Kampanye negatif dan kampanye hitam menjadi alat saling serang antara
kubu Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 ini. Menurut
pemantauan PoliticaWave, Jokowi-JK adalah pasangan yang paling banyak
diserang kampanye hitam.
Dikutip merdeka.com dari akun Twitter
Politicawave, Kamis (5/6), Jokowi-JK mendapat kampanye hitam sebanyak
94,9 persen dan kampanye negatif sebanyak 5,1 persen. Sementara
Prabowo-Hatta menerima kampanye hitam sebanyak 13,5 persen dan kampanye
negatif sebanyak 86,5 persen.
Kampanye hitam yang menyerang Jokowi-JK adalah surat palsu Jokowi
ke Kejaksaan Agung, kampanye SARA, iklan RIP, keterlibatan dalam kasus
BLBI, dan buku nikah palsu. Sedangkan kampanye negatif yang didapat
pasangan nomor dua ini adalah video JK yang menyatakan negeri hancur
jika Jokowi nyapres, monorel mangkrak dan tidak jelasnya mobil ESEMKA.
Sedangkan
kampanye hitam yang diterima Prabowo-Hatta antara lain foto dan video
pemukulan di KPU dan kepemilikan dua kewarganegaraan. Sementara kampanye
negatif yang diterima pasangan nomor satu ini adalah pemecatan dari
militer, tidak punya istri, menolak dipanggil Komnas HAM, pergi ke
Yordania, koalisi bagi-bagi kursi dan utang PT Kiani.
PoliticaWave
menjelaskan definisi kampanye hitam adalah kampanye tentang
kekurangan/permasalahan satu kandidat, tanpa ada data dan fakta
pendukung (fitnah). Sedangkan kampanye negatif adalah kampanye tentang
kekurangan/permasalahan satu kandidat dengan fakta pendukung.
PoliticaWave
adalah sarana untuk memantau secara sistematis percakapan yang terjadi
di media sosial berkaitan dengan berbagai isu politik nasional maupun
regional. Namun sayang untuk pemantauan kampanye hitam dan negatif ini,
PoliticaWave tidak memberi rentang waktu dilakukannya pemantauan. [ren]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar