Sabtu, 13 April 2013

Jokowi Pulang Kampung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini Sabtu (13/04) mudik ke Solo, ibu ibu yang berada satu pesawat dengan Jokowi heboh.
 

Mega Minta Jokowi Percantik Kampung Nelayan di Jakut

Megawati punya permintaan khusus ke Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Dia berharap Jokowi bisa membangun kawasan kampung nelayan di Jakarta Utara. Juga membangun hutan bakau.

"Saya bilang kepada Pak Gub, tolong ini Jakarta Utara diberi hutan bakau, buatkan program yang bisa membuat kampung nelayan menjadi tempat yang bisa dikunjungi oleh turis," kata Mega dalam pidato di peresmian ormas nelayan dan petani di Muara Angke, Jakut, Sabtu (13/4/2013).

Menurut Mega, upaya untuk membangun lingkungan selain datang dari Pemprov DKI juga berasal dari warga. "Kalau nelayannya sendiri tidak berkendak, ini tidak bisa," jelasnya.

Mega juga merasa miris dengan banyaknya ikan Indonesia yang dicuri nelayan asing. Ikan-ikan itu dijual di negeri-negeri lain.

"Di situ dilelang ikan tuna yang besar sekali, saya tanya itu ikan datang darimana. Terus dijawab itu datang dari Indonesia, lemes saya. Yang harus dilakukan adalah, kecintaan nelayan itu sendiri terhadap lingkungan," jelasnya.


Sumber :
news.detik.com

Komentar Megawati masalah Pencapresan Jokowi

Nama Jokowi kerap disebut dalam berbagai survei Capres sebagai calon paling kuat. Elektabilitas Jokowi tinggi. Bila Pilpres digelar, besar kemungkinan Jokowi terpilih jadi Capres. Apa kata Megawati soal kemungkinan Jokowi nyapres?

"Lah kok tanya saya, tanya rakyat lah, nanti kita lihat saja," terang Mega di Muara Angke, Jakut, Sabtu (13/4/2013).

Jokowi bahkan dalam beberapa survei menjadi nomor satu. Dia mengalahkan sejumlah nama yang sudah mendeklarasikan diri sebagai Capres.

Tapi, dalam berbagai kesempatan Jokowi selalu merendah. Dia hanya menjawab diplomatis saat ditanya soal rencananya untuk nyapres. Dia ingin fokus mengurus Jakarta.


Sumber :
news.detik.com

Megawati: Saya Masih Kaku Panggil Jokowi Pak!

Jabatan baru sebagai Gubernur DKI Jakarta yang diemban Jokowi rupanya membuat Megawati sedikit bingung memanggil kader partainya itu. Dahulu, Mega biasa menyapa Jokowi dik. Tapi, setelah menjadi gubernur, Jokowi mulai disapa pak.

"Saya masih kaku sampai saat ini memanggil Jokowi dengan Pak Jokowi," kata Mega di sela-sela peresmian ormas petani dan nelayan PDIP di Muara Angke, Jakut, Sabtu (13/4/2013).

"Saya biasanya panggil dia Dik," tambah Mega lagi.

Mega pun bertutur bagaimana Jokowi akhirnya dipilih menjadi calon gubernur. Dahulu, dia sengaja membujuk Jokowi untuk ke Jakarta.

"Saya katakan kepada Pak Jokowi, saya bujuk ke Jakarta, saya berpikir akan sulit bagi Jakarta kalau punya pemimpin begini-begini saja. Kamu petugas partai, saya tarik ke Jakarta dan kamu harus jadi," jelasnya.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi Siap-siap Sebar Spanduk Stop Buang Sampah di Kali

Bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), program budaya tertib dan bersih bakal sia-sia jika tidak didukung oleh perilaku warga Ibu Kota. Ia kini mengandalkan konsep model sosial.

"Sekarang modal sosial yang saya digunakan untuk mengubah (perilaku warga Jakarta) itu. Percuma mengubah budaya tertib, budaya bersih nggak ada artinya. Modal sosial yang saya mau lakukan," kata Jokowi ketika ditanya cara mengatasi perilaku warga yang membuang sampah sembarangan.

Hal ini disampaikan Jokowi kepada detikcom di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Jumat 12 April 2013.

Sekadar diketahui, konsep model sosial adalah bagian-bagian dari organisasi sosial seperti kepercayaan, norma dan jaringan yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan yang terkoordinasi.

Jokowi akan menyiapkan spanduk-spanduk berisi larangan membuang sampah di kali dan selokan. Spanduk-spanduk itu segera disebar dalam waktu dekat ini.

"Kita ingin mau kuasai medan, selalu di kampung supaya medan dikuasai supaya masyarakat itu selalu diperhatikan. Percuma buat program tapi perilaku nggak mendukung," ujar pria asli Solo ini.

Sumber :
news.detik.com

Megawati: Jokowi Jangan Terlalu Kurus, Malu Saya

Ketua Umum PDIP Megawati rupanya perhatian juga dengan kondisi fisik Jokowi. Mega meminta Jokowi agar menggemukkan tubuhnya. Mega menyebut Gubernur DKI Jakarta itu terlalu kurus.

"Pak Jokowi jangan terlalu kurus, malu saya punya gubernur kok kurus. Pak Jokowi semakin hari semakin kurus," jelas Mega di dalam pidato sambutan pembentukan Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI) di Muara Angke, Jakut, Sabtu (13/4/2013).

Karena alasan kurus itu, Mega pun kerap mengundang Jokowi, bukan untuk berdiskusi tetapi untuk makan bersama. "Jadi saya biasa mengundang Pak Jokowi bukan membicarakan negara tapi hanya makan-makan saja," imbuhnya.

Mega meresmikan GANTI yang merupakan salah satu sayap PDIP. Organisasi itu digagas mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.

Selain Jokowi, dalam acara ini hadir juga Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dan politisi-politisi PDIP lainnya.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Pesan Mega untuk Jokowi, "Jangan Terlalu Kurus, Dek""
- jakarta.tribunnes.com : "Megawati Minta Jokowi Gemukkan Badan" 

List Temuan Jokowi Saat Blusukan

Siang malam sampai kapan pun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tetap blusukan ke kantong-kantong permasalahan warga Ibu Kota. Ia tidak peduli aksinya dituding pencitraan semata.

Lewat blusukan, Jokowi berharap menguasai medan, problematika rakyatnya serta mampu mendesain sebuah kebijakan. Cara ini dianggap Jokowi sangat efektif.

"Ya kalau saya dipandang apa (pencitraan), nggak apa-apa. Saya pandang ini sangat efektif menyelesaikan masalah di lapangan dan dalam membuat policy. Ini sangat efektif. Kalau orang nggak nangkep kita ke sebuah daerah ngapain. Nggak nangkep akan menjadi policy apa. Kalau alurnya nggak diikuti dari awal, policy-nya seperti apa nggak akan tahu," kata Jokowi kepada detikcom di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Jumat 12 April 2013.

Jokowi menemukan sejumlah permasalahan di lapangan, khususnya di kawasan padat penduduk. "Banyak sekali (temuan permasalahan saat blusukan) contoh di kawasan kumuh. Kita kan jadi tahu bagaimana menyelesaikan mereka," ujar Jokowi yang terbalut baju khas Betawi ini.

Ia mencontohkan tentang program penyediaan rumah susun bagi warga kurang mampu.

"Nggak mungkin ke kawasan sekumuh itu yang penduduknya ratusan ribu, dalam satu kawasan hanya dibuatkan 2 sampai 4 rusun. Itu hanya untuk beberapa orang. Itu nggak selesaikan masalah," kata sarjana kehutanan UGM ini.

Menurut dia, dibutuhkan kebijakan yang tepat sasaran dan berani. "Itu harus dibuat cerita besarnya, mau dibuat apa kalau mau buat rusun untuk mereka. Buat saja langsung 300 rusun, 200 rusun. Nariknya langsung breeek, terus ini dibentuk untuk ruang terbuka hijau. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Buat rusun hanya 2,4,5 nggak lebih dari 10. 10 Saja hanya untuk 1.000 orang. 1 rusun hanya isinya untuk 96 dan 150 orang. Mau jadi apa," papar Jokowi.

Jokowi juga banyak belajar dari sejumlah negara tentang penataan kota.

"Saya belajar di Italia, Shanghai, Singapura, Busan. Ya caranya seperti itu. Nggak ada cara lain. Kalau buatnya hanya 4-6, buatnya nggak kelihatan. Programnya saja nggak kelihatan," kata dia.

Demikian pula untuk penataan pasar, lanjut Jokowi, program itu sudah dimulai.

"Tahun kemaren dimulai di Pasar Rumput. Kalau itu benar, baru kita terapkan di tempat yang lain. Kita mau buat sample-sample yang benar dulu. Baru mulai, tidak hanya sebatas ide langsung besar. Kita pengin dulu di 1-2 kawasan, 1-2 pasar," ujar mantan Wali Kota Solo ini.

Jokowi menambahkan akan dibuat konsep terintegrasi seperti pasar dan rusun, apartemen dan pasar dan pasar-poliklinik dan apartemen.

"Kita kan nggak mungkin hanya terus bicara. Kita mau realisasikan secepatnya," kata Jokowi.

Sumber :
news.detik.com

Miing Tagih Balas Budi Jokowi

Politisi PDI Perjuangan Dedi Gumelar alias Miing tak menyia-nyiakan kesempatan. Saat menjadi pembawa acara pada deklarasi Gerakan Nelayan Tani Indonesia (Ganti) di Lapangan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (13/4/2013), ia meminta dukungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang hadir pada acara itu.

