Rabu, 23 April 2014

Jokowi Janji Umumkan Cawapres dalam 1-2 Hari ke Depan

Kandidat cawapres bagi capres PDIP Jokowi sudah mengerucut menjadi tinggal 2 nama. Jokowi mengatakan finalisasi cawapresnya akan diputuskan dalam waktu dekat.
"Nanti sebentar lagi, kira-kira sehari lagi, mungkin dua hari lagi," kata Jokowi di Bandara Radin Inten II, Lampung, Rabu (23/4/2014).
Namun pengumuman cawapres belum tentu dilakukan dalam waktu dekat. PDIP, partai yang menaungi Jokowi, baru akan membuat pengumuman setelah hasil resmi perhitungan suara Pileg keluar.

Jokowi Nilai Poros Koalisi SBY Bagus-bagus Saja

Capres PDIP Jokowi angkat bicara soal isu SBY bakal membuat poros koalisi sendiri. Jokowi tak terlalu khawatir dengan poros tersebut.
"Ya bagus-bagus aja. Kalau bisa gabung (bikin poros) ya bisa aja. Dan bisa saja poros itu gabung dengan kita, semua itu masih proses, santai-santai saja," kata Jokowi di Bandara Radin Inten II, Lampung, Rabu (23/4/2014).

Banyak Diserang di Media Sosial, Jokowi: Wajar Toh Miliki Tim Cyber!

Calon presiden yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) mengakui ia memiliki tim cyber yang bekerja menghalau isu-isu negatif tentang dirinya yang muncul di media sosial.
"Kalau punya (tim cyber) ya wajar toh, masa diserang diam saja. Kaya kita tidak punya kemampuan saja," kata pria yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta tersebut, usai melakukan kunjungan kerja di Lampung, Rabu (23/4/2014).

Ssst! Jokowi Kerap Diberi Nomor Khusus ini Kala Naik Pesawat di Kelas Ekonomi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kerap juga bepergian dengan pesawat kala ke luar kota. Jokowi selalu memilih kelas ekonomi.

Jokowi Ingin Cawapres Yang Bisa Diajak Kebut-kebutan

Kandidat cawapres bagi capres PDIP Jokowi sudah mengerucut menjadi tinggal 2 nama. Jokowi yang akan memilih sendiri cawapresnya memiliki kriteria idaman, salah satunya harus bisa diajak kebut-kebutan, loh?
"Bisa saling melengkapi, mengisi, bisa saling kebut-kebutan, kerja keras, pagi siang malam tengah malam, karena persoalan banyak sekali," kata Jokowi di Bandara Radin Inten II, Lampung, Rabu (23/4/2014).
Jokowi mengatakan ingin wakil yang bisa diajak kerja sama.

Jokowi Ingin Cawapres Yang Bisa Diajak Kebut-kebutan

Kandidat cawapres bagi capres PDIP Jokowi sudah mengerucut menjadi tinggal 2 nama. Jokowi yang akan memilih sendiri cawapresnya memiliki kriteria idaman, salah satunya harus bisa diajak kebut-kebutan, loh?
"Bisa saling melengkapi, mengisi, bisa saling kebut-kebutan, kerja keras, pagi siang malam tengah malam, karena persoalan banyak sekali," kata Jokowi di Bandara Radin Inten II, Lampung, Rabu (23/4/2014).
Jokowi mengatakan ingin wakil yang bisa diajak kerja sama.

Kekuasaan, Politisi dan Power-Seeking Politician

"Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa”.
Itulah kalimat janji Joko Widodo (Jokowi) saat dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012 silam. Janji ini menjadi polemik hebat, baik dikalangan politisi, masyarakat atau media massa. Pemicunya, Jokowi menerima pinangan PDI Perjuangan untuk menjadi calon presiden (capres) pada pemilu presiden (pilpres) 9 Juli mendatang.
Bagi sebagian kalangan, penerimaan Jokowi menjadi capres ini telah melanggar janji serta komitmen yang pernah ia kemukakan sendiri.

Sering Bersama Puan, Hasto Bantah Isu 'Geng Tancho'

Isu 'Geng Tancho' sebagai sebutan untuk pria klimis pembisik Puan Maharani menuai tanggapan beragam dari internal PDIP. Wasekjen PDIP Hasto Kristianto yang juga salah satu orang terdekat puan, mengaku tak tahu isu itu.
'Geng Tancho' kini menjadi buah bibir sebagai sebutan untuk pria klimis di ring 1 Puan Maharani. Istilah 'geng Tancho' untuk menggambarkan pria-pria klimis di sekeliling Puan Maharani. 'Tancho' adalah merek minyak rambut berwarna hijau bening dengan wangi yang sangat khas yang kerap dipakai pria berambut klimis.

PDIP: Cawapres Jokowi akan Diumumkan Pada Waktu yang Tepat

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah membeberkan bahwa kandidat calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo telah mengerucut ke dua nama. Siapakah dua nama tersebut?
Wakil Sekretaris Jendral DPP PDIP, Hasto Kristianto, membenarkan bahwa memang telah mengerucut menjadi dua nama.
"Iya sudah mengerucut (dua nama)," ujarnya kepada wartawan seusai diskusi "Koalisi Partai: Bagi-bagi Kekuasaan atau Efektifitas Kinerja Pemerintah?" di Kantor Rumah Kebangsaan Jalan. Pattimura No 9, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2014).

PKB dan PDIP Klaten Deklarasikan Duet Jokowi-Mahfud MD

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Klaten dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mendeklarasikan Jokowi - Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Rabu (23/4/2014).
Pendeklarasian itu dilakukan lebih awal meski Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB maupun PDI Perjuangan belum memastikan capres dan cawapres mereka.

Hasil Istikharah 9 Kiai Khos NU: Jokowi Presiden RI ke-7

Pertarungan Pemilihan Umum Presiden tahun 2014 belum juga dimulai. Namun, beredar kabar di kalangan masyarakat, khususnya kalangan NU dan PKB bahwa Calon Presiden dari PDIP Joko Widodo atau Jokowi akan memenangkan Pilpres 2014 mendatang. Hal ini dikemukakan Wakil Sekjen DPP PKB Lukmanul Khakim di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Lukmanul menjelaskan, bocoran yang didapatkannya dari kalangan ulama dan kiai, hasil istikharah (shalat minta petunjuk, red) 9 kiai khos di kalangan NU menempatkan Jokowi sebagai pemenang dalam pilpres mendatang. Sembilan ulama khos itu berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, dan NTB.

Hanya Jokowi, ARB, Prabowo yang Bertaji

Poros koalisi pada pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) tidak jauh dari tiga nama, yaitu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie (ARB).
Sebab ketiganya diusung oleh calon presiden dari partai yang memperoleh suara terbanyak pada pemilu legislatif (pileg).

Kisah Jokowi dan Jam Tangan

Gubernur DKI Jokowi tak pernah memakai jam tangan. Tengok saja foto-foto dia yang bertebaran, sama sekali tak pernah terlihat memakai jam tangan. Ternyata, Jokowi punya kisah soal jam tangan. Apa?
"Saya itu dulu pernah difoto suruh pakai jam tangan, dan saya nangis. Itu waktu kecil," kata Jokowi di bandara di Lampung, Rabu (23/4/2014).
Jokowi menuturkan, sejak kecil dia memang tak suka memakai jam tangan. Karenanya di tangannya tak pernah menempel benda aksesoris yang kadang menjadi simbol kebanggaan sejumlah orang.

Konvensi Plus Diprediksi Usung Dahlan sebagai Capres

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif IndoBarometer Mohammad Qodari mengatakan, masih ada peluang besar munculnya nama capres selain Prabowo Subianto (Gerindra), Joko Widodo (PDIP) dan Aburizal Bakrie (Golkar).
Peluang munculnya nama baru lantaran Susilo Bambang Yudhoyono dan Amien Rais belum menentukan sikap. Dia menilai, dua tokoh itu punya pengaruh besar dalam bursa pencapresan.

Puisi-puisinya Dianggap Angin Lalu, Fadli Zon Kini Tantang Jokowi Debat Terbuka

Setelah puisi-pusinya dianggap angin lalu, Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon memberikan tantangan kepada Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan debat terbuka dengan Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ia menilai selama ini visi dan misi Jokowi untuk membangun Indonesia ke depan belum jelas.
"Kedepan kita membutuhkan sosok presiden yang cerdas, berani, dan bisa menghadapi tantangan globalisasi. Kita tak bisa gambling dengan hanya melihat figur, harus ada debat terbuka yang fair untuk bisa menguji kemampuan sang calon," kata Fadli Zon di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2014).

Inikah 2 Cawapres Jokowi yang Tersisa?

Cawapres untuk capres PDIP Joko Widodo menyisakan dua nama. Kabar beredar, dua nama itu adalah Jusuf Kalla dan Ryamizard Ryacudu.
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo yang mengungkap kandidat cawapres Jokowi sudah berkurang satu, dari sebelumnya tiga nama. Sebelumnya beredar tiga nama yang menjadi kandidat cawapres Jokowi adalah Jusuf Kalla, Ryamizard Ryacudu dan Mahfud MD. Namun sepertinya nama terakhir tereliminasi.

'Geng Tancho', Antara Humor dan Horor di Internal PDIP

Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno angat bicara soal 'Geng Tancho', kelompok elite PDIP kubu Puan Maharani yang tak sepaham dengan kubu Jokowi. Hendrawan mengaku baru mendengar nama itu.
"Apa itu? Baru dengar saya. Siapa yang bilang ada seperti itu?" kata Hendrawan merespons isu tersebut saat dihubungi, Rabu (23/4/2014).
Hendrawan menyatakan perpecahan di internal PDIP dan keberadaan 'Geng Tancho' itu hanya rumor. Rumor itu tak boleh dibiarkan menjadi horor.

Golkar Kecewa Media Hanya Beritakan Jokowi dan Prabowo

Wakil Sekretaris Jendral Partai Golkar, Nurul Arifin menyayangkan pemberitaan media massa yang terkesan mengesampingkan eksistensi Aburizal Bakrie (Ical) dalam wacana pertarungan pemilu presiden 2014 (pilpres). Padahal Ical adalah capres yang sudah resmi diusung Partai Golkar.
"Kami menyayangkan media sering melewatkan capres Golkar bernama Aburizal Bakrie," kata Nurul dalam diskusi "Membangun Demokrasi Sehat Melalui Kepemimpinan Yang Kredibel" di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2014).

Lapindo & Zalianty Effect bikin elektabilitas Ical stagnan

Peneliti Senior Founding Fathers House Dian Permata menyatakan elektabilitas Aburizal Bakrie (ARB) cenderung stagnan yaitu hanya naik satu persen dan tidak linear dengan perolehan elektabilitas Partai Golkar.
"Perolehan elektabilitas Golkar ternyata tidak linear dengan elektabilitas capres ARB," ujar Dian Permata dalam diskusi "Menebak Arah Angin Parpol Hadapi Pilpres 2014: Diantara Pesimis dan Realistis", di Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Jokowi : Tak Masalah Siapapun Cawapresnya

Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa terkait calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada pemilihan presiden hingga sekarang masih dalam proses penjajakan.
Jokowi yang juga Gubernur DKI Jakarta di Kalianda, Rabu (23/4/2014), mengatakan bahwa partainya memang berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem), namun untuk sosok cawapres masih dalam penjajakan.

PDIP Tak Ingin Cawapres Jokowi Bermasalah

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum menentukan figur calon wakil presiden (cawapres). Berbagai figur digadang-gadang bakal mendampingi calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Ahmad Basarah, partainya tidak ingin gegabah menentukan cawapres.

PKS Pertanyakan Keberadaan TGUPP Bentukan Jokowi

Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasrullah dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan Pemprov DKI mempertanyakan keberadaan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bentukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Fraksi PKS mempertanyakan dimana posisi Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan yang ditempati oleh para mantan Kepala Dinas berdasarkan Keputusan Gubernur dalam struktur Organisasi Perangkat Daerah," ujar Nasrullah dalam rapat yang digelar di ruang rapat paripurna Gedung DPRD DKI, Rabu (23/4/2014).

Bersikap Adil Terhadap Jokowi

Kalau direnungkan secara jernih, dengan sikap egaliter dalam memandang orang lain, bagaimana bisa seorang warga negara biasa, yang sama dengan kita, tiba-tiba disalahkan secara ramai-ramai dan diminta bertanggung jawab atas suatu perkara yang bukan kesalahannya?
Jokowi itu warga negara merdeka dan boleh tidak berpikir mengenai apa yang berada di luar domain politik yang ruwet ini. Dilihat dari sikap, pemikiran, gaya hidup, dan ungkapan-ungkapan kebahasaannya, kita tahu ia hidup tanpa pretense yang bukan-bukan.

Duet Jokowi-JK Buka Peluang Besar Koalisi

Politisi Muda Partai Golkar, Poempida Hidayatulloh menilai wacana duet calon presiden (capres) Jokowi dengan Jusuf Kalla (JK) akan buka peluang besar koalisi PDI Perjuangan dan Partai Golkar di Parlemen mendatang.
"Dengan bertemunya Jokowi-JK sebagai capres-cawapres, Golkar membuka peluang besar koalisi di DPR," kata Poempida di Jakarta, Rabu (24/4/2014).

Meski Gagal ke Senayan, Priyo Dianggap Cawapres Jokowi

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai Priyo Budi Santoso memiliki kelebihan di berbagai aspek, sehingga cocok untuk mendampingi calon presiden PDIP Joko Widodo atau capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Kalau boleh saya menegaskan saya kira Partai Golkar perlu mencalonkan Priyo Budi Santoso sebagai alternatif cawapres bagi Prabowo maupun Jokowi," kata Emrus di Kantor Founding Fathers House (FFH), Jakarta Selatan, Rabu (23/4). "Sebab dia (Priyo) pas dari berbagai aspek," timpal Emrus.

KIB Yakin Jokowi Pilih Cawapres Terbaik

DPP PDIP belum memutuskan siapa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 9 Juli mendatang. Namun bagi relawan Jokowi,  Kebangkitan Indonesia Baru (KIB), hal itu  tak jadi soal. Terpenting pilih Cawapres sesuai hati nurani dan spirit ideologi PDI Perjuangan.
"Jangan terburu-buru memilih Cawapres. Semua indah pada waktunya. Terpenting, KIB percaya pilihan Jokowi dan PDIP adalah terbaik bagi Indonsia Hebat, " tegas Reinhard dalam keterangan persnya kepada Seruu.com, Rabu (23/4/2014).

Inilah Nama-nama Capres Golkar Pengganti ARB

The Founding Fathers House (FFH) menawarkan dua nama calon presiden (capres) untuk diusung Partai Golkar sebagai figur yang dianggap mampu bersaing melawan Joko Widodo atau Jokowi.
"Dua capres yang ditawarkan adalah Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla. Karena kaliber mereka sudah teruji dibandingkan Jokowi," ujar pakar komunikasi politik FFH, Emrus Sihombing, yang juga pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Rabu (23/4/2014).

Yorrys Raweyai: Fenomena Jokowi Tak Sebanding dengan SBY di Pemilu 2004

Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo selalu merajai survei dengan elektabilitas tertinggi menjelang pemilihan presiden 2014. Namun, Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai menilai Jokowi tidak sefenomenal Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika maju sebagai calon presiden pada pemilu 2004.
"Siapa yang menyangka SBY yang cuma dapat 6,7 persen tapi menjadi presiden. Fenomena Jokowi saat ini seperti di 2004 tapi tidak sefenomenal SBY," kata Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai dalam diskusi diskusi Founding Fathers House (FFH) di Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung Dapat Nilai 9, Jokowi 7

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dinilai belum mampu memimpin skala nasional. Selain Jokowi lebih banyak tokoh nasional yang pantas memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan. 
Hal itu, disampaikan Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing saat diskusi di Founding Fathers House (FFH) dengan tema "Menebak Arah Angin Parpol Hadapi Pilpres 2014 antara Pesimis dan Realistis", Rabu (23/4/2014).

Tinggal 2 Nama Calon Kuat Pendamping Jokowi, Siapa Saja?

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri dan calon presiden (capres) PDIP, Joko Widodo (Jokowi) sudah mengerucutkan jumlah pembahasan cawapres yang akan mereka usung menjadi dua nama. Hal ini disampaikan Sekretaris Jendral DPP PDIP, Tjahjo Kumolo.
"Nama calon Wapres Pak Jokowi sudah mengerucutkan dua nama," kata Tjahjo saat dihubungi Republika, Rabu (23/4/2014).

Rumor 'Geng Tancho' di Sekeliling Puan Maharani

Tarik ulur antara kubu Puan Maharani dan Jokowi di internal PDIP kian santer terdengar menjelang penetapan cawapres. Kabarnya ada 'geng Tancho' yaitu para pembisik di sekeliling Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP itu yang selalu mengusik Jokowi.
'Geng Tancho' kini menjadi buah bibir di internal PDIP, sebagai sebutan untuk ring 1 Puan Maharani. Istilah 'geng Tancho' untuk menggambarkan pria-pria klimis di sekeliling Puan Maharani. 'Tancho' adalah merek minyak rambut legendaris berwarna hijau bening dengan wangi yang sangat khas yang kerap dipakai pria klimis.

Jokowi Kaget Ada Sapi Bermoncong Putih

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Provinsi Lampung Sjachroedin ZP meninjau lokasi penggemukan sapi yang dikelola oleh PT Juang Jaya, Lampung Selatan, Rabu (23/4/2014) siang.
Di lokasi ini, Jokowi terkejut saat mendapati ada sapi bermoncong putih. "Wah, ada sapi moncongnya putih itu," ujar Jokowi sambil menunjuk seekor sapi coklat bermoncong putih.

Jokowi Ditagih Janjinya Benahi Manajemen Kontrol DKI

Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch, Febri Hendri meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) segera membenahi manajemen kontrol di lingkungan Pemprov DKI.
"Jokowi harus membenahi manajemen kontrolnya agar sesuai dengan ucapannya," jelas Febri Hendri saat dihubungi, Rabu (23/4/2014).

Seknas: Ada Nama Lain di Luar Tiga Nama Cawapres Jokowi

Ada tiga nama yang beredar terkait bakal cawapres dari capres PDIP Joko Widodo. Mereka adalah Jusuf Kalla, Ryamizard Ryacudu, dan Mahfud MD. Namun pendukung Jokowi, Seknas, menyatakan ada nama lain selain tiga orang itu.
"Di luar tiga nama itu juga ada," kata Presidium Seknas, Muhammad Yamin, saat dihubungi, Rabu (23/4/2014).
Namun demikian, Yamin masih enggan mengungkapkan siapa nama-nama itu. "Sabar. Pokoknya ada deh. Belum bisa diumumkan. Nanti kalau keluar sebelum waktunya kan terus bagaimana," ujar Yamin.

Paksakan ARB Capres, Akan Muluskan Jalan Jokowi

Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai, jika Partai Golkar memaksakan Aburizal Bakrie (ARB) sebagai calon presiden (capres) maka akan memuluskan jalan bagi Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut dikatakannya saat diskusi Founding Fathers House (FFH) dengan tema "Menebak Arah Angin Parpol Hadapi Pilpres 2014" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Seknas Sorongkan Tokoh Muda untuk Jadi Cawapres Jokowi

Seknas Jokowi bersama Ketua DPP PDIP Sidarto Danusubroto menggelar pertemuan dengan Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI di Taman Suropati, Jakpus, kemarin malam, Selasa (22/4/2014). Dalam pertemuan itu, Seknas mengusulkan seorang tokoh muda untuk menjadi pendamping Jokowi. Siapa?
Sayangnya, Presidium Seknas Muhammad Yamin tak mau mengungkap nama yang diusulkannya. Dia hanya memberi petunjuk.

Jokowi, Presiden Idaman Investor Pasar Saham

Penghitungan suara pemilu legislatif berpengaruh terhadap pergerakan saham. Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Semarang Stephanus Cahyanto Kristiadi mengatakan, investor ingin melihat siapa pemenang dan langkah yang dilakukan oleh partai usai penghitungan suara tersebut.
“Di awal penghitungan suara para investor sempat melakukan aksi jual karena berharap PDIP yang mengusung Jokowi sebagai bakal calon presiden bisa memperoleh suara hingga 25 persen,” jelasnya di Semarang, Jateng, Rabu (23/4/2014).

Seknas Beberkan Pertemuan di Suropati: Jokowi Lebih Suka Cawapres Muda

Relawan pendukung pencapresan Jokowi (52), Seknas, telah berkunjung ke rumah dinas Gubernur DKI Joko Widodo, semalam (22/4/2014). Seknas yang datang bersama senior PDIP Sidarto Danusubroto berbicara mengenai cawapres Jokowi.
Ini diungkapkan oleh Presidium Seknas, Muhammad Yamin, saat dihubungi, Rabu (23/4/2014). Dari pembicaraan yang santai dan ditemani martabak, Yamin menyatakan Jokowi lebih memilih cawapres muda.

SBY Beri Sinyal Bentuk Poros Baru, Gerindra: Sah-sah Saja

Ketum Partai Demokrat SBY memberi sinyal akan membentuk poros baru di luar tiga capres yang ada dan bisa mengancam koalisi yang sedang dibangun oleh Partai Gerindra dan Partai Golkar. Bagaimana tanggapan Partai Gerindra?
"Sah-sah saja, kita lihat hasilnya. Proses ini belum selesai. Pada saatnya orang akan realistis, siapa yang bisa maju. Dilihat dari survei-survei yang ada," kata Waketum Partai Gerindra Fadli Zon di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jaksel, Rabu (23/4/2014).
Fadli mengungkapkan bahwa saat ini komunikasi dengan Partai Demokrat masih terus dijalin. Gerindra pun akan menunggu hasil dari pertemuan SBY dengan 33 pengurus DPD PD pada Jumat ini.

Kunjungan Jokowi ke Lampung Untuk Mengurangi Sampah di Jakarta

Salah satu tujuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam kunjungan ke Lampung hari ini , Rabu, 23 April 2014, untuk mengurangi pasokan sampah dari Bumi Ruwai Jurai ke ibu kota
“Memang untuk segala komoditas, ketika dikirim ke Jakarta sudah bersih. Misalnya kalau jagung sudah bersih dari kulitnya, kelapa sudah dikupas kulitnya,” kata Jokowi, sebelum meninggalkan RPH Way Laga, Rabu (23/4/2014).

Jokowi Pelajari Penggemukan Sapi di Lamsel

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi perusahaan penggemukan sapi PT Juang Jaya Abdi Alam di Desa Kotadalam, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, Rabu (23/4/2014).

Jokowi: Pak Gubernur Maunya Ngebut

Gubernur Jakarta Joko Widodo sempat bercanda dengan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP sesaat sebelum meninggalkan rumah potong hewan (RPH) Way Laga, ia mengatakan Pak Gubernur maunya ngebut terus.
“Maunya ngebut terus Pak Gubernur. Saya bilang pelan-pelan saja Pak bawa mobilnya,” kata Jokowi kepada sejumlah wartawan sebelum meninggalkan lokasi RPH Way Laga, Rabu (23/4/2014).

Gerindra: Dukungan Suryadharma ke Prabowo Sudah Jelas!

Partai Gerindra berharap dukungan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali kepada Prabowo Subianto terus berlanjut menyusul islah yang tercapai di internal PPP. Bagi Gerindra, pembagian jatah kursi menteri kepada PPP nantinya merupakan kewajaran bila Prabowo berhasil menjadi presiden yang dukung PPP dalam koalisi.

Justru Relawan Jokowi yang Selalu Diserang ''Pasukan Nasi Bungkus (Panasbung)''

Relawan Jokowi di media sosial tidak pernah menyerang kelompok lain, sebab filosofi perjuangan, meninggikan Jokowi bukan dengan merendahkan orang lain.
"Istilah nasi bungkus adalah istilah Relawan Jokowi di media sosial, bagi pihak penyerang Jokowi atau lajim disebut sebagai Jokowi Haters," ungkap Utje Gustaaf Patty, Sekjen Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Jakarta Rabu (23/4/2014).

Uchok Sky Khadafi Tuding Jokowi tak Mengerti Undang-undang

Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, tidak cuek dengan banyaknya temuan anggaran ganda di APBD.
"Makanya disinyalir ada pembiaran. Seharusnya gubernur sebagai penanggung jawab pengelolaan anggaran dapat bertindak tegas dan memerintahkan jajaran di bawahnya," kata Uchok, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (23/4/2014).

DKI Butuh 20 Juta Ayam/Bulan, Jokowi akan Bangun Peternakan di Lampung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini berkunjung ke Lampung dalam rangka kelanjutan kerjasama antara Pemprov DKI dan Pemprov Lampung soal ketersediaan bahan pangan khususnya daging ayam di Jakarta.
Jokowi mengatakan Pemprov DKI akan berinvestasi di Lampung untuk peternakan ayam dan Rumah Potong Hewan (RPH). Tujuannya untuk menjamin pasokan daging ayam ke Jakarta demi stabilitas harga.
Ia mengatakan kebutuhan ayam potong di Jakarta 18-20 juta ekor per bulan.

Tinjau RPH, Jokowi Disopiri Gubernur Lampung Naik Innova

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Lampung dalam rangka kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Lampung. Saat hendak meninjau lokasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Way Laga, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP mengendarai mobil lalu mempersilakan Jokowi duduk di sebelahnya.
Sebelum ke RPH di Way Laga, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Rabu (23/4/2014), Jokowi dan Sjachroedin melakukan pertemuan di Gedung Binamarga Pemprov Lampung. Pertemuan berlangsung singkat sekitar 15 menit, hanya penyambutan dan perkenalan beberapa dinas Pemprov Lampung.

Jokowi Ingin Hapus Monopoli Suplai Ayam Potong di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin menghapus monopoli suplai bahan pangan, khususnya ayam potong, ke Ibu Kota. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk mewujudkan hal tersebut.
Pertama, Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD PD Pasar Jaya akan menginvestasikan sejumlah uangnya ke peternakan ayam di Lampung untuk meningkatkan pasokan.

Jokowi jadi Presiden Versi Polling Sementara Tribunnews.com

Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo atau Jokowi melesat jauh, mengungguli para pesaingnya sebagai bakal calon presiden teripilh versi polling yang dilakukan oleh Tribunnews.com. Polling versi pembaca sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu.
Hingga hari ini, Rabu (23/4/2014),  sudah 1031  atau sebesar 56.34 persen pembaca Tribunnews.com yang menjatuhkan pilihannya kepada Jokowi yang kini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Jokowi Ingin Bangun RPH di Lampung

Gubernur Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, DKI Jakarta akan membangun rumah potong hewan (RPH) unggas di Lampung. Ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama yang sudah disepakati antara DKI Jakarta dan Lampung dalam bidang ketahanan pangan. 
Jokowi datang ke Lampung bersama jajaran direksi PD Pasar Jaya, perusahaan daerah yang bergerak di bidang distribusi bahan pangan.
Tiba di Lampung, dia langsung meninjau peternakan ayam di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Di peternakan itu, ada 180 ribu ayam potong yang sedang diternak.

Kediaman Mooryati Bos Mustika Ratu Jadi Posko JKW4P

Pendiri perusahaan kosmetika Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, merelakan rumah joglo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dijadikan tempat bagi sukarelawan berkonsolidasi mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) atau Jokowi 4 President (JKW4P). Apa yang diinginkan Mooryati memberi dukungan kepada Jokowi?
Ditemui seusai peluncuran Rumah Koalisi Indonesia Hebat di rumahnya, Senin (21/4/2014) malam, dia mengenal Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo. Selama menjadi pemimpin Solo, banyak yang dilaksanakan mulai dari pembangunan kota, kebudayaan, hingga tempat publik direhabilitasi dan dikembangkan.
“Jadi saya mendukung setelah dipilih oleh masyarakat, bukan karena sama-sama orang Solo, karena respek beliau selama ini,” ujar Mooryati.

Posisi Golkar dan Gerindra Terancam Jika SBY Wujudkan Poros Keempat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi sinyal kuat membentuk poros baru atau poros keempat di luar tiga capres yang ada. Jika poros baru yang disebut 'setgab jilid dua' benar-benar diwujudkan, Partai Golkar dan Gerindra kemungkinan bisa terancam.
Direkrut Eksekutif Political Communication (Polcomm) Institute Heri Budianto mengatakan, magnet SBY masih sangat kuat sebagai 'king maker' meski perolehan suara Demokrat anjlok dibanding 2009.