Ketua Yayasan Panglima Besar Soedirman, Ganang Soedirman mengharapkan
Indonesia dapat dipimpin oleh sosok berkarakter tegas dan merakyat.
Menurut dia, harapan itu dapat diwujudkan di Pilpres 2014 mendatang.
Disinggung sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia sekarang ini,
pria berusia 50 tahun itu menyebut nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto
sebagai kandidat yang pas. Dua orang itu, kata dia, mempunyai kekuatan
masing-masing untuk memajukan Indonesia.
"Jokowi itu merakyat, sedangkan Prabowo memiliki sifat yang tegas.
Kedua hal itu sangat dibutuhkan bangsa Indonesia. Tidak bisa dipungkiri,
Indonesia masih membutuhkan sosok pemimpin dari kalangan militer," kata
cucu Jenderal Besar Soedirman itu di Jakarta, Selasa, (15/4/2014).
Hanya saja, Ganang menyatakan, tidak memihak salah satu kandidat. Dia
meminta kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk menurunkan ego
masing-masing guna menjadikan pembangunan Indonesia bisa lebih baik.
"Beberapa waktu lalu ada pemberitaan yang menyebutkan saya mendukung
Jokowi sebagai capres, sebenarnya tidak seperti itu. Saya di sini
sebagai warga negara Indonesia yang netral tidak memihak siapa pun,"
ujar Danang.
Dia mengatakan, Indonesia tengah mengalami masa keterpurukan akibat
banyak sekali pejabat yang korupsi. Hal tersebut membuat rakyat semakin
menderita dan merasa tidak diperhatikan pemerintah.
"Mereka itu tidak tahu jika rakyat secara tidak langsung menggaji
mereka lewat pembayaran pajak. Namun yang terjadi, mereka mengkhianati
rakyat dengan melakukan korupsi," katanya.
Ganang pun memimpikan Indonesia ke depannya dapat seperti era awal
kemerdekaan. Ketika itu, pemimpin yang berkuasa sangat prorakyat,
kendati negara dalam keadaan miskin.
Dia ingin sekali melihat bangsa ini makmur dengan syarat pemimpinnya
mementingkan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan pribadi.
"Saya merindukan sosok pemimpin pada zaman 1950-an. Soedirman tidak
sendiri, ada Soekarno, ada Bung Hatta. Tetapi, tiga orang ini tidak
pernah menyatakan Indonesia itu saya, ada yang bilang bapak bangsa kita
si A, atau bapak bangsa kita si B, semua itu bapak bangsa kita, bukan
cuma A atau B," katanya.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar