Minggu, 19 Mei 2013

Jokowi Capres Gerindra 2019

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam berbagai hasil survei menjadi kandidat calon presiden dengan popularitas dan elektabilitas tertinggi. Hal ini pun membuat Partai Gerindra melirik sosok mantan Wali Kota Solo itu. Tak tanggung-tanggung, Partai Gerindra pun siap mengusung Jokowi menjadi capres pada Pemilihan Presiden 2019.
"Gerindra berencana akan mencalonkan Jokowi pada Pilpres 2019, menggantikan Prabowo Subianto yang akan jadi capres Gerindra pada tahun 2014 nanti," ujar anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat saat dihubungi Minggu (19/5/2013).
Martin mengungkapkan, Pemilu 2014 bukanlah momentum yang tepat bagi Jokowi untuk maju sebagai capres. Saat ini, Jokowi, kata Martin, lebih baik melakukan kerjanya sebagai gubernur di Ibu Kota. Jika berhasil, Jokowi bisa menjadikannya sebagai modal pencalonan sebagai Presiden 2019.
"Keberhasilan Jokowi menjadi presiden yang akan datang sangat ditentukan waktu yang tepat kapan Jokowi akan dicalonkan sebagai capres. Kalau waktunya dicalonkan tidak tepat, akan merugikan Jokowi sendiri," ucap Martin.
Anggota Komisi III DPR itu berpendapat Jokowi masih perlu belajar mengenal karakteristik masyarakat Indonesia. PIlkada DKI Jakarta, lanjut Martin, masih tidak serumit perhelatan Pilpres.
"Jadi, Jokowi manfaatkan saja waktu 4,5 tahun ini untuk lebih banyak belajar kemajemukan Indonesia," katanya.


Sumber :
kompas.com

Makin Diserang, Jokowi Makin Mantap

Banyaknya kampanye negatif dan serangkaian upaya menjatuhkan kredibilitas Joko Widodo di mata publik justru akan semakin meningkatkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Jokowi tersebut. Terlebih lagi saat ini sudah mendekati agenda pemilihan umum.
"Kampanye negatif ke Jokowi akan berdampak pada makin tingginya elektabilitas Jokowi," kata Eva Kusuma Sundari, Politisi PDI Perjuangan, kepada Tribunnews.com, Minggu (19/5/2013).
Eva mengatakan, kini rakyat sudah tidak mudah lagi terperdaya akan adanya isu-isu negatif mengenai Jokowi. Rakyat sudah bisa melihat mana yang tulus dan mana yang palsu. "Rakyat sudah pintar dan makin suka yang sederhana, tidak banyak bicara dan menjatuhkan lawan," katanya.
Eva menuturkan, PDI Perjuangan sangat bangga rakyat secara beruntun menentukan kader PDIP, Jokowi dan ketua umum sebagai capres yang rankingnya tinggi potensial terpilih pada kondisi apa adanya tanpa rekayasa.
Meski meyakini akan adanya harapan cerah di pundak Jokowi, namun PDI Perjuangan hingga saat ini sama sekali belum memikirkan soal pemilihan presiden. Mereka lebih memilih berkonsentrasi meraup suara sebanyak mungkin pada pemilihan legislatif.
"Tapi posisi PDIP tetap, fokus ke pemenangan pileg dulu, karena strategi yang demikian akan berdampak ke penguatan pilpres juga," ujarnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat menilai Jokowi secara etika tidak pantas maju menjadi calon presiden pada 2014 mendatang. Alasannya, tugas yang diemban sebagai Gubernur DKI Jakarta belum tuntas.
Ditambah lagi, banyaknya persoalan ibukota seperti banjir, kemacetan yang hingga kini masih belum teratasi dengan baik.
Pernyataan serupa juga dilontarkan Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Bahkan, ia secara gamblang menyebut bahwa Wali Kota tukang mebel tidak pantas jadi presiden.
"Masih ada yang jagoin? hancur begitu. Itu survei dulu, sekarang lihat jalan makin macet, banjir dimana-mana, sudah enggak pantas dia jadi Presiden. Gimana jadi Wali Kota Solo saja gagal, tukang mebel mau jadi capres," kata Ruhut.


Sumber :
tribunnews.com

Golkar Pandang Sebelah Mata Capres Jokowi

Partai Golkar sama sekali tidak memperhitungkan sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meski popularitas dan elektabilitasnya sebagai kandidat calon presiden melesak. Jokowi dianggap bukan lawan, apalagi kandidat pasangan duet dengan calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"Jokowi itu tidak masuk dalam hitungan kami," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ade Komarudin di sela-sela acara Rapimnas SOKSI di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (19/5/2013).
Ade menuturkan bahwa sosok Jokowi belum menjadi perhitungan partainya lantaran Jokowi belum pasti akan maju sebagai capres. "Pencalonan Jokowi kan tergantung partainya. Kita lihat keputusan Mbak Mega (Ketum PDI-Perjuangan) apa," ujarnya.
Ade mengaku partai Golkar pun tidak pernah membahas rencana menduetkan calon presiden dari partainya Aburizal "Ical" Bakrie dengan Jokowi. Penunjukkan calon wakil presiden, kata Ade, akan menjadi wewenang Ical.
"Kami juga tidak melihat dia Jawa atau bukan. Sudah seharusnya unsur-unsur primordialisme ditinggalkan. Buktinya, Amerika Serikat presidennya kulit hitam, jadi tidak relevan lagi bicara suku," ungkap ketua umum SOKSI ini.
Di dalam sejumlah survei, nama Jokowi terus menyodok di peringkat teratas sebagai kandidat calon presiden yang dikehendaki rakyat. Popularitas Jokowi dinilai sebagai faktor utama membuat masyarakat memilih mantan Wali Kota Solo itu. Terakhir, survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) pada 28 April sampai 6 Mei. Dalam survei tersebut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih menjadi capres paling populer.
Survei ini mengambil 1600 responden berusia di atas 17 tahun. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin eror sebesar 2,5 persen.


Sumber :
kompas.com

Sebut Jokowi Tak Pantas, Ucapan Ruhut Cuma "Psywar"

Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto menilai pernyataan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul tentang nilai jual Joko Widodo sebagai calon Presiden (capres) tidak sesuai dengan fakta politik yang ada.
Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta itu tetap mampu bersaing dengan kandidat capres lainnya.
"Komentar seperti itu sudah biasa dilakukan oleh Ruhut. Saya kira publik tidak kaget, dan saya kira Jokowi tetap memiliki nilai jual lebih dibanding kandidat (capres) yang ada saat ini. Ucapan Ruhut cuma sekadar psywar," kata Gun Gun saat dihubungi pada Minggu (19/5/2013).
Untuk diketahui, Ruhut Sitompul menilai sosok Joko Widodo tak pantas menjadi capres. Alasannya, selain dianggap hanya sebagai tukang mebel, Ruhut juga menganggap Jokowi gagal membenahi Jakarta. Ruhut menuding mantan Wali Kota Surakarta itu hanya sibuk melakukan pencitraan di media massa.
Menurut Gun Gun, pendapat Ruhut itu keliru. Salah satu indikator ilmiahnya adalah sejumlah hasil survei yang memosisikan Jokowi sebagai kandidat capres paling favorit. Bahkan melebihi tokoh-tokoh nasional seperti Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri.
Baginya, saat ini Jokowi merupakan magnet politik nasional. Baik dari faktor kesukaan, tingkat kesukaan, penerimaan, popularitas, dan keterpilihan dia sebagai seorang pemimpin. Jokowi dianggap Gun Gun sukses menjadi pemimpin berbeda dengan segala kebersahajaannya.
"Wajar kalau akan banyak partai yang menarik Jokowi untuk maju ke gelanggang pencapresan 2014. Tapi sebaiknya Jokowi fokus dulu mengelola Jakarta karena ekspektasi publik sangat tinggi. Jakarta akan jadi barometer kepemimpinan Jokowi, sekaligus menjadi semacam ujian apakah dia konsisten," ujarnya.


Sumber :
kompas.com

Jokowi Akan Solonisasi Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah menyiapkan rencana menata pedagang kaki lima di Jakarta seperti konsep yang dia lakukan di Solo saat masih menjadi Walikota Surakarta.
Lima tahun lalu Jokowi membuat konsep Festival Pasar Malam atau Night Market di Jalan Diponegoro, Solo, di mana pedagang yang terseleksi mendapat tempat untuk menjual barang dagangannya setiap malam Sabtu dan hari libur. 
"Harus ada seleksinya," kata Jokowi di Surakarta, Minggu. 
Seleksi itu adalah memastikan pedagang yang akan masuk Festival Pasar Malam bisa menyediakan air bersih untuk menjaga kebersihan lokasi dan buang sampah pada tempatnya. 
"Yang berhak untuk masuk ke dalam pasar itu juga yang memang punya KTP dan barangnya memang berkualitas," katanya. 
Khusus untuk penjual makanan, Jokowi menyebutkan peserta harus bersedia diuji makanannya setiap enam bulan sekali. 
"Jadi keamanan pembeli terjamin. Baik dari kesehatan makanan yang bebas dari bahan kimia," katanya. 
Dia mengakui konsepnya ini mencontek negara tetangga. "Jujur. Saya nyontek dari Taiwan," katanya.


Sumber :
anataranews.com

Kereta Uap Wisata DKI, Jokowi Segera Cek Rel di Kawasan Kota Tua

Kota Solo, Jawa Tengah, memiliki satu keunikan, yaitu sebuah kereta uap yang masih beroperasi. Dikenal dengan nama Kereta Uap Sepur Kluthuk Jaladara. Penghidupan kembali kereta yang digunakan untuk kunjungan wisata itu dilaksanakan pada September 2009 lalu, saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Walikota Solo.
Namun untuk menempatkan kereta uap di DKI Jakarta, masih diragukan oleh Jokowi. Salah satu alasannya yaitu tidak ada jalur rel kereta di tengah kota Jakarta. "Arahnya darimana? Relnya dari mana? Kan harus dipasang dulu. Ya tidak ada rel. Gimana?" ujar Jokowi di Solo, Minggu (19/5/2013).
Tetapi Jokowi mendapat kabar masih terdapat rel kereta di kawasan Kota Tua. Rencananya, Jokowi akan memeriksa kebenaran informasi keberadaan rel kereta di Kota Tua. "Itu mau saya lihat. Sesuai kondisi Kota Jakarta apa tidak? Karena (jalan Jakarta) padat, susah kereta wisata begitu," lanjur Jokowi lagi.
Kereta uap wisata di Solo, jelasnya, hanya beroperasi 4 kali dalam seminggu. Untuk setiap perjalanan, harga sewa kereta sebesar Rp 3,5 juta per kelompok. Bagi warga yang ingin naik dikenakan Rp 50 ribu per penumpang.
"Ini memang mahal. Sekali gerak Rp 7 juta. Kalau kita, Rp 3,5 juta, diskon hehehe. Tapi yang paling penting itu jadi icon kota," ujar Jokowi.
Ia juga bercerita, Pemkot Solo dulu mengambil lokomotif kereta dari Ambarawa, sedangkan gerbongnya dari Magelang dan Jakarta. Jokowi menambahkan biaya revitalisasi kereta uap yang berangkat dari Stasiun Purwasari mencapai sekitar Rp 1,2 juta. Kereta itu memiliki 2 gerbong dan dapat menampung 72 orang.
"Memang dulu di Solo, 300 tahun lalu ada kereta api, hilang lama, terus kita hidupkan lagi karena relnya masih ada. Kereta uapnya rusak, lalu diperbaiki oleh PT KAI. Waktu itu kita kerjasama. Itu sejak 5 tahun lalu. Memperbaiki lokomotif dan gerbong. Di solo sini gabung modern dan kuno," kata Jokowi.

Sumber :
liputan6.com

Massa 'Jokowi Presidenku 2014' Aksi di Bundaran HI

Puluhan pendukung Jokowi melakukan aksi di Bundaran HI. Mereka mendesak Jokowi untuk menjadi presiden pada 2014 nanti. Mereka mengaku berasal dari grup akun Facebook Jokowi Presidenku. Grup tersebut berdiri sejak Desember 2012 dan beranggotakan 50 ribu akun.
Pendukung sebanyak 75 orang ini mengenakan kaos putih bertuliskan '2014 Jokowi Presidenku'. Mereka juga menggelar spanduk bertuliskan Jokowi Presidenku 2014, Gerakan Penyelamat Bangsa Menuju Indonesia Baru.
"Kami mendesak Jokowi sebagai Presiden 2014. Kami sangat yakin dengan kinerja beliau," ujar salah seorang anggota, Sihol Manulang, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (19/5/2013).
Meskipun hingga saat ini belum ada pernyataan kesediaan dari Jokowi, mereka akan terus melakukan aksi untuk mendesak Jokowi. Sihol yakin, pada saatnya nanti Jokowi akan bersedia.
"Jokowi sayang rakyat. Jika rakyat datang minta dia, dia tidak akan tolak," ujarnya.
Menurutnya, selama ini belum ada pemimpin yang totalitasnya seperti Jokowi. Mereka bahkan akan menuntut Jokowi jika pada pemilu 2014 Jokowi tidak bersedia menjadi presiden.
"Jika Jokowi menolak jadi presiden dan orang lain yang menjadi presiden lalu negeri ini hancur, kami akan tuntut Jokowi," ucapnya.
Sihol mengatakan, sebagai petinggi PDIP, Megawati tidak perlu ragu untuk mengusung Jokowi sebagai presiden pada Pilpres 2014. Sebab menurutnya jika menunggu Pilpres 2019 terlalu lama.
"Jokowi anak ideologis Soekarno. Mega tidak perlu takut. Dia akan lebih besar kalau memilih Jokowi," terang Sihol.
Ia mengaku belum pernah bertemu langsung dengan Jokowi. Namun ia yakin jika Jokowi menjadi presiden, clean and good governance di Indonesia akan terwujud.
"Sekarang kan banyak yang menuntut revolusi. Revolusi akan segera terjadi jika Jokowi menjadi presiden," tandasnya.


Sumber :
detik.com

Jokowi Capres, Ruhut Kebakaran Jenggot

Bukan Ruhut Sitompul jika tidak mengeluarkan pernyataan kontroversial. Politikus Demokrat yang satu ini selalu identik dengan “omongan ngawur” tanpa memperhitungkan perasaan orang lain. Terkait elektabilitas Jokowi yang kian menanjak dijagokan rakyat menjadi Capres, Ruhut mulai memberikan tanggapan yang intinya membunuh karakter kepemimpinan Jokowi.
Menurut Ruhut, Jokowi sangat tidak pantas menjadi presiden oleh karena beberapa alasan.
  1. Jokowi dinggap tidak berhasil memimpin DKI Jakarta. Jakarta hancur berantakan setelah Jokowi memimpin.
  2. Jokowi hanyalah tukang mebel, sehingga tidak pantas jadi presiden. 
  3. Tidak ada partai politik yang menjagokan Jokowi sebagai Capres, termasuk PDIP dan jalan capres independen pun tertutup bagi Jokowi. Karena itu, Ruhut meminta rakyat untuk tidak tertipu dengan permainan pencitraan Jokowi yang dibangun via media.
Apa yang disampaikan Ruhut ini terkesan reaksioner dan bisa dibilang ungkapan “sirik” atas popularitas Jokowi yang kian mencuri hati rakyat Indonesia.
Semakin Ruhut ataupun politikus manapun mencela pribadi maupun gaya kepemimpinan Jokowi, malah semakin memperkuat tekad rakyat menjadikan Jokowi sebagai Capres. Daripada pilih manusia yang kerjanya hanya bicara tidak jelas di media, mendingan pilih Jokowi yang miskin kata, tapi banyak berbuat. Daripada pilih kader dari partai yang diguncang kasus korupsi, lebih baik pilih Jokowi yang bersih dan sederhana. Daripada pilih manusia-manusia oportunis dan elitis, lebih baik pilih Jokowi yang suka blusukan dan dekat dengan rakyat jelata. Intinya, semakin Ruhut mencerca Jokowi, rakyat semakin yakin bahwa hanya Jokowi-lah yang pantas menjadi presiden Indonesia di masa yang kacau-balau dan penuh kasus korupsi yang melibatkan banyak kader dari partai politik terkemuka, termasuk Partai Demokrat.
Terima kasih Ruhut Sitompul, hujatanmu terhadap Jokowi semakin menunjukkan siapakah engkau dan sejauh mana kualitas dirimu sebagai seorang politikus. Semakin anda mencerca Jokowi, rakyat pun semakin diteguhkan bahwa Jokowi-lah yang terbaik untuk saat ini.


Sumber :
kompasiana.com

Gerindra: Jokowi CaPres 2014 Paling Potensial

Partai Gerindra menyatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merupakan calon Presiden RI yang sangat potensial. Partai yang didirikan Prabowo Subianto itu mengaku puas mencalonkan Jokowi dan Ahok pada Pilgub DkI tahun lalu.
"Karena mereka bisa melakukan perubahan di DKI yg akan menginspirasi perubahan di daerah-daerah lain," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat kepada Tribunnews.com, Minggu (19/5/2013).
Martin yakin masyarakat akan memilih Jokowi jika Mantan Walikota Solo itu  dapat  mempertahankan kinerjanya sebagai Gubernur DKI 4 tahun kedepan seperti sekarang ini.
"Tidak ada keraguan bagi rakyat untuk memilihnya menjadi Presiden RI kedepan. Keberhasilan Jokowi menjadi Presiden yang akan datang sangat ditentukan waktu yang tepat kapan Jokowi akan dicalonkan," ujarnya.
Namun, kata Martin, bila waktunya tidak tepat, akan merugikan Jokowi sendiri. Sebab memimpin Indonesia tidak sesederhana memimpin Jakarta. Indonesia sangat besar dan sangat majemuk.
"Diperlukan kepemimpinan yg kuat, arif dan tegas. Negara-negara di Timur Tengah yang luasnya tidak sebesar Indonesia, sudah terdiri 28 negara padahal, budaya, bahasa, makanan dan agamanya hampir sama. Apalagi negara kita yang sangat majemuk ini, harus dipimpin oleh pemimpin yang kuat," ungkapnya.
Untuk itu, kata Anggota Komisi III DPR tiu, Jokowi sebaiknya menggunakan masa jabatannya yang 4,5 tahun kedepan  untuk berhasil memimpin Jakarta. Sekaligus belajar untuk lebih memahami Indonesia yang sangat plural ini.
"Gerindra berrencana akan mencalonkan Jokowi pada Pilpres thn 2019 yang akan datang, sesudah berhasil menjadi Gubernur DKI. menggantikan Prabowo Subianto yang akan jadi capres Gerindra pada tahun 2014 nanti," tuturnya.


Sumber :
tribunnews.com

Gerakan Penyelamat Bangsa Dukung Jokowi sebagai Presiden 2014

Sekitar 100 orang yang menamakan diri Gerakan Penyelamat Bangsa Menuju Indonesia Baru menggelar gerakan moral mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden 2014. Gerakan itu terbentuk dari grup sosial media Facebook Jokowi Presidenku.
Admin Jokowi Presidenku sekaligus Koordinator Aksi menilai Jokowi merupakan sosok pemimpin yang bersih dan menunjukkan kepemimpinan yang baik.
"Bicara soal Jokowi berarti bicara soal clean and good governance. Ia pemimpin bersih, tidak terkontaminasi dengan style (gaya) kepemimpinan apapun. Selalu merakyat," kata Yanes Yosua Frans saat ditemui dalam aksi di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (19/5/2013).
Menurutnya, negara ini telah mengalami krisis kepemimpinan berkepanjangan. Sehingga dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu mengatasi masalah dengan tindakan konkrit.
"Jokowi, sosok pemimpin rakyat. Pro kemiskinan bukan hanya pro rakyat. Ketegasannya dalam mengambil sikap untuk menyelesaikan masalah, termasuk masalah kemiskinan," lanjutnya.
Dalam waktu sebulan, Jokowi Presidenku mendapat 100 ribu pendukung. Para pendukung terdiri dari akademisi, mantan wartawan, pengusaha, dan masyarakat dari sejumlah daerah. Ia mengatakan grup ini terbentuk karena rakyat miskin di Jakarta sangat merasakan sentuhan Jokowi.
Hal serupa juga disampaikan mantan wartawan Sihol Manulang. Ia mendesak agar Jokowi bersedia untuk maju sebagai calon presiden pada 2014. "Tidak perlu menunggu 2019, karena negara ini telanjur rusak. Megawati (PDIP) akan lebih besar tatkala memilih Jokowi sebagai (calon) presiden. Megawati anak biologis Soekarno, Jokowi anak ideologinya," kata Sihol.


Sumber :
metrotvnews.com

Waduk Pluit: Andai Aku Jokowi

Pemprov DKI dan Komnas HAM belum menemukan kata sepakat dalam penanganan relokasi di sekitar Waduk Pluit. Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila pun ditanya seandainya dirinya menjadi Gubernur DKI Jokowi dalam menangani kisruh Waduk Pluit. Responsnya?
"Saya bukan Gubernur dan saya ada dalam posisi Ketua Komnas HAM. Jadi saya tidak mau berandai-andai," jawab Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila ketika ditanya solusi yang ditawarkan pada warga sekitar Waduk Pluit bila menjadi Gubernur DKI.
Hal itu dikatakan Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila dalam acara 'Peringatan Tragedi Mei 1998' di Komnas Perempuan, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2013).
"Yang pasti, Komnas HAM sangat terbuka jika Pak Ahok akan memberikan kuliah kepada kami. Masyarakat yang mengadu kepada kami memerlukan informasi apa pembangunan apa yang akan dilakukan di Waduk Pluit," imbuh Siti.
Indikasi pelanggaran HAM, lanjut dia, bentuknya tidak selalu kekerasan, melainkan juga informasi yang tak didapatkan.
"Masyarakat mengadukan bahwa mereka tidak mendapatkan informasi rencana pembangunan di atas waduk. Masyarakat punya hak atas kesejahteraan dan perumahan. Komnas HAM berprinsip pada peningkatan kesejahteraan," jelas Siti.
Mengenai Jokowi yang mengatakan sudah 20 kali bertemu dan berdialog dengan warga di Waduk Pluit, Siti mengatakan, "Yang melapor ke kami itu bukan Waduk Pluit, tapi Penjaringan. Dan Pak Jokowi hanya mendatangi warga di Waduk Pluit. Laporan dari warga Penjaringan, belum ada komunikasi apapun dengan pihak Pemprov. Dari 200 orang kepala keluarga yang akan direlokasi, baru 20 kepala keluarga yang baru mendapatkan rusun."
Pemprov DKI Jakarta bermaksud menormalisasi Waduk Pluit dalam rangka mengatasi banjir yang selama ini menjadi masalah Ibukota. Waduk seluas 80 hektar ini sebagian ditempati secara ilegal oleh warga. Pemprov bermaksud merelokasi warga tersebut dengan menyediakan rusun beserta isinya.


Sumber :
detik.com

Komunitas Facebook akan paksa Jokowi jadi Presiden 2014

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) merupakan sosok yang diidam-idamkan untuk maju dalam Pemilu 2014. Bahkan komunitas Facebook akan memaksa Jokowi untuk mau dicalonkan sebagai presiden dalam Pemilu 2014.
"Kalau Jokowi tidak mau, tekniknya dipaksa, akan mau. Bung Karno pernah dipaksa pemuda. Asumsi dasar, dia sayang rakyat. Tidak mungkin dia menolak," ujar Yanes Yosua Frans, admin komunitas Facebook ' Jokowi Presidenku 2014' di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (19/5).
Yanes mengatakan pengusungan Jokowi sebagai calon presiden tujuannya untuk mengakhiri krisis kepemimpinan di Indonesia. "Untuk mengakhiri zaman 'The Man Behind The Gun' alias militer. Jika tidak, disintegrasi bangsa di depan mata, karena tidak ada pemimpin yang seperti Jokowi , yang merakyat" ujar dia dalam aksi di car free day Bundaran HI.
Menurut Yanes, komunitas tersebut baru berdiri sebulan lalu dan sudah memiliki 100 ribu peminat. Peminat itu baru berasal dari Jakarta dan Bandung. "Akhir Desember tahun ini targetnya, 500 ribu peminat," jelas dia.
Meski Megawati memiliki kesempatan yang lebih besar maju sebagai presiden, Yanes menegaskan, Jokowi lebih mampu memperbaiki Indonesia dari keterpurukan. "Indonesia perlu diperbaiki, Jokowi mampu. Dari Papua sampai Aceh mendukung Jokowi . Hasil survei Jokowi tinggi terus, kita bukan anggota partai, tapi PDIP harus buka mata," kata dia.


Sumber :
merdeka.com

Demokrat: Jokowi Tak Layak Jadi Capres 2014

Hasil dari banyak lembaga survei mayoritas menempatkan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi kandidat kuat calon presiden tahun 2014 mendatang.
Namun, Jokowi dinilai tidak pantas menjadi Presiden periode 2014-2019, sebab tugasnya menjadi Gubernur DKI Jakarta belum tuntas, terlebih lagi persoalan ibukota seperti macet, banjir dan lain sebagainya belum terselesaikan.
"Persis, itulah letak penilaian etiknya, masak baru jadi gubernur beberapa tahun, langsung maju presiden? Meski hak sebagai warga negara, tetap membolehkan,"kata Sekretaris Departemen Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat Farhan Effendy kepada wartawan, Minggu (19/5/2013).
Menurut Farhan, ada baiknya Jokowi menyelesaikan tugasnya saja terlebih dahulu menjadi Gubernur DKI Jakarta. Apalagi, persoalan kota metropolitan kini semakin banyak, mulai dari kemacetan, banjir dan lain sebagainya.
"Kasihan sekali rakyat Jakarta, yang sudah mempercayainya sebagai juru selamat persoalan DKI," katanya.


Sumber :
tribunnews.com

Jokowi: Oktober, 5 Bus Tingkat Wisata `Double-Decker`Hadir di DKI

Salah satu moda transportasi khusus wisata Kota Solo, Jawa Tengah, adalah bertingkat layaknya bus 'Double-decker' di Inggris, yang disebut dengan bus tingkat Werkudara. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang juga mantan Walikota Solo pun mengungkapkan, Pemerintah Provinsi DKI akan menyediakan bus serupa di kota Jakarta.
"Bus tingkat itu sejak 4-5 tahun. Dulu ambilnya dari Magelang. Tapi kan Oktober nanti kita akan punya 5 buah bus tingkat di Jakarta," ujar Jokowi di Solo, Minggu (19/5/2013).
Bus tingkat itu rencananya akan ditempatkan di kawasan-kawasan wisata di DKI Jakarta. Seperti di daerah Kota Tua, Ancol, museum-museum, Taman Mini, dan lain-lain.
Bus itu nantinya khusus dimanfaatkan sebagai kendaraan wisata untuk mengunjungi lokasi-lokasi menarik di Jakarta. Sehingga masyarakat diharapkan tidak salah menafsirkannya sebagai salah satu tambahan transportasi umum layaknya Transjakarta. "Khusus wisata loh, bukan transportasi umum," katanya.
Bus wisata tingkat Werkudara di Kota Solo berwarna merah dengan ketinggian mencapai 4,5 meter dan lebar sekitar 2,5 meter. Bus itu telah beroperasi sejak 20 Februari 2011 lalu saat Jokowi masih menjabat sebagai walikota Surakarta.
Harganya juga cukup terjangkau yaitu Rp 20.000 per orang untuk mengantar wisatawan sesuai keinginannya. Ataupun ke tempat-tempat seperti Keraton Surakarta, Kampung Batik Kauman dan Laweyan, Mangkunegaran, Museum Radya Pustakan.


Sumber :
liputan6.com

Jokowi: Pak Ganjar Menang Satu Putaran

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) yakin perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Tengah hanya akan berlangsung satu putaran. Jokowi, juga yakin pilkada yang akan digelar pada 26 Mei 2013 itu akan dimenangkan pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDIP), Ganjar Pranowo- Heru Sudjatmiko.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat blusukan ke Kota Magelang dalam rangka membantu kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ganjar-Heru, Sabtu (18/5/2013).
Menurutnya, calon gubernur Ganjar Pranowo adalah figur yang cocok untuk memimpin Jawa Tengah dalam lima tahun ke depan, karena mempunyai kemampuan dari pengalamannya sebagai seorang politikus dan daya intelektual yang tinggi.
"Saya sudah kenal baik dengan beliau. Dulu waktu saya ikut Pilkada di Jakarta kan banyak dibantu Pak Ganjar," ucap Jokowi.
Ketika ditanya tentang dukungan dari para pendukung Rustriningsih untuk pasangan Ganjar-Heru, Jokowi mengaku saat ini masih dalam taraf pendekatan. Sepanjang Jokowi blusukan di kawasan Jalan Pemuda atau kawasan pecinan Kota Magelang, dia menyapa para pedagang kaki lima (PKL) dan warga setempat. Dia mengajak mereka untuk memilih pasangan Ganjar-Heru pada saat pencoblosan yang akan digelar tidak lama lagi.


Sumber :
tribunnews.com

Gita Wirjawan Dukung Jokowi Normalisasi Waduk Pluit

Pemprov DKI Jakarta mendapat halangan dari warga Waduk Pluit yang didukung Komnas HAM dalam menormalisasi waduk Pluit. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mendukung penuh Pemprov DKI dalam normalisasi waduk tersebut.
"Pokoknya kita dukung langkahnya Pak Gubernur dan Wakil Gubernur," kata Gita, singkat, usai acara bincang santai bersama Rosiana Silalahi di UIN Syarif Hidayatullah, Jl Ir H Juanda, Ciputat, Jakarta, Sabtu (18/5/2013).
Acara tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Basuki T Purnama alias Ahok. Ahok-pun menyatakan tak habis pikir dengan warga Waduk Pluit yang susah direlokasi ke rumah susun.
"Tapi rumah susun katanya jauh. Kalau jauh, saya kasih kapal. Naik kapal mabok. Saya kasih bus. Terus saya kasih kulkas, supaya tidak perlu belanja tiap hari. Kasih TV, supaya belajar pengetahuan. Kasih meja makan, kasih spring bed sampai piring semua lengkap. Yang mau pindah, malah diancam tidak boleh pindah. Jadi banyak penyewa di dalem situ," tutur Ahok dalam acara tersebut.
Seribuan pengunjung tampak antusias mendengarkan Ahok dan Gita. Ditambah lagi, penampilan Rosiana Silalahi yang pandai membuat cair suasana membuat perbincangan makin hangat.


Sumber :
detik.com

Ingin Lomba Paduan Suara di Hongkong, Mahasiswi UNS Minta Dibantu Jokowi

Akhir pekan ini Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengunjungi kampung halamannya, Solo, Jawa Tengah. Jokowi juga mengajak wartawan berkeliling wisata pasar malam di Ngarsopuro, dalam kesempatan itu Jokowi sempat 'ditodong' oleh Mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).
Perisitiwa itu terjadi usai menikmati pagelaran ketoprak tentang sosialisasi Pilgub Jateng 2013, Sabtu (19/5/2013). Tak lama, Jokowi pun dihampiri mahasiswa asal UNS, bernama Theresa.
Rupanya Theresa ingin menyerahkan proposal permohonan bantuan dari kelompok paduan suaranya yang bernama Voca Erudita. Grup paduan suara Theresa cs rencananya ingin mengikuti kontes paduan suara ke Hongkong.
"Kita mau nyerahin proposal kompetisi paduan suara, terus kita mau ke Hongkong, kompetisi internasional. Jadi kita minta bantuan Pak Jokowi," ucap Theresa sambil menyerahkan dokumen kepada Jokowi.
Jokowi pun kemudian menerima proposal tersebut. Tidak banyak janji yang diberikan Jokowi, dia akan mempelajari proposal itu terlebih dahulu. "Ya, mana proposalnya. Nanti ya," kata Jokowi.
Selain pagelaran, di pasar malam ini terdapat berbagai jenis barang dagangan mulai kerajinan tangan, suvenir, aksesoris, makanan hingga pakaian. Jokowi pun sempat mengunjungi beberapa stan, diantara penjual topi dan blangkon.


Sumber :
detik.com