Rabu, 04 Juni 2014

Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi, Jokowi Fokus Peningkatan SDM

Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasalnya, jika warga memiliki tingkat pendidikan yang baik melalui pembangunan karakter dan disiplin maka akan muncul produktivitas.
"Produktivitas baik maka muncul daya saing yang baik. Jangan dipikir, pendidikan tidak ada hubungannya dengan ekonomi. Ada, saya pastikan ada," kata Jokowi saat pemaparan platform ekonomi di hadapan para pengusaha di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (4/6/2014) malam.
Jokowi menambahkan, selama ini persoalan terbesar warga Indonesia adalah mentalitas yang kurang diajarkan dalam dunia pendidikan. Menurut dia, percuma memiliki kekayaan luar biasa tetapi kedodoran di budaya kerja, etos kerja.
"Oleh sebab itu ke depan, pembangunan SDM pertama yang kita lakukan," kata dia.
Jokowi mengaku posisi pertumbuhan ekonomi cukup baik, apabila dilihat rasio 0,4 persen terdapat ketimpangan antara miskin dan kaya, wilayah barat dan timur. Untuk itu, harus dilakukan pemerataan dibandingkan dengan pembangunan.
Menurut dia, dalam rangka pembangunan SDM ke depan, untuk jenjang pendidikan SD akan ada porsi 80 persen pembentukan sikap dan karakter, sedangkan 20 persen difokuskan untuk ilmu pengetahuan.
"Tidak seperti sekarang terbalik. Lihat anak SD, tas tebal-tebal sampai terbungkuk-bungkuk karena banyak bukunya. Oleh karena itu, perlu adanya pendidikan budi pekerti, sikap dan metal, sopan santun, etika," imbuh Jokowi.
Sementara untuk jenjang SMP maka pendidikan mental mendapatkan porsi 60 persen. Sedangkan, tingkat SMA baru 80 persen porsi untuk keterampilan dan pengetahuan.
"Politeknik desa perlu dikembangkan. Hal-hal seperti ini yang kehilangan, kedisiplinan karakter sejak awal sejak anak. Disiplin harus dibangun," jelasnya.   [bal/merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar