu yang konkret, tidak bisa diselesaikan dari belakang meja," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu usai mengundi nomor urut Pilpres di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Ferry Mursyidan: Jokowi-JK Hayati Ideologi Pancasila

Bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla, tanggal 1 Juni bukan sekedar memperingati hari lahir Pancasila.
"Jokowi-JK adalah pasangan yang menjiwai ideologi Pancasila sehingga tidak diragukan keduanya berkiblat dan berorientasi pada rakyat dan kerakyatan," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-Kalla, Ferry Mursyidan Baldan, Minggu (1/6/2014).
Ferry mengajak segenap masyarakat untuk bersama memilih pemimpin yang memiliki ideologi, memegang teguh ideologi, menghayati ideologi dan melaksanakan atau mengoperasionalkan ideologi yang dihayatinya itu.

Jokowi Bidik 3 Layak

Ketua DPP PDIP Rieke Diah Pitaloka mengatakan visi dan misi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla di bidang ketenagakerjaan adalah menumbuhkan  tiga layak rakyat pekerja.
"Tiga layak pekerja tersebut adalah, kerja layak, upah layak, dan hidup layak," kata Rieke pada diskusi "Perempuan Memantau Visi dan Misi Capres-Cawapres" di Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Ulama NU Minta Cak Imin Habis-habisan Sokong Jokowi-JK

Sejumlah ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama dari Daerah Istimewa Yogyakarta meminta Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar untuk habis-habisan memenangkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Rekomendasi yang dilandasi pemikiran memenangkan kader NU sejati yang berlaga dalam pilpres juga berlaku untuk seluruh nahdliyin di mana pun berada.

Tak Mau Warisi Masalah Orba, Pendiri PAN Dukung Jokowi-JK

Tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha menunjukkan sikap politik yang berbeda dengan partainya terkait dukungan di pemilu presiden (pilpres).

Jokowi: Dua Merupakan Simbol Keseimbangan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi telah menetapkan nomor urut pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam rapat pleno terbuka penetapan nomor urut capres dan cawapres, Minggu (1/6).
Pada pleno terbuka tersebut, pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mendapatkan nomor urut 1 sementara pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mendapatkan nomor urut 2.
Dalam sambutan berdurasi tiga menit yang disediakan KPU, capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa angka dua merupakan simbol keseimbangan.

Arti Nomor Urut 2 bagi Jokowi: Victory Bisa, Peace Bisa

Pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla mendapati nomor urut 2 di pemilu presiden mendatang. Ini merupakan hasil pengundian yang digelar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minggu (1/6/2014) siang.
Angka ini memiliki arti tersendiri bagi capres-cawapres itu. "Dua itu bisa victory," ujar JK sampil mengacungkan kedua jarinya. Jokowi pun menambahkan arti yang disebutkan pasangannya itu.

Bawaslu Tak Ingin Buru-buru Sebut Jokowi Curi Start

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak ingin buru-buru mencurigai ajakan calon Presiden Joko Widodo kepada masyarakat untuk memilih nomor urut 2, sebagai sebuah pelanggaran kampanye di luar jadwal yang ditetapkan, 4 Juni hingga 5 Juli mendatang.
"Saya pikir begini, kita tidak terburu-buru melihat itu kampanye atau tidak. Jangan naif memandang sesuatu," ujar anggota Bawaslu, Nasrullah di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Jokowi: Pilih Presiden, Lihat Rekam Jejaknya!

Calon presiden yang diusung oleh lima partai politik yaitu PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI, Joko Widodo mengungkapkan alasannya mengapa rakyat harus memilih dirinya dalam Pemilu Presiden 2014.
Dia mengatakan rakyat harus memilih berdasarkan rekam jejak seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya selama ini.

Ganjar Pakai Sepatu Dahlan Iskan Saat Resmikan Posko Relawan Jokowi-JK

Ada yang menarik ketika Ganjar Pranowo selaku koordinator relawan Jokowi-JK meresmikan posko di Jalan Pemuda Semarang. Selain hanya mengenakan kaos bergambar Jokowi dan bercelana pendek, ternyata sepatu yang digunakannya mirip seperti milik Dahlan Iskan bahkan berinisial DI.
"Ini lho yang menarik," kata Ganjar sambil menunjuk sepatu abu-abunya saat berjalan menuju posko, Minggu (1/6/2014).
Ganjar terlihat "pede" mengenakan sepatu itu, bahkan ketika menari Kuda Lumping bersama seniman lainnya, ia terbawa suasana dan mengangkat kakinya tinggi-tinggi sehingga sepatunya terlihat jelas.

Petani se-Jatim Siap Galang Dukungan untuk Jokowi-JK

Gabungan beberapa elemen petani di Jawa Timur, mendeklarasikan diri sebagai pendukung pasangan capres Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) di Surabaya. Melalui Sekretariatan Nasional (Seknas) Tani Jokowi Jawa Timur, mereka akan menggalang dukungan secara mandiri di 38 kabupaten/kota di provinsi paling timur Pulau Jawa.

Doyok: Saya Mirip Jokowi

Pelawak yang populer di tanah air dengan berbagai lawakannya. Doyok pun mengaku mirip Jokowi.
"Saya dukung Jokowi sebagai presiden. Saya ini memantau Jokowi dari  awal sampai akhir, rupayanya Jokowi ini mirip saya, ya saya dukung saja,"katanya di Jakarta, disambut gelak tawa dari para pendukung Jokowi, Ahad (1/6).
KPU, ujar Doyok, pinter memilih bulan untuk menentukan pencapresan. Juni itu depannya sama-sama huruf J, Jokowi huruf depannya juga J, makanya pilpres nanti artinya  Jokowi skak mat, alias menang.

Jokowi Sindir Status Jomblo Prabowo

Kubu pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla mendapatkan nomor urut 2. Dalam pidatonya di Gedung KPU, Jokowi mengartikan makna "2" sebagai keseimbangan. 
Jokowi menyebut-nyebut contoh keseimbangan, dengan menganologikan anatomi tubuh manusia yang serba berpasang-pasangan. Apakah Jokowi menyindir Prabowo yang tak memiliki pasangan dalam rumah tangganya?

Jokowi Mengeluh Merasa Perannya Ditutup-Tutupi

Capres Joko Widodo (Jokowi) tidak mempersoalkan perolehan nomor urut dua yang dia peroleh dalam pemilu presiden 2014 mendatang. Bagi Jokowi perolehan nomor urut yang dia dapatkan merupakan pemberian Allah SWT.
"Nomor berapapun hakikatnya karena Allah," kata Jokowi kepada wartawan usai Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Capres Cawapres Pemilu 2014 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Mentang, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Kata Pengamat Soal Gesture Jokowi dan Prabowo

Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai bahasa tubuh (gesture) capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto memiliki perbedaan saat mengikuti pengambilan nomor urut Pilpres 2014 di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).
Burhanuddin mengatakan, jika calon presiden nomor urut satu, Prabowo menampilkan sikap yang tidak santai, capres nomor urut dua yakni Jokowi justru terlihat santai menghadapi pengambilan nomor urut tersebut. Terlebih, tambah Burhanuddin, saat menyampaikan sambutannya, Prabowo terkesan kaku dan bergaya layaknya pejabat pada umumnya.

Jokowi: Nomor 2, Victory Bisa, Peace Bisa

Usai mengambil nomor urut Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK kembali ke Taman Menteng, Jakarta Pusat, untuk menyapa seribuan pendukungnya. Kepada mereka, Jokowi menyampaikan makna dari nomor dua yang didapat.
"Nomor dua, victory (kemenangan) bisa, peace (damai) bisa," kata Jokowi yang mengenakan kemeja kotak-kotak dari atas panggung di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014).

Luhut Panjaitan: Jokowi Bukan Capres Boneka

Politikus Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan meyakini, Joko Widodo (Jokowi) bukanlah calon presiden "boneka".
Luhut menuturkan, keyakinan itu tumbuh karena dirinya sudah lama mengenal persona Jokowi.
Keyakinannya itu, diungkapkan di depan para alumni Universitas Indonesia (UI), saat Deklarasi Dukungan kepada Jokowi-Jusuf Kalla, Balai Sarwono, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2014) siang.Luhut mengklaim, sudah mengenal sosok Jokowi sejak beberapa tahun silam.

Relawan Pendukung Jokowi-JK 'Sisingaan' di Depan Jalan Imam Bonjol

Tak dapat memasuki halaman KPU karena dibarikade ratusan polisi tak membuat pendukung Capres Jokowi-JK protes. Ratusan pendukung pasangan capres-cawapres tersebut memilih untuk menghibur diri sambil 'sisingaan'.
Sekitar pukul 14.30 WIB, didominasi warna merah menyala, ratusan pendukung Jokowi-JK menutup total perempatan yang menuju Jalan Imam Bonjol, Minggu (1/6/2014). Diiringi lagu khas Sunda, dua orang perempuan berbaaju pendukung Jokowi-JK duduk di atas sisingaan sambil menari.
Sementara ratusan orang membawa spanduk dukungan berwarna senada beruliskan Jokowi my President, Sahabat Buruh Sahabat Jokowi, Indonesia Damai tanpa Prahara dan sebagainya.

Tarzan Harap Jokowi Undang Manggung di Istana

Pelawak senior Tarzan berharap Joko Widodo mengundang para pelawak, seniman dan artis tampil di Istana Kepresidenan. Hal itu terjadi bila Joko Widodo yang berpasangan dengan Jusuf Kalla memenangi pemilihan presiden 2014 mendatang.
"Zaman dulu itu, mengundang pelawak ke istana hampir tiap tahun, tapi sekarang sudah tidak pernah. Saya mau nanti kalau Jokowi terpilih ya bisa tampil di Istana lagi," kata Tarzan di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Jokowi: Nomor 2 Adalah Simbol Keseimbangan

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut nomor urut dua yang diperolehnya bersama calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dalam Pilpres 2014 sebagai sebuah keseimbangan. "Nomor dua simbol keseimbangan," kata Jokowi di sela-sela Rapat Pleno Terbuka Penetapan Nomor Urut Capres-Cawapres di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Pesan KPU untuk Prabowo dan Jokowi

Ketua KPU Husni Kamil Manik memimpin rapat pleno pengundian nomor urut capres di Pilpres 2014. Saat membuka rapat pleno, Husni memberikan pesan untuk kedua capres.

Jokowi-JK Dapat Nomor Urut 2

Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan nomor urut satu untuk Pilpres 2014. Pasangan praktis Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan nomor urut dua.
Pengundian dilakukan di Ruang Sidang Utama Gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Minggu (1/6/2014).
Sebelum mengambil nomor urut, cawapres dari kedua kubu Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa mengambil undian 'tahap pertama' untuk menentukan siapa yang lebih dulu untuk mengambil nomor urut capres/cawapres. JK memperoleh angka 8 (Nomor Hoki), lebih tinggi dari Hatta yang memperoleh angka 4 (nomor sial).