Minggu, 01 Desember 2013

42 Persen Hati Demokrat Adalah Jokowi

Hasil survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), sudah sangat jauh melampaui tokoh-tokoh yang disebut-sebut bakal bertarung dalam Pemilihan Presiden 2014. Hasil surveinya pada November 2013 menunjukkan elektabilits Jokowi, meningkat 6 persen dibanding survei April 2013. "Pada April lalu hasil survei kami menyebutkan Jokowi memiliki elektabilitas 28.6 persen, tapi November lalu mencapai 34,7 persen,"" kata peneliti politik CSIS Philips J. Vermonte saat menyampaikan hasil survei, di kantornya, Minggu (1/12/2013).

Mesti Terseok, Jokowi Yakin Bisa Selesaikan Masalah Macet dan Banjir

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yakin mampu menuntaskan masalah Jakarta. Namun, penuntasannya memerlukan waktu dan dana besar. Warga Jakarta diminta bersabar karena proses penuntasan tengah berjalan.
Ia menjelaskan persoalan paling pelik adalah mengatasi kemacetan dan banjir. “Masalah kemacetan dan banjir menjadi fokus utama. Ini memerlukan waktu dan dana besar. Tapi kita yakin masalah Jakarta bisa diutntaskan,” kata Jokowi pada acara silaturahmi warga, RT, RW, LMK (Lembaga Masyarakat Kelurahan/Kota), serta dewan kota di Istora Senayan, Minggu (1/12/2013).

Ketika Golkar memuji Jokowi, PDIP Masih Mendua

Soal penerapan ideologi poltik yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Golkar Indra J Piliang, menilai Jokowi sangat kental dengan aroma Golkar.
Indra, bahkan menyebutkan Jokowi orang Golkar yang dibesarkan di kandang Banteng, sebutan untuk Partai Indonesia Demokrasi Perjuangan (PDIP) tersebut.
"Kalau saya lihat Jokowi lebih banyak unsur beringinnya dari ideologi politik. Di mata saya Jokowi orang beringin yang besar di kandang banteng," kata Indra, usai diskusi survei Indikator, di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta, Minggu (1/12/2013).

PDIP Juga Siapkan Skenario Megawati-Jokowi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyiapkan berbagai skenario untuk Pemilu Presiden 2014 mendatang. Salah satu skenario yang disiapkan adalah mengusung Megawati Soekarnoputri dengang Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Kami menyiapkan berbagai skenario untuk mengadapi krisis," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat ditemui di Jakarta, Minggu (1/12/2013).

Jokowi Kader Beringin di Kandang Banteng

Ketua Balitbang Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Indra J Piliang, menilai bahwa dalam karakter berpolitik Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) lebih kental unsur partai Golongan Karya (Golkar) dari pada unsur Parta Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Indra menuturkan, salah satu contohnya adalah saat Jokowi menghadapi unjukrasa para buruh. Kata dia, apa pun yang dilakukan buruh Jokowi tidak melarangnya, malah mempersilakan.

Jokowi Tanam 600 Pohon Bambu Perkuat Tanah di Waduk Pluit

Pengerjaan Waduk Pluit sebagai taman kota di Jakarta Utara terus dikebut. Sebanyak 600 pohon bambu yang terdiri dari 9 jenis bambu ditanam di kawasan waduk ini.
Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Budi Karya Sumadi mengatakan, penanaman ratusan pohon bambu ini bertujuan untuk menambah keasrian pada sisi barat waduk yang selama ini terkesan gersang.

Soal Monorel, Jokowi Minta Bantuan Pusat

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan proyek transportasi massal monorel tak bisa hanya ditangani oleh Ibu Kota. Soalnya, meski berada di Jakarta, pembangunannya banyak bersinggungan dengan wilayah lain seperti Tangerang dan Bekasi.
"Makanya perlu dikoordinasikan langsung oleh pemerintah pusat, kalau saya kan tidak bisa," kata Jokowi seusai acara silaturahmi dengan pengurus RT, RW, PKK, LMK, dan Karang Taruna di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013).

Rakyat Tak Butuh Pemimpin Pintar, Rakyat Hanya Butuh Pemimpin Jujur dan Perhatian Seperti Jokowii

Indikator Politik Indonesia melakukan survei untuk memetakan kualitas capres yang dinanti oleh masyarakat pada pemilu 2014. Hasilnya, nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki kualitas yang dicari itu.
Sampel 1.200 responden dengan margin error 2,9 persen menyatakan pentingnya pemimpin yang jujur, bisa dipercaya, amanah, dan perhatian kepada rakyat. Tingkat kepintaran hanya menjadi perhatian 1 persen responden.
"Bagi calon pemilih Indonesia, pintar, mampu memimpin, wibawa, dan tegas bukanlah ukuran penting. Yang paling penting adalah jujur dan perhatian kepada rakyat," kata Ketua Litbang Indikator Burhanuddin Muhtadi di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013).

Disebut Fitra Berpenghasilan Miliaran, Jokowi: Itu Dana Operasional

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) membeberkan penghasilan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) per bulan masing-masing senilai 1,7M. Jokowi langsung mengklarifikasi, bahwa duit sebanyak itu mayoritas merupakan dana operasional yang tak masuk kantongnya.
"Itu yang dinamakan dana operasional," kata Jokowi usai menghadiri acara silaturahmi RT/RT di Senayan, Jakarta, Minggu (1/12/2013).

Dukungan Jokowi Naik Karena Retaknya Dukungan Pada Elite Partai

Jelang pemilu 2014, nama dan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) kian menanjak. Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mencatat, perolehan suara responden terhadap Jokowi naik 6 persen dari bulan Mei lalu, kemudian nama Prabowo dan Aburizal Bakrie mengikuti di belakangnya.
"Pada survei CSIS Mei lalu, Jokowi sebagai capres (Top of Mind) juga paling tinggi. Sekarang meraih dukungan mencapai 34,7 persen. Prabowo sebanyak 10, 7 persen dan Aburizal Bakrie 9 persen, sementara calon lainnya di bawah 6 persen," papar Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips Vermonte, saat rilis survei nasional 'Tanda-tanda Berakhirnya Oligarki Elite Partai?' di Gedung CSIS, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013).

Saat Jokowi Merayu Sang Istri di Depan Ribuan Pak RT se-Jakarta

Sebagai seorang gubernur dengan segudang kesibukan, siapa menyangka Joko Widodo (Jokowi) ternyata punya sisi romantis. Sifat ini dia tunjukan kepada istriya, Iriana Joko Widodo, di hadapan ribuan RT, RW, PKK, serta tokoh masyarakat se-DKI Jakarta.
Sesaat sebelum membuka acara Silaturahmi RT, RW, PKK dan Tokoh Masyarakat se DKI Jakarta di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013), sang gubernur memberikan salam kepada seluruh undangan yang saat itu memadati ruangan. Tidak lupa salam dan terima kasih juga dia sampaikan kepada perangkat dinas DKI Jakarta yang juga turut dalam acara tersebut.
Lain ucapan ketika Jokowi menyapa Ketua PKK DKI Jakarta yang tak lain adalah istrinya. "Yang saya cintai Ketua PKK Provinsi DKI Jakarta," kata Jokowi.

Jokowi Pemimpin Bodoh Tapi Jujur

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang menyatakan bahwa kriteria seorang presiden yang paling dinantikan adalah mereka yang jujur, amanah dan bisa dipercaya serta berperhatian pada rakyat. Survei Indikator menunjukkan, pemilih tak mencari pemimpin yang dipersepsikan pintar.
"Jujur adalah kualitas personal yang paling penting dimiliki presiden," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi, Minggu (1/12/2013). Sebanyak 51 persen menganggap penting kriteria ini.

Jokowi Lebih Bodoh Dibanding Aburizal

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi dalam survei calon presiden 2014. Namun, Jokowi justru dianggap kalah pintar dibanding tokoh lain yang dikalahkannya, yakni Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie.
"Namun kriteria pintar dianggap tidak terlalu penting oleh pemilih," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi di Jakarta, Minggu (1/12/2013). Dalam survei Indikator, hanya 6 persen publik yang menganggap Jokowi pintar. Jokowi kalah dibanding Aburizal dan Prabowo yang dianggap lebih pintar oleh masing-masing 9 persen dan 8 persen responden.
Survei Indikator dilakukan pada 10-20 Oktober 2013 dengan responden sebanyak 1.200 orang.

Bak Dosen, Jokowi Paparkan Masalah Jakarta di Depan Ribuan Warga

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memaparkan masalah Jakarta di hadapan ribuan pengurus RT, RW dan PKK. Jokowi seperti seorang dosen yang menceritakan masalah masalah yang harus segera diselesaikan oleh seluruh masyarakat Jakarta.
Jokowi memberi pemaparan di acara silaturahmi RT, RW, PKK dan tokoh masyarakat se DKI Jakarta di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013).
Jokowi yang mengenakan kemeja putih naik ke atas panggung dan langsung memaparkan slide masalah masalah Jakarta.

Jokowi Ajak Warga Gotong Royong Bersihkan Coretan Dinding di Jakarta

Bila kita berkeliling Jakarta, tidak jarang dijumpai coretan-corentan dinding yang ada di berbagai titik kota. Coretan ini tentu membuat pemandangan kota menjadi kumuh dan tidak sedap. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta warga Jakarta gotong-royong membersihkan coretan-coretan dinding tersebut.
"Semua harus bergerak. Ini (coretan dinding) harusnya tidak ada lagi di Jakarta," kata Jokowi pada acara silaturahmi dengan RT, RW, PKK, dan tokoh masyarakat se-DKI Jakarta di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013).

Jokowi Sindir Pedagang Blok G Tanah Abang Yang Suka Ngeluh

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) seringkali mengunggulkan kesuksesannya dalam menata pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang. Tak terkecuali dalam acara silaturahmi RT, RW dan segenap tokoh Ibu Kota, Jokowi juga menyampaikan prestasinya itu.
"Ibu-ibu kalau yang belum datang ke Blok G silakan datang di sana bisa belanja-belanja, dulunya ini jalan tapi sekarang sudah tertata," kata Jokowi seraya menunjukkan gambar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2013).

Jokowi Dendangkan Lagu di Istora

Panggung di Istora Senayan mendadak heboh ketika lagu Jujur yang dipopulerkan grup band Radja mengalun pada Minggu (1/12/2013). Bukan karena ibu-ibu PKK berebut ingin berfoto bareng vokalis Radja, Ian Kasela, melainkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) didapuk jadi bintang tamu dadakan.
Mulanya, penampilan band Radja memang menjadi penutup acara silaturahmi Gubernur dengan pengurus RT, RW, PKK, LMK, dan Karang Taruna se-DKI Jakarta di Istora. Tetapi sebelum lagu ketiga, Ian Kasela memberi kode bahwa Gubernur Jokowi akan ikut menyanyi.

Jokowi Curhat di Depan Ratusan Ibu-ibu PKK

Seperti saat menjadi pembicara sebelum-sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menceritakan segudang masalah yang dihadapi Ibu Kota. Jokowi mengeluh masih banyak masalah seperti coret-coretan di berbagai wilayah, banyak kemacetan dan lain sebagainya.
"Walaupun sudah kita cat tapi masih banyak coret-coretan muncul di sejumlah titik, banyak terminal bayangan, parkir sembarangan," keluh Jokowi di hadapan warga warga saat silaturahmi dengan RT, RW dan tokoh Jakarta di Istora, Senayan, Minggu (1/12/2013).

Dukungan Megawati untuk Jokowi Makin Menguat

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menghujani Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan pujian. Menurut mantan presiden itu, Jokowi dengan gaya blusukan-nya merupakan contoh pemimpin yang baik. "Pemimpin harus dekat kepada rakyatnya, harus bisa mengerti yang dikehendaki rakyat," kata Megawati dalam seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia.

Jokowi Silaturahmi dengan RT, RW dan Tokoh Masyarakat se-Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tiba di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Jokowi
akan bersilaturahmi dengan RT, RW dan tokoh masyarakat se-DKI Jakarta.
Jokowi didampingi istrinya, Iriana Widodo, tiba di tempat acara pukul 9.10 WIB, Minggu (1/12/2013). Pria 52 tahun itu mengenakan kemeja putih dan celana kain hitam.
Saat masuk ke arena Istora Senayan, ribuan undangan langsung bertepuk tangan untuk orang nomor satu Jakarta ini.