Minggu, 04 Agustus 2013

Jokowi Contek Busan Untuk Benahi Rusun Marunda

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah memiliki rencana tata ruang Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara. Untuk konsepnya, Jokowi mengaku mencontoh Kota Busan (Korea Selatan) dan Toyapayo (Filipina).
"Ada public space areanya. Kita niru negara lain yang bagus-bagus, di Busan, Toyapayo," ujar Jokowi seusai membagi sembako bagi warga Rusun Marunda, Jakarta, Minggu (4/8/2013).
Seperti diketahui, kompleks Rusun Marunda telah memiliki 26 blok rusun yang telah dihuni. Masih 9 blok yang belum bisa dihuni lantaran masih membutuhkan renovasi fasilitas. Lima blok di antaranya telah rampung sehingga tersisa empat blok yang belum direnovasi.
Rencananya, kesembilan blok tersebut diperuntukkan bagi warga Waduk Pluit yang terkena program relokasi akibat normalisasi kawasan waduk.
Jokowi mengatakan, pembenahan empat blok Rusun Marunda itu akan terus dikebut. "Baru dicat, baru diperbaiki, sudah hampir rampung. Saya kira dua bulan lagi rampung," ujarnya.

Sumber :
kompas.com

Jokowi : Mohon Maaf, Pendaftaran Blok G Sudah Tutup

"Pendaftaran sudah tutup, sudah penuh, mohon maaf," ujar Jokowi usai membagikan sembako di Marunda, Jakarta Utara Minggu (4/8/2013).
Jokowi mengatakan, jika masih ada pedagang ka ki lima yang belum masuk Blok G, itu merupakan kesalahan mereka sendiri. Pihaknya telah memberikan batas waktu bagi para pedagang mendaftar.
"Kan saya sudah sampaikan, segera daftar. Kalau sekarang daftar ya sudah penuh," lanjutnya.
Meski pendaftaran sudah ditutup, Jokowi mengaku masih belum selesai. Kini, pihaknya tengah mengebut perbaikan sejumlah fasilitas lapak PKL, yakni dengan mengecat tembok, pintu dan lainya.
Kepala Blok G Pasar Tanah Abang, Warimin membenarkan bahwa pendaftaran lapak Blok G telah ditutup, yakni mulai Sabtu (3/8/2013) kemarin. Sebanyak 961 lapak yang disediakan, seluruhnya terisi.
"Sebenarnya ada 1.067 lapak, tapi 99 belum siap dipakai, yang 968 itu sudah siap," ujarnya.
Sebelumnya, mulai Senin (22/7/2013) Pempr ov DKI Jakarta melakukan penataan Pasar Tanah Abang, yakni memakai sistem push and pull, menarik PKL dari jalan ke tempat yang tersedia dan mendorong angkutan kota untuk tertib lalu lintas. Jokowi yakin usai Lebaran, penataan rampung.
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pihaknya telah menutup pendaftaran bagi pedagang kaki lima yang hendak masuk ke BlokG Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sumber :
- kompas.com
- detik.com

Jokowi Pastikan Akan Menutup BUMD Yang Bermasalah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan menutup beberapa badan usaha milik daerah (BUMD) yang tidak menghasilkan keuntungan buat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, Jokowi belum bisa memastikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan hal itu.
"Masih dalam proses semuanya, kayak Dharmajaya itu, ya baru dihitung semua," ujarnya kepada wartawan saat membagikan paket sembako di Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (4/8/2013).
Jokowi mengungkapkan, selain ditutup, pihaknya memberikan opsi lain, yakni memberikan suntikan dana agar roda badan usaha berjalan dengan baik sehingga memberikan keuntungan ke Pemprov atau digabungkan dengan BUMD lain.
Ia punya kategori soal BUMD yang layak disuntik atau ditutup. Jokowi menilai, tak produktifnya beberapa BUMD itu karena buruknya kinerja manajemen.
Seharusnya, kata Jokowi, manajemen BUMD itu dapat melihat peluang perputaran uang yang besar di Jakarta.
Jokowi belum bisa memastikan, kapan ia melaksanakan kebijakan tersebut, apakah tahun ini atau tahun yang akan datang. Pasalnya, ada sejumlah kendala peraturan yang ditemuinya sehingga membutuhkan waktu lama.
"Banyak (kendalanya), ada pergub, perda, yang harus kita lalui, belum lagi itu perlu disetujui dewan. Jadi, saya belum berani ngomong kapan," ujarnya.
Jokowi mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan tak lain untuk memberikan pemasukan kepada Pemprov DKI Jakarta. Jangan sampai, Pemprov DKI Jakarta terus menyuntikkan dana kepada BUMD, tetapi BUMD itu tidak memberikan kontribusi.

Sumber :
kompas.com

Jokowi Sertakan Caleg PDIP Pada Blusukan Kali Ini

Siapa yang tak mengenal Jokowi? Dialah Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, kader paling penting dan penuh potensi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Saat blusukan, ia selalu menjadi magnet bagi warga Jakarta. Pada blusukan kali ini, salah satu caleg DPR dari PDIP diikutsertakan ke berbagai lokasi blusukan Jokowi.
Adalah Charles Honoris, caleg DPR dari partai PDI Perjuangan yang mengikuti Jokowi blusukan di hari Minggu, (4/8/2013).
Ia mendampingi Jokowi di perkampungan nelayan di Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara. Dengan mengenakan kemeja putih seperti Jokowi, ia ikut membagikan sembako untuk warga.
Sambil membagikan sembako, sesekali ia nampak berbincang dengan Jokowi. Termasuk saat putri Jokowi membagikan uang Rp. 10.000,- pada anak kecil di kawasan padat penduduk tersebut.
Saat ditanya wartawan di Muara Angke, ia pun enggan menyebutkan identitasnya. Begitupun saat ditanyai asal sumbangan tersebut. Ia hanya mau menjelaskan jumlah sumbangan yang diberikan.
"Ini (sembako) dari bapak dan teman-teman pengusahanya," kilahnya.
Tak berhenti sampai disitu, dengan menggunakan mobil Fortuner putihnya, bernopol B 9 TMP, ia kembali ikut dalam rombongan Jokowi menuju rusun Marunda di Jakarta Utara.
Di kalangan warga Rusun Marunda, ia nampak bercengkrama dengan beberapa pemuda. Dari pemuda tersebutlah diketahui jika ia caleg PDIP untuk DPR RI.
"Namanya Charles, caleg PDIP," kata pemuda tersebut.
Ia pun akhirnya menjelaskan identitas dan keikutsertaannya. Ketua Taruna Merah Putih Jakarta ini pun beralasan jika ia hanya mendampingi dan tidak ada tujuan untuk berkampanye.
"Iya, saya caleg DPR. Tapi ini hanya mendampingi. Jangan sampai dibilang kampanye loh," jelasnya sambil tertawa.
Ditahun 2014, ia bertarung di Dapil DKI 3 untuk duduk di kursi dewan senayan.
Saat ditanya tujuan dari pembagian sembako ini, ia hanya menjawab, "Ya hanya ingin berbagi kebahagian pada warga Jakarta," jawabnya diplomatis.

Sumber :
detik.com

Lebaran Jokowi akan Open House Blusukan

Pada hari Raya Idul Fitri tahun ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dipastikan ada di Jakarta. Ia akan mengadakan open house. Bukan menunggu di rumah, tapi mendatangi warga. Tidak mudik?
"Mudiknya nanti hari kedua, " kata Jokowi di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Minggu (4/8/2013).
Jokowi masih memiliki rumah di Solo. Sebagian keluarga juga di Solo. Karena itu, meski istri dan anak-anaknya berada di Jakarta, sekali waktu mantan wali kota Solo ini masih 'mudik'.
Jokowi dijadwalkan salat Ied bersama Presiden SBY. Kemudian ia akan menuju balai kota Jakarta dan bersilaturhim dengan PNS. "Terus ke masyarakat," kata Jokowi, Senin (29/7) lalu.
"Saya yang ke masyarakat loh ya, bukan saya nunggu di sini, ndak. Saya yang datang ke masyarakat. Open house-nya di masyarakat," jelas Jokowi.
Jokowi akan mudik pada kedua Lebaran usai open house. "Mudiknya malam," katanya tanpa merinci menggunakan moda transportasinya.
Ini adalah Lebaran pertama bagi Jokowi sebagai gubernur DKI.

Sumber :
detik.com

Jokowi, Dari Muara Angke Lanjut Ke Marunda

Dari Muara Angke, Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan blusukan ke Marunda, Jakarta Utara. Sama dengan yang di Muara Angke, di Marunda Jokowi juga bagi-bagi sembako dan uang. Warga berebutan dan sempat terjadi kericuhan khususnya pada saat pembagian uang.
Saat Jokowi datang, situasi kondusif, Minggu (4/8/2013). Warga dibarikade dengan tali rafia. Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam itu kemudian membagikan sembako berisi 2 kg beras, 2 liter minyak goreng, dan sebotol sirup.
Situasi berubah saat Jokowi memberikan uang ke anak kecil dan lansia. Warga mengerubunginya. Sebagian desak-desakan. Satu dua anak menangis karena terdorong massa.
"Sabar, tunggu. Tenang. Antre Pak, Bu. Baris lagi," kata Jokowi di tengah kerumunan.
Warga tak langsung menurut. Tapi beberapa saat kemudian, warga mengatur barisan dengan dibantu sejumlah personel Satpol PP. Belum diketahui berapa 'THR' yang dibagikan Jokowi ke warga. Tiap warga mendapatkan 1 lembar uang Rp 50 ribu.
Putri Jokowi, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep, masih tetap medampingi Jokowi pada blusukan di Marunda ini.

Sumber :
detik.com

Jokowi Kembali Bagi-bagi Sembako

Meskipun Lebaran sudah semakin dekat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tetap blusukan. Kali ini sasaran blusukannya adalah Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Blusukan kali ini cukup istimewa karena ditemani 2 anak Jokowi, Kahiyang Ayu (22) dan Kaesang Pangarep (17).
Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam itu menuju kampung nelayan Muara Angke dengan menggunakan mobil Kijang Innova, Minggu (4/8/2013) sekitar pukul 11.25 WIB. Di tenda sederhana, Jokowi membagikan sebagian dari 4 ribu paket sembako. Untuk mengantisipasi keributan, sebelum mengantre warga diberi kupon. Mereka kemudian menunggu jatah.
Paket sembako itu berisi 2 kg beras, 2 liter minyak goreng, dan sebotol sirup. Di sela pembagian, Jokowi memberikan sebuah amplop kepada seorang perempuan. Isinya 5 lembar uang Rp 10 ribuan.
Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep juga ikut terlibat dalam acara itu. Mereka memberikan amplop kepada beberapa anak kecil. Sekitar pukul 11.45 WIB, Jokowi meninggalkan lokasi acara yang berupa tenda sederhana.

Sumber :
detik.com

Bila Banyak Pemimpin Seperti Jokowi, Indonesia Kalahkan Malaysia

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selalu merajai hasil survei terkait calon presiden pada Pemilu 2014. Di tengah tingkat elektabilitas Jokowi yang kian melesat ini, muncul sejumlah isu yang mempertanyakan apakah Jokowi merupakan kader PDI Perjuangan. Sebab karir Jokowi sangat cepat dari menjabat sebagai Walikota Solo lalu memimpin Ibukota.
Politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait menegaskan Jokowi bukanlah kader yang muncul tiba-tiba. Jokowi sudah sejak lama terlibat dalam proses kaderisasi partai dan bukan tanpa alasan dimajukan dalam Pilkada Solo hingga dua periode. Kini Jokowi menjabat di struktur PDI Perjuangan Jawa Tengah.
"Jokowi itu kader murni PDI Perjuangan," kata Sabam, Minggu (4/8/2013).
Jokowi, lanjut Sabam, pun akhirnya ditugaskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati, untuk memperbaiki kondisi Ibukota. Menurut Sabam, hal itu juga bukan tanpa alasan. Selama memimpin Solo, Jokowi berhasil menata kota budaya itu dengan baik, dan di saat yang sama Jokowi menampilkan figur yang bersih, jujur dan merakyat.
"Bila saja ada setengahnya kepala daerah seperti Jokowi di Indonesia, maka Indonesia akan maju dan akan mengalahkan kemajuan Malasyia, Singapura dan Thailand," puji Sabam, yang merupakan deklarator sekaligus juga ideolog PDI Perjuangan.
Setelah terpilih menjadi Gubernur Jakarta, Sabam melihat langkah-langkah perubahan yang dijalankan Jokowi terlihat sukses. Namun, ia mengakui adanya beberapa perubahan yang membutuhkan proses dan jangka panjang. Tetapi, secara umum Jokowi sudah membuat garis kebijakan yang jelas, dan itu bisa dikatakan sudah berhasil.
Demikian penegasan Sabam menjawab asumsi kekaderan Jokowi di partai berlambang banteng moncong ini. Sabam juga menegaskan bahwa hubungan Jokowi dengan Megawati sangat baik sekali. Hubungan ini adalah hubungan ideologi partai, hubungan struktural antara kader dan pimpinan, serta hubungan yang sama-sama berjuang untuk Indonesia yang lebih baik.
"Jadi, tidak ada masalah antara Mega dengan Jokowi. Mereka baik-baik saja, terutama menanggapi pembicaraan-pembicaraan soal pilpres," ungkap Sabam, yang merupakan mantan Sekjen PDI, sebelum berubah jadi PDI Perjuangan.
Karena hubungan Megawati dengan Jokowi sangat bagus, lanjut Sabam, maka persepsi akar rumput PDI Perjuangan di berbagai daerah terhadap sosok Jokowi juga sangat positif. Akar rumput di bawah menilai Jokowi adalah sosok kader yang sangat potensial dan menjadi aset bangsa.

