Selasa, 26 November 2013

Nur Mahmudi: Silakan Kalau Jokowi Ingin Beli Lahan di Depok, Tapi...

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mempersilakan jika Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) ingin membeli lahan di Depok untuk dijadikan waduk. Namun, Mahmudi mengingatkan agar pemanfaatan lahan harus sesuai dengan aturan.
Nur Mahmudi hingga saat ini mengaku belum pernah menerima tawaran resmi dari Pemprov DKI Jakarta terkait tawaran pembelian lahan.
"Sementara ini, sebenarnya sebagai pemerintah kota, belum pernah menerima surat atau berita yang diajukan pemerintah DKI tersebut. Akan tetapi selaku pemerintahan tidak pernah melarang siapapun untuk membeli lahan di wilayah Depok," kata Nur Mahmudi kepada wartawan di kantornya, Jl Margonda Raya, Depok, Selasa (26/11/2013).

Pembangunan Monorel Terancam Lagi

Kelangsungan pembangunan proyek monorel terancam batal. Hutang PT Jakarta Monorel (PT JM) kepada Adhi Karya sebesar 193,6M menjadi ganjalan bagi proyek yang digagas Sutiyoso (periode 1997-2007) lalu.
Hutang PT JM ke PT Adhi Karya berawal saat dibangunnya proyek monorel tahun 2004 . Saat itu, tak ada investor yang melirik proyek tersebut sehingga PT Adhi Karya selaku pemegang saham terbesar, yakni sebanyak 32 persen, harus nombok hingga 192M. Nilai itu adalah biaya pembangunan 90 tiang monorel di Jl Rasuna Said dan Jl Asia Afrika.

Jokowi Akan Bangun Kota Baru

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan membangun kota baru di pesisir Jakarta dengan mengembangkan pembangunan tanggul raksasa (Giant Sea Wall). Kota baru ini dilengkapi dengan aneka fasilitas seperti pelabuhan terpadu dan pusat bisnis lainnya.
“Tidak hanya sebagai penahan banjir rob, tapi tanggul dijadikan sebagi kota terpadu atau National Integrated Coastal Development (NCICD),” kata Jokowi, usai diskusi bersama Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, di UI Depok, Selasa (26/11/2013).

Metro Mini Rombeng Tidak Boleh Operasi

Metro Mini rombeng bakal dilarang beroperasi di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Dinas Perhubungan menertibkan angkutan umum reyot, karena membahayakan penumpang.
“Jangan biarkan angkutan umum tak lain jalan beroperasi, kasihan penumpanya. Dinas Perhubungan harus segera menertibkan,” tegas Jokowi, saat mengecek kondisi Metro Mini yang banyak mangkal di Stasiun Cikini, Selasa (26/11/2013).

Jokowi Sebut Industri Otomotif Cuma Tambah Polusi Jakarta

Kenaikan UMP di DKI Jakarta mengakibatkan sejumlah industri pindah keluar ibu kota, salah satunya adalah perusahaan otomotif Astra. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu mengatakan, Astra akan memindahkan industrinya dari Jakarta ke Karawang secara bertahap hingga 2023.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai, perpindahan tersebut bukan dikarenakan kenaikan UMP. Menurut Jokowi, pindahnya sejumlah industri tersebut dikarenakan persaingan bisnis.

Jokowi Balik Tantang Ruhut

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersedia menanggapi pernyataan juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Dia bahkan balik mengeluarkan tantangan terhadap Ruhut.
"Kalau diajaknya cemplung kali, cemplung pasar, terus terjun ke lumpur, ayo," kata Jokowi di Balai Kota pada Selasa (26/11/2013).
Kader PDI Perjuangan yang selalu berada di rangking atas dalam banyak survei popularitas calon presiden 2014 itu mengaku lebih memilih kerja dari pada debat bicara. Bekerja nyata dengan program yang sudah ada, begitu katanya.

Penolakkan Nur Mahmudi Ismail

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pernyataan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang meminta DKI mengurus urusannya sendiri. Hal itu terkait rencana DKI membeli lahan sekitar sungai Ciliwung Depok untuk dijadikan waduk. Menurut Jokowi saat ini masih dalam proses pembahasan.
"Ini kan di NKRI, ya ikutilah aturannya," kata mantan wali kota Solo itu usai acara diskusi Konsultasi dan Diskusi Publik Tentang Masalah Banjir, Genangan, Rob, Penurunan Muka Tanah dan Degradasi Lingkungan Pesisir Ibukota NKRI di Wisma Makara Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa, (26/11/2013).

Jelang Pemilu, PDI Perjuangan Siap Perkuat Sektor Parlemen

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Arief Wibowo mengatakan partainya sedang berjuang memperkuat sistem untuk memenangkan pemilihan legislatif (pileg) di Pemilu 2014.
"Asumsi kita dengan kemenangan, siapapun yang dicalonkan tanpa dukungan parlemen yang kuat, tidak akan menjamin terwujudnya pemerintahan yang efektif," kata Arief di Gedung DPR, Selasa (26/11/2013).

PAN Gaungkan Duet Maut Jokowi-Hatta, Senior PDIP: Silakan Berimajinasi

Internal PAN menggaungkan duet maut antara Hatta Rajasa dengan Jokowi setelah keduanya tampak mesra di KRL Jakarta-Depok. Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno, mempersilakan spekulasi seperti itu berkembang.
"Untuk sekarang silakan semua bermain teka-teki, karena baru pada tingkat imajinasi dan spekulasi," kata Hendrawan kepada wartawan, Selasa (26/11/2013).

Ini Permintaan Hatta pada Jokowi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menyalahartikan kunjungannya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ke kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/11/2013) pagi.
Sejumlah kalangan menilai, kunjungan tersebut menjadi sinyal semakin dekatnya duo Hatta-Jokowi jelang pemilihan presiden 2014. 

PAN Gaungkan Jokowi-Hatta, PDIP Bergeming

PAN menggaungkan duet Joko Widodo (Jokowi)-Hatta Rajasa setelah keduanya mesra di KRL Jakarta-Depok. Namun pemilik Jokowi, PDIP, belum tertarik bicara duet ini. PDIP melihat 'duet KRL' tak serta merta jadi duet Pilpres 2014.
"Bertemunya Pak Jokowi dan Pak Hatta lebih pada upaya mensinergikan kebijakan daripada dimaknakan secara politik. Kalau toh ada upaya memanfaatkan pertemuan tersebut secara politik ya itu wajar-wajar saja," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pesan singkat, Selasa (26/11/2013).

Ruhut: Aku Punya Feeling Pramono Edhie Presiden ke-7

Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul optimis elektabilitas peserta konvensi dalam waktu dekat dapat menyaingi Joko Widodo (Jokowi). Terlebih Pramono Edhie Wibowo. Ia yakin Pramono bisa kalahkan Jokowi.
"Kalian sudah terkecoh tapi ada bintang lain, orang boleh sebelah mata, aku punya feeling Pramono Edhie presiden ke-7," ujar Ruhut di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Ruhut yakin Pramono Edhie punya peluang besar menjadi capres 2014 lewat konvensi. Jika lolos konvensi, Ruhut optimis jagoannya itu akan mengalahkan Jokowi.

Jokowi-Hatta Sebatas 'Duet KRL' atau Sampai 2014?

Kemesraan Joko Widodo (Jokowi)-Hatta Rajasa di KRL Jakarta-Depok dimanfaatkan PAN untuk menggaungkan duet ini ke Pilpres 2014. Lalu apakah duet Jokowi-Hatta bakal sampai Pilpres 2014 ataukah hanya sebatas duet di KRL semata?
"Nah ini belum tahu, tapi minimal sudah satu KRL, bisa saja dipersepsikan bakal satu gerbong di 2014," kata pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, kepada detikcom, Selasa (26/11/2013).

Ahok Pilih Bambang DH, Bukan Risma

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum berpikir menggantikan Jokowi sebagai gubernur jika mantan wali kota Solo itu maju sebagai capres 2014. Tapi bila benar Jokowi mencalonkan diri sebagai capres, Ahok menginginkan pos wagub diisi oleh mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono.
"Kalau nanti Jokowi jadi presiden, saya maunya didampingi sama Bambang. Yang punya ide pembuatan semua taman Surabaya kan Bambang. (Walikota Surabaya) Risma sendiri hanya meneruskan saja," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2013).

Elite PAN Ramai-ramai Gaungkan Duet Maut Jokowi-Hatta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tampak akrab dengan Menko Perekonomian yang juga Ketum PAN Hatta Rajasa dalam KRL Jakarta-Depok hari ini. Elite PAN tak mau menyia-nyiakan, langsung menggaungkan duet Jokowi-Hatta di 2014.
"Kami melihat bahwa Jokowi ini politikus yang sedang populer sehingga cocoklah jika diduetkan dengan Pak Hatta yang memiliki banyak pengalaman di pemerintahan," ujar Ketua DPP PAN Bara Hasibuan saat duhubungi, Selasa (26/11/2013).

2014, Jokowi Bikin Pesta Rakyat Tiap Pekan

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan, mulai 2014, pesta dan pameran rakyat akan banyak digelar di Jakarta. Jumlahnya akan meningkat ketimbang tahun 2012 sebanyak 34 acara dan 2011 total 19 acara. "Tahun depan tiap akhir pekan rencananya akan ada festival atau pameran," katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Arie tidak menyebut secara detail. Ia hanya mengatakan, "Ratusan." Untuk melancarkan program itu, sejumlah proyek gencar dilaksanakan, seperti pembangunan mini teater di Tugu Monas, gedung opera di Waduk Ria-Rio, serta panggung pentas di Setu Babakan. Beberapa festival bertaraf internasional bakal digelar. "Tapi merakyat," ujarnya.

Jokowi Sesalkan Depok Tolak Bantu Cegah Banjir

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyesalkan penolakan Pemerintah Depok terhadap rencana Jakarta membeli lahan untuk membangun danau penampung air. Upaya untuk menanggulangi banjir dari hulu ke hilir ini bukan menjadi urusan Jakarta saja, tetapi juga daerah penyangga lainnya. "Wong kita ini berada dalam lingkup NKRI, toh," kata Jokowi, usai diskusi publik di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/11/2013).

Kisah Jokowi Hatta dalam Kereta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini bertemu dengan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa. Keduanya sepakat menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line (CL) menuju Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat.
Keberangkatan keduanya ke Depok dalam rangka menghadiri acara 'Konsultasi dan Diskusi Publik terkait masalah banjir, genangan, rob, penurunan muka tanah dan degradasi lingkungan pesisir Ibukota NKRI'.
Selasa (26/11/2013), keduanya bertemu di Stasiun Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Perjodohan Jokowi-Hatta Tunggu Restu Mega

Duet 'mesra' Joko Widodo (Jokowi) dan Hatta Rajasa di KRL Jakarta-Depok menjadi isu politik hangat. Apalagi PAN lantas mengungkap kemesraan Hatta-Jokowi. Lalu apakah itu akan berujung ke perjodohan politik di 2014?
"Apakah akan menjadi perjodohan politik itu ceritanya masih panjang. Jokowi kan kadernya Ibu Mega ya kita juga menunggu keputusan Ibu Mega," kata Waketum PAN Dradjat Wibowo, Selasa (26/11/2013).
Pendekatan dengan PDIP pun terus dilakukan. Menurut Dradjat, sejak dulu Hatta sudah punya kedekatan dengan Mega.

Jokowi dan Hatta Memang Mesra

Kebersamaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa di atas KRL Jakarta-Depok menimbulkan spekulasi politik tentang Pilpres 2014. Internal PAN pun buka-bukaan soal kedekatan dua orang itu.
"Ya memang Bang Hatta akrab dengan Jokowi, orang belum banyak tahu kalau mereka memang secara pribadi dekat dan chemistry-nya nyambung," kata Waketum PAN Dradjat Wibowo, Selasa (26/11/2013).
Kedekatan Jokowi dan Hatta, menurut Dradjat, sudah berlangsung lama. Hanya saja belum ada pembicaraan apakah keduanya bakal duet di 2014.

Ruhut Tantang Jokowi Berdebat

Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menantang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang juga kader PDI Perjuangan untuk berdebat secara terbuka di depan umum. Tantangan itu dia lontarkan  terkait dengan tingginya popularitas dan elektabilitas Jokowi.
Ruhut  mengatakan  tingginya  elektabilitas Jokowi karena bekas walikota Solo itu selalu muncul di televisi. Ruhut meminta publik untuk tidak terkecoh dengan pencitraan seorang pemimpin. "Kalian yang angkat Jokowi, padahal dia tidak pernah debat. Yang kayak begitu mestinya diperhatikan dengan detail," kata  Ruhut saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (26/11/2013).

Jokowi: Banjir Bukan Cuma Jadi Masalah Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan masalah banjir bukan hanya urusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, namun dibutuhkan kerja sama yang baik dengan wilayah-wilayah penyangga Ibukota.
"Jadi bukan sendirian tapi bersama-sama," kata Jokowi di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/11/2013).
Dengan alasan itulah Jokowi itu mengatakan Pemprov berencana untuk membeli lahan di Depok untuk wilayah resapan air. Namun ia mengatakan hal itu bukan bermaksud mencampuri urusan Pemerintah Kota Depok dalam rencana pembangunannya.

Anies Baswedan: Parpol Lihat Capres dari Popularitas Saja

Kebanyakan partai politik yang ada di Indonesia masih melihat popularitas dibandingkan kompetensi dari calon presiden. Kondisi ini berbalik dengan keinginan rakyat yang selama ini menilai calon presiden dari kompetensinya.
"Partai masih melihat popularitas daripada kompetensi calon presiden, tapi kalau rakyat tidak. Masalahnya selama ini partailah yang menawarkan calonnya kepada rakyat dan itulah yang harus dipilih rakyat," kata peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan usai mengisi Seminar Nasional Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan di Gedung Sumardjito Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Selasa (26/11/2013).

Jokowi Bantah Ada Masalah dengan Depok Soal Waduk

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya membeli lahan di kawasan Depok, Jawa Barat untuk pembangunan waduk. Namun, rencana itu ditolak mentah-mentah pemerintah Kota Depok. Bahkan pemkot Depok merasa Jakarta terlalu jauh campur tangan dalam pengelolaan tata air di daerah tersebut. Meskipun dalam kontek nasionalisme, penolakan Depok ini sangat memalukan, tetapi penolakan ini dapat dimaklumi, karena Depok dikuasai oleh punggawa PKS dan selama ini PKS dikenal merupakan partai yang sangat berusaha keras menjegal langkah Jokowi.

Tak Mau Monoton, Ini Terobosan Jokowi untuk Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menganggap permasalahan ibu kota seperti banjir, sampah, kemacetan serta permasalahan lainnya tidak bisa diselesaikan dengan cara kerja biasa. Perlu ada terobosan untuk menyelesaikannya.
"Kalau kita menyelesaikan persoalan masalah Jakarta masih seperti sekarang ini, monoton dan tidak berani melakukan terobosan yang sangat besar, masalah di Jakarta saya meyakini tidak akan selesai-selesai," kata Jokowi di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/13/2013).

Ini Tanggapan Jokowi atas Penolakan Wali Kota Depok

Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, menolak menjual lahan kepada Pemprov DKI Jakarta sebagai langkah untuk menanggulangi banjir. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), mulai angkat bicara. Ditemui di Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) Depok, Selasa, (26/11/2013), Jokowi mengatakan, semua wilayah yang berada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus mengikuti aturan atau kebijakan yang telah disepakati pemerintah pusat.

Pujian Itu Datang dari Hatta

Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa memuji kinerja Joko Widodo (Jokowi) selaku Gubernur DKI Jakarta.
Pria yang akrab Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, Jokowi semenjak menjadi orang nomor satu di Ibukota sangat bertanggungjawab dan ulet untuk membenahi kota Jakarta.
Terutama, dalam mencari solusi tuntaskan kemacetan yang sudah kronis di DKI saat ini. Selain itu, mantan Walikota Surakarta itu juga sedang mencarikan jalan keluar untuk cegah banjir. Untuk itu, hal ini perlu didukung dan ditangani bersama.

Jokowi: Jangan Hanya Keruk Sungai Perlu Terobosan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah daerah harus segera mengambil terobosan untuk menuntaskan persoalan banjir di ibu kota.
Hal itu disampaikan Jokowi, dalam acara "Konsultasi dan Diskusi Publik Masalah Banjir, Genangan, ROB, Penurunan Muka Tanah dan Degradasi Lingkungan Pesisir Ibukota NKRI", di Kampus UI Depok, Selasa (26/11/2013).

Terkesan 'Gantung' Jokowi, PDIP: Pilpres Masih Lama

PDIP terkesan 'menggantung' Joko Widodo (Jokowi) yang elektabilitasnya di atas angin. Apakah PDIP akan benar-benar mencapreskan Jokowi atau hanya memanfaatkan sang Gubernur DKI untuk mendongkrak suara partai?
"Bukan gantung, tapi biarlah Jokowi itu menjalankan tugasnya dengan baik. Toh Pemilu juga masih lama, lebih jelasnya tanya ke Bu Ketumlah," kata senior PDIP Hendrawan Supratikno, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Alasan Hatta Ajak Jokowi Naik Kereta

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa pagi ini menaiki kereta rel listrik (KRL) Commuter Line dari Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, ke Stasiun Universitas Indonesia Depok. Rombongan semakin ramai karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) turut serta.
Keduanya membuka seminar penanganan terintegrasi wilayah pesisir ibu kota di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (26/11/2013). Selepas acara, Hatta menampik aksinya menggandeng Jokowi naik KRL terkait kepentingan politik.

Jokowi Anak Ideologis Soekarno

Sinyal pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP semakin kuat, meski belum ada kepastian. Kali ini PDIP menyebut mantan wali kota Solo itu anak ideologis Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI pertama Soekarno.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait (Ara).
"Kalau bicara soal Jokowi, dia lahir sebagai anak ideologis Bung Karno dan Ibu Mega. Bisa dilihat dari kekonsistenan dia," kata Ara, Selasa (26/11/2013).

Mega Tak Cemburu Meski Kalah Populer dari Jokowi

Nama Joko Widodo (Jokowi) terus saja merajai berbagai survei, bahkan mengalahkan popularitas ketua umum partainya sendiri, Megawati Soekarnoputri. Namun PDIP menyatakan Megawati tidak merasa tersaingi dan dirugikan atas fenomena tersebut.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait (Ara).
"Meski Jokowi surveinya tinggi, tapi Bu Mega juga tidak cemburu. Bu Mega sangat negarawan," kata Ara, Selasa (26/11/2013).

Jokowi Kaget Lihat Busuknya Metromini

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan mengecek kondisi bus Metromini yang terparkir di depan Stasiun Cikini, sebelum menghadiri diskusi di Universitas Indonesia. Jokowi kaget melihat kondisi bus-bus yang ada disana semuanya amburadul.
Saat menunggu kedatangan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Wamen PU Harmanto Dardak, Jokowi menyempatkan berkeliling memutari area Stasiun Cikini. Ia pun kemudian mengecek kondisi bus yang diparkir di bahu jalan dekat stasiun.
Jokowi kemudian membuka pintu sopir bus tersebut. Ia pun takjub dan kaget, saat melihat kondisi dalam bus itu. Pedal rem, gas dan badan dalam bus dihiasi dengan karat, kabel-kabel pun berkerumun didalamnya, ditambah kursi penumpang kotor tak terawat.
Setelah terdiam usai melihat kondisi bus, Jokowi kemudian mengatakan ia tidak yakin jika rem di bus ini masih berfungsi dengan baik. "Kayak ndak ada remnya," kata Jokowi.
Mendengar perkataan dari Jokowi itu, salah satu sopir bus pun membela diri. "Ada kok Pak, remnya," ucap sang sopir.
Setelah mengecek kondisi bus dan berjalan-jalan meninjau kondisi stasiun, ia pun berangkat menuju kampus UI Depok bersama Hatta Rajasa dan Harmanto Dardak, dengan menggunakan kereta api.

Sumber :
inilah.com

Jokowi Menuju UI Depok dengan Kereta Api


Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), memenuhi  undangan diskusi tentang masalah banjir dan degradasi lingkungan pesisir Jakarta  di kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/11/2013). Jokowi, sapaan akrabnya, menuju kampus itu dengan menumpang kereta rel listrik Commuter Line.
Jokowi bertolak dari stasiun Cikini dengan sebelumnya berjalan kaki dari rumah dinasnya di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.