Seperti diketahui, Miing bakal mencalonkan diri sebagai calon wali kota Tangerang.

"Saya sudah diinstruksikan oleh Ibu Ketua Umum (Megawati) untuk menjadi Wali Kota Tangerang," ujarnya.

"Maka dari itu, Pak Jokowi harus bantu saya ya, soalnya waktu Pak Jokowi nyagub dulu, saya bantu mati-matian," kata Miing, yang langsung disambut tepuk tangan oleh warga yang hadir di acara itu.

Menanggapi pernyataan Miing itu, Jokowi dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang duduk di bangku barisan paling depan, tampak tertawa. Bahkan, Jokowi menggelengkan kepala saat mendengar celetukan Miing.

"Kan perbatasan Tangerang dan Jakarta itu Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Kalau enggak bantu saya, nanti saya pagar sepanjang itu," katanya sambil tertawa.

Jokowi dan Megawati, Sabtu pagi, mendeklarasikan Gerakan Nelayan Tani Indonesia yang merupakan wadah perkumpulan bagi para petani dan nelayan seluruh Indonesia.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi Curhat Diprotes Istri - Anak

Segunung kesibukan memimpin Ibu Kota membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ruwet mengatur kebersamaan dengan keluarga tercinta. Jokowi ternyata kena protes sang istri Iriana dan 3 orang buah hatinya.

Sewaktu menjabat Wali Kota Solo, Jokowi menceritakan masih memiliki waktu luang untuk berkumpul bersama keluarganya di akhir pekan.

"Dulu, Sabtu dan Minggu. Sekarang, ruwetnya bukan main," kata Jokowi saat ditanya detikcom seputar waktu bersama keluarga kecilnya pada Jumat 12 April 2013.

Menurut Jokowi, istri dan anak-anaknya juga memprotesnya. Namun, Jokowi dengan sabar memberikan pengertian kepada orang-orang terkasihnya itu.

"Protes semuanya. Saya ngomong apa adanya," ujar Jokowi.

Selain memberi pengertian, pria kelahiran Surakarta 21 Juni 1961 ini mengajak keluarganya saat bertugas blusukan ke kampung-kampung Jakarta.

"Tapi kalau minggu saya ajak kalau ke kampung. Kalau melihat lapangan saya ajak," kata Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Warga Muara Angke Serbu Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) turut hadir dalam acara deklarasi Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GANTI) di Lapangan Putra Fajar FC, Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (13/4/2013) pagi. Seperti biasanya, kali ini pun pria yang akrab disapa Jokowi itu menjadi pusat perhatian.
Jokowi dan para ajudan datang ke lokasi tersebut sekitar pukul 09.16 WIB. Dengan mengenakan baju kemeja putih dengan lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jokowi masuk ke lapangan. Kedatangan Jokowi sontak menarik perhatian ratusan warga yang tengah duduk menunggu kedatangan idolanya.
Melihat Jokowi datang, ratusan warga sontak dan langsung berlarian menyerbu ke arah pintu masuk. Bahkan, ada seorang ibu yang tampak kerepotan berlari karena menggendong anaknya. setelah berhasil mendekati Jokowi, warga pun berebut sungkem ke Jokowi. Beberapa warga yang mengabadikan wajah Jokowi melalui ponselnya sambil berjalan menuju tenda raksasa, tempat deklarasi yang diadakan PDIP tersebut.
Agendanya, Jokowi akan mendampingi Megawati, mendeklarasikan gerakan bagi para petani dan nelayan seluruh Indonesia tersebut. Adapun, Mega, juga telah hadir beberapa saat setelah kedatangan Jokowi. Hingga kini, acara masih berlangsung dengan pengawalan penuh Polisi.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Serupa :
- merdeka.com : "Hadiri acara gerakan nelayan tani, Jokowi disambut ibu-ibu"

Jokowi dan Megawati Hadiri Pelantikan Organisasi Sayap PDIP

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (13/4/2013) pagi menghadiri acara deklarasi pengurus Pusat Gerakan Nelayan Tani di Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara. Gerakan Nelayan Tani (Ganti) merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan.

Selain dihadiri Jokowi, rencananya acara itu turut dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang akan melantik pengurus Pusat Ganti yang diketuai oleh mantan menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.

"Acara akan dimulai pukul 09.00 WIB pagi ini. Akan hadir fungsionaris PDIP lainnya di DPP juga para gubernur dan walikota atau bupati dari PDI Perjuangan," ujar Antho, petugas bagian Humas acara tersebut, dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com.

Selain diikuti tokoh PDIP, acara tersebut juga akan dihadiri para tokoh ormas seperti Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum Nahdhatul Ulama Said Agil Siradj, para duta besar negara sahabat dan mantan menteri Kabinet Gotong Royong pada era Megawati juga akan ikut meramaikan acara," kata Antho.


Sumber :
liputan6.com