Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi berpendapat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) salah langkah mengajak calon presidennya (capres) Joko Widodo bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat Robert O Blacke.
"Tapi kan nggak perlu terbuka, karena itu menimbulkan pertanyaan yang tidak perlu, mungkin tidak seperti yang dibayangkan orang. Tetapi buat saya menampilkan suatu pertemuan, dengan pihak asing, di rumah pengusaha secara komunikasi publik, tidak baik," tandas Burhan, di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014).
"Meskipun tidak ada deal, bisa menimbulkan kesan Jokowi, Mega, PDIP, membangun kesepakatan, meskipun faktanya tidak ada," kata dia.
Akibat pertemuan itu, lanjut Burhan, persepsi Jokowi capres boneka tidak bisa terhindarkan.
"Dalam politik itu persepsi, pertemuan itu tidak perlu di rumah pengusaha. Di situ ada mis organisasi lagi, kalau ketemu dubes, kenapa harus terbuka publik, dan di rumah pengusaha," tandasnya.
Sumber :
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar