Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyamakan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan ayahnya, almarhum Soekarno. Hal itu diungkapkan dalam kampanye terbuka di GOR Waringin, Kotaraja, Jayapura, Papua, Kamis (5/6/2014).
Megawati bercerita, dirinya tersentak saat ditanya apa perbedaan antara pemimpin dengan presiden oleh presenter Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa, beberapa waktu yang lalu. Megawati menjawab, pemimpin bisa menjadi presiden, tetapi presiden belum tentu menjadi pemimpin.
"Soekarno itu jadi pemimpin dulu, baru dipilih rakyat jadi presiden," ujar Mega di depan seribuan pendukung.
"Jokowi di Solo dengan di Jakarta, tidak hanya menjadi wali kota dan gubernur. Tapi jadi pemimpin," sambung Megawati.
Megawati melanjutkan, sejarah masa lalu tidak boleh diingkari. Pemilihan presiden 9 Juli 2014 yang tinggal menghitung hari ini, lanjut Megawati, harus dimenangkan oleh pasangan capres cawapres nomor dua Jokowi dan Jusuf Kalla.
Megawati kemudian menceritakan bagaimana dia bisa memberikan mandat kepada Jokowi. Menjelang pemilu, Megawati melihat beberapa tokoh yang punya potensi menjadi capres, termasuk dia sendiri.
"Tapi setelah saya merenung, saya berpikir. Apa yang saya lakukan bukan untuk kepentingan pribadi, tapi bangsa dan negara," ucap Megawati. [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar