Minggu, 14 April 2013

Sampai di rumah dinas, Jokowi langsung temui korban penggusuran

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menemui para korban penggusuran gedung baru KPK yang sempat menunggu di depan rumah dinasnya. Jokowi yang tiba di rumah dinasnya sepulang dari Solo sekitar pukul 23.10 WIB langsung menemui perwakilan korban.

Setelah 20 menit bertemu, akhirnya Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam keluar untuk bersalaman dengan para warga yang sempat tidur di depan rumahnya.

"Ya, sudah ya pulang, malam-malam juga," kata Jokowi sembari bersalam dengan para warga di depan rumahnya, Minggu (14/4).

Warga pun nampak antusias ditemui oleh Jokowi. Mereka bersalaman dan mencium tangan Jokowi.

Koordinator korban penggusuran, John, mengaku senang diterima Jokowi. "Dia minta segera dalam satu hari warga segera dipindahkan (dari kantor karang taruna Kecamatan Guntur ke Rusun), anak yang enggak ikut ujian segera diikut sertakan. Dia akan mantau langsung," katanya.

Dalam pertemuan tersebut Jokowi meminta warga segera pulang dan menunggu untuk dipindahkan ke Rusun Pinus. Sementara, soal warga tak memiliki KT DKI, menurutnya hal itu bukanlah masalah.

"Enggak ada masalah, selagi masih punya KTP, mau di Jakarta atau luar Jakarta," kata John.

Usai berbincang dengan Jokowi, warga akhirnya pulang dan membubarkan diri.

Sumber :
merdeka.com

Jokowi Langganan Kelas Ekonomi

"He is Jokowi (Joko Widodo)?," tanya salah satu warga negara asing yang menumpang pesawat Garuda Indonesia rute Solo-Jakarta, Minggu (14/4/2013) malam. Penumpang itu bertanya kepada rekannya ketika suasana kelas ekonomi sedikit riuh setelah Jokowi melintas bersama ibundanya, Sujiatmi Notomiharjo.
Orang asing lain yang duduk di barisan tengah lalu berdiri untuk melihat Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Jokowi duduk di bangku nomor 28 atau di deretan belakang. "I can't see. Where is he?," kata penumpang lain sambil celingak-celinguk mencari celah.
Malam itu, Jokowi usai menghadiri rangkaian acara deklarasi pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko yang diusung PDI Perjuangan sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, di Solo, Jawa Tengah, Minggu (14/4/2013). Jokowi datang ke kampung halamannya pada Sabtu (13/4/2013) sore.
Ketika tiba di Bandara Adi Sumarmo, mantan Walikota Surakarta itu sudah disambut masyarakat Solo. Begitu pula selama acara deklarasi di Stadion Manahan. Masyarakat berebut berjabat tangan atau foto bersama.
Ketika berbincang-bincang di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jokowi mengaku masih suka kembali ke Solo. Biasanya, ia kembali untuk menghadiri acara nikahan kerabat di akhir pekan. "Anak-anak kan juga di sana (Solo)," kata Jokowi.
Lalu, mengapa Anda duduk di kelas ekonomi? Jokowi bercerita, jika berpergian ke luar kota ketika masih menjadi pengusaha dulu, ia memang biasa duduk di kelas bisnis Garuda. Namun, ia memilih turun kelas setelah menjadi orang nomor satu di Surakarta. Kebiasaan itu diteruskannya ketika menjadi DKI 1. "Kalau dulu beli tiket bisnis kan pakai duit saya. Kalau sekarang kan duitnya masyarakat (dari gaji). Enggak berani saya (duduk di kelas bisnis)," kata Jokowi sambil menarik satu kopernya.
Rupanya, Jokowi mempunyai tempat duduk favorit di dalam pesawat. "Dari dulu saya di (nomor) 28 atau 29. Kalau enggak di situ enggak mau naik," kata Jokowi terkekeh-kekeh. Tanpa memberi jawaban, ia kembali tertawa ketika ditanya mengapa memilih dua nomor itu.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi tak Berani Beli Tiket Kelas Bisnis"

Hanta Yuda: Jokowi Pantas Gantikan Megawati

Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute, Hanta Yuda AR mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tak perlu ragu menetapkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai calon presiden.

Mantan Walikota Solo itu dinilai sudah pantas menempati posisi calon presiden PDIP yang selama ini hanya diisi oleh Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri. “Saya kira Jokowi punya kemungkinan itu, dia pantas menjadi capres,” kata Hanta saat dihubungi, Ahad, 14 April 2013.

Menurut Hanta, kepantasan seseorang untuk dipilih sebagai calon presiden salah satunya ditentukan oleh dukungan publik. Saat ini dari berbagai survei, Jokowi konsisten berada di papan atas capres terpopuler. Hanta menilai tingginya popularitas dan elektabilitas Jokowi merupakan modal awal untuk maju menjadi capres pada pemilihan presiden 2014 nanti.

Tak hanya perkara elektabilitas, Jokowi, kata Hanta juga punya kemampuan dan jiwa kepemimpinan yang kuat untuk menjadi calon presiden. Hal ini sudah ditunjukkan selama menjabat wali kota Solo.

Pengakuan terhadap kepemimpinan Jokowi ini sudah diakui sejumlah lembaga. Belum berapa lama menjabat Gubernur DKI, kepemimpinan dan kemampuan Jokowi pun semakin terlihat. “Publik pun mengakui kemampuannya dan menghargainya.”

Meski begitu, Hanta mengakui jadi atau tidaknya PDIP mengusung Jokowi sebagai capres sangat bergantung pada sikap Megawati. “Mau tidak Bu Mega memberi peluang pada Jokowi.”

Hanta menduga, saat ini Mega pasti mempertimbangkan pertumbuhan elektabilitas Jokowi yang masih tinggi. Di satu sisi, elektabilitas Mega tak beranjak signifikan. Mega pun menurut Hanta terkenal sangat hati-hati dalam menetapkan calon kepala daerah dan presiden. Misalnya untuk memilih calon gubernur dan wakil gubernur.

Trend saat ini, Mega dan PDIP sangat mempertimbangkan arah dukungan publik. Hanta mengatakan tak tertutup kemungkinan untuk penetapan Capres, Mega akan melakukan hal sama. “Sangat tak mustahil Bu Mega memberi ruang pada Jokowi.”


Sumber :
www.tempo.co

Suprimasi: Jokowi Keok, Mahfud Unggul

Tidak seperti pada kebanyakan survei, di Jawa Timur Jokowi keok .Berdasarkan survei yang digelar Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) bekerjasama dengan lembaga survei Suprimasi, Mahfud MD menempati urutan teratas.

Ketua Litbang ISNU Jatim Faza Dhora Nailufar mengatakan, survei ini dilakukan untuk menjaring opini warga NU terhadap figur yang layak menjadi capres di 2014 mendatang. Survei tersebut dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Jatim dengan jumlah responden 1238 orang.

"Banyak nama yang dianggap oleh responden layak untuk memimpin negeri ini. Ada 26 tokoh yang dipilih sebagai capres," ujarnya, Minggu (14/4/2013).

Dari 26 tokoh, yang masuk dalam posisi lima besar yakni Mahfud MD menempati urutan pertama dengan memperoleh prosentase 21,08 persen. Kemudian disusul Gubernur DKI Jakarta Jokowi dengan prosentase 12,76 persen. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memperoleh 11,15 persen. Menteri BUMN Dahlan Iskan 6,7 persen dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memperoleh 5,33 persen.

"Bila dilihat dari lokasi tinggal responden, dari keseluruhan pemilih Mahfud MD, sebagian besar menyebar di beberapa kabupaten. Tetapi mayoritas responden di Kabupaten Banyuwangi," tuturnya.

Sedangkan pemilih Jokowi juga tersebar di beberapa kabupaten dan kota. Namun, mayoritas berada di Lumajang, Pasuruan dan Pamekasan. Prabowo juga tersebar di beberapa daerah, tapi paling banyak di Kota Batu, Lumajang dan Banyuwangi. Dahlan Iskan juga banyak dipilih di Kota Batu, Kota Blitar, Malang dan Madiun. Sedangkan Ical, mayoritas pemilihnya banyak dari Pasuruan dan Jember.

"Pertimbangan memilik Pak Mahfud MD, karena figur yang tegas. Dapat menyelesaikan permasalahan di MK dengan baik dan tegas, walaupun masalah tersebut menimbulkan pro dan kontra. Kemudian, sosoknya selama ini juga relatif bersih dari skandal korupsi," terangnya.

Ical Tak Disukai Warga NU di Sidoarjo

Ketua Umum Partai Golkar mendapatkan tempat di hati warga nahdiyin di Pasuruan dan Jember. Namun, berbeda dengan di Sidoarjo. Tak ada satu pun warga NU di Sidoarjo memilih Aburizal Bakrie itu.

"Di sini dari hasil survei kami tentang capres pilhan warga NU, ternyata Aburizal Bakrie tidak ada pemilihnya di Sidoarjo. Mungkin ini terkait dengan namanya dengan lumpur Lapindo Sidoarjo yang sampai sekarang belum tuntas," ujar Dhora.

Korban semburan lumpur Lapindo bukan semuanya warga NU. Namun, warga nahdiyin cukup sensitif menyikapi permasalahan semburan lumpur. Termasuk memilih sosok capres pilihannya.

"Artinya kalau capres itu bermasalah dengan teman-temannya di lokasinya, maka tidak akan memilih. Mereka lebih memilih capres lain yang relatif bersih dan tidak pernah terlibat skandal di Sidoarjo," jelasnya.


Sumber :
news.detik.com

Warga Guntur Todong Jokowi Minta Tempat Tinggal


Sore ini, puluhan warga Jalan Gembira, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, bertahan di depan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Para warga bersikukuh bertahan sampai mereka bertemu Jokowi untuk mengungkapkan keluh kesahnya.Warga Guntur itu mengaku datang ke rumah dinas Jokowi di Taman Suropati No. 7, Menteng, Jakarta Pusat, untuk bersilaturahim sekaligus meminta jaminan tempat tinggal pasca penggusuran tempat tinggal mereka untuk pembangunan gedung baru KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
"Belum tahu nginap atau enggak, tapi kami coba bertahan sampai ketemu Pak Jokowi," kata Jayadi, perwakilan warga Guntur, Minggu (14/4/2013).
Warga Guntur itu sebenarnya telah diminta beberapa penjaga rumah dinas Jokowi untuk tidak menunggu di depan rumah dinas Jokowi. Hal itu karena Jokowi sedang tak berada di rumah dan segala bentuk aduan warga bisa dilakukan di Balaikota Jakarta pada jam kerja. Meski demikian, hingga pukul 15.50, warga tetap bertahan sambil dudukduduk persis di depan rumah Jokowi lengkap dengan spanduk yang mereka bawa.
Pengosongan lahan untuk proyek pembangunan gedung baru KPK di Jalan Gembira, Setiabudi, Jakarta Selatan dilakukan pada Selasa (9/4/2013). Penggusuran itu merupakan upaya terakhir setelah sebelumnya pemerintah melakukan dialog dengan warga setempat. Sebanyak 81 kepala keluarga di lokasi ini diberi ganti rugi Rp 300.000 per KK.
Lokasi penggusuran adalah lahan milik negara. Sejak 1997, lahan itu dihuni oleh warga yang tidak semuanya mempunyai KTP DKI dan mendirikan bangunan tanpa izin. Saat dilakukan penggusuran, sempat terjadi aksi protes dari warga. Namun, warga akhirnya pasrah tempat tinggal mereka diratakan oleh petugas.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Terkait :
- megapolitan.kompas.com : "Kena Gusur, Puluhan Warga Guntur Datangi Rumah Jokowi"
- megapolitan.kompas.com : "Warga Guntur Minta Jaminan Tempat Tinggal kepada Jokowi"

Berita Serupa :
- merdeka.com : "Warga Guntur korban penggusuran 'gerebek' rumah Jokowi"
- merdeka.com : "Warga korban gusuran ngotot mau nginap di depan rumah Jokowi"
- jakartabagus.com : "Meski Gerimis, Warga Guntur Milih Bertahan di Depan Rumah Jokowi" 

Jokowi Top Hit Capres

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi top of the top Capres 2014. Nama Jokowi jauh lebih unggul dibandingkan beberada nama lainnya, seperti Prabowo, Aburizal Bakrie, Mahfud MD, Dahlan Iskan bahkan Megawati sekalipun.
"Jokowi masih unggul jauh dari nama-nama lain seperti, Prabowo, Aburizal Barkrie, Hatta Rajasa, dan Mahfud MD," terang Arya Budi, Manajer Riset Pol-Tracking Institute, saat memberikan keterangan pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (14/4/2013).
Kesimpulan tersebut diperoleh dari hasil riset media yang dijalankan Pol-Tracking pada periode 1 Februari - 31 Maret 2013. Riset tersebut menganalisa pemberitaan 15 media massa, masing-masing 5 media cetak, 5 media online, dan 5 media televisi. Hasilnya, sepanjang periode tersebut, nama Jokowi disebutkan sebanyak 86 kali dalam pemberitaan terkait isu capres.
Penyebutan Jokowi dalam berita jauh melampaui Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subiyanto di posisi kedua. Prabowo mendapatkan 55 kali penyebutan. Pada posisi ketiga terdapat nama Aburizal Bakrie dengan 52 kali penyebutan. Urutan ke empat dan kelima, masing-masing Hatta Rajasa (27), dan Mahfud MD. Dalam mayoritas pemberitaan, kelima nama di atas mendapat sentimen positif.
"Yang kami monitoring khusus pemberitaan yang terkait isu capres-cawapres. Jadi, misalnya isu Jokowi dan MRT tidak kami masukkan," ujar Arya.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yuda menjelaskan, fenomena Jokowi melejit di tengah sentimen negatif dalam pemberitaan terkait partai politik. Karena itu, ia menilai kondisi saat ini merupakan momentum bagi para kepala daerah lain untuk menjadi alternatif dalam suksesi kepemimpinan negara.
"Momentum Jokowi ini bisa dimanfaatkan kepala-kepala daerah lain mencari saluran untuk suksesi 2014," ucap Hanta Yuda.
Hasil lain dari media monitoring yang dilakukan Pol-Tracking menunjukkan terdapat beberapa isu utama yang menjadi pemberitaan media sepanjang periode Februari - Maret.
Konflik internal partai menjadi isu terhangat dengan mendapat porsi 25 persen isu politik yang diangkat media. Porsi kedua ditempati pemberitaan seputar kasus hukum kader partai, yakni sebesar 22 persen. Isu ketiga sampai kelima, yang mendominasi berita politik, masing-masing, kebijakan politik (19 persen), kegiatan partai (12 persen), dan kinerja partai (4 persen).



Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Serupa :
- news.detik.com : "Survei: Jokowi Paling Sering Muncul Sebagai Capres Terpopuler"

Jokowi Siap Berjuang Untuk Ganjar

Ratusan kader partai PDIP Perjuangan menghadiri acara apel siaga dan deklarasi pemenangan Pilgub Jawa Tengah di Stadion Manahan, Solo, Minggu (14/4/2013).

Di bawah panas yang menyengat, ratusan kader antusias untuk menunggu pidato politik dari sang Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.

Di antara ratusan kader yang datang, terlihat sosok Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. "Semua sudah disiapkan, tinggal pelaksanaanya saja, kita dukung," kata Jokowi usai acara.

Jokowi juga menyatakan kesiapannya mendukung Ganjar-Heru sebagai juru kampanye.
"Ya kalo diminta saja jadi jurkam," jawab Jokowi.

Pasangan Ganjar-Heru diusung PDIP untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, sempat memberikan pidato singkat di hadapan ader PDIP. 


Sumber :
regional.kompas.com

Jokowi Nongol Rustri Absen

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin deklarasi Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko sebagai pasangan cagub Jateng di Solo. Mantan Wali Kota Solo Joko Widodo yang kini jadi Gubernur DKI hadir, namun Wagub Jateng dari PDIP Rustriningsih tak hadir.

Rustri tak ada di antara jajaran elite PDIP yang hadir dalam acara deklarasi yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Minggu (14/4/2013). Padahal semua elite di lingkaran terdekat Mega hadir dalam acara ini seperti Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Plt Ketua DPD PDIP Jateng M Prakosa, Joko Widodo, dan 2 kepala daerah dan wakil kepala daerah di Jateng yang berasal dari PDIP juga datang.

Tak menghadiri acara deklarasi tersebut, Rustri tak memberikan keterangan apapun. Padahal Rustri masih menjadi kader PDI Perjuangan. Rustri sendiri telah menerima undangan deklarasi cagub-cawagub Jateng tersebut.

Memang penetapan pasangan cagub Jateng dari PDIP masih belum bisa diterima Rustri. Dalam penjelasan secara terbuka Rustri mengaku kecewa Mega dan siap menjadi Rambo, di pihak lain PDIP belum memberikan penjelasan soal pencoretan namanya dari kandidat cagub Jateng.

Namun tanpa kehadiran Rustri deklarasi tetap digelar. Dalam sambutannya, Mega menegaskan basis nasionalis di Jawa Tengah harus diselamatkan dengan memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko. Dia bertekad akan memantau langsung Pilkada Jateng karena sudah ada yang sesumbar untuk menumbangkan dominasi PDIP d Jateng.

"Jateng ini tarung beneran. Karena ada yang sudah sesumbar, katanya 'Tidak bisa sebuah partai hanya bisa berbasis di sebuah daerah. Suatu saat bisa dikalahkan'. Saya tegaskan, boleh saja kita pernah dikalahkan suatu partai di daerah lain, tapi tidak untuk Jawa Tengah ini. PDIP di Jawa Tengah harus langgeng dan abadi," ujar Mega dengan nada tinggi.

Megawati kemudian menceritakan bahwa ada pesan khusus dari Bung Karno kepadanya. Bung Karno mengatakan kekuatan nasionalis yang harus selalu diperhitungkan dan selamatkan adalah Jateng.

"Tadi kalian sudah deklarasi untuk memenangkan Ganjar - Heru. Tak titeni saka kadohan (saya pantau langsung dari kejauhan). Kalau sampai berbohong, saya tagih kalian nanti," lanjutnya.


Sumber :
news.detik.com

Rumah Dinas Jokowi Jadi Sasaran Warga

Kecewa karena ketidak hadiran Jokowi dalam Rembug Warga Jakarta, puluhan warga mendatangi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, di Taman Suropati No 7, Menteng, Jakarta, Minggu (14/4/2013). Kedatangan mereka untuk memberikan sepucuk surat hasil rembug (agenda kerja DKI Jakarta 2013-2014) kepada pemimpin Jakarta itu.
Dengan menggunakan berbagai kendaraan, puluhan warga yang didominasi oleh perempuan itu tiba di Taman Suropati, depan rumah dinas Jokowi, sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah berkoordinasi, massa langsung bergerak tertib persis di gerbang utama rumah dinas tersebut.
"Kami cuma mau datang dan memberikan surat ini hasil Rembug Warga Jakarta, mudah-mudahan pak Jokowi mau membacanya nanti," kata Sidik, Koordinator Rembug Warga Jakarta, di lokasi.
Puluhan warga itu datang dengan membawa serta sepasang ondel-ondel, alat musik khas Betawi, dan perangkat aksi lainnya. Warga tersebut berada di depan rumah dinas Jokowi sekitar 20 menit, lalu tertib membubarkan diri setelah surat untuk Jokowi diterima oleh seorang staf keamanan di rumah dinas.
Sebelumnya, peserta Rembug Jakarta mengaku kecewa karena Jokowi batal hadir ke acara puncak rembug tersebut, di area Monumen Nasional, Jakarta, Minggu pagi. Saat ini, Jokowi tengah berada di Solo guna menghadiri deklarasi pemenangan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah untuk rekan separtainya di PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Jokowi hadir di Solo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan akan kembali ke Ibu Kota pada Minggu sore. Rembug Warga Jakarta merupakan perkumpulan warga dari berbagai kalangan dan kelompok yang berkonsolidasi mengevaluasi kepemimpinan Jokowi-Basuki.
Adapun beberapa sektor yang menjadi perhatian khusus peserta rembug ini adalah, sektor perburuhan, sektor tata kota, sektor transportasi, sektor pelayanan publik, sektor pendidikan, dan sektor tata kelola air. Kegiatan rembug digelar dalam beberapa forum dengn konsep mimbar bebas, tinjau lapangan, dan workshop.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Sumber :
-jakarta.tribunnews.com : "Mudah-mudahan Pak Jokowi Mau Membaca Ini"

Jokowi paling 'seksi' diberitakan jadi Capres 2014

Pol-tracking institute melakukan Media Monitoring partai politik dan calon presiden selama februari hingga maret 2014. Hasilnya, nama Gubernur DKI Joko Widodo masih diurutan teratas sebagai tokoh paling banyak diberitakan dalam media untuk menjadi Calon Presiden (Capres) 2014.

Manager Riset Pol-Tracking Institute Arya Budi mengatakan, dari hasil temuan riset terkait pemberitaan capres, nama Joko Widodo masih tertinggi ketimbang tokoh partai politik lain. Jokowi berhasil meraup pemberitaan capres sebanyak 26 persen.

"Terkait pemberitaan capres, Jokowi menjadi objek terbanyak yang diberitakan, sebanyak 26 persen, posisi kedua diikuti oleh Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie 16 persen," jelas Arya saat jumpa pers di Warung Bumbu Desa, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (14/4).

Dia menjelaskan, pemberitaan ketiga nama tersebut memiliki nada (tone) berita positif yang dominan dibandingkan negatif atau netral.

"Hal tersebut dimungkinkan terkait hasil survei yang dikeluarkan oleh sejumlah lembaga survei dalam dua bulan terakhir," tegas dia.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada 15 media yang terdiri dari 5 media cetak (Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Seputar Indonesia), 5 media online (Detik.com, Kompas.com, Merdeka.com, Okezone.com, Viva.co.id) dan 5 media televisi (Trans Tv, SCT, RCTI, Metero TV dan Tv One).

Proses penyeleksian media didasarkan pada cakupan wilayah (media nasional), rating online, berita Tv, serta kepemilikan media. Sedangkan pengumpulan data dilakukan pada periode 1 Februari-31 Maret 2013.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengumpulkan dan menganalisis (content analysis) serta analisis sosiopolitik mengenai pemberitaan (critical discourse analysis) terkait tema berita partai politik dan calon presiden.


Sumber :
merdeka.com

Warga Kecewa, Jokowi Tak Jadi Datang

Peserta Rembug Warga Jakarta kecewa karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo batal hadir ke acara puncak rembug tersebut, di area Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (14/4/2013).
Atas dasar itu, para peserta rembug berencana mendatangi rumah dinas Joko Widodo, di Jalan Taman Suropati No 7, Menteng, Jakarta Pusat, untuk menyerahkan agenda kerja DKI Jakarta 2013-2014 setelah acara puncak selesai digelar.
Ditemui di Monas, Koordinator Panitia Rembug Warga Jakarta, Sidik mengatakan, sebelumnya Jokowi menyatakan bakal hadir di puncak rembug tersebut. Namun begitu, beberapa hari sebelum puncak acara digelar, Jokowi memberi kabar dirinya berhalangan hadir dengan alasan sibuk.
"Pas hari Rabu (10/4/2013) asisten Jokowi bilang batal hadir. Enggak tahu kenapa, tapi bilangnya sibuk. Nanti siang kita mau ke rumah dinas (Jokowi) untuk menyerahkan hasil rembug," kata Sidik, Minggu (14/4/2013).
Untuk diketahui saja, pada hari ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak memiliki agenda kerja terjadwal di Jakarta. Dalam situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, agenda Jokowi nampak kosong.
Dari informasi yang dihimpun, Jokowi sejak Sabtu (13/4/2013) petang berada di Solo guna menghadiri deklarasi pemenangan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah untuk rekan separtainya di PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Jokowi hadir di Solo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan akan kembali ke Ibu Kota pada Minggu sore. Rembug Warga Jakarta merupakan perkumpulan warga dari berbagai kalangan dan kelompok yang berkonsolidasi mengevaluasi kepemimpinan Jokowi-Basuki.
Acara puncak digelar di Monas dengan berbagai kegiatan seni.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Meski Sudah Pamit, Jokowi Dianggap Kecewakan ...."

Maskot PDIP, Jokowi, Akan Hadiri Deklarasi Ganjar - Heru

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan hadir dalam deklarasi pemenangan Ganjar Pranowo - Heru Sudjatmoko di Stadion Manahan Solo, Minggu (14/4/2013).
Dalam deklarasi tersebut diperkirakan puluhan ribu kader PDI Perjuangan (PDIP) se-Jawa Tengah (Jateng) siap memerahkan kota Solo. Selain kehadiran maskot PDIP, Jokowi, juga dihadiri Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, Sekjen DPP, Tjahtjo Kumolo dan Komandan Pemenangan Ganjar-Heru, Puan Maharani dan 17 kepala daerah dari PDIP se-Jateng. Kehadiran para kepala daerah ini untuk mempertegas soliditas dukungan kepada cagub-cawagub Ganjar-Heru.
Deklarasi ini rencananya akan disiarkan langsung oleh Metro TV dan SCTV pada Minggu 14 April 2013 pukul 11-12.



Berita Serupa :
- www.tempo.co : "Jokowi Ikuti Deklarasi Cagub Ganjar Pranowo"