Kader Partai Golkar yang tegas-tegas mendukung pasangan capres dan
cawapres, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), bakal dipecat.
Mendukung Jokowi-JK disebut pelanggaran serius dan bertentangan dengan
sikap partai. Demikian dikatakan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar
Tanjung di sela Rakornas Majelis Nasional Keluarga Alumni Himpunan
Mahasiswa Islam (KAHMI) 2014, Kamis (29/5/2014).
"Kita akan mempelajari seperti apa sikap kader yang berbeda sikap dengan
partai, apakah terang-terangan mendukung pasangan lain dan jelas berada
di posisi partai lain. Jika ternyata jelas melanggar peraturan partai,
mereka bisa dipecat dari keanggotaan," kata Akbar.Menurut Akbar, kini Golkar tengah menganalisa posisi JK yang menjadi cawapres Jokowi. Ia mengatakan, Kemungkinan bekas Ketua Umum Golkar itu bisa dipecat. "Kita sudah mempelajari posisi (JK) yang juga pada 2004 berseberangan dengan kebijakan partai, maka mungkin akan ada keputusan lebih tegas lagi," terang Akbar.
Akbar mengerti, jalan yang diambil JK adalah sikap pribadi. Kendati begitu, tambah ia, JK tetap harus mempertanggungjawabnya. "Pak JK yang berpasangan Jokowi, tentu bisa mempertanggungjawabkan," urai Akbar. [Ich/metrotvnews]
Wah, hidungnya Akbar Tanjung bertambah besar karena semakin tolol dan munafik! (saingannya Pinokio ya? cuma bedanya pinokio hidungnya tambah panjang... hehehe...). Woi Munafik, kemarin dulu lo ngarep bgt bisa jd cawapresnya Jokowi, begitu ternyata gak dipilih ya kok tiba-tiba malah mutusin jadi musuhin Jokowi... Sakit hati ya? Sama dong kayak si Mahfud... (ngomong2, kok kebetulan bgt ya 2 orang itu sama2 berhidung besar)
BalasHapus