Bakal calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
mengaku tak tahu perusahaan milik Luhut Binsar Panjaitan ikut serta
dalam uji coba proyek jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP)
di Ibu Kota.
"Ndak tahu saya," ujar Jokowi, saat berbincang dengan Kompas.com
dalam perjalanan dari Bandung ke Surabaya, Kamis (29/5/2014) siang.
Jokowi mengatakan, ia tidak mengikuti proses teknis proyek yang
sepenuhnya menggunakan biaya swasta tersebut. Jokowi menyerahkan proses
tersebut ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai pelaksana proyek.
"Perusahaan apa namanya? Coba dicek dinas dulu. Mekanismenya gimana,
dilalui dengan benar atau tidak. Kalau tidak, cari lagi, siapa yang
suruh," ujar Jokowi.
Jokowi mengaku tidak melihat pemilik perusahaan sebagai pertimbangan
perusahaan tersebut bisa masuk ke dalam proyek pembangunan atau tidak.
Jika perusahaan itu telah sesuai mekanisme, dia tak bisa mengintervensi.
"Siapa pun yang mau ikut silakan, asal fair, ikuti prosedur," lanjut Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, ERP mulai diuji coba di Jalan Sudirman,
Jakarta. Pada papan proyek disebutkan perusahaan asal Swedia, Kapsch,
menjadi operator uji coba ERP. Selain Kapsch, tertulis perusahaan lain,
yakni Toba Sejahtra dan Alita (Infocomm Network Solution).
Toba Sejahtra adalah perusahan yang dimiliki Luhut Binsar Panjaitan,
salah satu jenderal pensiunan yang mendukung pencapresan pasangan Joko Widodo
bersama Jusuf Kalla. Namun, sejauh ini, belum ada pihak yang mengungkap
keganjilan bagaimana perusahaan Luhut itu bisa mengikuti uji coba ERP. [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar