Sosok mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dianggap tidak cocok untuk diduetkan dengan bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo.
Padahal JK sempat digadang-gadang menjadi tokoh yang tepat menemani Jokowi untuk duduk di kursi presiden. Hal ini sebab, JK dinilai terlau dekat dengan kalangan pengusaha.
"Kalau Jokowi wakilnya JK. Jadi duet yang barbau sengit. Bisa menimbulkan kekecewaan. Sebab JK pebisnis yang bisa membawa gerbong pedagang," ucap Direktur Freedom Foundation Darmawan Sinayangsah, di Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Dalam diskusi bertajuk 'Pengusaha Hitam dan Beban Demokrasi' Darmawan memaparkan kedekatan JK dengan pengusaha ini dapat menyebabkan fokus utama ekonomi nantinya hanya berpihak kepada bisnis mereka.
Ini bertentangan dengan sosok Jokowi yang digambarkan sebagai wakilnya 'wong cilik.'
Ketua Palang Merah Indonesia itu, menurut dia, nantinya juga dapat hanya mengutamakan usaha-usaha yang dibina keluarganya. Terlebih, dengan adanya bantuan dari tokoh-tokoh dari bidang bisnis. "Dia didukung Sofyan Wanandi. Ketua Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia)," ujarnya
Dampaknya, jelas dia, demokrasi menjadi alat pengusaha tanpa banyak memperhatikan rakyat kecil. "Kesenjangan ekonomi nanti makin panjang dan lebar," tambahnya.
Dikatakannya, sosok JK yang lebih senior ditakutkan justru menenggelamkan nama Gubernur DKI Jakarta itu. Arah kebijakan pun, lanjutnya, bukan berasal dari Jokowi tetapi dari JK. "Seperti SBY dulu, nanti dia yang disebut the real president," tandasnya.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar