Rabu, 27 Februari 2013

Ancam ganti PT JM

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengancam akan mengganti investor pembangunan megaproyek monorel. Untuk itu, ia meminta PT Jakarta Monorail (JM) segera melengkapi dokumen agar keputusan pembangunannya bisa segera ditetapkan.
Ditemui di Balaikota Jakarta, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya telah meminta PT JM untuk segera melengkapi dokumen terkait utang-piutang dan profil perusahaan yang akan menjadi investor proyek tersebut. Permintaan itu juga dibarengi dengan pemberian tenggat waktu. Jokowi akan mengganti investor pembangunan monorel jika melewati batas yang ditentukan. PT JM belum bisa memberikan dokumen yang dimaksud.
"Ada tenggat waktu, enggak usah saya sebutkan kapan. Kalau lewat, ya gantilah investornya," kata Jokowi, Rabu (27/2/2013).
Sebelumnya, Jokowi enggan disalahkan terkait lambatnya keputusan melanjutkan pembangunan megaproyek monorel. Ia meminta semua pihak mengejar PT JM untuk segera melengkapi dokumen agar pembangunannya bisa langsung diputuskan.
Jokowi menyampaikan, dirinya masih terus menunggu PT JM untuk melengkapi dua dokumen terkait kelanjutan pembangunan monorel. "Tolong dikejar ke PT JM, jangan ngejar ke saya. Lha dokumennya belum sampai, terus saya mau ngapain? Padahal, kalau dikasih, detik itu juga saya putusin dan langsung cor, berangkat, kerjain," ujarnya.



Sumber :
http://megapolitan.kompas.com

Jokowi kembali tengok Pademangan

Siang ini, gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali menengok lokasi dan korban kebakaran di RW 12, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (27/2/2013). Jokowi datang sekitar pukul 12.25 WIB untuk memberikan bantuan pada warga yang menjadi korban.
Setibanya di lokasi, Jokowi langsung diapit oleh Kepala Camat Pademangan Efiskal, Wakil Camat Pademangan Yudi Dwi Dharma, dan Ketua RW 12 Dadang Zarkoni. Jokowi meninjau sisa-sisa permukiman warga yang habis terbakar.
Di tengah jalan, Jokowi tampak menyerahkan sekitar lima amplop yang berisi uang tunai. Sebelum meninggalkan lokasi, Jokowi menyempatkan diri meninjau warga yang mengungsi di GOR Pademangan. Dia memimpin pembagian aneka bantuan yang diangkut menggunakan satu unit truk Satpol PP dan sebuah mobil boks.
Tak lama berselang, mantan Wali Kota Surakarta ini langsung meninggalkan lokasi untuk meneruskan rutinitasnya.
Kebakaran di Kelurahan Pademangan Barat ini terjadi pada Minggu (24/2/2013), mulai pukul 08.45 - 10.30 WIB. Sebanyak 147 bangunan rusak akibat kebakaran yang melanda rumah warga di RT 08 dan RT 14 RW 12 Pademangan itu.
Sebanyak 413 kepala keluarga dengan 1.246 jiwa kehilangan tempat tinggal sebagai imbas dari kebakaran hebat tersebut. Sebagian besar keluarga korban diungsikan sementara ke GOR Pademangan dan tenda-tenda di halaman GOR. Sebagian kecil lainnya mengungsi ke gedung Yayasan Pendidikan Islam Raudhatul Jannatinna'im.


Sumber :
http://megapolitan.kompas.com

Minggu depan, Jokowi siap tempel poster Pengawasan APBD

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengajak warga Ibukota berpartisipasi mengontrol APBD DKI Jakarta Rp 49,9 triliun yang telah dicairkan. Poster-poster APBD segera disebar seminggu lagi.
"Kalau untuk poster seminggu lagi jadi," kata Jokowi usai rapat di ruangan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di lantai II Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2013).Selain lewat poster, kata dia, pengawasan APBD DKI bisa dilakukan melalui website.
"Ya. Sekarang kan semua bisa buka, nanti di website, 2 atau 3 hari lagi," ujar Jokowi.


 Sumber :
http://news.detik.com

Temui Ahok untuk menindaklanjuti penyerahan DPA

Jokowi tiba-tiba menyambangi ruangan wakilnya Ahok yang berada di lantai dua gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Dengan mengenakan setelan jas hitam serta dasi, Jokowi naik ke ruangan Ahok. Pertemuan tertutup antara dua pemimpin Jakarta itu berlangsung hampir satu jam. Sekira pukul 11.00 WIB, Jokowi baru keluar.
Dalam pertemuan yang terbilang langka itu, Jokowi mengaku membahas berbagai hal bersama Ahok. "Ya kan biasanya bertemu di atas, atau biasanya juga bertemu di bawah. Agendanya banyak yang dibahas, masa diceritakan semua," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Kendati demikian Jokowi mengatakan, pertemuan yang dilakukan bersama Ahok di antaranya menindaklanjuti penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kepada seluruh SKPD pada 26 Februari 2013 (kemarin).
"Sekarang ini kita langsung mau kebut mau menggagas semua dinas SKPD langsug ambil itu uang langsung dikerjain dilapangan, tapi tetap harus lelang, nah tadi kita bicarakan program prioritas," pungkasnya.
Program prioritas yang dimaksud mantan Wali kota Solo itu adalah program yang berkaitan dengan masalah banjir dan kemacetan.



Sumber :
jakarta.okezone.com

Jokowi desak PT Jakarta Monorail

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan bahwa ia tidak mengulur-ulur kelanjutan pembangunan proyek monorel. Ia meminta PT Jakarta Monorail (PT JM) untuk segera melengkapi dokumen agar pembangunan proyek dapat langsung diputuskan.
"Mereka (PT JM) yang bikin lama. Saya tuh nunggu, jangan ada persepsi saya yang lamban," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta ini menyampaikan, ia masih terus menunggu PT JM untuk melengkapi dua dokumen terkait kelanjutan pembangunan monorel. Dokumen pertama mengenai utang-piutang perusahaan dan yang kedua berupa dokumen tentang profil investor.
"Tolong dikejar ke PT JM, jangan ngejar ke saya. Lah dokumennya belum sampai, terus saya mau ngapain? Padahal kalau dikasih, detik itu juga saya putusin dan langsung cor, berangkat, kerjain," ujarnya.
Jokowi sudah menyatakan akan melanjutkan pembangunan monorel. Satu langkah lagi, hampir dipastikan megaproyek itu kembali dilanjutkan setelah sempat terbengkalai lebih dari lima tahun. Jokowi menegaskan, saat ini ia hanya menunggu kelengkapan dokumen penggarap proyek, khususnya dokumen tentang penjelasan utang-piutang dan investor baru yang menggantikan PT Adhi Karya. PT Adhi Karya memutuskan mundur dari proyek ini.
Jokowi mengatakan tak akan menunda pembangunan monorel. Jika ditunda, akan ada pengorbanan waktu cukup lama, misalnya dalam penentuan tender dan pencarian investor. "Kalau enggak dilanjutkan, nanti mengulang lagi tendernya, investornya. Mungkin dua tahun lagi baru dapat, mundur lagi. Kita putuskan kalau dokumennya cepat diselesaikan oleh PT JM," ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Utama PT JM Sukmawati Syukur mengatakan akan segera melengkapi dokumen yang diminta oleh Jokowi. Ia mengatakan, investor yang menggantikan PT Adhi Karya berasal dari Singapura, yakni Ortus Holdings Ltd. "Secepatnya akan kami lengkapi dokumen yang diminta, akhir bulan ini," kata Sukma.
Mengenai jalurnya, PT JM akan menggunakan konsep yang telah dikaji sejak lima tahun lalu. Rute itu berupa green line dengan jalur Semanggi-Casablanca-Kuningan-Sudirman-Karet-Semanggi, serta blue line dari Kampung Melayu-Casablanca-Karet-Tanah Abang-Roxi-Mall Taman Anggrek.

Sumber :
http://lipsus.kompas.com