"Saya ingin Jokowi mengajak semua parpol bekerja sama," kata Sabam saat dihubungi.
"Tapi jangan dibicarakan pembagian menteri-menterinya. Koalisi (soal kursi menteri) sepenuhnya diserahkan ke presiden untuk menentukan."
Mengapa koalisi besar itu perlu? Menurut Sabam, Indonesia memerlukan semua pikiran dan tenaga untuk memajukan bangsa. Tak ada satupun partai politik yang menonjol dibanding partai lain, sebab masalah ideologi politik sudah selesai alias tak menjadi masalah.
Cara untuk membangunnya, menurut dia, semua parpol yang hendak mendukung Jokowi bersama-sama merundingkan syarat-syarat, yang harus dipenuhi semua unsur yang bekerja sama atau berkoalisi.
Tanpa sedikitpun bicara soal pembagian kursi menteri dan dirjen, koalisi harus bicara soal bagaimana cara bersama memajukan negara dalam lima tahun ke depan.
"Misalnya dari segi keamanan, dalam lima tahun, bagaimana menjaga dan memperkuat keamanan dari Sabang sampai Merauke, itu mesti dirumuskan bersama," ujar dia.
Dia melanjutkan, kerja sama (koalisi) besar itu akan memberi keuntungan politik bagi pemerintahan Jokowi, khususnya terkait para politisi di parlemen. Menurut Sabam, DPR selalu menyediakan masalah bagi pemerintah.
"Namun untuk kerja sama besar, itu akan mengurangi ketegangan politik antar pemerintah dan DPR yang tak perlu. Kalaupun ada masalah diantara pemerintah dan DPR di parlemen, hanya terkait masalah substansial seperti soal keamanan Sabang sampai Merauke," jelasnya.
Smber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar