Selasa, 12 November 2013

Jokowi Akan Resmikan Blok PKL di Pasar Minggu

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan Blok B Pasar Minggu pada Rabu (13/11/2013). Blok B Pasar Minggu merupakan program Jokowi dalam menata pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut.
"Kayaknya besok ya (resmiin). Iya besok kesana (Pasar Minggu)," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2013).
Sementara itu, Manajer Area PD Pasar Jaya Pasar Minggu Ruyani membenarkan informasi adanya peresmian Blok B dan C Pasar Minggu oleh orang nomor satu di Jakarta tersebut.

Rabu Ini, Jokowi Siapkan Patroli Ciliwung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah provinsi DKI akan bersiap meninjau sungai Ciliwung. "Setahu saya tadinya akan dilakukan tanggal 14 November 2013, jadinya dimajukan," kata Jokowi usai pertemuan di Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Pada awal Oktober lalu, Jokowi bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mengawasi sungai-sungai di Jakarta.

Bukti Jokowi Sakti, Acara SBY Jadi Tertutup

Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, membantah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan blunder saat menyindir Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terkait kemacetan Jakarta. Menurut dia, seluruh pernyataan SBY dalam pertemuan dengan Kamar Dagang Industri itu tak menciptakan polemik.
"Tidak ada yang bilang blunder. Memang tak ada polemik," kata Julian saat ditemui di Istana Presiden, Selasa (12/11/2013). Ini bukan pembelaan Julian yang pertama. Ia juga mengatakannya di sela kunjungan Presiden ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Jokowi Tidak Banding Terhadap Putusan PTUN dan Mendesak 7 Perusahaan Menggaji Sesuai UMP

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak akan melakukan banding terhadap putusan PTUN yang membatalkan tujuh perusahaan yang meminta penangguhan Upah Minimum Provinsi (UMP). Bahkan, Jokowi mendesak tujuh perusahaan tersebut untuk membayar para karyawannya sesuai UMP.
"Kita tidak akan banding. Pokoknya sikap kita itu," ujar Jokowi saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Menurut Jokowi, keputusan tersebut harus segera dijalankan dan tujuh perusahaan agar segera membayar gaji karyawan sesuai UMP tahun 2013 sebesar 2,2J.

SBY Harus Belajar dari Jokowi Penuhi Kebutuhan Rumah Rakyat

Direktur Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda memuji kinerja Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal atau rumah bagi rakyat. Dalam pandangannya, Jokowi menggunakan sistem bank tanah, di mana tanah milik pemerintah dibersihkan untuk kemudian dibangun rusunawa bagi masyarakat.
Menurutnya, seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belajar dari kebijakan Jokowi dalam memenuhi tempat tinggal bagi rakyat.

Mega Minta Jokowi Sering-sering Makan di Warteg

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri semakin terlihat mesra dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Megawati bahkan sempat makan bareng bersama Jokowi di warteg usai blusukan meninjau Waduk Ria-Rio beberapa waktu lalu.
Wasekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto angkat bicara soal kemesraan Jokowi dan Mega tersebut. Menurut dia, makan di warteg adalah salah satu cara Megawati mendidik para kadernya agar tampil apa adanya tanpa pencitraan.

Jokowi Belajar pada Para Duta Besar Uni Eropa


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diundang untuk menghadiri pertemuan antara duta besar negara-negara uni Eropa di Hotel Pullman, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut terdapat 20 duta besar di negara-negara uni Eropa.

Jokowi: Katanya, Pajak Bus dan TransJ Nol Persen

Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo (Jokowi) sudah mendapatkan jawaban atas permintaannya pada Direktorat Jenderal Pajak untuk memberikan pajak nol persen bagi pengadaan unit bus sedang untuk angkutan umum dan TransJakarta (TransJ). Bus sedang dan TransJ akan bebas dari pajak.
"Secara tulisan belum. Tapi secara lisan sudah. Kelihatannya mau diberikan (pajak nol persen)," kata Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (12/11/2013).

DPR Desak Gubernur Jokowi Tindak Tegas Direktur RSUD Koja

Temuan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta saat melakukan sidak ke RSUD Jakarta Utara menemukan sejumlah kejanggalan, di antaranya adanya permainan calo, dan penjualan karcis ke pasien. Menanggapi sejumlah temuan tersebut, Anggota Komisi Kesehatan dan Ketenagakerjaan DPR RI Poempida Hidayatulloh mengapresiasi langkah Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
“Saya mendukung penuh langkah Kepala Dinas DKI Jakarta melakukan sidak ke RSUD Koja guna mengetahui praktek di lapangan pelayanan kesehatan. Ini ada ketidakberesan manajemen RSUD Koja,” tegas Poempida di Gedung DPR (12/11/2013).

Petugas Dinkes Cek Mutu Jamuan Pertemuan Jokowi & Menteri Amir

Ada kejadian menarik saat pertemuan Menkum HAM Amir Syamsudin dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Ballroom Blok G Balaikota tengah berlangsung. Saat Amir memberikan sambutan, ada empat petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan pengecekan terhadap makanan yang dihidangkan dalam acara tersebut.
Keempat petugas itu masuk ke dalam ballroom sekitar pukul 12.00 WIB, Selasa (12/11/2013).

Hanya Backup Politik Semata

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) semakin sering menunjukkan kedekatannya ke depan publik. Namun kemesraan keduanya tersebut belum menjadi tanda tiket pencapresan Jokowi.
"Kalau di Jakarta ya gubernurnya Jokowi, kalau di Jateng ya Ganjar Pranowo, dianggap makin mesra itu penilaian orang dengan kacamata politik. Dalam kacamata kepemimpinan, bagi kita itu wajar," kata politikus senior PDI-P Hendrawan Supratikno, Selasa (12/11/2013).

Jokowi: Jokowi Sekarang Gubernur Monyet, Nggak Apa-apa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak marah ketika dirinya dijuluki 'Gubernur Monyet' lantaran dianggap para buruh lebih mengurusi monyet ketimbang upah buruh.
"Meski ada yang katakan Jokowi Gubernur monyet, tidak apa-apa. Konsekuensi dari kebijakan dan keputusan," ujar Joko Widodo atau Jokowi saat berpidato dalam acara Peresmian 42 Kelurahan Sadar Hukum di Gedung Blok G, Balai Kota, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Jokowi mengatakan, penertiban topeng monyet adalah salah satu upaya pemprov DKI untuk menciptakan ketertiban. Sebab, para pelaku seni topeng monyet selama ini mengganggu ketertiban umum dengan menggelar atraksi di jalan raya.

Ahok Tegaskan Jokowi tak akan Revisi UMP DKI 2014

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) 2014 sebesar 2,441J. Walau buruh melakukan demo dan mengadu ke berbagai pihak, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan Jokowi tidak akan merevisi UMP DKI 2014.
"Enggak ada. Kita enggak mau revisi," tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Penetapan nilai UMP yang tidak jauh dengan nilai KHL 2013, yaitu 2,2J itu, menurut Ahok, bukan berarti Pemprov DKI tidak membela buruh.

Jokowi dan Kemenkumham Resmikan 42 Kelurahan Sadar Hukum


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berupaya menciptakan masyarakat yang sadar hukum, mulai dari tingkat kelurahan melalui program Kelurahan Sadar Hukum.

Said Iqbal Targetkan Lumpuhkan Pelabuhan

Aksi buruh dipastikan tidak akan berhenti sampai ada perubahan upah minimum provinsi (UMP) dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Bahkan saat ini tengah dipersiapkan aksi mogok daerah," kata Sekjen Forum Buruh DKI Jakarta Muhammad Toha di Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Meskipun selama ini aksi buruh hanya sebatas gertak sambal belaka, tetapi kali ini Said Iqbal akan merancang demo khusus dengan target melumpuhkan pelabuhan.

Ahok Tindaklanjuti Temuan Kabel Dalam Selokan Oleh Jokowi

Selain sampah, keberadaan kabel-kabel serat optik yang memenuhi drainase atau selokan, jadi penghambat aliran air. Maka itu, Pemprov DKI segera melakukan penataan seperti di Solo.
Hal ini dikemukakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI Jakarta.
"Izin kabel-kabel akan diatur di peraturan baru. Kita akan buat seperti di Solo. Jadi kalau gali dan tidak rapi mereka akan kena denda," kata Ahok, Selasa (12/11/2013).

Musim Penghujan, Jokowi Berdoa Agar Hujan Tak Ekstrem

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan selalu memantau ketinggian air melalui pusat krisis yang ada di Balaikota. Pintu air Manggarai merupakan kendali utama agar air tidak meluap ke kawasan Istana Negara melalui pintu air di Istiqlal. Bila dua pintu air ini dibuka, dipastikan Istana akan kebanjiran.
"Kita lagi mengatur manajemen pintu air. Berdoa biar hujan tidak ekstrem," katanya di Balaikota, Selasa (12/11/2013).
Menurut Jokowi, membuka pintu air Manggarai yang mengarah ke Istana menjadi pilihan terakhir dan itu merupakan kebijakan sulit. Sementara membuka pintu air yang berada di Istiqlal dilakukan bila kondisi sangat darurat. Ini pernah dilakukan Gubernur Fauzi Bowo.

Wong Cuma Jalan Bareng Ibu Mega kok Dibilang Indikasi Politik

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyangkal jika dirinya sering jalan bareng Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P), Megawati Soekarnoputri sarat dengan nuansa politik.
"Wong jalan saja kok. Bagaimana caranya ada indikasi politik? Lah wong rumah saya memang hanya berjarak 2 menit dari rumah beliau. Jalan kaki hanya 5 menit," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Jokowi mengatakan, dirinya sering bersama Megawati tidak hanya terjadi di Jakarta saja, namun ia mengaku sudah sering jalan bareng ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Jokowi Harap Normalisasi Sungai dan Waduk Selamatkan Istana

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berharap normalisasi sejumlah sungai serta waduk di Jakarta yang dilakukan pihaknya berefek positif pada musim hujan. Salah satunya adalah dengan tak dibukanya Pintu Air Manggarai sehingga Istana Negara serta kantornya di Balaikota tidak terendam banjir.
"Kita baru nguras sungai dan waduk biar daya tampungnya lebih besar. Jadi, kalau hujan, bisa terserap ke sana semua," ujar Jokowi di Kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2013).

Karena Jokowi Hebat, PPP Berharap Jokowi Jadi Gubernur DKI Sampai Tua

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merajai survei calon presiden. Namun, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tempat Jokowi bernaung belum memutuskan apakah Mantan Walikota Solo itu akan diusung pada Pemilu 2014 atau tidak.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pun ikut menanggapi wacana tersebut. Menurut Wasekjen PPP Arwani Thomafi, kinerja Jokowi di Jakarta cukup bagus. Masyarakat Jakarta, katanya, masih menginginkan kepemimpinan Jokowi membenahi ibukota.

PDI-P: Megawati Siapkan Tugas Masa Depan Jokowi Lewat Kemesraan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tak memungkiri kemesraan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) semakin meningkat. Memang cara seperti inilah yang digunakan Megawati untuk menyiapkan Jokowi menerima 'penugasan di masa depan'.
Hal ini dikatakan oleh Wakil Sekjen PDI-P, Eriko Sotarduga.
"Seperti itulah cara Ketua Umum untuk mendidik, mematangkan kadernya agar siap apapun yang akan menjadi penugasan maupun kesempatan dan kepercayaan yang diberikan partai. Pada saat ini maupun di masa akan datang," kata Eriko, Selasa (12/11/2013).

Jokowi dan Prananda Sangat Dekat

Putra pertama Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, akhir-akhir ini lebih sering muncul ke publik bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang digadang-gadang menjadi capres PDI-P 2014. Ternyata, Jokowi dan Prananda dinilai sudah saling akrab.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait (Ara),
"Hubungan Jokowi dan Prananda sangat dekat," kata Ara, Selasa (12/11/2103).