Selasa, 29 Oktober 2013

Penyeberangan Bawah Tanah Jurus Jokowi Hindari Kepadatan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berencana membangun jalur penyeberangan bawah tanah atau underpass bagi pejalan kaki dalam rangka mengurangi kepadatan pejalan kaki yang menyeberang di jalan raya.
"Underpass itu penting. Jadi nanti penyeberang tidak lalu lalang di jalanan," ujar Jokowi di Balai Kota, Selasa (29/10/2013) malam.
Pembangunan jalur penyeberangan bawah tanah akan dilaksanakan pada tahun 2014 mendatang.

Hutang Jokowi pada BPK

Badan Pemeriksa Keungan mencatat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) punya utang rekomendasi yang belum ditindaklanjuti. Dalam kurun waktu 2009 hingga semester I 2013, tercatat BPK menelurkan 3.140 rekomendasi untuk DKI.
"Nilai rekomendasinya mencapai 454,8M," kata Anggota V BPK Agung Firman Sampurna pada Selasa (29/10/2013). Saat ini, Agung mengatakan baru 63 persen rekomendasi yang dijalankan.

PDI-P Sengaja Simpan Jokowi Agar Partai Lain Bak Cacing Kepanasan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) disarankan berani mengambil sikap untuk memajukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) 2014 agar bisa memenangi Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Namun, konsekuensinya, partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu harus melepas trah Soekarno.
Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, melihat dari hasil survei, Jokowi dimungkinkan akan menjadi pemenang di jika dimajukan sebagai capres 2014 nanti. "Dan itu harus disikapi oleh PDI-P yang dengan rela tidak akan memajukan Megawati ataupun trah Soekarno lainnya sebagai pendamping Jokowi," kata Ari di Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Radio Australia: "Tidak Ada Pemimpin seperti Jokowi di Australia"

Seorang warga Australia yang sudah tinggal lebih dari 10 tahun di Jakarta juga menyambut baik duet kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dalam memimpin Jakarta selama setahun terakhir. Shannon Smith malah mengatakan bahwa tidak ada politisi di Australia sekarang ini yang memiliki gaya kepemimpinan seperti Jokowi.
"Para politisi dari partai-partai besar di Australia saya lihat tidak ada yang memiliki gaya kepemimpinan seperti Jokowi. Ada sesuatu tentang Jokowi yang berbeda, terutama empati dan simpatinya kepada warga yang miskin, yang  terpinggirkan atau dalam bahaya." kata Smith kepada Iffah Nur Arifah dari ABC di Jakarta.

Penyerapan Anggaran Rendah, Jokowi Ceramahi Anak Buah 2 Jam

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyikapi serius rendahnya penyerapan anggaran tahun 2013 di setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Untuk itu, dia mengumpulkan seluruh anak buahnya hari ini dan mengadakan pertemuan tertutup selama 2 jam.
Sampai hari ini, dari total anggaran 52T, baru 42,42 persen yang terserap.
"Penyerapan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan penyerapan tahun sebelumnya yang mencapai 59,18 persen atau tertinggal sekitar 13,76 persen," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Tanggapan PDI-P untuk Ramadhan Pohan

Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dinilai belum matang oleh Wasekjen PD Ramadhan Pohan. Ketua DPP PDI-P Maruarar Sirait (Ara) tak masalah.
"Ya kritikan dan penilaian itu boleh saja, pada prinsipnya Kami tidak mempermasalahkan hal tersebut. Tapi nantinya masyarakatlah yang berhak menilai kinerja Mas Jokowi," ujarnya saat berbincang, Selasa (29/10/2013).

Survei LSIN: Jokowi Kalahkan Mega di Internal PDI-P

Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) menggelar survei tentang elektabilitas capres internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Nama Joko Widodo (Jokowi) muncul sebagai capres paling potensial mengungguli Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Survei ini digelar dalam rentang waktu 15 Agustus 2013 sampai 20 September 2013 dengan melibatkan 1.500 responden dari 34 Provinsi di Indonesia di tambah beberapa responden dari luar negeri untuk menjajaki aspirasi publik terhadap munculnya pemimpin nasional dari partai PDI-P.

Jokowi Kecewa Melihat Hubungan Buruh dengan Pengusaha

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kekecewaannya atas hubungan yang terjadi antara buruh dengan pengusaha yang dinilai penuh dengan konflik, terutama masalah upah.
"Hubungan antara pengusaha dan buruh harusnya harmonis," kata Jokowi, Selasa (29/10/2013).
Jokowi mengatakan, dengan buruknya hubungan antara buruh dengan pengusaha, justru akan merusak iklim investasi di Indonesia, meski sampai saat ini dirinya belum terima laporan adanya investor yang hengkang dari Jakarta.

Belum Tindak Lanjuti Hasil Audit, BPK Tegur Pemprov DKI

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menindaklanjuti 12,8 persen rekomendasi hasil audit BPK dari 3.140 rekomendasi Laporan Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP).
Anggota V BPK RI Agung Firman Sampurna, mengatakan angka tersebut ditemukan BPK sepanjang 2009 hingga semester satu tahun 2013. "Nilai rekomendasi mencapai 454,8M," kata Agung saat paparan dalam Forum Komunikasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK di kantor BPK Pusat, Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Buruh Ingin Ketemu, Jokowi: Di Mana Kantornya? Saya Temuin!

Hari ini ratusan buruh berdemo di depan kantor Jokowi meminta bertemu untuk menuntut kenaikan UMP sebesar Rp 2,7 juta per bulan. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) justru ingin mendatangi kantor para buruh agar tidak lagi ada aksi unjuk rasa ke kantornya.
"Buruh nggak usah nuntut-nuntut kok kalau mau ketemu. Kalau mau ketemu saya, nggak apa-apa. Di mana mereka? Kantor mereka di mana? Saya temuin," kata Jokowi di gedung BPK, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Jokowi: Silakan Buruh Menginap Asal Jangan Minta Kasur

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menanggapi ancaman ratusan buruh yang mendesak dirinya untuk mengesahkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 3,7J. Apabila dirinya tidak menemui buruh, maka buruh mengancam akan menginap.
"Ya nginap enggak apa-apa. Asal jangan minta makan. Asal jangan minta kasur. Silakan menginap," ujar Jokowi di kantor Badan Pemeriksa Keuangan RI, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Jokowi kembali menegaskan, bukan dirinya yang menentukan berapa besaran UMP para buruh di Jakarta.

Gerindra: Jokowi Berhak Nyapres

Wasekjen Partai Demokrat (PD) Ramadhan Pohan menyebut Joko Widodo (Jokowi) masih mentah dan tak layak nyapres. Waketum Gerindra Fadli Zon tak sepakat, menurutnya Jokowi berhak nyapres.
"Itu kan pilihan politik setiap orang, tentu saja kita nggak bisa memaksa orang melakukan ini dan itu. Itu hak untuk memilih dan dipilih," kata Fadli, Selasa (29/10/2013).

Giliran Ruhut: Jokowi Lagi Pusing Jakarta Hujan dan Banjir

Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mendesak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) segera mengantisipasi banjir di ibu kota. Apalagi akhir bulan ini sudah memasuki musim hujan. Musim hujan diperkirakan akan berlanjut sampai Desember mendatang.
"Rakyat harus bisa lebih cerdas, jangan terbuai oleh pencitraan Jokowi. Sekarang dia (Jokowi) lagi pusing karena Jakarta hujan dan banjir," ujar Ruhut saat dihubungi, Selasa (29/10/2013).

Mahfud MD: Tak Ada yang Bisa Bantah Bagusnya Setahun Kinerja Jokowi

Mahfud MD ikut mengomentari tahun pertama kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Mantan Ketua MK yang berniat nyapres ini menilai sepak terjang duet Jokowi-Ahok adalah teladan kepemimpinan antikorupsi.
"Bagus, saya kira secara objektif Pak Jokowi menunjukkan sebagai seorang pekerja keras dan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia tanpa catatan korupsi," kata Mahfud MD di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Syarat Baru Untuk Capres, Harus Teruji Dulu Jadi Gubernur

Suara keras elite Partai Demokrat (PD) ke Jokowi semakin deras. Wasekjen PD Ramadhan Pohan misalnya, menyebut gubernur yang belum sukses mengubah DKI Jakarta itu nggak bakal nyapres. Bagaimana menurut Anda?
"Jokowi itu nggak bakalan nyapres. Saya yakin itu," kata Ramadhan kepada detikcom, Selasa (29/10/2013).
Menurut Ramadhan, masih banyak PR besar Jokowi di DKI Jakarta.

Dua Kali Jokowi Ingkar Janji

Karena kegiatannya yang padat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak bisa memenuhi janjinya untuk ikut dalam kegiatan berlari bersama pekan lalu.
Pekan lalu memang merupakan pekan padat buat Jokowi. Bukan hanya di Jakarta, melainkan Jokowi juga menghadiri beberapa acara di Solo dan Yogyakarta.
Kepadatan acara inilah yang membuat Jokowi tidak bisa berlama-lama dalam satu acara. Dalam acara pemberian "tali kasih" Pemprov DKI buat para atlet Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XII di Stadion Rawamangun, Kamis (24/10/2013), Jokowi hadir selama setengah jam.

Lagi-lagi Buruh Ancam Jokowi

Ratusan buruh dari berbagai elemen menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2013).
Buruh yang berasal dari Jakarta tersebut mengancam akan menginap apabila Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak menemui mereka.

Ratusan Buruh Geruduk Kantor Jokowi

Ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia perwakilan DKI Jakarta, mengepung Kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota, Jakarta, Selasa (29/10/2013) pukul 10.15 WIB.
Pantauan Tribunnews.com, ratusan buruh yang mengenakan seragam berwarna merah hitam mulai mengatur barisan, persis di depan gerbang Balai Kota, lengkap dengan perangkat aksi seperti bendera dan mobil orasi.

Benarkah Ical Lebih Populer dari Jokowi?

Semakin mendekati Pemilu 2014 semakin banyak lembaga survei merilis hasil penelitiannya. Hasilnya pun berbeda-beda. Survei yang dirilis Alvara Research Center misalnya, menempatkan capres Golkar Aburizal Bakrie sebagai capres paling potensial.
Berdasarkan survei yang dirilis di Restoran Bumbu Desa, Jl Cikini Raya, Jakarta, Senin (29/10/2013) ini, popularitas Aburizal Bakrie mencapai 78,4 persen, mengungguli Joko Widodo (Jokowi) yang hanya meraih 76,0 persen. Prabowo Subianto duduk di urutan ketiga dengan popularitas sebesar 66,3 persen.

Airin, Emil dan Jokowi di BPK

Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menghadiri acara forum komunikasi tindak lanjut hasil pemeriksaan di tiga provinsi, bertempat di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain Airin tampak pula sejumlah pejabat daerah Banten, Jabar dan DKI Jakarta.
Airin yang mengenakan batik dipadu jilbab pink muda datang sekitar pukul 09.05 WIB, Selasa (29/10/2013). Saat tiba di Gedung BPK, Jalan Gatot Soebroto, Jaksel, Airin langsung berbincang dengan pejabat lainnya.

Jokowi Minta Pusat Ikut Urus Jabodetabek

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, koordinasi dengan wilayah satelit, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, butuh campur tangan pemerintah pusat. Tujuannya, agar program kerja sama tidak sepotong-sepotong.
"Kalau saya sukanya program kerja sama yang menyeluruh," kata Jokowi di Balai Kota pada Selasa, (29/10/2013). Selama ini ia mengakui kerja sama dengan kota satelit belum maksimal.

Proyek Kejar Tayang

Banjir dan lalu-lintas macet di Jakarta bisa tambah menggila. Serapan anggaran yang dialokasikan Pemprov DKI Jakarta sampai dengan menjelang akhir tahun 2013  masih minim. Penanganan banjir hanya menghabiskan 25 persen, sedangkan kemacetan sekitar 20 persen.
Sisa uang menumpuk di kas daerah. Itu persoalan serius. Semestinya banjir dan macet sudah dapat diminimalisir. Tidak keliru bila kita cemas.

Nasihat MUI Buat FPI dan Jokowi Soal Lurah Susan

Ketua MUI Amidhan punya pendapat soal pertentangan Front Pembela Islam dan Pemerintah DKI Jakarta terkait dengan dua lurah di Lenteng Agung dan Pejaten Timur. Menurut Amidhan, baik FPI maupun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harus duduk satu meja untuk berdialog.

Anomali Jokowi dalam Teori Komunikasi Massa

Dari sisi teori komunikasi massa, Jokowi (Joko WIdodo, Gubernur DKI Jakarta) merusak reputasi seluruh capres yang sudah dicalonkan oleh partai politik. Dari mulai Prabowo sampai capres deklarasi sendiri semacam Farhad Abbas kelimpungan mencari titik lemah untuk diserang. Namun, makin hari justru semakin menarik kontes menuju calon presiden 2014 bagi Jokowi. Dari segi komunikasi massa sungguh menarik.
Dalam teori komunikasi massa, baik melalui media maupun langsung, selalu hal yang baik yang diekspos terlalu sering dan eksesif akan menimbulkan ‘kebosanan informasi’.

Forum Buruh Tawar Upah ke Jokowi Rp 2.767.320

Forum buruh DKI Jakarta akan kembali menggelar aksi demo besar-besaran dalam rangka menuntut kenaikan upah buruh sebesar 3,7J di depan kantor Gubernur dan DPRD DKI Jakarta hari ini. Dalam agenda aksi pada Selasa (29/10/2013), forum juga berencana bernegosiasi dengan pihak Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi).
“Hari ini aksi prakondisi mogok nasional akan dilakukan di kantor Gubernur dan DPRD DKI Jakarta.

Jokowi, Ahok,Gamawan Fauzi dan Skenario Pembubaran FPI

Semakin banyak yang “jengah” dengan sepak terjang FPI di negeri ini. Sementara FPI makin kokoh dengan mendapat “backing vocal” Menteri dalam negeri Gamawan Fauzi. FPI yang mengatasnamakan sebagai ormas Islam paling “berani” saat ini. Jangan kan hanya Jokowi (Joko Widodo)-Ahok (Basuki Tjahaj Purnama) yang masih level gubernur dan wakil, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang notabene presiden RI saja ‘ditantang’ dan dikatain “pecundang” oleh panglima besarnya habib Rizieq.