Rabu, 01 Mei 2013

Balas Budi, Jokowi Jadi Jurkam PAS di Pilgub Bali

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi bakal diterjunkan ke Bali untuk memompa semangat simpatisan pasangan kandidat gubernur Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan. Dua kader tulen PDI Perjuangan yang bertarung di Pilgub Bali 15 Mei 2013.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, beberapa juru kampanye tingkat nasional juga dipastikan hadir untuk pasangan Puspayoga-Sukrawan.
Bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengawal langsung berorasi dalam kampanye terbuka.
"Ibu Megawati akan datang tanggal 6 Mei dan berkampanye pada 7 Mei sampai tanggal 9 Mei," jelas Hasto usai menghadiri kampanye PAS di Kota Klungkung, Bali, Rabu 1 Mei 2013.
Jokowi akan lebih dahulu datang pada tangal 4 Mei dan bakal memompa semangat kader dan simpatisan PDIP pada 5 Mei di Denpasar.
Kehadiran dua elit PDIP itu, kata Hasto, sebagai bukti bahwa partainya memberi perhatian serius terhadap Pilgub Bali karena menjadi baromoter politik nasional.
Sejak awal, kata dia, semangat partainya adalah gotong royong. Sehingga saat kampanye juga akan mengerahkan tokoh-tokoh PDIP sendiri di tingkat pusat.
Jokowi, kata Hasto, selain memiliki alasan tanggung jawab partai untuk menjadi jurkam di Bali, juga punya 'utang budi' saat pilkada DKI Jakarta.
Menurutnya, Puspayoga dan Ketua DPD PDIP Bali Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Tjok Rat, turut berperan dalam pemenangan Jokowi.
"Waktu itu Pak Tjok Rat dan Puspayoga hadir dengan mengumpulkan warga asal Bali di Jakarta untuk mendukung pemenangan Jokowi. Sehingga untuk alasan itu juga Pak Jokowi datang memberikan dukungan ke paket PAS," jelas Hato.
Selain itu, keberhasilan pilkada DKI yang berlangsung aman dan damai bisa menjadi inspirasi bagi Bali yang akan menggelar hajatan serupa. Puspayoga sendiri juga dinilai telah mempraktikkan berpolitik secara santun dan keteladanan saat kampanye.
"Bali dilihat dari sejarah, aspek sosial dan kulturalnya sangat menghargai kesantunan dan kedamaian. Dan, itu sejak awal telah ditunjukkan Puspayoga dan Sukrawan," ucapnya.
Jurkam nasional yang siap berkampanye untuk pasangan Puspayoga dan Sukrawan antara lain, Sekjen Tjahjo Kumolo, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Puan Maharani, Rieke Dyah Pitaloka dan Rano Karno.


Sumber :
nasional.viva.news.co.id

Jokowi Diterbangkan ke Bali Oleh PDIP, Ada Apa?

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bakal diterbangkan ke Bali untuk memenangkan pasangan Puspayoga-Sukrawan (PAS) dalam Pemilihan Gubernur Bali. Kehadiran Jokowi -panggilan akrab Joko Widodo- diharapkan bisa memompa semangat kader dan simpatisan PAS. 
"Beberapa jurkam nasional dipastikan hadir selama kampanye pasangan Puspayoga dan Sukrawan (PAS) di sejumlah daerah di Bali," kata Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto di Klungkung, Bali, Rabu (1/5).
Selain Jokowi, Hasto mengungkapkan juru kampanye (jurkam) nasional PDI Perjuangan yang akan turun ke Bali, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Putri mendiang Soekarno itu bakal mengawal langsung kampanye pasangan PAS.
Tidak hanya Jokowi dan Megawati, jurkam nasional pasangan PAS lainnya yaitu Sekretaris Jenderal PDIP Tjahyo Kumolo, Pramono Anung, Puan Maharani, Rieke Diah Pitaloka, Rano Karno dan sejumlah elite partai berlambang Banteng itu.
Menurut Hasto, sejak awal semangat PDIP adalah gotong royong sehingga saat kampanye tokoh-tokoh PDIP dari tingkat pusat turut dikerahkan.
"Ibu Megawati akan datang tanggal 6 Mei dan berkampanye pada 7 Mei sampai tanggal 9 Mei. Sedangkan, Jokowi akan lebih dahulu datang pada tangal 4 Mei dan bakal memompa semangat kader dan simpatisan PDIP pada 5 Mei di Denpasar," jelas Hasto.


Sumber :
republika.co.id

Tanggapi Eks PNS DKI Terjerat Korupsi, Jokowi: Terus Mau Diapakan?

Dua mantan pegawai Dinas Kebersihan DKI Jakarta menjadi tersangka dugaan kasus korupsi pengadaan mobil toilet. Bagaimana respon Jokowi?
"Terus mau diapakan?" kata Jokowi sambil membenarkan benang yang menjuntai dari kemejanya, di Balai Kota DKI Jakarta Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2013).
Jokowi menyerahkan semua itu pada proses hukum dan berjanji mencegah korupsi tidak terulang kembali di bawah kepemimpinannya.
"Ya kalau sudah masuk wilayah hukum, ya sudah. Antisipasinya management controling, pengawasan, dan keterbukaan seperti sekarang," ujar Jokowi sekenanya.
Para wartawan yang meminta tanggapannya merasa tidak puas. "Ya bagaimana? Harus jawab apa? Ini lho nyabut ini (benang)," ujar Jokowi.
Jokowi mengaku tidak mengerti masalah yang menjerat dua mantan pegawai negeri sipil berinisial LL dan A tersebut. Ia pun mengingatkan jajarannya untuk berhati-hati agar tak terjadi kasus serupa.
"Saya nggak mengerti masalahnya bagaimana, saya nggak ngerti. Oleh sebab itu, semua hati-hatilah untuk mengerjakan apapun. Hati-hati, hati-hati," tutup Jokowi.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan LL dan A menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan kendaraan mobil toilet VVIP besar, dan toilet kecil pada Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta. Pengadaan toilet tersebut berasal dari tahun anggaran 2009 diduga telah menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 5,3 miliar.


Sumber :
news.detik.com

Massa Buruh Tinggalkan Sampah, Jokowi: Mestinya yang Demo Nyapu Jalan

Unjuk rasa massa buruh di Jakarta yang menyisakan rusaknya taman dan ceceran sampah sisa makanan membuat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), gusar. Dia pun mengingatkan pengunjuk untuk membantu menjaga kebersihan kota, bahka ikut menyapu jalan dan menanam kembali tanaman yang rusak.
"Ya mestinya yang demo itu nyapu jalan-jalan yang kotor itu dan menanam tanaman yang rusak. Ya harus gitu!" ujar Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (1/5/2013).
"Mosok saya yang bagian nyapu," sambungnya dalam nada canda.
Jokowi mengakui dirinya tidak menemui massa buruh pengunjuk rasa hari ini. Dia berharap Hari Buruh tahun mendatang tidak lagi diperingati dengan unjuk rasa sebab menggangu aktifitas masyarakat lainnya juga.
"Hari Buruh itu sebaiknya nggak usah demo, ya kan? Karena memacetkan lalu-lintas, mengganggu masyarakat yang lain. Menyampaikan aspirasinya tidak harus lewat demo," kata Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi Tanggapi Usulan Warga Soal Pemagaran Makam Uje

Banyak warga DKI mengusulkan agar makam Ustad Jeffry Al Buchori (Uje) dipagari untuk menghormati almarhum ustad gaul tersebut. Apa respons Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) ?
"Ya ini kan masih dalam proses, karena memang banyak ide-idenya, diambil dari masyarakat untuk melakukan itu. Kalau saya memang masyarakat ini menghendaki, masyarakat meminta, ya saya kira tidak ada masalah untuk dilaksanakan," jawab Jokowi ketika ditanya mengenai usulan pemakaman makam Uje.
Hal itu disampaikan Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2013).
Ketika wartawan menanyakan apakah makam Uje akan menjadi cagar budaya, Jokowi menjawab, "Kalau menjadi cagar budaya kan ada tahapan-tahapannya itu kan, masih panjanglah. Yang paling penting permintaan dari masyarakat bisa kita penuhi," imbuhnya.
Jokowi selama ini mengaku bahwa belum pernah bertemu ustad yang meninggal di usia 40 tahun itu kendati sudah pernah mendengar kiprah Uje. Jokowi belum bisa memastikan kapan akan membangun pagar di makam Uje.
"Belum, saya masih mengumpulkan total (masukan) semua yang berkaitan dengan itu, jadi belum, belum," jelas Jokowi.
Hingga hari ini masih banyak warga yang mendatangi makam Uje di TPU Karet Tengsin.


Sumber :
news.detik.com

PDIP: Prabowo Hanya Boleh Melirik Jokowi

Prabowo mengincar Jokowi sebagai cawapresnya. Namun PDIP tak mengindahkan ketertarikan Prabowo terhadap salah satu kadernya yang sangat populer itu.
"Siapapun berusaha untuk sekadar melirik saja kan tidak masalah, hak setiap orang," kata Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, saat dihubungi detikcom, Rabu (1/5/2013).
Tjahjo mengatakan hingga saat ini masih berkonsentrasi persiapan Pemilu 2014. Belum ada agenda pembahasan soal pilpres di dapur partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Belum ada agenda DPP PDI Perjuangan membicarakan soal persiapan koalisi atau pilpres," ujar pria yang juga anggota Komisi I DPR ini.
Para petinggi Partai Gerindra membocorkan Ketua Dewan Pembina partainye mengincar Jokowi menjadi cawapres. Namun ada masalah dari rencana itu, yaitu kisruh PDIP dan Gerindra yang belum reda.


Sumber :
news.detik.com

Jika Tak Disanggah, Jokowi Putuskan Tender MRT Malam Ini

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memutuskan pemenang tender pembangunan transportasi cepat massal (MRT) pada malam ini, Rabu (1/5/2013). Kepastian pengumuman pemenang lelang akan dilakukan jika tak ada sanggahan dari para peserta tender megaproyek tersebut.
"Waktu sanggah sampai pukul 17.00 nanti. Kalau clear (tak ada sanggahan), malamnya saya putuskan dan besok saya sampaikan," kata Jokowi di Sunter, Jakarta Utara, Rabu siang.
Mantan Wali Kota Surakarta ini menyampaikan, hingga hari ini, belum ada peserta tender yang mengajukan keberatan. Dengan begitu, soft launching angkutan massal berbasis rel ini bisa segera dilakukan. Namun, bila ternyata ada peserta tender yang mengajukan sanggahan pada detik-detik akhir, proses penentuan pemenang tender akan tertunda selama lima hari ke depan.
"Saya kira tidak akan ada (sanggahan). Segera diluncurkan, dimulai pembangunan, dan 2017 harus selesai," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami belum mau berkomentar tentang pemenang tender. Ia juga memilih tutup mulut terkait waktu peluncuran MRT. Baginya yang terpenting adalah memastikan waktu sanggah berlangsung baik supaya proses selanjutnya bisa segera dilaksanakan.
"Tunggu nanti malam saja bagaimana keputusannya," ujarnya.
Hingga saat ini, yang baru diketahui adalah pemenang lelang tiga paket underground senilai Rp 4,5 triliun. Paket itu dimenangkan oleh dua konsorsium yang dipilih dari gabungan 10 perusahaan Jepang dan badan usaha milik negara, yaitu Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Construction Joint Venture untuk dua paket, sementara Sumitomo Mitsui Construction Company (SMCC)-Hutama Karya Joint Operation dipilih untuk satu paket.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi: Tidak Ada yang Meminang Saya Jadi Cawapres

Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan telah dipinang oleh Prabowo Subianto sebagai Cawapres. Jokowo pun membantah kabar tersebut.
"Tidak ada pinangan," kata Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2013).
Bahkan Jokowi pun tidak berniat untuk masuk dalam bursa capres dan cawapres 2014.
"Saya tidak pernah berpikir ke sana. Apalagi soal pinangan," ucapnya.
Jokowi memilih menuntaskan persoalan di DKI Jakarta. Karena Jokowi pernah menjanjikan akan menuntaskan macet dan banjir di DKI Jakarta.
"Saya mau fokus mengatasi banjir, macet," imbuhnya.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi Undang Metallica, Siapkan Monas, TMII, dan Kota Tua

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan telah mengundang band Metallica untuk tampil di Jakarta. Band rock asal Amerika Serikat ini rencananya akan tampil menghibur warga Jakarta, dan akan berkolaborasi dengan tarian Kecak khas Bali.
Jokowi menceritakan, rencana itu berawal dari seorang promotor, Jonathan Liu, yang berkunjung ke Amerika Serikat dan bertemu bassis Metallica, Robert Trujillo. Kemudian, Jonathan meminta dan mengundang Metallica untuk tampil di Jakarta.
"Kemudian Pak Jonathan pulang ke Indonesia dan menyampaikan ke saya. Saya setuju sekali. Dan langsung saya tawarkan untuk mainnya di Jakarta," kata Jokowi di Sunter, Jakarta Utara, Rabu (1/4/).
Menurut Jokowi, dirinya menawarkan tiga tempat untuk digelarnya konser kolaborasi musik tersebut. Yakni di Monumen Nasional (Monas), Fatahillah dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Jadi nanti tinggal pilih antara tiga tempat itu. Mudah-mudahan mereka (Metallica) mau," kata Jokowi.
"Saya dikirimin gitar bassnya Trujillo, lengkap dengan tanda tangan dan ada CDnya (compact disk). Gitarnya bagus banget. Agak berat, warnanya cokelat. Saya senang sekali," kata Jokowi.


Sumber :
merdeka.com

Jokowi Yakin Gol Messi Akan Hancurkan Muenchen

Semi final Liga Champions antara Barcelona dengan Bayern Muenchen menyedot perhatian banyak pihak. Duel hidup mati antara kedua tim tersebut bakal ditentukan malam nanti di Stadion Camp Nou.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara tatkala tim kesayangannya bakal main. Dirinya mengaku ngefans dengan pemain nomor punggung 10 tim sepakbola Barcelona, Lionel Messi.
"Salah satunya yang ngegolin Messi," ujar Jokowi di Balai Kota, Rabu (1/5/2013).
Pria yang terbiasa berkata-kata 'anu' ini enggan memprediksi berapa hasil akhir dalam laga nanti malam. Dirinya kawatir jika tebakan yang ia prediksikan bakal meleset.
Akan tetapi, Jokowi merasa tim yang identik dengan Messi ini mampu mengalahkan Muenchen dengan skor tipis. "Mepet-mepet lah, kira-kira ya 2-1, menang Barca," tebak Jokowi.
Sebelum menjadi pejabat pemerintahan, diakui Jokowi, dirinya sering kali menyambangi Barcelona saat masih fokus menjadi pengusaha mebel.
"Ya, kebetulan saya sering ke sana (Barcelona), tapi bukan nonton bola, tapi jualan mebel. Ya betul itu, pameran-pameran setahun berapa kali kita," terangnya.
Kedua tim bakal saling berhadapan, pada pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions, dini hari nanti. Bagi Blaugrana sebutan Barcelona laga ini tentu bakal terasa berat, karena mereka harus menyusul defisit empat gol dari The Bavarians pada pertandingan sebelumnya.


Sumber :
merdeka.com

PDIP Tak Mau Capreskan Jokowi di 2014

PDI Perjuangan menginginkan Joko Widodo (Jokowi) menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta selama satu periode. PDIP tak akan menarik-narik Jokowi di Pilpres 2014.
"Dia kan dipilih rakyat, jadi kita akan kawal mendat itu untuk dia laksanakan tugas kampanye sampai tuntas, kan Jakarta butuh Jokowi," kata Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon kepada detikcom, Rabu (1/5/2013).
Effendi meminta semua pihak tidak mendorong-dorong Jokowi untuk tidak menyelesaikan tugasnya di DKI Jakarta. Termasuk mendorong Jokowi maju di Pilpres 2014.
"Saya kira jangan ditarik-tarik ke kolam politik yang menyesatkan," kata Effendi.
Nantinya capres PDIP akan diputuskan oleh ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Keputusan tersebut akan diambil pada saat yang tepat.
"Kita nggak tahu nanti keputusan di Ibu Mega, kepada siapa ditunjuk, itu hak prerogatif beliau," tandasnya.
 
Sumber :
news.detik.com

PDIP Tak Rela Jokowi Jadi Cawapres Prabowo

Prabowo Subianto melirik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi cawapres. Namun PDIP tak akan menyerahkan Jokowi.
"Setiap pihak berpendapat itu ya sah-sah saja, hanya kan ada realitasnya bahwa Jokowi itu kan kader PDIP dan Jokowi sekarang sedang menjadi gubernur DKI Jakarta," kata ketua DPP PDIP Effendi Simbolon kepada detikcom, Rabu (1/5/2013).
Effendi menuturkan, di PDIP juga ada aturan mainnya. Tidak mungkin seorang tokoh bisa langsung menerima tawaran cawapres pasangan partai lain.
"PDIP ada ketua umumnya Ibu Mega. Kami di internal tidak ada wacana seperti itu," kata Effendi.
Namun Effendi menghormati keinginan Prabowo. Karena memang elektabiltias Jokowi saat ini sedang cukup tinggi.
"Kami memandang itu hak setiap orang termasuk Pak Prabowo, sebagaimana demokrasi orang berhak bicara apa saja," tandasnya.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi Bangga Peminat SMK di Jakarta Tinggi

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), menyambangi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 13, Palmerah, Jakarta Barat. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan siswa dari 46 SMK yang ada di Jakarta.
Jokowi tiba di SMKN 13, Rabu (1/5/2013) pukul 12.00 WIB. Jokowi yang mengenakan kemeja putih tersebut langsung disambut riuh oleh ratusan pelajar sambil menerikkan yel-yel.
"Jokowi siapa yang punya. Jokowi siapa yang punya. Jokowi siapa yang punya. Jokowi siapa yang punya. Yang punya kita semua," ujar ratusan pelajar serempak.
Saat meberikan sambutan, Jokowi pun mengaku senang. Terlebih saat dia melihat antusias pelajar SMK yang hadir di sekolah tersebut. Tercatat dari 580 SMK yang ada di Jakarta, hadir sekitar 46 perwakilan SMK.
"Yang tercatat dalam laporan kepala dinas, siang ini hadir dari 46 SMK dari 580 SMK di Jakarta. Ini sebuah jumlah yang besar sekali," ujar Jokowi.
Jokowi yang mengaku kaget peminat sekolah kejuruan tersebut ternyata tinggi sekali. Dia menegaskan SMK merupakan salah satu faktor penting pendukung industri negara.
"Saya sangat bangga bahwa banyak anak-anak kita yang masuk di SMK. Karena apa? Yang saya tahu keterampilan kejuruan itu adanya di SMK dan itu sangat bagus sekali untuk mendukung industri di negara yang kita cintai ini," jelas Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Ketua Gerindra: Prabowo Incar Jokowi Jadi Cawapres

Kandidat capres mulai mencari pasangan cawapres untuk Pilpres 2014. Kabarnya, Prabowo sedang mengincar gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi kandidat cawapresnya.
"Bisa saja Pak Prabowo melihat Jokowi, Pak Prabowo kagum dengan apa yang dikerjakan Pak Jokowi hari ini, maka harapan kita lebih bagus dalam membangun Indonesia ini Pak Prabowo berpasangan dengan Pak Jokowi," kata Ketua DPP Gerindra Desmon J Mahesa, kepada detikcom, Rabu (1/5/2013).
Menurut Desmon pasangan Prabowo-Jokowi adalah pasangan serasi. Kombinasi ketegasan militer didampingi birokrat yang rajin blusukan.
"Jokowi ini kan karakter baru kepemimpinan, tinggal kita combine dengan ketegasan Pak Prabowo. Tentu Pak Prabowo presidennya karena Indonesia ini luas, Jokowi lebih kepada operasional dan blusukan," katanya.
Isu santer Prabowo mendesak Jokowi mendampinginya di Pilpres 2014. Bahkan diisukan hal ini membuat hubungan Prabowo dan Jokowi kurang harmonis. Namun isu ini ditampik Desmon.
"Hubungan Pak Prabowo dan Jokowi nggak ada masalah, baik-baik saja," kilah Desmon.
Namun persoalannya jika Prabowo ingin meminang Jokowi tentu harus mendapat restu PDIP. Sedangkan hubungan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo merenggang pasca Pilgub DKI.
"Hubungan kita dengan PDIP kurang baik, PDIP ini arogan, kita punya pengalaman buruk sama PDIP. Tapi kita nggak tahu apa nanti situasi politik dan pilihan Pak Prabowo," tandasnya.

Terhalang Kisruh  Gerindra - PDIP

 

Elite Partai Gerindra tak menampik Prabowo Subianto sedang mengincar Joko Widodo (Jokowi) menjadi kandidat cawapresnya. Namun apa daya, duet Prabowo-Jokowi sulit terealisasi jika tak ada rekonsiliasi PDIP-Gerindra.
"Kalau sama PDIP kemungkinan kita tidak mau, kelihatan sekali PDIP ini arogan banget, kita punya pengalaman buruk sama cara berpolitik PDIP," kata Ketua DPP Partai Gerindra, Desmon J Mahesa, kepada detikcom, Rabu (1/5/2013).
Pengalaman buruk yang dimaksud adalah saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan suaminya Taufiq Kiemas menyebut Prabowo menunggangi popularitas Jokowi. Memang popularitas Prabowo sebagai capres ikut melonjak bersamaan terpilihnya Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Ini masalah kita dengan cara berpolitik PDIP. Cara berpolitik PDIP yang menurut kita penuh intrik dan trik politik. Mungkin PDIP paranoid takut kita saingi jadi seolah-olah kita menunggangi," kata Desmon.
Namun perseteruan PDIP-Gerindra tak dihiraukan Prabowo. Kabarnya Prabowo telah berkomunikasi meminta Jokowi menjadi cawapresnya. Isu ini terkonfirmasi.
Menurut Desmon, Jokowi bukanlah kader PDIP tulen, dan mungkin saja bisa diajak menjadi cawapres Prabowo, tanpa harus diusung PDIP.
"Pak Jokowi itu dari dulu bukan orang partai, dia hadir di acara PDIP kan hanya menghormati PDIP saja. Seharusnya kalau Gerindra punya kegiatan, Jokowi juga berlaku sama karena terpilih menjadi Gubernur DKI kan karena dukungan Gerindra juga," jelas Desmon.
Namun duet Prabowo-Jokowi belumlah final. Konstelasi politik masih terus berlanjut. "Koalisi itu penting, kita terus menjalin komunikasi dengan semua partai. Nggak nomor satu pun kita bekerjasama dengan banyak partai dalam rangka membangun Indonesia ke depan," tandasnya.

Komentar Jokowi 

 

Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto mengincara gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi cawapresnya. Apakah Jokowi sudah diminta secara khusus menjadi cawapres pendamping Prabowo?
"Oh ndak, ndak," kilah Jokowi sembari tersenyum, di sela-sela kunjungan ke SMKN 13 Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (1/5/2013)
Hal ini disampaikan Jokowi saat ditanya apakah dirinya diminta secara langsung untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2014. Isu beredar Jokowi menampik tawaran Prabowo sehingga hubungan keduanya memanas.
Jokowi juga menampik pernah bertemu secara khusus dengan Prabowo menyangkut hal ini. "Ndak ada tuh," katanya masih sembari tersenyum.
Para petinggi Partai Gerindra membocorkan Ketua Dewan Pembina partainye mengincar Jokowi menjadi cawapres. Namun rencana Prabowo meminang Jokowi bisa terhalang kisruh PDIP-Gerindra yang belum reda.
Saat ditanya apakah isu seputar Pilpres membuat komunikasinya dengan Prabowo memanas, Jokowi pun hanya menggelengkan kepala, tentu saja sembari tersenyum.

Sekjen Gerindra: Duet Prabowo-Jokowi Belum Final 

 

Sejumlah elite Gerindra menyebutkan Prabowo Subianto sedang melamar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi capres. Namun menurut Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Prabowo-Jokowi belum final.
"Jokowi ya, belum, Pak Prabowo belum memutuskan," kata Muzani kepada detikcom, Rabu (1/5/2013).
Belum final karena belum ada pembicaraan yang lebih jauh. Jokowi bahkan menyampaikan belum dikontak secara khusus ataupun ditemui oleh Prabowo. Meski isu santer, Prabowo dengan terang-terangan mendesak Jokowi menjadi pendampingnya.
Namun Ketua DPP Gerindra Desmon J Mahesa mengungkap kebenaran Prabowo menghendaki Jokowi menjadi pendampingnya di Pilpres 2014. Menurut Desmon, Prabowo mengagumi kepemimpinan Jokowi.
Meskipun tak dipungkuri duet Prabowo-Jokowi sulit terealisasi, karena ada faktor ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga disebut-sebut masih ingin nyapres di 2014.
Lalu apakah Prabowo benar-benar akan memaksa Jokowi ke Pilpres 2014? Akankah Jokowi meninggalkan PDIP dan kursi DKI 1 demi Pilpres 2014? Ataukah ada angin segar dari Megawati dengan memberikan tiket Pilpres 2014 ke Jokowi?
"Semua kemungkinan masih terbuka, kita tidak tahu seperti apa pilihan akhir Pak Prabowo," kata Desmon.

Pengamat politik UIN:Jokowi Dipastikan Tolak Pinangan Prabowo



Prabowo Subianto sedang melirik Joko Widodo (Jokowi) menjadi cawapresnya. Jokowi diyakini menolak tawaran menjadi RI 2, karena punya potensi menjadi RI 1 alias capres.
"Dibandingkan kandidat capres lain memang Pak Jokowi lebih unggul. Jadi saya yakin nggak bakalan Pak Jokowi mau, masih unggul Pak Jokowi dari Pak Pak Prabowo," kata pengamat politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto, kepada detikcom, Rabu (1/5/2013).
Wajar saja Prabowo melirik-lirik Jokowi, karena saat ini Jokowi sedang menjadi pusat perhatian karena rajin blusukan. Menurut Gun, Jokowi jauh lebih pas jadi capres, ketimbang hanya jadi cawapres Prabowo.
"Pertama ini tentu ada satu momen di mana Pak Jokowi sendiri kalau diibaratkan brand sedang menjadi brand yang sangat kuat dalam konteks kepemimpinan transformatif dan populis. Ini yang menjadi modal Pak Jokowi di survei-survei itu menjadi yang pertama," kata Gun.
Jelas Prabowo tak akan sukses memaksa Jokowi menjadi cawapresnya. Apalagi ada perseteruan PDIP-Gerindra di Pilgub DKI yang hingga kini belum reda.
"Saya nggak yakin Pak Prabowo bisa memaksa karena dia kan berbeda partai dan belum tentu secara psikopolitik PDIP nyaman dengan itu. Bu Mega tak ingin mengulang peristiwa Pilgub DKI yang mendapatkan keuntungan elektoral Gerindra dan Pak Prabowo," katanya.
Tentu PDIP tak akan merelakan begitu saja Jokowi menjadi cawapres Prabowo. "Apalagi tentu sangat riskan kalau Jokowi menerima pinangan Prabowo, ini penurunan simbol, kemubaziran, simbol yang dibangun Jokowi selama ini adalah populis, transformatif, dan akan menyelesaikan tugas di DKI satu periode," tandasnya.


Sumber :
news.detik.com

Ribuan Buruh Berunjuk Rasa, Jokowi Temui Pelajar

Ribuan buruh orang menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh di Monas dan Istana Merdeka yang tak jauh dari Balaikota. Apa saja agenda Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo hari ini?
Agenda pertamanya pagi ini, Rabu (1/5/2015), adalah menghadiri pelantikan Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Kemudian rapat tentang promosi wisata Jakarta dan laporan dari Dinas Pekerjaan Umum.
Selepas siang hari, Jokowi dijadwalkan berkunjung ke SMKNi 13, Rawa Belong, Palmerah, Jakarta Barat. Di sana dia akan memberikan pengarahan kepada para siswa soal tawuran antar pelajar.
Sebelumnya, Jokowi memang tidak ingin 'banyak bicara' terkait dengan aski para buruh dalam peringatan May Day. Lulusan Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini pun membiarkan saja para buruh merayakan peringatan May Day tersebut dengan menyampaikan aspirasinya.
"Ndak ada himbauan. Udah gede kok dihimbau-himbau? Ya silahkan sampaikan aspirasi. Demo mau diapain? Soal keamanan itu urusan Pak Kapolda lah," kata Jokowi di Balaikota, Selasa (30/4/2013).


Sumber :
news.detik.com

Alasan Lurah Warakas Tolak Lelang: Jokowi Hancurkan Jenjang Karier

Sebanyak 139 calon lurah dan camat tidak mengikuti seleksi jabatan. Salah satu lurah yang mangkir dari proses lelang jabatan ini adalah Lurah Warakas Mulyadi. Apakah alasan Mulyadi tidak mengikuti lelang jabatan?
"Ini menghina saya sebagai lurah yang masih definitif," ujar Mulyadi dengan nada agak tinggi, saat dihubungi detikcom, Selasa (30/4/2013) malam.
Menurut Mulyadi, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggelar lelang jabatan lurah dan camat sangat melecehkan SK Gubernur DKI Jakarta sebelumnya. Proses lelang jabatan ini sama dengan menghancurkan sistem jenjang karir yang sudah berjalan selama ini.
"Kalau yang begini ini menghancurkan senior yang di bawah. Lelang jabatan ini merusak jenjang karir. Gugurkan Pergub lama dulu, ini manusia yang perlu dihargai. Yang bisa dilelang ya barang, inventaris, mobil," ujar Mulyadi.
"Kok hanya yang dilelang lurah dan camat saja, maksudnya apa, kalau mau lelang ya lelang semua PNS," cetusnya.
Mulyadi mengaku ada sekitar 80-an lurah dan camat yang sejalan dengannya tidak mengikuti proses lelang jabatan.
Sementara keterangan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, dari 139 PNS yang tidak ikut uji kompetensi calon lurah dan camat, hanya 6 PNS yang tidak memberikan alasan. Selebihnya absen dengan memberikan alasan kepada Gubernur DKI.


Sumber :
news.detik.com

May Day, Puluhan Buruh Demo di Balai Kota Minta Jokowi Realiasikan UMP

Puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) menggelar demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) merealisasikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang telah diketok.
Para buruh melakukan orasi di depan Balai Kota DKI Jakarta di Jl Medan Merdeka Selatan, sekitar pukul 09.30 WIB, Rabu (1/5/2013). Sekitar 50 buruh telah berdatangan dipimpin orator yang menggunakan pengeras suara.
Mereka menuntut Jokowi menindak tegas pengusaha yang tidak memberikan gaji sesuai UMP yang disepakati sebesar Rp 2,2 juta per bulan. Mereka juga menolak outsourcing, skoring jam kerja, intervensi kapitalis, dan menuntut penghapusan premanisme di bidang ketenagakerjaan. Para demonstran membawa atribut bendera putih-biru berlambang SPN.
Sang orator menyampaikan tuntutan para buruh. Mereka meminta Jokowi memperingatkan pengusaha yang nakal.
"Wajar kalau kami meminta hal ini karena anda pimpinan kami dan anda tinggal bagaimana mensejahterakan rakyat. Pak Jokowi banyak tenaga kerja tidak maksimal di bawah, banyak yang nyeleneh di bawah," teriak sang orator lewat pengeras suaranya.
Demonstran terus berdatangan, namun tidak terjadi kemacetan di badan jalan. Sementara puluhan aparat polisi berjaga-jaga di depan Balai Kota. Ada sekitar 5 truk TNI diparkir di depan Balai Kota.


Sumber :
news.detik.com

Mendagri Tegur Jokowi Tiga Kali, Ada Apa?

Untuk kesekian kalinya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyentil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Mulai dari kesalahan prosedural hingga kesalahan sepele, Jokowi kerap disentil oleh Mendagri.

Pertama, Gamawan melayangkan surat teguran kepada Jokowi dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah. Mendagri menegur keduanya karena hingga 28 Desember mereka belum merampungkan pembahasan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD 2013 beberapa waktu lalu.
"Ada tiga gubernur kita ingatkan, PP 58 itu kan November harus dilakukan. Selambat-lambatnya Desember soal APBD, jadi ada 3 provinsi yang belum selesai, DKI, Papua Barat dan Aceh, itu saya surati," ungkap Gamawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/1/2013) lalu.
Selain mengirimkan surat teguran, Gamawan juga mendesak agar ketiga gubernur itu segera menyelesaikan pembahasan APBD. "Kita mendesak lah, mudah-mudahan Februari ini bisa selesai lah, tiga-tiganya," katanya. Pasca surat teguran ini, langsung saja pasangan duet Jokowi-Ahok langsung menyetorkan surat tersebut untuk mendukung program unggulan mereka.

Teguran kedua terjadi saat Jokowi hendak menjadi jurkam kampanye pasangan Rieke-Teten. Saat itu Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengaku tidak bisa memproses izin cuti Jokowi untuk menjadi juru kampanye pasangan cagub Jawa Barat Rieke-Teten. Alasannya, dalam surat pengajuan cuti tersebut tidak dilengkapi alasan Jokowi berkampanye untuk siapa.
"Kenapa kami tidak bisa memproses itu karena di surat Pak Jokowi itu hari Jumat kami terima jam 14.00 WIB tidak menyebutkan kampanye untuk siapa dan di mana," kata Gamawan di Istana Negara, Rabu (20/2/2013) lalu.
Dia menjelaskan, sesuai aturan jika kepala daerah ingin melakukan kampanye untuk orang lain maka surat tersebut harus diajukan beberapa hari sebelum hari kampanye dan dijelaskan orang itu berkampanye untuk siapa.
"Untuk berkampanye itu harus ada izin karena tidak menyebutkan di situ hari minggu boleh kampanye bebas seperti itu," ujarnya. Ketika dikonfirmasi Jokowi mengaku sudah mengajukan surat cuti karena dalam peraturan seorang kepala daerah dilarang menjadi juru kampanye orang lain kecuali dirinya sedang bebas tugas.

Tak berhenti di situ, terakhir Mendagri menyindir kepala daerah yang sering blusukan. Bagi Gamawan Fauzi, cara blusukan itu malah tidak maksimal jika menjadi hobi. Entah siapa yang dimaksud Gamawan, namun sindiran ini nampaknya ditujukan pada Jokowi yang memang gemar blusukan.
"Kepala daerah memang harus turun ke lapangan, tapi jangan tiap hari juga. Harus ditentukan waktu-waktunya untuk ke lapangan," kata Mendagri dalam sambutannya saat membuka acara seminar 'Orientasi Kepemimpinan dan Penyelenggaraan Pemerintah' di Gedung Badan Diklat Kemendagri, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2013).
Tiga teguran dan sindiran ini kesemuanya ditanggapi santai oleh Jokowi. Termasuk soal blusukan yang menurutnya hanya merupakan satu gaya kepemimpinan. "Kalau saya seperti itu. Kan setiap orang mempunyai cara sendiri-sendiri," tandasnya.


Sumber :
merdeka.com

Jokowi dan Buruh



May Day 1 Mei 2013