Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan akan berkoalisi
dengan partai lain untuk mengukuhkan platform presidensial. Karena itu
kerjasama politik yang dibangun bukan koalisi bagi-bagi kursi menteri.
Wacana
presidensial ini pertama kali dilontarkan Ketua Bapilu PDIP Puan
Maharani, Senin (14/4/2014). Putri Megawati Soekarnoputri ini mengatakan
koalisi yang akan dibangun ke depan untuk memperkuat platform
presidensial.
"Semua partai sudah kita komunikasikan supaya
platform presidensial ke depan akan baik," ujar Puan di kediaman
Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, No 27A, Menteng, Jakarta Pusat.
Ketua
DPP PDIP Eva Kusuma Sundari menjelaskan maksud presidensial yang
dilontarkan Puan. Menurutnya, struktur dan komposisi kabinet tidak harus
mencerminkan komposisi parlemen terutama yang mendukungnya, tetapi
semata menjadi otoritas presiden. Termasuk jika presiden menunjuk
politisi dari parpol atau profesional di luar barisan untuk masuk dalam
kabinet.
"Seperti standar dalam praktek pemerintahan di mana
dinamika parlemen tidak boleh secara langsung mengganggu pemerintahan.
Bahwa pergantian pemerintahan dilakukan 5 tahun dan bukan jatuh bangun
karena dinamika parlemen," ujar Eva kepada detikcom, Selasa (15/4/2014).
Tentu menurutnya, ada pertimbangan praktis dan pragmatis
sebagaimana lazimnya dalam membangun koalisi atau barisan dalam
penyusunan kabinet.
"Tetapi formula yang utama adalah mengikuti policy umum presiden," pungkas Eva.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar