Selasa, 15 April 2014

Kalah Lincah dengan Gerak Cepat "Nenek" Mega, Musuh Jokowi Hanya Bisa Mencaci-maki

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) mengikuti pertemuan tertutup dengan beberapa dubes asing di kediaman pengusaha Jacob Soetoyo di Jl Sircon G 73 Perumahan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).
Sebelumnya Jokowi juga menemani Megawati Soekarnoputri juga bertemu dengan mantan PM Malayasia Mahathir Muhammad di kediaman Mega.
Terkait hal itu Moh Jumhur Hidayat Aktivis Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) menilai, naif jika ada pihak yang menganggap pertemuan Mega dan Jokowi bersama diplomat asing sebagai sebuah intervensi.
"Wajar saja kalau para diplomat negara-negara sahabat itu ingin berkenalan dengan calon partai berkuasa dan pemimpin mendatang Indonesia," kata Jumhur kepada wartawan, Selasa (15/4/2014).
Dirinya menilai, membangun nasionalisme Indonesia jangan diartikan memusuhi asing.
"Nasionalisme Indonesia kan bukan nasionalisme yang chauvinis, yang menganggap di luar dirinya semua ancaman, Ingat Bung Karno mengatakan internasionalisme sebagai taman sari kebangsaan, maknanya 'humanisme', persaudaraan kemanusiaan menjaga perdamaian dunia," jelasnya.
Jumhur mengungkapkan, pada era global seperti sekarang pemimpin harus membangun komunikasi dengan banyak negara sahabat. Pasalnya, komunikasi geopolitik itu penting dan strategis. Apalagi posisi ekonomi-politik Indonesia yang strategis di kawasan Asia.
"Janganlah proses komunikasi dengan para diplomat itu diartikan dengan mudahnya sebagi dikte-mendikte. Saya rasa tidak bijak bila kita berpikiran seperti itu. Saya masih yakin bahwa bila PDIP dan Jokowi memimpin pemerintahaan, akan punya road map untuk membangun kemandirian atau keberdikarian bangsa dalam bidang ekonomi seperti yang diajarkan dalam Trisakti Bung Karno," tegas Jumhur.
Sebelumnya diberitakan, pertemuan di rumah Jacob dimulai sejak sekitar pukul 19.30 WIB. Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah diplomat asing. Di antaranya adalah pejabat dari Kedubes AS dan kedubes asing lainnya.
Beberapa kendaraan dinas diplomat yang tampak parkir di depan rumah Jacob adalah CD 12 (Kedubes AS), CD 15 (Vatikan), CD 18 (Myanmar), CD 19 (RRC), CD 48 (Turki), dan CD 108 (Peru) dan CD 42 (Meksiko).

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar