Dukungan akar rumput kembali mengalir kepada pasangan calon presiden dan
calon wakil presiden (capres/cawapres), Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Kali ini, dukungan diwujudkan dengan membentuk komunitas bernama Gerakan
Jokowi untuk Petani dan Nelayan Nusantara (GJPNN). Gerakan ini
merupakan konsolidasi dari Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu
Indonesia (IPPHTI), Asosiasi Petani dan Nelayan Nusantara (ASTANU) serta
Asosiasi Petani Pengusaha Indonesia (APPI).
Hermanu Triwidodo,
koordinator IPPHTI dan GJPNN, mengatakan sosok Jokowi dinilai memiliki
keberpihakan yang jelas untuk membawa petani dan nelayan mendapatkan
kehidupannya yang lebih baik. ''Setelah mencermati visi, misi dan
karakter pasangan calon presiden (capres) yang ada hari ini dan
berdasarkan kesepakatan organisasi maka Jokowi dipandang sesuai dengan
kriteria sakti, budi, bhakti,'' katanya dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menilai, selama ini sosok Jokowi begitu dikenal memiliki karakteristik pribadi yang nguwongke uwong,
yakni sosok sederhana, apa adanya tidak dibuat-buat, rendah hati dan
mau mendengar tapi berani dan tegas mengambil keputusan. Selain itu,
kata dia, dari sisi corak kepemimpinan, Jokowi juga memiliki tradisi
blusukan. Tradisi blusukan tersebut, menurut dia, sangat membantu untuk
mengatasi masalah dengan terobosan inovatif untuk kebijakan pro-rakyat.
Lebih
lanjut Hermanu berpendapat selama ini telah terjadi kekeliruan yang
mendasar dalam pembangunan pertanian. Menurut dia, pembangunan pertanian
itu telah mengabaikan siapa subyek utama pembangunan, yaitu petani.
''Ke depan, pembangunan pertanian harusnya berorientasi pada kepentingan
pelayanan dan memuliakan petani sebagai subyek pembangunan pertanian
Indonesia. Harapan itu kami lihat ada pada diri Jokowi dan JK,'' kata
dia.
Sejauh ini GJPNN telah mendapat dukungan dari 750 ribu
petani yang tersebar di 152 kabupaten dan 15 provinsi. Sebagai wujud
dukungan kepada pasangan Jokowi-JK ini maka akan digelar juga acara
deklarasi Gerakan Jokowi untuk Petani Nusantara pada Jumat, 6 Juni 2014
di Blitar.
Hermanu mengatakan, pemilihan tanggal 6 Juni sebagai
deklarasi diselaraskan dengan hari lahirnya tokoh Proklamator Bung
Karno. ''Bung Karno mencetuskan Marhaenisme sebuah ideologi yang
menempatkan peran penting petani dan pertanian dalam kehidupan bangsa
Indonesia. Melalui deklarasi ditanggal ini kami ingin tegaskan bahwa
petani tidak lagi bisa dipinggirkan karena perannya sangat penting dalam
perwujudan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia,'' tuturnya. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar