Minggu, 12 Mei 2013

Menwa Universitas Jayakarta Bantu Jokowi Buat Bio Pori

Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Jayakarta menawarkan diri untuk membantu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membuat lubang resapan bio pori melalui kegiatan sejuta Lubang Resapan Biopori (LRB). Dengan LRB ini diharapkan bisa mengantisipasi dan meminimalisir banjir di Jakarta.
Kegiatan ini sebagai salah satu rangkaian acara menyambut HUT ke-486 Jakarta dan 51 tahun gerakan kepeloporan Menwa Jayakarta.
"Masing-masing anggota ditargetkan membuat 350 LRB atau 20 LRB setiap minggunya. Dari perhitungan ini kami menargetkan 1 juta LRB baru akan ada di Jakarta dalam 4,5 bulan ke depan," ujar Komandan Menwa Jayakarta Lukman Hakim, Jakarta, Minggu (12/5/2013).
Lukman mengungkapkan, pembuatan sejuta LRB tersebut akan dikerjakan oleh 2.861 anggota menwa. Program ini, menurutnya, sebagai wujud kepedulian lingkungan di Jakarta.
"Jutaan LRB ini akan kami jadikan kado kecil untuk Jakarta di hari jadinya," terangnya.
Pembuatan 1 juta LRB akan dimulai pada hari Sabtu (18/5/2013) yang akan datang.


Sumber :
merdeka.com

Jokowi Blusukan di Pasar Kliwon Temanggung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menghadiri kampanye pasangan calon Bupati Temanggung yang diusung PDI Perjuangan Bambang Sukarno-Irawan Prasetyadi di Lapangan Sroyo, Temanggung, Minggu.
Jokowi yang mengenakan baju kotak-kotak warna merah ikut naik ke panggung kampanye, namun dia tidak diperkenankan berorasi karena tidak mempunyai izin sebagai juru bicara kampanye.
"Janji saya untuk menghadirkan Jokowi sudah saya penuhi. Namun beliau tidak berorasi karena izin belum turun," kata Bambang Sukarno.
Sebelum mengikuti acara kampanye, Jokowi kepada wartawan berharap pemilihan Bupati Temanggung dan pemilihan Gubernur Jateng dimenangkan oleh pasangan yang diusung PDI Perjuangan.
"Saya kira Mas Bambang mempunyai pribadi yang baik, beliau dekat dengan masyarakat, terutama petani tembakau. Saya tahu Bambang Sukarno bertahun-tahun memperjuangkan petani tembakau di Jakarta," katanya.
Ia mengatakan, setiap ada demo petani tembakau, Bambang selalu menunggui dari pagi hingga malam, baik di Kementerian Kesehatan maupun di DPR RI.
Usai kampanye, Jokowi juga mengikuti pasangan Bambang Sukarno-Irawan Prasetyadi mengunjungi pedagang di Pasar Kliwon Temanggung. 



Sumber :
antaranews.com

Tak Kantongi Izin, Jokowi Batal Jadi Jurkam Bambang - Irawan

Joko Widodo (Jokowi) batal jadi juru kampanye pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bambang Sukarno dan Irawan Prasetyadi (BI) pada rapat umum yang digelar di lapangan Sroyo Temanggung, karena tidak mengantongi ijin, Minggu (12/05/2013).
Saat para juru kampanye pasangan nomor urut 3 yang diusung PDIP itu berorasi di panggung, dia turut pula berdiri namun tidak turut angkat bicara. Hanya menebar senyum sambil sesekali menyalami massa.
Bambang Sukarno mengatakan Jokowi tidak kantongi ijin untuk menjadi juru kampanye, sehingga tidak bisa berbicara dipanggung. Sebab hal itu akan menyalahi aturan. " Lewat saya, pak Jokowi berpesan agar memenangkan pasangan Bambang - Irawan pada pemilukada Temanggung dan memenangkan pasangan Ganjar - Heru pada pemilukada Jawa Tengah," katanya.
Menurut Bambang, bila kelak menang dalam pemilukada akan berjuang agar regulasi pertembakauan dan perdagangan berpihak pada masyarakat pertembakauan, membangun pasar Legi Parakan, membangun stadion Bhumi Phala dan alokasikan 70 persen dari dana cukai tembakau yang diterima untuk rakyat serta memperbaiki fasilitas RS khususnya yang kelas 3. Usai Jokowi meninggalkan lokasi kampanye, ribuan pendukung Bambang Sukarno-Irawan berkeliling kota menggunakan sepeda motor, mobil bak terbuka, bus dan truk


Sumber :
krjogja.com

PDI-P Yakin Ganjar-Heru Ikuti Jejak Jokowi

PDI Perjuangan diyakini akan segera memetik buah pelaksanaan konsep regenerasi kepemimpinan muda dalam Pilkada Jawa Tengah dengan kemenangan calon Ganjar-Heru.
Seperti disampaikan Maruarar Sirait, Ketua Umum Taruna Merah Putih --organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan-- partainya mendorong tumbuhnya banyak kader muda untuk memimpin pemerintahan.
Komitmen itu terbukti didukung masyarakat di Pilkada DKI Jakarta dengan terpilihnya Joko Widodo, alias Jokowi.
"Di beberapa daerah lain banyak kader partai yang menjadi kepala daerah. Dan di Jateng sebentar lagi ada Ganjar Pranowo," kata Maruarar, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (12/5).
Wakil Ketua Umum Taruna Merah Putih Restu Hapsari, mengatakan keyakinan itu semakin kuat karena pasangan Ganjar-Heru adalah pasangan yang 'mboten ngapusi dan mboten korupsi', bahasa jawa yang berarti bukan pembohong dan bukan koruptor. Sudah jelas tak ada rekam jejak korupsi calon itu di media massa, berbeda dibanding calon lainnya.
"Jadi bagi kami, tak bohong dan tak korupsi itu tak sekedar jargon," tandas Restu.
Taruna Merah Putih (TMP) sendiri sudah menggelar deklarasi dukungan dan komitmen pemenangan pasangan calon kepala daerah Jawa Tengah nomor urut 3, Ganjar-Heru.
Rangkaian acara deklarasi itu dilaksanakan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/5), mulai pagi hingga sore hari.


Sumber :
bersatu.com

Gertak Sambal Jak Mania ke Jokowi

Pendukung tim sepak bola Persija Jakarta atau yang dikenal dengan sebutan "The Jak", mengancam akan mendemo Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ancaman tersebut menyusul keinginan sang gubernur untuk menjadikan stadion Lebak Bulus, markas Persija berlatih, jadi depo utama MRT.
"Kita akan gelar demonstrasi secepatnya. Ini masalah besar bagi aktualisasi warga DKI dan para pecinta sepak bola," ujar Ketua The Jak Mania, Larico Ranggamone saat dihubungi wartawan pada Minggu (12/5/2013) pagi.
Larico mengatakan, pihaknya telah mendengar kabar bahwa Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan akan dialihfungsikan menjadi dipo utama MRT oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tidak hanya berencana bberdemonstrasi, The Jak pun akan membuat tim untuk menggelar audiensi dengan gubernur agar penggusuran tersebut urung dilakukan.
"MRT saya paham kita butuh itu. Tapi upayakan (stadion, red) jangan sampai digusurlah. Jadikan penggusuran sebagai alternatif terakhir Jokowi," lanjutnya.
Larico melanjutkan, ada beberapa hal yang jadi dasar pendukung tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut menolak penggusuran Stasion Lebak Bulus. Pertama, meski luasnya tak sebesar GBK (Gelora Bung Karno), Stadion Lebak Bulus memiliki catatan historis yang panjang dan cukup melekat dengan dunia sepak bola di Indonesia.
Kedua, jelas Larico, situasi tim Persija sendiri tengah banyak diterpa masalah, mulai dari nihilnya prestasi yang digadang-gadang disebabkan karena manajemen. Atas dasar itulah, The Jak berharap agar sang gubernur mengakomodasi kemauan stakeholder Persija Jakarta. Terlebih, Larico mengklaim, The Jak adalah salah satu pendukung Jokowi saat pemilihan Gubernur DKI tahun lalu.
"The Jak juga yang melanggengkan Jokowi-Ahok menduduki kursi nomor satu dan dua Jakarta. Jangan ombang-ambingkan Persija. Yang kita mau realisasikan janji demi prestasi Persija," lanjutnya.
Sebelumnya, Jokowi menjelaskan, terdapat dua alternatif titik yang akan dijadikan sebagai dipo utama pemberhentian MRT, yakni di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan atau Kampung Bandan, Jakarta Utara. Kedua lokasi tersebut memiliki pertimbangan masing-masing. Stadion Lebak Bulus, Jokowi mengaku berat pada keberadaan Tim Persija. Sementara di Kampung Bandan, Jokowi belum menerima izin dari pemilik lahan tersebut, yakni PT. KAI.


Sumber :
megapolitan.kompas.com


Jokowi Tiba Di Temanggung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), menghadiri kampanye Calon Bupati (Cabup) Temanggung dan Calon Gubernur Jawa Tengah yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Saat tiba di Temanggung, Jokowi langsung menuju rumah pribadi Ketua DPRD Temanggung, Bambang Sukarno, di Desa Bendo. Bambang Sukarno merupakan calon bupati dari PDIP bersama pasangannya, Irawan Prasetyadi.
Warga yang sudah memadati halaman sejak pagi, langsung berebut salaman dengan mantan Wali Kota Solo itu saat turun dari mobil. Pria berperawakan kurus itu pun melayani permintaan warga dan simpatisan yang ingin foto bersama.
Jokowi mengaku, mengenal baik Calon Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Cabup Bambang Sukarno. Dia aktif berkampanye untuk kedua calon yang diusung partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Bahkan, untuk menyukseskan dua kolega di PDIP itu, Jokowi kembali mengenakan kemeja kotak-kotak yang menjadi pakaian kebesaran saat merebut kursi DKI Jakarta 1 beberapa waktu lalu. Pakaian tersebut berbeda dengan ciri khas Ganjar yang mengenakan kemeja warna putih polos.
"Mas Ganjar dan Mas Bambang merupakan figur yang bagus untuk mempimpin Jawa Tengah dan Temanggung. Apalagi keduanya sangat dekat dengan rakyat " ujar Jokowi, Minggu (12/5/2013).
Sekira pukul 12.00 WIB, Jokowi meninggalkan kediaman Bambang Sukarno untuk menuju Lapangan Sroyo, Temanggung tempat berlangsungnya kampanye.


Sumber :
okezone.com

Nirwono Joga: Jokowi Tak Perlu Mimpi Buat Deep Tunnel

Keinginan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun Terowongan Multi Guna (Deep Tunnel) sebagai salah satu solusi penanganan banjir di ibu kota ini dikritik pengamat perkotaan Nirwono Joga.
"Jokowi harusnya fokus saja pada hal yang mikro dan mudah dikerjakan, katanya enggak mau ngurus yang besar-besar, kok sekarang malah ngomongin mega proyek terus," kata Joga, Minggu (12/5/2013).
Pengamat asal Universitas Trisakti tersebut mengigatkankan bahwa pembangunan deep tunnel belum mendapatkan respon positif dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).
"Deep Tunnel memang dipaksakan, apalagi proyek deep tunnel tidak ada dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030. Artinya, proyek itu bisa dilewatkan, apalagi anggarannya sangat besar sekitar Rp17 triliun sampai Rp22 triliun," ujarnya.
Menurut Nirwono, normalisasi saluran mikro lebih penting mengingat saluran drainase mikro di DKI sangat buruk dan belum terhubung ke saluran makro dengan baik. Oleh Karena itu, dia juga meminta Jokowi segera normalisasi sungai dan waduk yang sudah ada rencananya, baik bersama Kementrian PU maupun dalam rencana DKI Jakarta.
"Segera kerjakan yang sudah ada dulu, jangan ribut-ribut masalah deep tunnel yang efektivitasnya masih diragukan, segera saja kerjakan program JEDI, Kali Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, Sunter, ini sudah empat bulan berhenti, karena direview oleh Ahok," tutup Joga.


Bingkisan Untuk Jokowi Yang Bisa Ditafsirkan Gratifikasi

Menerima bingkisan adalah hal yang menyenangkan hampir semua orang,termasuk pejabat pejabat di negri ini. Apakah hal ini juga berlaku untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ? Dalam debutnya, Jokowi beberapa kali diuji dengan bingkisan-bingkisan yang di masa mendatang dapat dipakai sebagai senjata oleh lawan politik Jokowi untuk memojokkan Jokowi dengan jeratan "Penerimaan Gratifikasi".
Berikut bingkisan-bingkisan yang telah diterima Jokowi :

Gitar Bass Metallica
Jokowi diberi gitar bass bertanda tangan personel band Metallica, Robert Trujillo.
Bass tersebut diterima Jokowi melalui seorang promotor musik Jonatahan Liu yang mengaku juga dekat dengan grup band Metallica.
Jonathan berencana menggelar acara konser musik rock Metallica yang dipadukan dengan musik dan tari tradisional khas Bali, Kecak. Rencana tersebut disambut antusias oleh Jokowi.
Jokowi pun kemudian menyarankan tiga tempat di Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan koser tersebut, yaitu di Monumen Nasional (Monas), Museum Fatahillah atau Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Bass tersebut juga telah diperlihatkan Jokowi kepada publik pada Jumat (3/5) lalu di gedung Balaikota DKI. "Nih gitarnya, bagus sekali, ada tanda tangan Trujillo," kata Jokowi.
Ia sudah menyerahkan gitar bass ke KPK karena dianggap gratifikasi. Bagi Jokowi, barang itu bukan gratifikasi namun hanya kenang-kenangan.
"Saya sih seneng-seneng aja diberi gitar sama Trujillo itu dan mosok itu gratifikasi. Menurut saya ndak itu," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2013).
"Itu kan kenang-kenangan," sambungnya.
Mantan Wali Kota Solo ini tak habis pikir apa masalah yang bakal timbul dari bass tersebut. Meski kecewa, sebagai pejabat publik yang baik, dia tetap mematuhi aturannya.
"Tapi pasti saya ikuti. Udah saya suruh anter," imbuhnya.


Kaos Nyeleneh
Jokowi diberi kaos gratis oleh 2 mahasiswi ketika asyik melihat pameran Inacraft. Meski banyak kerajinan nan menarik, Jokowi memilih untuk memantau saja.
Jokowi berkeliling di area pameran usai mendampingi Wapres Boediono meresmikan pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2013 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Jokowi berkeliling sendirian. Sedangkan Boediono didampingi oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisna Murti, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Sewaktu berkeliling, Jokowi tak luput dari serbuan pengunjung yang ingin menyalami dan berfoto bersama. Para pemilik stan juga banyak yang menawari Jokowi untuk mampir, namun Jokowi hanya melihat-lihat dari luar tanpa membeli satu pun barang kerajinan yang dipamerkan.
Tiba-tiba Jokowi dihampiri oleh dua mahasiswi Universitas Ciputra, Nicky dan Grace. Kedua mahasiswi ini memberikan Jokowi sebuah kaos produksi mereka sendiri.
"Pak Jokowi, mohon diterima bajunya. Ini buatan kita sendiri Pak. Nama produknya 'Nyeleneh'. Dipakai ya Pak," ujar Grace kepada Jokowi.
Jokowi lalu menerima pemberian tersebut sambil tersenyum. "Iya, terima kasih," ucap Jokowi dan langsung disambung dengan foto bersama.
Jokowi kemudian melewati stan kerajinan perak 'Eka Silver'. Orang nomor satu di Jakarta itu ditawari sebuah cincin, namun Jokowi hanya tersenyum. Tak puas menawari cincin, sang penjaga toko pun kemudian menawari Jokowi sebuah alat kerokan.
"Pak... ini Pak ada alat kerokan," kata pria penjaga stan.
"Hah? Kerokan? Hehehe...," jawab Jokowi sambil tertawa kecil lalu meninggalkan stan tersebut.
Jokowi berjanji akan mengajak sang istri tercinta Iriana Jokowi untuk datang lagi pada Jumat 26 April. "Nanti Jumat datang, khusus untuk belanja. Kalau sekarang tinjau-tinjau dulu," terang Jokowi.


Kaos Aresnal
Balaikota DKI, tempat kerjanya Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang biasanya didatangi rakyat biasa, kini kedatangan tamu kehormatan. Yaitu mantan bintang sepakbola Klub Arsenal Robert Pires.
Secara khusus, Robert Pires memberikan kaos Arsenal bernomor 10 kepada Jokowi dan nomor 7 kepada Ahok. Kedua kaos tersebut ditandatangani langsung Robert Pires dihadapan Jokowi dan Ahok.
Saat bertemu dengan Robert Pires, Ahok mengaku tidak bisa langsung mengenali sosok Robert Pires. Dia hanya merasa pernah mengenal Robert, kemudian saat melihat trofi yang dibawanya, barulah Ahok mengenali siapa Robert Pires.
“Pertama ketemu, kayaknya pernah liat dimana ini orang. Untunglah dia lagi pegang trofinya. Jadi saya langsung bisa mengenalinya. Saya pernah lihat, kan tiap pagi saya nontonnya saluran olahraga di rumah,” kata Ahok usai bertemu dengan Robert Pires di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis (28/2).
Dalam pertemuan tersebut, Robert Pires menyatakan kunjungan full team dari Arsenal yang akan datang ke Jakarta antara bulan Juni atau Juli 2013. “Ya terima kasih saja mereka mau datang ke jakarta. trofi yang dibawa itu trofi yang dimenangi Arsenal dalam liga Inggris. Trofinya berat, lapis emas, lumayanlah,” ujarnya sambil tertawa.
Kesempatan istimewa itu tidak disia-siakan oleh Ahok. Dia pun mulai memasang aksinya untuk foto berdua dengan Robert Pires sambil memegangi trofi tersebut. Begitu juga dengan Jokowi. Tidak hanya itu, mereka berdua dihadiahi kaos Arsenal dengan nomor 10 untuk Jokowi dan 7 untuk dirinya.
“Lumayan nanti saya upload fotonya. Fotonya lumayan. Tadi Pak Jokowi dapat kaos nomor 10, saya dapat nomor 7,” tuturnya.
Kenapa nomor 7, karena sebelumnya Robert menanyakan angka kesukaan Ahok apa, lalu dijawabnya angka 7. Ternyata angka kesukaan Ahok sama dengan angka kesukaan Robert.
“Nomor 7 angka kesukaan saya kalau lagi main sepakbola. Kenapa suka angka 7 karena waktu itu PIB kan nomor 7. Terus angka 7 itu adalah angka sempurna. Selalu mentok-mentoknya 7. Hari dalam seminggu, ada 7 hari. Lalu hari ketujuh juga hari minggu, hari santai, tidak kerja. Enakkan angka 7,” ucapnya.


Lukisan Penolak Banjir
Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didatangi tamu seorang seniman tua bernama Sutanto (76) di Balai Kota DKI. Sutanto datang membawa lukisan Jokowi-Ahok beserta istri yang disebutnya sebagai lukisan penolak banjir Jakarta.
Sutanto, warga Gading Indah 5 nomor 50 RT 12 RW 12, Kelapa Gading, Jakarta Utara, datang ke Balaikota DKI membawa lukisan berukuran 135x75 Cm. Dalam lukisan tersebut, tampak wajah Jokowi didampingi istri Iriana Widodo dan Ahok bersama istri Veronica Tan. Pasangan otoritas DKI tersebut tampak mengenakan pakaian dinas jas warna putih beserta topi, sedangkan Iriana dan Veronica tampak mengenakan kebaya putih.
Selain itu, lukisan tersebut juga diberi tulisan "Selamat Natal dan Tahun Baru. Semoga Gubernur Jokowi-Ahok Sukseskan Jakarta 2013". Lukisan tersebut berlatar belakang bendera Merah Putih, tugu Monas, burung Garuda, pohon cemara dan gedung Balai Kota DKI Jakarta.
"Saya kagum dengan gubernur saya yang baru ini. Saya terkesan, supaya dia bisa menghadapi warga Jakarta dengan sabar, karena warga Jakarta ini macam-macam," ujar Sutanto di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2012).
Sutanto mengaku, untuk membuat lukisan tersebut, dirinya harus melewati prosesi ritual khusus, dengan cara bertapa dan berpuasa selama 1 bulan.
"Lukisan ini bisa menolak banjir. Saya buat ini dengan bertapa selama satu bulan, terus puasa," katanya.
Sutanto dan lukisannya pun diterima oleh Ahok di ruang kerjanya di Balai Kota DKI.


Kaos Iwan Fals
Kebiasaan blusukan Jokowi di kampung-kampung mengundang simpati masyarakat. Salah satunya dari Rio, warga kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Saat Jokowi sedang memantau kegiatan Aksi Jakarta Bersih (AJB) di Lagoa, Rio menghampiri Gubernur DKI itu kemudian memberikan kaos bergambar Iwan Fals sebagai suvenir. Rio merasa senang dengan gaya kepemimpinan Jokowi-Ahok yang "nyentrik" atau berbeda dengan pemimpin lain.
"Saya kasih kaos gambar Iwan Fals, buat kenang-kenangan aja, agar banyak yang mencontoh pemimpin kayak dia," ujar Rio di Jalan Lagoa TRS, Minggu (3/2/2013).
Sebelumnya, Jokowi mendatangi dan mengecek langsung kegiatan AJB serta membagikan bantuan buku tulis, seragam sekolah 1000 stel, dan beras 3-5 ton. Itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi Pemprov DKI terhadap kesadaran masyarakat akan kebersihan kota.

Mobil B-1-JKW
Sosok Joko Widodo rupanya begitu dicintai para simpatisan dan pendukungnya. Hal ini terlihat dengan diberikannya sebuah mobil dengan merk Kijang Inova produksi tahun 2012, dari hasil  sumbangan ratusan pendukungnya kepada Jokowi.
"Mobil ini sumbangan dari relawan dan simpatisan buat pak Jokowi karena kesederhanaannya dan mobil dinas ini akan diserahkan setelah pengumuman dilakukan," ujar, salah seorang relawan Jokowi-Ahok, Marcell Muja, di posko pemenangan Jokowi-Ahok, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/09/2012)
Marcel juga menjelaskan, bahwa biaya pembelian mobil dengan nomor polisi B 1 JKW, tersebut diperoleh dari sumbangan sukarela yang mulai dikumpulkan sejak Pilkada DKI putara pertama.
"Nama-nama pemberi sumbangan semuanya dicatat oleh koordinator," jelas Marcel.
Terkait dipilihnya mobil dengan merek Kijang inova, manurut marcel, adalah karena mobil tersebut dinilai cukup menyimbolkan kesederhanaan dan tidak terlalu terkesan mewah. "Kijang Inova itu simbol kesederhanaan. Makanya kami pilih," tandas Marcel.