Dalam peringatan delapan tahun peristiwa Lumpur Lapindo itu, akan hadir calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atau Joko Widodo atau Jokowi.
Mantan wali kota Solo ini, akan mengadakan kontrak politik dengan warga dalam peta terdampak di atas tanggul lumpur di titik 21.
Isi kontrak politik yang akan ditandatangani Jokowi berisi lima program, yaitu program Indonesia sehat, program Indonesia pintar, pemukiman miskin: geser bukan gusur dan penataan, dana talangan untuk korban Lumpur Lapindo, dan keamanan pekerjaan tetap.
Sebelum kontrak politik digelar, warga korban Lumpur Lapindo menggelar istighosah yang kemudian dilanjutkan acara mandi lumpur oleh tiga orang warga dan penenggelaman patung ogoh-ogoh ke dalam lumpur.
Sementara itu, hingga pukul 15.00 WIB, Jokowi masih belum hadir di acara. Beberapa relawan dan simpatisan memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan tanda tangan dukungan di atas kain sepanjang lima meter di bawah tanggul.
Sedangkan di atas tanggul, anak-anak dari warga dalam peta terdampak, sebagian bermain layang-layang dan sebagian asyik menyaksikan prosesi penenggelaman ogoh-ogoh.
"Hari ini, selain memperingati delapan tahun peristiwa luapan lumpur panas dari PT Lapindo Brantas, kita juga akan menyaksikan kontrak politik dengan Pak Jokowi. Jika beliau ingin meminta dukungan di Sidoarjo, Pak Jokowi hari memberi kepastian terhadap penyelesaian masalah di Lapindo ini," kata salah satu warga dalam peta terdampak di lokasi acara.
Sementara itu, MC acara, di atas panggung terus menginformasikan kedatangan Jokowi, untuk menenangkan massa yang sudah gelisah menanti Jokowi. "Saudara-saudara sekalian, yang kita nanti-nanti, sebentar lagi yang kita tunggu akan sampai. Beliau sudah sampai di Bandara Juanda," kata MC acara sembari mengajak warga untuk mengucap kalimat zikir. [tyo/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar