Senin, 18 Maret 2013

Jokowi Dinilai Perlambat Proyek MRT

Pengamat transportasi dari Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan menilai lambannya perkembangan proyek MRT (Mass Rapid Transit) bukan salah PT. MRT saja. Ia menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi pun punya peran.

Ketika diwawancarai Tempo hari ini, 18 Maret 2013, Tigor beranggapan Jokowi sedikit banyak juga memperlamban proyek MRT. Pasalnya, Jokowi tidak fokus dan tidak mengambil sikap cepat dan tegas dalam pelaksanaan proyek tersebut.

"Padahal proyek tersebut feasible, lebih feasible dibanding proyek monorel yang terbelit sengketa, investor belum jelas dan sebagainya," ujar Tigor menjelaskan.

Ketidaktegasan Jokowi, ujar Tigor, tampak dalam penentuan jalur MRT. Dalam isu ini, Jokowi tidak bisa tegas dalam menentukan apakah jalur MRT akan terbagi menjadi dua, layang (elevated) dan bawah tanah (underground) atau underground sepenuhnya.

Tigor juga mencontohkan perkara penggantian direksi PT MRT. Sebagaimana diketahui, dua dari tiga direksi PT MRT telah habis masa jabatannya. Tapi  Jokowi hingga sekarang belum mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengganti mereka.

"Sebenarnya gampang, kalau Jokowi ingin cepat, ia bisa katakan cepat. Kalau Jokowi menilai performance perusahaan lamban, ia bisa tahan proyek, lakukan evaluasi, perbaiki fokus proyek," ujar Tigor menegaskan.

Tigor mengatakan, Jokowi memiliki kekuasaan besar dalam proyek MRT. Oleh karena itu, ia merasa Jokowi tak akan kesusahan untuk memastikan proyek MRT tetap berjalan. Asal, kata Tigor, tetap fokus dan tegas.


Sumber :
www.tempo.co

Berita Serupa :
- www.tempo.co : "Jokowi Diminta Fokus MRT Ketimbang Monorel"

Tak Puas, Jokowi Copot Dirut PT MRT Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya mencopot Tribudi Rahardjo dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT MRT Jakarta. Pencopotan itu dilandasi oleh dua hal, masa jabatan yang berakhir, dan kinerja yang jeblok, sehingga tak dipertimbangkan untuk diperpanjang.
"Ya, memang sudah tidak lagi," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (18/3/2013).
Mantan Wali Kota Surakarta ini menjelaskan, jabatan Tribudi sebagai Dirut PT MRT sudah berakhir sejak 19 Februari 2013 lalu. Ia tidak memperpanjang jabatan Tribudi dengan alasan yang tidak diungkapkan secara gamblang.
Namun, Jokowi menyampaikan, di bawah kepemimpinan Tribudi, megaproyek MRT belum menunjukkan kemajuan signifikan. Selain itu, ancaman kerugian selalu membayangi BUMD tersebut.
"Kita kan melihat performa. MRT bertahun-tahun mandek, masa mau diteruskan. Kalau rugi, masa diteruskan," ujarnya.
Meski memiliki hak untuk memilih dirut PT MRT Jakarta yang baru, Jokowi sampai saat ini belum memutuskannya. Ia memberikan hak para pemegang saham untuk terlibat dalam mengusung calon dirut PT MRT yang baru.
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, saat ini para pemegang saham tengah melakukan pertemuan untuk membahas bakal calon dirut PT MRT Jakarta. Hasil rapat itu kemungkinan akan disampaikan kepada Jokowi untuk dijadikan rekomendasi.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyampaikan rasa bosannya menunggu nasib MRT. Di satu sisi ia ingin megaproyek ini segera dieksekusi, tetapi di sisi lain tak ingin gegabah. Jokowi tak kunjung memutuskan nasib MRT karena hasil kajian dianggapnya belum optimal.
"Nunggu sudah lima bulan ini kan. Saya menunggu terus, enggak kuat saya menunggu terlalu lama kaya gini. Saya ingin itu segera, putuskan, segera ngecor," kata Jokowi.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Berita Serupa :
- metrotvnews.com : "Jokowi Putus Kontrak Direksi PT MRT Jakarta"
- jakarta.tribunnes.com : "Jokowi Ogah Perpanjang Masa Jabatan Dirut PT MRT"
- metro.news.viva.co.id : "Alasan Jokowi Tak Perpanjang Jabatan Direksi PT MRT"
- antaranews.com : "Jokowi putus kontrak direksi PT MRT Jakarta"
- www.tempo.co : "Jokowi: Dirut Berakhir, MRT Jalan Terus" 
- kabar24.com : "JOKOWI “MELEDAK”, Direksi PT MRT Diberhentikan"

Sering Unggul dalam Survei Capres, Jokowi Tak Merasa Ditunggangi

Karena popularitas yang tinggi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sering diunggulkan sebagai bakal capres 2014. Sejumlah parpol juga menyatakan tertarik menjagokannya. Namun icon baru PDIP itu tidak merasa ditunggangi kepentingan politik.

"Saya enggak pernah mikir ke situ, jadi saya enggak merasa tunggang-menunggang," ucap Jokowi usai perayaan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2013).

Berkali-kali mantan Walikota Surakarta ini menyatakan dirinya lebih tertarik mengurus macet Jakarta dan Kali Ciliwung. Oleh karena itu, Jokowi menghiraukan hasil survei yang menempatkan dirinya sebagai capres paling populer.

"Saya enggak pernah mikirin survei, mendingan urus macet, Rusun Marundan dan Kali Ciliwung," ucapnya.

Meski demikian, Jokowi tetap menghormati hasil Survei. Tetapi Jokowi sama sekali tidak menaruh perhatian pada hasil survei.

"Saya enggak terganggu, terserahlah mereka mau ngapain," ucapnya.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi: Asal Miskin Warga Perokok Tetap Dapat KJS

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa Kartu Jakarta Sehat (KJS) diperuntukkan bagi warga miskin dan warga rentan miskin yang jumlahnya hampir 4,7 juta jiwa di Jakarta. Jumlah tersebut hampir setengahnya dari jumlah penduduk Ibu Kota.

Disampaikan Jokowi, warga DKI yang berhak mendapatkan KJS adalah semua warga yang dikategorikan miskin. Kata dia, warga DKI perokok yang notabene rentan dengan penyakit pun berhak mendapatkan pengobatan gratis dari program KJS.

"Mereka juga kan penduduk DKI. Kalau miskin bagaimana?," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin 18 Maret 2013

Selain itu Jokowi menuturkan, selama ini membludaknya pasien KJS karena ada harapan penanganan dari rumah sakit dan adanya harapan sehat dari masyarakat.

Dia mengatakan membludaknya pasien bukan semata-mata salah KJS. "Manajemen kamar penuh ini yang akan kami benahi. Tapi kalau menyalahan KJS yang menyampaikan salah," ujarnya.

Seperti diketahui, sejak mulai diluncurkannya KJS bulan November 2012 yang lalu, terjadi lonjakan pasien rumah sakit yang menggunakan KJS. Tecatat di beberapa RSUD yang menjadi rujukan KJS, lonjakan lebih dari 50 persen.

Lonjakan pasien KJS membuat rumah sakit selalu penuh, sehingga banyak warga yang tidak kebagian berobat. Baru-baru ini kejadian itu menimpa Ana Mudrika (14) yang terlunta-lunta setelah ditolak empat rumah sakit. Ana diduga keracunan makanan dan telat ditangani secara medis. Akhirnya dia meninggal, Sabtu 9 Maret 2013.

Selain itu, KJS juga dikeluhkan para dokter. Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  mengaku kewalahan dengan lonjakan pasien di rumah sakit dan Puskesmas setelah kartu ini diberlakukan.

Sumber :
metro.news.viva.co.id

Cara Jokowi Atasi Kebakaran

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memandang cara terampuh untuk mengatasi peristiwa kebakaran di Ibu Kota adalah dengan menempatkan alat pemadam di titik-titik rawan. Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat juga perlu digenjot untuk menekan tingginya potensi kebakaran tersebut.
Beberapa pekan ini, sedikitnya terjadi tiga kebakaran di tiga wilayah Jakarta. Seluruhnya terjadi di permukiman padat penduduk yang akses jalannya sangat sempit untuk dilewati mobil pemadam.
Sadar akan hal itu, Jokowi langsung memerintahkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran untuk bereaksi cepat. Salah satunya dengan menerjunkan pemadam kebakaran berjenis sepeda motor.
"Saya perintahkan disiapin motor pemadam di tempat-tempat rawan dan padat penduduk karena masalah kebakaran ini enggak akan rampung kalau enggak disiapin alat pemadam dan diberi pemahaman ke warganya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (18/3/2013).
DKI Jakarta sebenarnya cukup beruntung karena memiliki alat pemadam alternatif. Untuk pemadam berjenis sepeda motor, DKI memiliki sekitar 200 unit, ditambah tiga unit alat pemadam yang bernama pawang geni.
Menurut Jokowi, seluruh unit pemadam sepeda motor itu telah disebar di titik yang ditentukan. Di sisi lain, pemadam jenis motor dan pawang geni terkadang masih terbentur sulitnya menuju lokasi kebakaran yang berada di gang-gang sempit.
"Itu problemnya, kita perlu jalan selebar 2-3 meter, jangan kan mobil, motor pemadam saja susah kalau masuk ke gang-gang. Makanya, saya minta pawang geni diperamping, biar bisa masuk-masuk gang," ujarnya.
Jokowi sebelumnya juga mendesak PLN untuk memutus aliran listrik ilegal yang ditengarai selalu jadi pemicu terjadinya kebakaran. Di luar itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berencana menambah alat pemadam yang pengadaannya melalui mekanisme lelang.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Lagi Lagi Jokowi, Ada SBY, Ibu Ibu Teriak "Jokowi Jokowi ..."

Targedi mencari Jokowi kembali terulang, kali ini menimpa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menghadiri acara akbar Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) di Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (18/3/2013) sore. Acara juga dihadiri Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi, serta beberapa menteri lain.
Ribuan orang hadir di stadion terbesar se-Asia Tenggara. Pantauan Tribunnews.com, separuh tempat duduk di dalam stadion dipenuhi massa. Sekitar pukul 16.00 WIB, Presiden Yudhoyono dan para menteri memasuki podium, termasuk Jokowi. Presiden memberi salam dan menyapa seisi stadion dengan lambaian tangan, tetapi teriakan sejumlah pengunjung justru menyebut nama Jokowi.
"Pak Jokowi! Pak Jokowi!" teriak sekumpulan ibu-ibu di samping podium, tempat Presiden dan tamu lain berdiri.
Peringatan GKN mengambil tema "Spirit Global Entrepreneurship" dan dihadiri puluhan ribu orang. Dalam keterangan pers yang disampaikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, acara tersebut diikuti oleh calon wirausaha pemula dari perguruan tinggi dan masyarakat.
Dalam acara itu, Presiden Yudhoyono menyampaikan harapannya agar kewirausahaan terus dikembangkan untuk mengurangi pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Menurut Presiden, pemerintah akan terus membantu agar makin banyak wirausaha tumbuh.


Sumber :
tribunnews.com

Berita Serupa :
- tribunnews.com : "Ibu-ibu: Pak Jokowi, Bapak kok Lucu Banget Sih ?"

90 Perusahaan Cabut dari DKI, Jokowi: Nggak Apa-apa

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencatat 90 perusahaan yang bergerak di sektor garmen dan tekstil telah berpindah lokasi ke Jawa Tengah karena Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta terlalu tinggi. Apa kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo?

"Ya nggak apa-apa. Kan perusahaan selalu melihat peluang. Kalau peluangnya lebih bagus di sana (Jateng) karena upah pekerjanya lebih murah dan menguntungkan, maka akan berpindah," ungkap Jokowi ketika berbincang dengan detikcom di kawasan Jakarta Utara, Senin (18/3/2013).

Ia mengibaratkan dalam berbisnis setiap perusahaan mencari peluang. Sama halnya di sebuah negara jika terjadi krisis banyak perusahaan akan hengkang.

"Nanti yang dari negara lain juga sama. Misalnya di Eropa berat, lari ke China. Di China berat terus akan lari ke Indonesia. Jadi dalam bisnis itu biasa lah," jelasnya.

Jokowi tidak takut akan pendapatan daerah yang akan berkurang akibat dari hengkangnya 90 perusahaan ini.

"Biasa sajalah. Kan ada yang lain lagi," tutup Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- metro.news.viva.co.id : "Jokowi Pasrah 90 Perusahaan Hengkang dari Jakarta"

Yang Sidak DPR Yang Diharapkan Justru Jokowi

Kehadiran Komisi IV DPR RI yang melakukan inspeksi dadakan (sidak) di Depo Peti Kemas Upaya Guna Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/3/2013), mengundang perhatian para petugas keamanan depo. Namun, yang mereka tanyakan justru kehadiran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Yang datang anggota DPR ya? Apa Jokowi datang juga?" tanya Prayitno, Kepala Satuan Pengamanan (Satpam) Depo Upaya Guna, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/3/2013).
Saat dijawab Jokowi tidak ikut dalam rombongan, Prayitno dan salah seorang stafnya terlihat tidak terlalu antusias saat bus yang ditumpangi anggota DPR dan dikawal dua motor petugas patroli pengawal memasuki area depo. Prayitno dan rekannya hanya memerhatikan dari balik lubang loket jaga tanpa keluar ruangan untuk melihat langsung kedatangan para wakil rakyat.
Saat ditanyakan alasannya menunggu kehadiran Jokowi, Prayitno sempat tertawa lepas. Dia kemudian mengatakan bahwa lonjakan harga bawang juga menimbulkan masalah bagi para pedagang dan pembeli di pasar-pasar Jakarta. Karena itu, Prayitno sempat berharap Jokowi ikut melakukan sidak ke Tanjung Priok.
"Ha-ha-ha... kali aja dia mau sidak juga. Soalnya bawang ini bikin pening warganya Jokowi juga," kata Prayitno.
Sidak di Depo Peti Kemas dilakukan Komisi IV DPR sehubungan dengan keberadaan 40 kontainer berisi bawang di tempat tersebut. Perusahaan pengimpor barang tersebut diduga belum mengantongi dokumen perizinan secara lengkap. Pusat Pengawasan dan Penindakan/Kepatuhan Badan Karantina Pertanian maupun Bea Cukai mengaku belum memberi izin, bahkan belum mengetahui keberadaan kontainer-kontainer tersebut.
"Setelah ramai baru melapor, lapornya baru Sabtu (16/3/2013) kemarin," kata Kepala Pusat Pengawasan (KP2) dan Penindakan/Kepatuhan Badan Karantina Pertanian Arifin Tamsir.
Belum diketahui sanksi apa yang akan diberikan kepada PT Sumber Alam Rejeki selaku pengimpor bawang tersebut. Namun, Arifin menegaskan, jika terbukti melakukan pelanggaran, semua bawang yang diimpor dari China itu akan dikembalikan ke Belawan, Medan, sebagai pelabuhan khusus impor bawang.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Petugas Pamer Kemaluan, Jokowi : "Laporkan Saja !"

Tidak terima seorang warga memotret pembongkaran dengan telepon selularnya, seorang petugas Sudin Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Jakarta Utara, memamerkan alat kelaminnya.
Erna, 35, mengatakan, kejadian memalukan ini terjadi dua pekan lalu. Kala itu dirinya menghalangi petugas membongkar bangunan yang disewanya di Jalan Gedong Panjang Raya No. 42, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun akhirnya Erna membiarkan bangunan itu dibongkar.
Saat pembongkaran, Erna mengabadikannya melalui telepon genggamnya. Tanpa diduga, petugas itupun keluar dari kendaraan alat berat yang dikendarainya dan memperlihatkan kemaluannya. “Dia langsung keluar dari becho lalu membuka resleting celananya dan memamerkan alat kelaminnya ke saya,” katanya.
Selain itu menurut Erna, dirinya juga jadi korban kekerasan. Dimana jari tangan Erna juga dipelintir oleh oknum petugas saat ia berusaha menanyakan siapa yang bertanggung jawab melakukan pembongkaran.
Erna mengaku akan melapor terkait penganiayaan dan pelecehan seksual tersebut. Ipong Wijaya, 50, saksi sekaligus korban pembongkaran menuturkan, dirinya menduga petugas yang mengeluarkan alat kelamin itu oknum P2B Jakarta Utara. Sebab, sebelum dilakukan pembongkaran, pihaknya telah mendapatkan surat pembongkaran dari Sudin P2B Jakarta Utara. “Dia (petugas) menunjukkan alat kelaminnya ke Erna, biar Erna takut dan mundur,” tanyanya.

LAPORKAN SEGERA

Atas kasus tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta jajarannya mengusut tindakan tidak senonoh itu. “Yah, saya belum dengar, tapi kalau ada silakan laporkan ke wali kota untuk ditindaklanjuti ke kecamatan,” kata Jokowi saat mengunjungi SPBU Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara, Jakarta, Senin (18/3).
Kasudin P2B Jakarta Utara, Bambang Sudjimanto, mengaku belum menerima laporan itu.Sedangkan Kasie Penertiban P2B Jakarta Utara, Febriana Tambunan mengaku memang beberapa waktu lalu ada pembongkaran di kawasan tersebut. Namun belum ada informasi atas kasus tersebut. ” Yang dibongkar hanya bagian pagar maupun kanopinya lantaran ada proyek normalisasi Kali Opak dan juga tidak sesuai perizinan,” tuturnya.
Febriana pun menilai, dirinya tidak yakin itu merupakan petugas Sudin P2B Jakarta Utara. Akan tetapi, pihaknya akan menelusurinya. “Belum tentu juga petugas, buktikan dulu kebenarannya. Selama ini tidak ada petugas seperti itu. Kita akan coba menelusurinya, tapi harus ada bukti orangnya, fotonya,” ungkapnya.


Sumber :
poskotanews.com

Panas Terik, Jokowi Cek Pelebaran Jalan & Normalisasi Kali Pakin

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi mengecek pelebaran jalan dan normalisasi Kali Pakin, Jakarta Utara. Meski disengat teriknya panas mentari, Jokowi tetap bersemangat memantau penggarapan proyek itu.

3 Alat berat stand by di pinggiran Kali Pakin. Satu alat berat dikerahkan merobohkan tembok-tembok bangunan di pinggiran kali.

"Iya ini untuk akses kiri-kanan Kali Pakin. Kita lebarkan biar aksesnya gampang, masyarakat dukung kok, setuju," kata Jokowi yang terbalut kemeja warna putih di lokasi, Senin (19/3/2013).

Jokowi kemudian berjalan kaki menelusuri pinggiran kali sekitar 100 meter. Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiono dan stafnya membuntuti orang nomor satu di Jakarta itu.

Pria kelahiran Solo ini lalu menghentikan langkahnya di bibir kali melihat proyek normalisasi dan pelebaran jalan. Ia menunjuk-nunjukkan tangannya ke arah kali saat memberi pengarahan kepada anak buahnya.

Tiba-tiba datang seorang ibu yang mengenakan baju warna putih. Si ibu yang tidak diketahui namanya itu mempertanyakan ganti rugi proyek pelebaran jalan tersebut.

"Pak... ganti rugi gimana nih. Saya kan juga bayar pajak, Pak," kata si ibu itu.

"Iya nanti ya Bu," jawab Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi: Tertibkan Semua yang Langgar

Aparat melanjutkan pembongkaran bangunan di tepi Kali Opak di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (18/3/2013), meski sebagian pemilik menolak. Selain hunian, aparat juga membongkar rumah toko, etalase mobil, dan stasiun pengisian bahan bakar umum.
Dua alat berat mengeruk endapan dan merobohkan bangunan di sisi barat Kali Opak. Rencananya, sekitar 4 meter lahan di sisi barat akan dikosongkan, sementara di sisi timur 12 meter.
Danny Surya (60), pemilik SPBU di Jalan Gedong Panjang mengatakan, pihaknya memiliki sertifikat tanah dan izin mendirikan bangunan. "Saya mendukung program pemerintah, tetapi seharusnya ada sosialisasi terlebih dulu, jangan asal bongkar," ujarnya.
Bersama beberapa pemilik lahan atau bangunan, Danny mendatangi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang meninjau lokasi itu Senin siang. Danny meminta pemerintah memberi penjelasan soal ganti rugi dan dialog sebelum pembongkaran dilaksanakan.
Jokowi, panggilan Joko Widodo menambahkan, pihaknya tak akan pandang bulu dalam proyek ini. Dia meminta semua bangunan yang melanggar harus ditertibkan. "Tidak hanya gubug atau hunian liar, toko atau SPBU yang terbukti melanggar izin bangunan atau lokasi juga harus ditertibkan," ujarnya.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Jokowi Tepati Janji, Gempur Habis Bangunan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menepati janjinya untuk menggempur habis bangunan yang berdiri di sisi Sungai Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara. Setibanya di lokasi, sekitar pukul 12.50 WIB, Gubernur langsung menilik beberapa titik pembongkaran bangunan di wilayah ini.
Titik pertama yang ia tengok adalah pembongkaran bangunan di Jalan Pluit Raya Selatan, dekat Sungai Pakin. Penertiban bangunan dan tembok-tembok pagar yang menyalahi aturan dirobohkan oleh sebuah unit alat berat dan ditujukan untuk pelebaran jalan.
Dari situ, mantan Wali Kota Surakarta ini langsung melangkahkan kakinya untuk meninjau kelanjutan normalisasi Sungai Pakin. Di sini, pria yang akrab disapa Jokowi itu kembali memastikan proses pengerukan terus berjalan dan penertiban bangunan terlaksana tanpa kendala berarti.
Tak puas sampai di situ, Jokowi kembali meninjau proses normalisasi Sungai Jelakeng dari SPBU Gedong Panjang. Dari satu lokasi ke lokasi lainnya hanya berjarak 30-50 meter.
"Tak ada yang menolak, masyarakat setuju. Kami selalu berbicara dengan masyarakat. Ini kan untuk kebaikan bersama," kata Jokowi, di sisi Sungai Pakin, Senin (18/3/2013).
Sebagai informasi, pengerukan Sungai Pakin dijadikan Jokowi sebagai percontohan program normalisasi sungai. Selain kedalaman dan lebar sungai yang ditambah, sisi-sisi sungai juga akan dijadikan jalan alternatif dan dihijaukan.
Di lokasi, tampak juga Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono. Meski tak ada penolakan berarti dari warga, proses penertiban bangunan dan pengerukan sungai dikawal aparat kepolisian, personel Satpol PP, dan beberapa personel TNI.



Sumber :
megapolitan.kompas.com 

Berita Serupa :
- metro.news.viva.co.id : "Jokowi 'Pimpin' Penggusuran Bangunan Bantaran Kali Pakin"
- metrotvnews.com : "Jokowi Tegaskan tidak Pandang Bulu Bongkar Bangunan"

Laris Jadi Jurkam Pilgub, Jokowi: Wong Diundang Temen kok Menolak

Sesama teman harus saling membantu. Itu yang dilakoni Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang siap membantu teman-temannya meraup suara kemenangan di Pilgub.

"Saya itu diminta, diundang oleh teman-teman baik saya. Masa datang setengah hari saja nggak mau. Padahal waktu di DKI, saya dibantu banyak. Itu loh," kata Jokowi memberikan alasan kesediaannya menjadi juru kampanye PDIP di Pilgub.

Hal ini disampaikan Jokowi usai berpidato di hadapan jajaran Dinas Kesehatan DKI dan seluruh direktur rumah sakit yang bekerjasama dengan Pemprov DKI di di ruang Balai Agung, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2013).

Kalau menolak, ada sanksinya, Pak? "Menolak ada sanksi gimana? Wong saya diundang sama temen kok menolak. Siapa yang mengharuskan," jawab Jokowi.

Jokowi lalu menegaskan lagi kehadirannya saat kampanye tersebut atas undangan sang teman. "Ini diundang oleh temen, diminta oleh temen karena dulu udah bantu di DKI," kata Jokowi.

Jokowi pernah menjadi jurkam Rieke-Teten di Pilgub Jawa Barat. Ia kemudian menjadi jurkam pasangan Jumiran Abdi yang maju di Pilgub Sumut. Terakhir, Jokowi bersedia menjadi jurkam untuk Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Heru Sudjatmoko pada 26 Mei mendatang.

Sumber :
news.detik.com

Jokowi Akan Panggil Puskesmas yang Mempersulit KJS

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menggunakan sistem online dalam pembayaran klaim pasien Kartu Jakarta Sehat kepada Rumah Sakit Umum Daerah dan rumah sakit swasta yang menjadi rujukan.

Menurut Jokowi, saat ini eranya teknologi informasi. Sistem pembayaran online akan mempermudah sekaligus mempercepat proses pembayaran. Pembayaran nantinya akan dilakukan melalui Bank DKI.

"Sistem online akan digunakan untuk pembayaran rumah sakit, akan diurus oleh dinas keuangan dan dinas kesehatan," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD di Balai Kota, Senin, 18 Maret 2013.

Jokowi menuturkan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mempersiapkan sistem online untuk pembayaran klaim rumah sakit pengguna KJS tersebut. Ditargetkan awal April 2013 ini sistem tersebut selesai.

"Nantinya akan dibayar di bawah 12 hari. Karena zaman sekarang sudah era IT," kata dia.

Jokowi juga akan melakukan audit untuk medis sistem rujukan. Dengan audit, Puskesmas yang nakal seenaknya merujuk akan ketahuan dan diberi sanksi.

"Harus ada audit medis dan audit rujukan. Misalnya, masih ada petugas Puskemas yang merujuk pasien sakit panu ke rumah sakit. Nanti Puskemas akan kami panggil. Sehingga kewalahan tidak hanya di rumah sakit," ujarnya.


Sumber :
metro.news.viva.co.id

Disebut Jadi Pendamping Ical, Jokowi: Masa Ranking Satu Jadi Cawapres

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bolak balik ditanya kesediaannya menjadi Cawapres Aburizal Bakrie dalam Pilpres 2014. Jokowi kali ini menjawab sambil bercanda.

"Saya ranking berapa disurvei itu?" kata Jokowi saat dimintai komentar hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang memasang-masangkan Joko Widodo sebagai cawapres pendamping Aburizal.

Pertanyaan itu dilontarkan balik oleh Jokowi usai berpidato di hadapan jajaran Dinas Kesehatan DKI dan seluruh direktur rumah sakit yang bekerjasama dengan Pemprov DKI di di ruang Balai Agung, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2013).

"Ranking satu, Pak," jawab wartawan serempak.

"Masa ranking satu jadi cawapres?" ujar Jokowi sambil tertawa. Hahaha...!

Jokowi langsung meluruskannya. "Ini guyonan," tegasnya sambil lagi-lagi tertawa hahahah...!

Jokowi yang mengenakan seragam Linmas warna hijau itu kemudian menegaskan tidak memikirkan Pilpres mendatang. Ia ingin fokus mengatasi masalah Ibukota.

"Gini loh kan sudah saya sampaikan, saya ini mau ngurus rusun, macet, banjir, itu saja. Tapi saya juga sampaikan, masa ratingnya tinggi jadi cawapres? Ini guyonan loh. Hahhaa...." kata Jokowi sambil tertawa.

LSI Denny JA memasang-masangkan Aburizal Bakrie (Ical) dengan Jokowi dan menganalisis pasangan ini lebih potensial dibandingkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan Megawati Soekarnoputri-Jusuf Kalla (JK).


Sumber :
news.detik.com

Taufiq Kiemas: Mega dan Jokowi Jangan Nyapres

Politikus senior PDIP Taufiq Kiemas melarang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) nyapres. Taufiq ingin Mega menjadi king maker, sementara Jokowi dimintanya menuntaskan tugas memimpin Jakarta.

Taufiq tak setuju jika Jokowi didorong-dorong untuk maju sebagai capres dari PDIP. Dia ingin Jokowi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 2017.

"Jokowi jangan lah, kasihan juga, biar dia selesaikan tugasnya dulu," kata Taufiq kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2013).

Taufiq Kiemas sebenarnya pernah bertanya pada Jokowi soal kemungkinan mantan Wali Kota Solo itu nyapres di Pilpres 2014. Di depan Taufiq, Jokowi juga tak mau meninggalkan masyarakat Jakarta.

"Kalau saya ajak ngomong Jokowi (soal nyapres), dia bilangnya masa 3 bulan sudah maju, nanti ninggalin Solo ninggalin Jakarta juga," kata Taufiq menuturkan pembicaraannya dengan Jokowi.

Meski demikian, Taufiq juga tak setuju jika Megawati yang menjadi capres PDIP. Menurut dia, Megawati selayaknya hanya menjadi king maker yang bekerja di balik layar.

"Kalau Ibu paling tinggi disurvei, kan dia bisa berikan ke orang lain, lebih baik jadi king maker saja," tutur suami Megawati itu.

Sumber :
news.detik.com

Jokowi Isi SPT Pajak di Pasar Tanah Abang

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2012 di Hall Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin 18 Maret 2013.

Berdasarkan pantauan VIVAnews, Jokowi datang ke Pasar Tanah Abang sekitar pukul 11.30 WIB. Jokowi disambut para pengunjung Pasar Tanah Abang. Para pengunjung rela berdesak-desakan hanya untuk melihat Jokowi atau sekadar bersalaman.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan sekaligus megimbau warga yang sudah memegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk segera memberikan SPT 2012 ke kantor pajak. "Saya imbau yang belum punya NPWP segera cari. Yang sudah punya segera serahkan SPT nya terakhir tanggal 31 Maret," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi pajak yang dibayarkan warga dapat digunakan membangun kota Jakarta yang lebih baik. Kata dia, dengan pajak tersebut infrastruktur di Jakarta bisa lebih cepat diperbaiki

"Pajak yang terkumpul untuk perbaiki jalan, jembatan. Perbaiki dunia pendidikan dan kesehatan," ujarnya.


Sumber :
metro.news.viva.co.id

Berita Serupa :
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi Bikin Heboh di Tanah Abang "

5 Perbaikan KJS Jokowi

Sistem Kartu Jakarta Sehat (KJS) masih melahirkan lubang-lubang kekurangan yang harus segera dibenahi. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada 5 perbaikan yang menjadi prioritas.

Jokowi mengatakan perbaikan pertama dengan membenahi sistem rujukan. Sistem rujukan akan dibuat menjadi 3 tahapan.

"Dari puskesmas rujukannya ke RSUD. RSUD masuk ke RS swasta. Kalau memang penuh dan jangan sampai puskesmas merujuk ke semuanya, seperti sakit panu, rujuk ke RS, tidak seperti itu. Jadi sistem rujukan akan kita perbaiki lagi. Artinya puskesmas ke RSUD, RSUD ke RS swasta. Artinya RS swasta ada di lapis ke tiga setelah RSUD," kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato di hadapan jajaran Dinas Kesehatan DKI dan seluruh direktur rumah sakit yang bekerjasama dengan Pemprov DKI di di ruang Balai Agung, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2013).

Kedua, perbaikan audit medis dan audit rujukan. "Kita akan mengaudit rujukan ke RS, misalnya ada dari puskesmas dari sebuah wilayah, sakit panu saja dirujuk ke RS. Nanti puskesmas itu akan kita panggil. Artinya, pelarian pertama itu ada di puskesmas," ujar Jokowi.

Audit juga dilakukan di puskesmas yang pasiennya menumpuk. "Nanti audit rujukan segera akan kita kerjakan untuk pantau kesulitan RS dalam rangka efisiensi rujukan," kata dia.

Selanjutnya, kata Jokowi perbaikan pembayaran. Dinas Kesehatan yang akan menyiapkan aplikasi tagihan online.

"Target kita maksimal 12 hari. Kalau kertas ini kan bisa berminggu-minggu kalau ada kesalahan. Kalau online kan cepat. Ini sistemnya baru disiapkan. Sehingga nanti dari Dinkes dan Bank DKI transfernya cepat. Setuju semuanya dibayar di bawah 12 hari. Beda kalau kita nggak punya uang, hanya alasan aja. Nah ini uangnya ada, tapi ini akan cara cepat yang akan kita pakai," papar Jokowi.

Keempat perbaikan tambahan kamar kelas 3. "Saya juga minta RS swasta memberikan 70% kelas tiga dengan catatan RS itu akan diberikan insentif penambahan, belikan alat-alat kesehatan hingga menambah jumlah lantai gedung RS," imbuhnya.

Kelima, puskesmas sebagai gate pintu masuk rujukan. "Jadi tanpa rujukan puskesmas itu ditolak. Kecuali, situasi darurat kecelakaan, sakit parah. Ini beda. Barriernya hanya di rujukan. Kalau sistem rujukannya bagus, RS nggak akan kewalahan sepeti ini," ujar Sarjana Kehutanan UGM ini.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- metro.news.viva.co.id : "Cegah Oknum Nakal, Jokowi Perbaiki Sistem Rujukan KJS "

Jokowi Semakin Jadi Rebutan

Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus menanjak menjelang Pemilu 2014. Semakin memuncaki survei capres maupun cawapres, Jokowi pun semakin jadi rebutan sejumlah kandidat capres.

Pekan lalu, 7 purnawirawan jenderal TNI termasuk Jenderal Purnawirawan Luhut Pandjaitan menawarkan 6 nama kandidat capres ke Presiden SBY. Mengejutkan, nama Jokowi masuk dalam jajaran tokoh yang dipandang layak jadi capres bersama Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, dan Jusuf Kalla.

Tak hanya itu saja, mereka juga akan terus memantau elektabilitas Jokowi dan 5 kandidat capres lainnya. Para purnawirawan jenderal merasa perlu memastikan pemimpin Indonesia ke depan mampu meneruskan program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejumlah parpol pun mulai melirik-lirik Jokowi sebagai kandidat capres maupun cawapres pendamping jago mereka. Seperti PAN yang membuka peluang duet Hatta-Jokowi, politikus PD yang memunculkan spekulasi Gita Wirjawan-Jokowi, hingga Partai Gerindra yang melirik Jokowi menjadi salah satu kandidat cawapres Prabowo Subianto.

Yang paling terkini, Partai Golkar tanpa malu-malu mengungkap ketertarikannya kepada 'anak ajaib' Jokowi yang memuncaki survei cawapres versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA. Golkar tak malu membuka peluang duet Ical-Jokowi di Pilpres 2014.

"Apakah Jokowi ada kemungkinan dipasangkan dengan capres ARB, dapat saya tegaskan kemungkinan itu ada dan sangat terbuka," kata Ketua DPP Golkar, Hajriyanto Y Tohari, saat berbincang, Senin (18/3/2013).

Memang LSI Denny JA juga menilai pasangan Ical-Jokowi cukup tangguh bahkan diprediksi bisa mengalahkan pasangan Megawati-Jusuf Kalla (JK) yang disebut mulai mempersiapkan diri, dan Prabowo-Hatta yang diperhitungkan akan maju dari koalisi PD-PAN, dan Gerindra.

Namun Jokowi sendiri sudah menolak dipasang-pasangkan dengan siapapun di Pilpres 2014. Jokowi juga menolak memikirkan Pilpres, dia ingin fokus membenahi Jakarta.

"Saya nggak mau mikirin itu, saya mikir macet, banjir, rumah susun, kampung deret," kata Jokowi saat menghadiri acara di SMESCO, Jakarta, kemarin.

PDIP sendiri sampai saat ini juga masih menutup pintu bagi Jokowi ke Pilpres 2014. PDIP menghendaki Jokowi fokus mengurus masalah di Jakarta hingga tuntas periode kepemimpinannya bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Lalu sampai kapan Jokowi jadi rebutan? Apakah Jokowi akan tetap bertahan di kursi DKI-1 dihadapkan iming-iming meningkatnya elektabilitas dan popularitas? Hanya Jokowi yang tahu jawabannya, jelang Pemilu 2014 kelak.


Sumber :
news.detik.com

Jokowi: Saya Tidak Terima Dokter yang Layani Pasien KJS Dimarahi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terus memperbaiki sistem pelayanan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Ia tidak terima apabila dokter yang menangani 200 pasien KJS per hari dimarahi kanan-kiri.

"Mungkin dulu RS menangani 100 (pasien), sekarang sehari 200 karena ada hope dari maysrakat yang ingin kesehatannya ditangani oleh RS. Jadi isunya jangan dibolak-balik, kasihan RS, kasihan masyarakat. Kalau ada yang ingin diperbaiki ya kita perbaiki. Jangan sampai dokter-dokter yang menangani sehari sampai 200, kemudian dimarahi kanan kiri, itu yang saya nggak terima," papar Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato di hadapan jajaran Dinas Kesehatan DKI dan seluruh direktur rumah sakit yang bekerjasama dengan Pemprov DKI di di ruang Balai Agung, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2013).

Menurut Jokowi, diperlukan perbaikan manajemen penanganan KJS.

"Karena kalau KJS-nya kita undur, yang meninggal tidak hanya 1 atau 2, tapi bisa ribuan. Karena negara ini harus adil, pemerintah harus adil menangani itu," ujar dia.

Jokowi menjelaskan pelayanan KJS diberikan kepada 4,7 juta warga miskin. "Kenapa KJS ini membeludak karena masyarakat punya hope, punya harapan di RS," kata Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

4 Saran Jokowi untuk Cagub dari PDIP

Joko Widodo (Jokowi) bukan tukang dongkrak. Kata Jokowi, kemenangan di Pilgub sangat tergantung pada figur utama si calon. Ia berbagi strategi agar sahabatnya juga meraih kemenangan.

Sarjana Kehutanan UGM ini didapuk menjadi jurkam PDIP di Pilgub 2013. Pria asli Solo ini siap membantu teman-temannya. Dalam setiap kampanye, Jokowi selalu mengobarkan spirit perubahan.

Berikut 4 Saran Jokowi untuk Cagub dari PDIP :

Jujur & Bersih
Jokowi berpesan pemimpin harus jujur dan bersih. Itulah pesan Jokowi kepada Rieke yang maju di Pilgub Jabar.
"Pesan dari pak Jokowi, yang penting pemimpin jujur dan bersih," ujar Rieke di Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2/2013).
Jokowi dan Rieke juga saling bertukar pikiran antara lain membahas konsep transportasi, dan revitalisasi pasar tradisional.

Rakyat Nomor Satu

Jokowi didaulat menjadi orator utama dalam peringatan HUT PDI Perjuangan ke-40 di Kabupaten Deli Serdang.
Di hadapan ribuan warga yang memenuhi Wisma Tiberias di Lubuk Pakam, Jokowi menyatakan untuk menjadi pemimpin seseorang itu harus mampu mengutamakan rakyat. Pemimpin harus mendatangi rakyat setiap hari, mencari tahu apa masalahnya dan memberikan solusi atas persoalan yang tengah dihadapi mereka.
"Pemimpin itu gak perlu pintar, nanti malah minterin rakyatnya, yang penting jujur dan bersih. Rakyat adalah nomor satu. Setiap hari datangi mereka. Keluhannya apa, kesulitannya apa. Carikan kebijakan agar mereka bisa keluar dari problem persoalan yang ada. Jangan sampai rakyat gak makan, pemimpinnya diam saja. Tidak benar pemimpin seperti itu," tukas Jokowi, Minggu (3/3/2013).
Pemimpin, kata Jokowi, haruslah mengerti persoalan yang dialami rakyat. Jika tidak bisa ke rumah sakit, buat kebijakan sehingga mereka bisa ke rumah sakit. Jika tidak bisa sekolah, harus membuat kebijakan sehingga mereka bisa sekolah. APBD bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat.
"Yang pentingnya APBD-nya, jangan... ?" tukas Jokowi.
"Dikorupsi...," sambung ribuan peserta pertemuan dengan kompak.
Kepada pasangan Effendi MS Simbolon dan Jumiran Abdi yang maju di Pilgub Sumut, Jokowi berpesan untuk selalu mengedepankan rakyat. Menjadikan solusi untuk mengatasi masalah rakyat sebagai bagian dari kebijakan yang diambilnya jika terpilih kelak.

Blusukan

Jokowi memberi sedikit saran kepada calon gubernur Jateng dari PDIP, Ganjar Pranowo. Ganjar disarankan agar blusukan ke masyarakat menjelang Pilgub Jateng.
"Lebih bergerak di masyarakat ya di pasar, di daerah, di kota, di pedesaan, di kampung," saran Jokowi usai meresmikan kantor cabang Bank DKI di Solo, Minggu (17/3/2013). Pilgub Jateng digelar 26 Mei 2013 mendatang.
Jokowi juga membantu Ganjar mengkoordinir 22 titik perantauan di Jakarta.


Pakai Kemeja Kotak-kotak

Jokowi sudah membisikkan strategi pada cagub Jabar dari PDIP Rieke Dyah Pitaloka (38) agar menang dalam Pilgub Jabar.
"Saran Jokowi sih kotak-kotak, tapi beda motif," kata Rieke sembari tersenyum, seraya menegaskan motto kampanyenya di Pilgub Jabar yakni 'Jabar Baru, Jabar Bersih' di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2012).
Rieke makin rajin tampil berkemeja kotak-kotak saat kampanye. Tetapi baju Rieke dan Jokowi tidak sama.
"Kemeja yang dipakai berdua ini (Rieke-Teten) merupakan khas Jabar. Namanya cele. Jadi enggak tiru saya sama sekali," ujar Jokowi mengenakan kemeja kotak-kotak khasnya di tengah hujan deras mengguyur halaman kantor DPD PDIP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Minggu (18/11/2012).

Sumber :
news.detik.com

4 Ogah Jokowi

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sering terlihat ringan tangan memberikan bantuan kepada warganya. Tiap blusukan, Jokowi tak pernah lupa membawa oleh-oleh untuk warganya. Tak jarang pula, kantornya didatangi warga yang ingin mengadu langsung ke Jokowi.

Namun untuk beberapa hal, Jokowi punya penolakan yang tegas. Mulai dari permintaan warga, hingga sikap jajaran birokrat di lingkungan Pemprov DKI. Apa saja yang dapat penolakan tegas dari Jokowi?

Berikut 4 Ogah Jokowi :

Pertanyaan Soal Pencapresan

Tahun 2013 memang menjadi tahun politik yang makin memanas. Berbagai survei dan diskusi-diskusi politik pun digelar. Nama Jokowi hampir tak pernah dari kesemuanya itu. Tak hanya itu, Jokowi juga disandingkan dengan beberapa tokoh capres.
Bahkan nama Jokowi juga muncul dalam pembicaraan 7 Purnawirawan Jenderal TNI saat bertemu dengan Presiden SBY di kantor Presiden Jakarta, Rabu (13/3) lalu.
Ketika dimintai tanggapannya, <i>Jokowi emoh</i>. Jokowi berulang kali mengatakan dirinya ingin fokus menyelesaikan masalah ibu kota seperti banjir, macet, rusunawa, dan normalisasi sungai.
"Saya sudah ngomong bolak-balik Mbak, Mas, saya mikirnya rusun Marunda, Cakung, macet banjir," katanya.
Lalu apakah dia sama sekali tak berminat maju Pilpres 2014? "Jangan ditanya-tanya masalah itu lagi, sudah ya," ujar Jokowi.

Sediakan Angkutan Sekolah untuk Jarak Dekat

Di tengah kunjungannya di Rusun Marunda, Jakarta Utara, seorang bapak mendekatinya. Dia meminta Jokowi menyediakan angkutan sekolah untuk anaknya yang jarak rusun Marunda-sekolahnya sekitar 2 km. Jokowi langsung menolak, kenapa?
"Memangnya jauhnya dari sekolah ke sini berapa kilo (meter)?" Jokowi balas bertanya.
"Dua kilo (meter) Pak," jawab Isro.
"Cuma dua kilo (meter). Saya dulu sekolah delapan kilo (meter). Jangan dibiasain manja anaknya," ujar Jokowi dengan nada tegas namun tetap tersenyum.
Mendapati jawaban Jokowi itu, Isro hanya bisa tersenyum. Sang gubernur pun lantas melintas menuju ke mobil untuk melanjutkan perjalanan.

Birokrat Kerja Terpecah-pecah
Jokowi sedang ngebut memecahakan masalah-masalah ibu kota. Untuk itu, dia meminta jajaran birokrat Pemprov DKI untuk bekerjasama dalam tim yang utuh. Jokowi <i>emoh</i> jika para birokrat bekerja terpecah-pecah.
"Saudara-saudara jangan membuat grup-grup. Kita ini selalu dilihat masyarakat dan dinilai masyarakat seperti teamwork dalam manajemen. Tapi kalau terpencar-pencar oleh adanya grup a, b, c akan sulit mengatasi persoalan Jakarta," kata Jokowi.
Hal itu disampaikan dia saat memberi pengarahan kepada para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah (SKPD/UKPD) terkait pelaksanaan APBD 2013 di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2013).
Jokowi mengingatkan dia tak mau lagi mendengar gosip dan rumor mengenai grup-grup di jajaran birokratnya. Masalah yang dihadapi Jakarta sudah sangat kompleks sehingga bisa membawa Jakarta lebih mudah maju.

Diajak Mendag Denmark Studi Banding Atasi Banjir

Jokowi sempat mendapat ajakan dari Menteri Perdagangan dan Investasi Denmark, Pia Olsen Dhyr untuk studi banding ke negaranya. Studi banding yang ditawarkannya adalah tentang pengendalian banjir dan membuat trowongan. Tapi, Jokowi menolaknya. Kenapa?
Jokowi lebih memilih untuk langsung terjun ke lapangan langsung, blusukan seperti yang biasa dilakukannya. "Saya ke Marunda saja, atau ke Cilincing, atau ke Muara Baru," kata Jokowi saat ditanyai tentang ajakan Dhyr.
Jokowi juga mengatakan bahwa dia sudah sering bolak-bali ke Denmark, tapi untuk urusan bisnisnya berjualan mebel.

Sumber :
news.detik.com

Jokowi Berikan Pengarahan ke Seluruh Direktur RS di DKI

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) hari ini bertemu dengan jajaran Dinas Kesehatan DKI dan seluruh direktur rumah sakit yang bekerjasama dengan Pemprov DKI. Dalam pertemuan tersebut Jokowi akan memberikan pengarahan terutama terkait dengan pelaksanaan Kartu Jakarta Sehat (KJS).

Pantauan detikcom, Senin (18/3/2013), pertemuan tersebut berlangsung di ruang Balai Agung, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Jokowi tampak mengenakan baju dinas Linmas warna hijau.

Acara yang dimulai sejak pukul 10.20 WIB tersebut dibuka dengan laporan dari Kepala Dinas Kesehartan DKI, Dien Emmawati di hadapan Jokowi.

"Dapat kami sampaikan telah terjadi kenaikan pengguna KJS. Hingga kini total kenaikan tersebut sebanyak 62,4 persen yang berobat ke rumah sakit. Kemudian, upaya lain yang telah dilakukan yaitu, telah diturunkannya kelas II RSUD menjadi kelas III. Sehingga total kelas III di DKI sebanyak 4.219 tempat tidur. Kemudian sistem terpadu 119 yang hingga saat ini sudah masuk 4.000 calls sejak 1 Maret lalu," jelas Dien.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- republika.co.id : "Hari Ini Jokowi Panggil Seluruh RS"
- metro.news.viva.co.id : "KJS Bermasalah, Jokowi Kumpulkan Direktur RSUD "
- www.tempo.co : "Jokowi Temui Dokter Se-Jakarta "
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi akan Tindak Puskesmas yang Sewenang-wenang"
- jakarta.tribunnews.com : "Jokowi: Isu Kartu Jakarta Sehat Jangan di Balik-balik"
- jakarta.okezone.com : "Jokowi: Ada Usul untuk Menggemukan Badan? "

LSI: Jokowi Figur Pemimpin Alternatif

Dalam bursa pencalonan wakil presiden versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Joko Widodo diunggulkan sebagai wapres. Hal tersebut karena masyarakat membutuhkan figur pemimpin alternatif.
“Gaya Jokowi sangat otentik dan gerak-geriknya selalu menjadi magnet bagi masyarakat,” ungkap Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Ari Dwipayana, Minggu (17/3). Dia mengatakan kepemimpinan Jokowi merupakan suatu antitesa.
Namun menurut dia, Jokowi yang terlanjur populer sebagai suatu figur, justru belum tentu menjamin tingkat keterpilihan kandidat yang menggandengnya.
“Jokowi belum tentu serta merta memberikan dukungan bagi calon presidennya,” kata Ari. Namu, akan lain jika Jokowi mencalonkan diri sebagai calon presiden. Akan tetapi, Ari memprediksikan Jokowi sulit maju sebagai calon presiden.
Selama ini, diungkapkan Ari, Jokowi pun masih unggul ketimbang tokoh lainnya yang selama ini digadang-gadang sebagai kandidat presiden 2014, seperti Megawati, Aburizal Bakrie, dan Prabowo Subianto.
“Masyarakat sudah bosan dengan orang-orang lama,” ujar dia. Namun ditegaskannya, jika Jokowi maju sebagai calon presiden pada 2014, bisa jadi masyarakat akan mempertanyakan komitmennya dalam memimpin ibu kota.
Variasi tokoh yang tidak mengalami perubahan dalam survei, menurut Ari, dipengaruhi oleh faktor oligarki di partai masing-masing tokoh. “Pengendali partai atau ketua umumnya, tidak bisa melepaskan diri dari pencalonan presiden 2014."
Selain itu, faktor lainnya adalah calon alternatif yang masih malu-malu mengekspose dirinya. “Istilahnya masih tiarap. Kalau masih begitu, bagaimana mau terekspose oleh lembaga survei,” kata Ari.
Padahal menurut dia ketertarikan masyarakat yang sudah menurun terhadap tokoh lama, bisa digunakan sebagai kesempatan bagi tokoh alternatif. “Peluang sudah tersedia, tinggal bagaimana keberanian para penantang,” ujarnya.
Dalam survei pada 1-8 Maret 2013, tingkat elektabilitas Jokowi sebagai calon wakil presiden mencapai 35,2 persen. Lingkaran melakukan survei pada 1-8 Maret 2013 dengan metode multistage random sampling.
Total responden sebanyak 1.200 orang dengan tingkat kesalahan sebesar 2,9 persen. Ia berhasil mengungguli Jusuf Kalla, Hatta Rajasa, dan Mahfud MD.
Ketiganya hanya memperoleh suara masing-masing sebesar 21,2 persen, 17,1 persen, dan 15,1 persen.

Sumber :
suaramerdeka.com

Ulasan Kompas : "Jokowi Hati-hati Putuskan MRT"

Kelanjutan proyek moda transportasi massal berbasis rel (mass rapid transit/MRT) belum juga diputuskan. Meski antusias menggarap proyek ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak sangat hati-hati sebelum mengeluarkan putusan. Setidaknya hal itu terlihat dari beberapa langkah yang diambil Jokowi.

Ketika ada desakan untuk merealisasikan proyek itu, Jokowi meresponsnya dengan membuka diri terhadap berbagai aspirasi. Dua public hearing digelar. Pada pertengahan Februari lalu, mantan Wali Kota Surakarta ini optimistis dapat mengambil keputusan setelah public hearing MRT kedua digelar pada 20 Februari 2013. Ternyata, hingga waktu tersebut belum juga diputuskan.

Bila proyek sejenis, monorel, masih terganjal dokumen pelunasan hutang-saham dan dokumen calon investor, untuk proyek MRT, Jokowi belum mengambil keputusan karena PT MRT Jakarta dianggap belum menyampaikan hal-hal terkait proyek itu secara gamblang. Terutama, mengenai hitungan daya angkut moda transportasi ini, serta jaminan tarif yang bisa dijangkau masyarakat.

Karena tak kunjung ada kejelasan, Jokowi langsung meminta agar dibuat tim khusus untuk melakukan kajian MRT. Tim itu mulai bekerja pada akhir Februari dengan melibatkan Pemerintah Provinsi DKI, PT MRT Jakarta, dan elemen masyarakat. Jokowi sengaja meminta dibentuk tim khusus karena tak puas dengan kinerja PT MRT. Tim khusus kini telah bekerja dan menyampaikan laporannya kepada Jokowi.

"Sudah sampai ke saya (hasil kajian tim khusus), tapi saya suruh telaah, legalnya masih di Biro Hukum. Karena ini proyek yang besar sekali, puluhan triliun, jadi saya harus hati-hati. Insya Allah dalam bulan ini saya pastikan pembangunan MRT," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, akhir pekan lalu.

Dalam banyak kesempatan, Jokowi sering memberi sinyal akan segera mengeksekusi pembangunan MRT. Antusiasme Jokowi pada MRT didasari keyakinan bahwa MRT akan populer dan digunakan masyarakat Ibu Kota. Sebagai pemikatnya, ia meminta tarif MRT sama dengan negara lain, misalnya Singapura, yang mematok tarif satu dollar Singapura per orang.

Sementara, hasil kajian PT MRT Jakarta, tarif transportasi ini berkisar Rp 15.000 per orang dengan asumsi jumlah penumpang mencapai 174.000-261.800 per hari, dan subsidi pemerintah Rp 3,1 triliun dalam 11 tahun, atau Rp 2,2 triliun dalam 22 tahun. Bila tanpa subsidi, tarifnya bisa mencapai Rp 35.000 per orang.

Selain mendesak pengurangan tarif, Jokowi juga menyatakan akan membuat aturan tegas yang "memaksa" masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Peraturan itu, di antaranya, pembatasan operasional kendaraan berdasarkan pelat nomor (genap-ganjil), jalan berbayar (electronic road pricing/ERP), dan pajak parkir tinggi.

Pemerintah Pusat telah memutuskan akan menanggung 49 persen biaya investasi dan 51 persen sisanya ditanggung Pemprov DKI. Pihak pendonor, Japan International Cooperation Agency (JICA) tidak keberatan dengan komposisi investasi tersebut. Sejauh ini, JICA menyetujui pinjaman dana sebesar Rp 15 triliun untuk proyek MRT di ruas Depot-Lebak Bulus sampai Sisingamangaraja dengan konsep jalan layang (luas 9,8 kilometer), dan ruas Senayan-Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibangun di bawah tanah dengan luas 5,9 kilometer. Namun, belum ada persetujuan pinjaman untuk ruas berikutnya dari Bundaran HI ke Kampung Bandan (8,1 kilometer).

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Golkar Mengaku Tak Khusus Incar Jokowi untuk Diduetkan dengan Ical

Jokowi ibarat bunga desa yang diincar para jejaka. Nama Jokowi seolah menjadi jaminan mutu untuk sukses di Pilpres 2014. Kini nama Jokowi dikait-kaitkan dengan Ketum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical.

Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut apabila Ical dipasangkan dengan Jokowi, kemungkinan bisa merengkuh kursi 2014. Tapi Jokowi sudah membuat pernyataan. Dirinya tidak memikirkan soal Capres. Golkar pun menahan diri. Nama Jokowi sama sekali belum dibicarakan di internal.

"Belum ada pembahasan Cawapres yang akan disandingkan dengan capres PG sampai hari ini. Sebagai wacana boleh-boleh saja. Kemarin dalam acara silaturahmi DPD PG Kota Yogyakarta di Pasar Giwangan, Yogya, gambar Sultan HBX dipasang besar-besar dengan tulisan Cawapres PG 2014," kata Ketua DPP Golkar, Hajriyanto Y Tohari saat berbincang, Senin (18/3/2013).

Bahkan, lanjut Hajri, nama Jokowi di internal-struktural partai belum pernah ada yang menyebutnya secara eksplisit. "Dalam wacana yang sifatnya informal banyak sekali nama-nama yang disebut," imbuhnya.

Sedang menurut orang dekat Ical, Lalu Mara Satria Wangsa, sampai saat ini belum ada pembicaraan soal duet Ical-Jokowi. "Beliau (Ical-red) belum bicara, beliau kerja terus, untuk partai. Soal cawalpresnya, pada saatnya nanti akan diumumkan," imbuhnya.

Nama Cawapres akan diumumkan pada Rapimnas Partai Golkar yang akan digelar tahun ini atau awal 2014. "Dan yang mengumumkan beliau langsung. Saya belum pernah dengar beliau ngomong soal Pak Jokowi sebagai salah satu cawapres," jelasnya.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- megapolitan.kompas.com : "Ical-Jokowi Peringkat Teratas, Golkar Tak Mau Terlena"
- tempo.co : "Golkar Belum Mau Lirik Jokowi Sebagai Cawapres "

Kecil Kemungkinan Jokowi Nyapres 2014 Lewat PDIP

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menduga PDI Perjuangan tidak akan mencalonkan Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. PDI Perjuangan diperkirakan masih mengusung sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden.

"Sulit membayangkan Jokowi mendapatkan restu dari internal PDI Perjuangan," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfaraby saat pemaparan hasil survei di kantornya, Jakarta Timur, Ahad 17 Maret 2013.

Lingkaran menyatakan survei berlangsung pada 1-8 Maret 2013 dengan metode multistage random sampling. Total responden sebanyak 1.200 orang dengan tingkat kesalahan sebesar 2,9 persen. Adjie mengklaim survei ini dilakukan dengan dana sendiri. Survei ini dilengkapi dengan riset kualitatif yakni diskusi kelompok terfokus dan analisis media. (Baca: Survei Capres, Jokowi Dianggap Tokoh Sederhana)

Berdasarkan hasil survei Lingkaran, PDI Perjuangan memperoleh 18,8 persen suara. Partai banteng berada di posisi kedua di bawah Partai Golkar yaitu sebesar 22,2 persen suara. Adjie berasumsi jika syarat pencalonan presiden tidak berubah yaitu 20 persen kursi parlemen, maka PDI Perjuangan membutuhkan koalisi dengan partai lain. "Megawati masih sangat kuat sebagai calon presiden," kata dia.

Adjie mengingatkan, pada Pemilu 2004 dan 2009, calon presiden selalu berasal dari pejabat struktural partai politik. Misalnya, Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan atau Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Dalam survei ini, kata dia, calon presiden yang disurvei berasal dari pejabat struktural ini. Inilah yang menurut Adjie menjadi alasan mengapa Jokowi hanya ditempatkan sebagai calon wakil presiden dalam simulasi survei. "Selain itu belum ada pernyataan tegas dari PDI perjuangan soal dukungan kepada Jokowi sebagai calon presiden," kata dia. (Baca: Alasan Jokowi Disurvei Bukan sebagai Capres)

Di sisi lain, Golkar yang memperoleh lebih dari 20 persen suara dinilai lebih leluasa menentukan calon wakil presiden. Golkar, kata Adjie sudah memastikan akan mengusung Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Berdasarkan pengalaman Pemilu 2004 dan 2009, Adjie memperkirakan Golkar akan mencari tokoh dari non partai untuk mendampingi Aburizal.

Dia menjelaskan, ada dua nama yang dianggap berpotensi mendampingi Aburizal yaitu Joko Widodo dan Mahfud MD. Menurut Adjie pilihan ini akan selaras dengan calon presiden dan wakilnya dengan komposisi Jawa dengan non Jawa. Jika Jokowi bersedia, dia yakin Golkar pasti akan memilih Gubernur DKI Jakarta ini.


Sumber :
www.tempo.co

PDIP Minta Jokowi Fokus di DKI Meski Unggul di Survei Capres/Cawapres

Gubernur DKI Joko Widodo unggul dalam sejumlah survei capres/cawapres untuk 2014. Meski begitu PDIP, partai tempat Jokowi bernaung ingin agar mantan walikota Solo ini tetap fokus di Jakarta.

"Kita menghargai pak Joko konsentrasi mengerjakan tugas-tugasnya. Di dapat kepercayaan dari rakyat Jakarta," ujar Ketua DPP PDIP Maruara Sirait kepada detikcom, Senin (28/3/2013).

Menurut Maruara, Jokowi masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah terkait kepemimpinanannya sebagai gubernur DKI Jakarta. Masiha ada beberapa program yang harus dibuktikan realisasinya.

"Terutama isu seperti kesehatan, pendidikan, jalan dan banjir. Saya pikir transportasi harus dibuktikan setahun ini," kata Maruarar.

Jokowi sendiri sudah menyatakan ingin tetap menjalankan tugasnya sebagai gubernur DKI. Dia tidak mau memikirkan hasil survei atau tawaran ke panggung politik nasional.

"Saya tidak mau memikirkan itu," ujar Jokowi.


Sumber :
news.detik.com

Berita Serupa :
- merdeka.com : "PDIP: Jokowi bukan tipe orang ambisius"

Golkar: Jokowi Harus Sadar Sedang Dibutuhkan untuk Memimpin Negeri Ini

Elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie saat ini 20,3 persen, berdasarkan survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia kemarin. Elektabilitas calon presiden Golkar itu diyakini akan melejit kalau dipasangkan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang.

"Tapi saya meyakini, jika ARB dipasangkan dengan Jokowi pasti akan (ada) penambahan (suara) yang cukup signifikan," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Senin, 18/3).

Karena itulah, Bambang berharap mantan Walikota Solo itu bersedia menjadi cawapres Aburizal Bakrie. "Saya berharap Jokowi tidak menolak dipasangkan dengan ARB. Karena kita melihat Jokowi dapat mengisi ruang yang memang tidak dimiliki ARB. (Jokowi berasal dari) Jawa dan (masih) muda," ungkapnya.

Berdasarkan survei LSI kemarin, Aburizal Bakrie bisa memenangkan Pilpres 2014 asalkan maju berpasangan dengan Joko Widodo. Pasangan ini akan mendapat angka 36 persen. Jokowi merupakan figur cawapres paling tinggi elektabilitasnya.

Tapi Jokowi kemarin sudah menyatakan tak tertarik mikirin Pilpres. Meski begitu, Bambang akan meyakinkan Jokowi untuk tetap maju pesta demokrasi tahun depan tersebut.

"Itu kan biasa gaya khas Jokowi. Tapi dia harus menyadari bahwa dirinya dibutuhkan oleh negara untuk memperbaiki bangsa ini. Akibat salah kelola selama sepuluh tahun terakhir ini," tandas anggota Komisi III DPR ini.


Sumber :
www.rmol.co

Terus Menolak, Jutaan Rakyat Diprediksi akan Paksa Jokowi Jadi Presiden


Beberapa jajak pendapat yang dilakukan banyak lembaga survei menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo layak dijadikan Presiden pada periode 2014 mendatang. Namun, Jokowi belum pernah sekalipun menyatakan kesiapannya menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Meski Jokowi terus menolak dan belum ada dukungan dari PDIP, diprediksi jutaan orang Indonesia akan memaksanya untuk bersedia menjadi capres 2014 dan itu akan secara bergelombang alamiah disampaikan oleh rakyat Indonesia selambat lambatnya November tahun ini.
"Jokowi menjadi harapan baru untuk masyarakat. Ini bukan tanpa alasan, karena Jokowi tampil menjadi sosok yang tanggap dan cepat mengatasi persoalan masyarakat,"kata Board of Advisor, Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie dalam pernyataannya, Senin(18/3/2013).
Bagi PDI Perjuangan kata Jeffrie hal tersebut merupakan kesempatan emas untuk kembali memenangkan pemilu legislatif bila sebelum Desember 2013 berani menetapkan Jokowi sebagai capres.
"Jokowi effect akan dengan sangat signifikan melambungkan perolehan suara PDI Perjuangan menembus angka 35% bahkan lebih tinggi dari perolehan pemilu 1999. Keteguhan dan kegigihan hati Megawati selama ini tampaknya akan berbuah di pemilu 2014,"kata Jeffrie.
Lebih jauh Jeffrie menjelaskan jawaban Jokowi yang mengaku enggan memikirkan kursi presiden di tahun 2014 mendatang adalah sikap yang tepat.
"Justru jawaban-jawaban Jokowi bahwa dia tidak memikirkan capres 2014 dan hanya memikirkan tanggung jawabnya untuk membenahi kota Jakarta adalah pilihan jawaban yang tepat dan benar. Jokowi memang tidak harus memikirkan apalagi mendesain agar dirinya jadi capres 2014," kata Jeffrie.
Menguatnya nama Jokowi dan menjadi daftar capres berdasarkan sejumlah lembaga survei sebelum LSI, telah membuat pertarungan 2014 semakin menarik.
Sementara itu, peneliti Maarif Institute Endang Tirtana menaruh curiga kenapa  Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tak memasukkan nama Jokowi sebagai salah satu capres.
"Dengan tidak  memasukkan nama Jokowi sebagai capres, menunjukkan ada 'ketakutan dan kegamangan' elit ditingkat nasional. Dan ini mempertegas betapa kuatnya Jokowi sebagai figur capres," ujarnya.
Padahal, merujuk pada hasil survei sejumlah lembaga sebelum LSI ini, menurut Endang, nama nama Jokowi sudah menguat. Menguatnya nama Jokowi ini adalah fenomena politik yang luar biasa, mengingat mantan Walikota Solo itu sosok baru dalam panggung politik nasional.
Akan tetapi variabel rentang waktu tidak menjadi masalah bagi Jokowi untuk dapat mengartikulasikan ide-ide perubahannya dan juga tidak kikuk dengan para elit politik nasional.
Bahkan, dengan kemampuannya melakukan penyesuaian baik itu mendekatkan diri dengan masyarakat menengah ke bawah di Jakarta, pun juga dengan kalangan menengah ke atas, Jokowi mampu menaklukkan ibukota.
Tidak hanya itu, Jokowi juga diakui prestasinya sebagai pemenang ketiga penghargaan walikota terbaik tingkat dunia yang diselenggarakan oleh City Mayor Foundation. Hal ini sudah bisa menjadi bukti bahwa belum berstatus Presiden saja Jokowi sudah mampu mendapatkan perhatian pihak internasional.
"Dalam diskusi-diskusi akademik di negara lain pun juga nama Jokowi mendapatkan respon positif dari para akademisi misalnya  Dr Marcus Mietzner yang mengatakan Jokowi berpeluang memenangkan Pilpres 2014," kata Endang.


Sumber :
jakarta.tribunnews.com

Berita Serupa :
-  republika.co.id : "Jeffrie: Jokowi Harapan Baru Masyarakat Indonesia"

Jokowi Dominasi Survei, Tokoh Tua Diminta Mengalah


Figur-figur dalam bursa calon presiden diminta untuk mengalah dan mengubah strateginya untuk memenangkan pemilu 2014. Partai politik sebagai kendaraan capres diminta untuk mengamati fenomena kemunculan tokoh alternatif yang lebih disukai oleh masyarakat.

"Tokoh-tokoh lama diminta untuk tidak lagi memaksakan diri untuk disukai dan dikenal masyarakat. Sebaliknya mereka harus mau mengalah kepada tokoh baru," ujar Direktur Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid kepada Tempo, Ahad, 17 Maret 2013.

Calon presiden seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie, kata Husin, harus mau mengalah. "Bisa dengan bertukar posisi menjadi calon wakil presiden atau justru menggandeng tokoh baru sebagai wakilnya," kata dia.

Tiga figur itu, lanjut Husin, memang masih memiliki kekurangan. Megawati, dinilai sudah terlalu senior, sedangkan Prabowo dan Ical dinilai memiliki latarbelakang kasus pelanggaran HAM serta lumpur Lapindo. "Untuk menutupi kekurangannya, partai harus mengganti strategi," kata dia.

Partai politik diminta mampu membaca arah pasar saat ini. "Partai harus menggandeng tokoh-tokoh yang sudah layak pasar," ujar Husin.

Tokoh yang disebut oleh Husin masuk dalam kategori layak pasar antara lain mereka yang dipublikasikan secara luas oleh media massa dan dipersepsikan memiliki integritas yang baik. Dia mencontohkan nama Jokowi, Mahfud Md, dan Dahlan Iskan sebagai calon presiden yang layak pasar. "Tapi belum layak hukum," kata dia.

Mereka belum memenuhi syarat sebagai calon presiden, "Karena tidak berafiliasi dengan partai politik manapun," ujar Husin.

Untuk itu, partai diminta cerdik menggandeng sosok-sosok layak pasar tadi. "Partai politik harus jeli memanfaatkan fenomena di masyarakat saat ini."

Dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Megawati menempati posisi teratas dengan angka 20,7 persen diikuti oleh Aburizal, Prabowo dan Wiranto dengan angka masing-masing 20,3 persen, 19,2 persen dan 8,2 persen. Adapun Ketua Umum PAN Hatta Rajasa memperoleh suara sebesar 6,4 persen.


Sumber :
www.tempo.co

Survei Capres : "Jokowi Dianggap Tokoh Sederhana"


Kemunculan nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai salah satu calon presiden terkuat dalam bursa disebabkan masyarakat menginginkan tokoh alternatif. Jokowi, sebelumnya unggul dalam sejumlah survei lembaga politik.

"Masyarakat ingin tokoh yang sederhana, tidak dibuat-buat," ujar Didik J. Rachbini dari Pusat Data Bersatu kepada Tempo, Ahad, 17 Maret 2013. Dalam survei yang digelar oleh PDB medio Februari lalu, Jokowi menempati urutan teratas survei dengan elektabilitas mencapai 21,2 persen.

Survei yang dilakukan secara terbuka itu, kata Didik, menangkap keinginan masyarakat soal tokoh alternatif sebagai calon presiden 2014. "Meskipun kinerjanya belum terbukti, tapi Jokowi kan sudah jadi tokoh media," kata Didik.

Survei PDB juga menempatkan nama Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada urutan kedua dengan elektabilitas 18,4 persen. "Dia (Prabowo) iklannya bagus," ujar Didik saat ditanya tentang tingginya elektabilitas Prabowo.

Sebaliknya, tokoh-tokoh senior seperti Megawati Soekarnoputri, dalam survei PDB hanya meraup elektabilitas 13 persen. "Karena Megawati sudah pernah jadi presiden dan dipandang belum menciptakan gebrakan apapun," kata dia. Selain itu, putri Presiden Soekarno itu dianggap sudah trerlalu senior. "Masyarakat ingin tokoh baru."

Media massa, kata Didik, menjadi salah satu faktor tingginya elektabilitas sejumlah calon presiden. "Ini kerjaannya media massa juga, sehingga nama-nama itu muncul," ujar Didik.

Sebelumnya, LSI memperkirakan Aburizal Bakrie dan Joko Widodo akan menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden terkuat. Kedua nama itu mengungguli pasangan Megawati Soekarnoputri-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Ical-Jokowi berada di posisi atas dengan elektabilitas 36 persen. Posisi itu disusul Megawati-Jusuf Kalla sebanyak 22,9 persen, kemudian Prabowo-Hatta 10,1 persen. Survei dilaksanakan pada 1-8 Maret 2013 dengan metode multistage random sampling.

Jumlah responden 1.200 orang yang tersebar di 33 provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Survei juga dilengkapi dengan riset kualitatif seperti focus group discussion, indepth interview, dan analisis media. Sementara, margin of error +/- 2,9 persen.


Sumber :
www.tempo.co

Jokowi Dianggap Sebagai 'Jimat' Kongres PSSI


Gubernur DKI Joko Widodo belum pernah berkecimpung di PSSI. Namun muncul anggapan dari para petinggi PSSI dan juga Menpora Roy Suryo, bahwa Jokowi merupakan 'jimat' badan tertinggi pengelola sepakbola di tanah air tersebut. Kok bisa?

Anggapan itu muncul dalam jamuan makan malam di Balai Agung, Balaikota, di Jl Medan Merdeka Barat, Minggu (17/3/2013) malam. Jamuan ini merupakan undangan dari Jokowi.

Dalam sambutannya di acara ini, Menteri Roy menyatakan keberhasilan kongres PSSI memiliki kaitan dengan Jokowi. Seperti diketahui, pada hari Minggu ini PSSI menggelar kongres luar biasa di hotel Borobudur, Jakarta.

"Menurut saya mungkin kongres PSS itu harus ikut dengan pak Jokowi kali ya. Dulu di Solo berhasil dan sekarang di Jakarta juga berhasil," kata Roy setengah berkelakar.

Hal senada juga diutarakan pengarah Satgas PSSI Agum Gumelar. Ketika tengah bersalaman dengan Jokowi, Agum menyatakan bahwa ada 'faktor' Jokowi dalam kongres PSSI.

"Di tempatnya bapak selalu berhasil ya kongresnya," ujar Agum. Kalimat serupa juga diutarakan oleh Ketum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo.

KLB PSSI hari Minggu ini dinilai sejumlah pihak sebagai suatu langkah maju untuk memperbaiki persepakbolaan tanah air. Dalam kongres diputuskan pembubaran KPSI.

Kongres dengan kategori berhasil sebelumnya digelar pada Juli 2011 di Hotel The Sunan Solo. Kala itu kongres memutuskan Djohar Airifin sebagai Ketum PSSI yang baru. Nah pada saat itu, Solo masih dipimpin oleh Jokowi.

Sumber :
news.detik.com

Pengamat: Jokowi tidak pernah nyatakan maju pilpres


Pengamat politik Jeffrie Geovanie mengatakan Joko Widodo tidak pernah menyatakan kesiapannya untuk maju di Pemilihan Presiden 2014, terbukti di saat publik mengelu-elukannya menjadi calon presiden terkuat, Jokowi memberikan jawaban akan fokus memenuhi janji-janjinya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Board of Advisor, Center for Strategic and International Studies (CSIS) dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, menilai jawaban-jawaban Jokowi bahwa dia tidak memikirkan capres 2014 dan hanya memikirkan tanggung jawabnya untuk membenahi kota Jakarta adalah pilihan jawaban yang tepat dan benar.

"Jokowi memang tidak harus memikirkan apalagi mendesain agar dirinya jadi capres 2014," kata Jeffrie itu saat diminta tanggapan atas hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis di Jakarta, Minggu (17/3).

LSI tidak memasukkan nama Jokowi sebagai figur capres karena belum pernah menyatakan kesiapan untuk maju di Pemilihan Presiden 2014, karena partainya, PDI Perjuangan, belum pernah memberikan dukungan.

Menurut Jeffrie, meski Jokowi terus menolak dan belum ada dukungan dari PDIP, jutaan orang Indonesia yang akan memaksanya nantinya untuk bersedia menjadi capres 2014 dan itu akan disampaikan oleh rakyat Indonesia paling lambat November 2013. Bagi PDIP, ini merupakan kesempatan emas untuk kembali memenangkan Pemilu legislatif bila sebelum Desember 2013 berani menetapkan Jokowi sebagai capres.

Sementara itu, peneliti Maarif Institute Endang Tirtana menaruh curiga kenapa LSI tak memasukkan nama Jokowi sebagai salah satu capres. "Dengan tidak  memasukkan nama Jokowi sebagai capres, menunjukkan ada 'ketakutan dan kegamangan' elit ditingkat nasional. Dan ini mempertegas betapa kuatnya Jokowi sebagai figur capres," ujarnya.

Padahal, merujuk pada hasil survei sejumlah lembaga sebelum LSI itu, menurut Endang, nama nama Jokowi sudah menguat. Menguatnya nama Jokowi itu adalah fenomena politik yang luar biasa, mengingat mantan Walikota Solo itu sosok baru dalam panggung politik nasional.

"Akan tetapi variabel rentang waktu tidak menjadi masalah bagi Jokowi untuk dapat mengartikulasikan ide-ide perubahannya dan juga tidak kikuk dengan para elit politik nasional," katanya.

Endang menambhakan, dengan kemampuannya melakukan penyesuaian baik itu mendekatkan diri dengan masyarakat menengah ke bawah di Jakarta, pun juga dengan kalangan menengah ke atas, Jokowi mampu menaklukkan ibukota.

Tidak hanya itu, Jokowi juga diakui prestasinya sebagai pemenang ketiga penghargaan walikota terbaik tingkat dunia yang diselenggarakan oleh City Mayor Foundation. "Hal ini sudah bisa menjadi bukti bahwa belum berstatus Presiden saja Jokowi sudah mampu mendapatkan perhatian pihak internasional," demikian Endang Tirtana.

Sumber :
antaranews.com