Soal wacana capres atau cawapres, Sabam mengatakan bahwa Pilpres masih jauh dan masih lama. Karena itu sosok yang mengajak Megawati dan almarhum Taufiq Kiemas untuk bergabung di PDI ini juga menyarankan kepada semua kader untuk sabar dalan menanggapi wacana ini. Semua kader akan lebih baik bekerja keras dengan posisi masing-masing.
"Jokowi bekerja keras untuk memperbaiki Jakarta, Ganjar bekerja keras untuk memperbaiki Jateng, semua kader PDI Perjuangan yang menjabat di eksekutif dan di legislatif di semua tingkatan dan daerah juga bekerja keras. Semua kerja keras sehingga rakyat menilai. Soal capres dan cawapres biarkan berjalan alami saja," tuturnya.



Sumber :
tribunnews.com

Kepastian Jokowi Sebagai Capres PDIP Hanya Menunggu Waktu

Pengamat politik AS Hikam yakin Joko Widodo (Jokowi) akan maju sebagai calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurutnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri tak akan bisa menolak kehendak rakyat.
"PDIP harus berpikir serius jika ingin menang pada Pemilu 2014. Siapa lagi yang akan ditunjuk jadi capres selain Jokowi," kata Hikam, Sabtu (3/8/2013).
Menurutnya, PDIP belum mendeklarasikan Jokowi sebagai capres karena masih menunggu sosok cawapres yang tepat untuk mendampingi Jokowi. "Mereka masih berpikir siapa yang pas untuk posisi wapres," terangnya.
Hikam mengatakan, mendeklarasikan Jokowi sebagai capres lebih cepat itu akan lebih baik. "Sekarang sudah telat tapi karena Jokowi fenomenal maka sampai akhir Maret mungkin tidak masalah," terangnya.
Meskipun Mahfud MD sudah berkali-kali mengatakan tak mau jadi Wapres, tetapi Hikam masih menjagokan Mahfud MD mendampingi Jokowi pada Pilpres 2014. Mahfud, kata dia, bisa menjaring dukungan dari kelompok Islam moderat. Sedangkan Jokowi, akan mendapat dukungan dari kelompok nasionalis.
"Mungkin ada yang tidak rela Jokowi maju karena masih baru langsung muncul. Tapi sekarang siapa yang mau diusung selain Jokowi?. Apa Puan Maharani atau Pramono Anung?" kata Hikam.Saat ini PDIP cenderung menjadi kader, hal ini berkebalikan dengan Partai Demokrat yang saat ini justru cenderung menjadi partai dinasti.

Sumber :
okezone.com

Saatnya Roy Marten Berjibaku Untuk Jokowi

Roy Marten mengaku masih terus mengumpulkan dukungan agar Jokowi mau maju menjadi presiden. Ia menargetkan sudah bisa mengumpulkan 10 juta tanda tangan dukungan dalam waktu 3 bulan. Caranya dengan mendatangi wilayah-wilayah yang ada di Indonesia.
"Kami sudah melakukan deklarasi di Kendal, Jakarta, Kalimantan, setelah lebaran ini akan keliling lagi, rencananya dari Sabang sampai Merauke," ujar suami dari artis Eva Maria ini di sela-sela peresmian Roy Marten Production di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, tadi malam.
Roy dan kawan-kawannya menginisiasi pembentukan Barisan Relawan Jokowi for Presiden (Bara JP) 2014 bulan lalu. Gerakan relawan ini dimaksudkan untuk mendorong Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang.
Roy tidak peduli Jokowi belum genap setahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Kalaupun Jokowi harus pergi, Jakarta (memang) kehilangan Jokowi. Tapi kita harus lihat Indonesia akan dapat apa, dapat siapa," kata Roy. "Anggap saja bagaimana kita bisa tempatkan Jokowi sebagai gubernur seluruh Indonesia."
"Jokowi pergi, Ahok biar pegang Jakarta," tambah Roy.
Roy Marten mengaku, selama menggalang dukungan di berbagai daerah, dirinya hampir tidak pernah menemukan penolakan diri masyarakat. "Saya nggak yakinkan masyarakat, mereka sudah yakin (pada Jokowi)," kara Roy Marten. "Saya sudah dapat sambutan luar biasa dari lintas partai, agama, semuanya banyak yang dukung kok."

Sumber :
tempo.co