Kamis, 07 Agustus 2014

Alasan Bertemu Gubernur BI

Gubernur BI, Agus Martowardojo menyambangi Gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat. Selain membahas perkembangan ekonomi Jakarta, Jokowi juga sempat menanyakan persoalan ekonomi nasional.
"Bicara Jakarta dan nasional dong, tadi Jakarta mengenai apa yang sudah kita lakukan e-audit kita, tahun kemarin sudah melakukan pembayaran non cash. Itu dibicarakan seperti itu untuk menjadi sebuah gerakan nasional nanti," kata Jokowi usai bertemu Agus Marto di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014).
Menurut Jokowi, pertemuan yang dihadiri pula oleh Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu membahas transaksi non cash yang sudah dilakukan pemprov DKI sejak tahun lalu. Ia ingin agar sistem transaksi non cash itu bisa diterapkan secara nasional.
Namun, tak hanya berbicara soal Jakarta, dalam pertemuan itu Jokowi juga sempat menanyakan soal perkembangan ekonomi nasional.
"Ini pertemuannya soal Jakarta. Tapi karena ada waktu, saya juga bertanya soal nasional," ucapnya.
Perbincangan ekonomi skala nasional antara Jokowi dan Agus Marto tak jauh dari neraca perdagangan dan APBN 2015. Ia ingin agar pemerintahan di bawah kepemimpinannya nanti bisa menerapkan sistem transaksi non cash lebih merata di Indonesia.
"Karena (transaksi non cash) itu berkaitan dengan sebuah goverment. Kalau pemerintahan yang bersih sangat baik kalau pembayaran itu tidak cash. Dan itu sudah kami lakukan di DKI," ujar presiden terpilih ini.
Mereka juga membahas soal pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 5,12 persen dan menjadi yang terendah sejak tahun 2009. Tak hanya itu, bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi yakni salah satunya dengan penghapusan subsidi BBM tak luput dari perhatian keduanya.
"Ya diskusi bagaimana caranya supaya bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi. Dan pengendalian subsidi BBM menjadi kuncinya memang," kata Jokowi.
Ketika disinggung ihwal pertemuan ini juga terkait dengan rencana pemerintahan mendatang, Jokowi membantah. "Tidak ada. Ini tadi membahas soal Jakarta," kata Jokowi, yang akan dilantik menjadi presiden pada Oktober mendatang. Pelantikan bisa terlaksana jika hasil persidangan sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi yang kini sedang berjalan menguatkan keputusan KPU, yakni Jokowi-Kalla keluar sebagai pemenang pemilihan presiden 9 Juli 2014.
Bank Indonesia sejak 2010 mencanangkan program masyarakat tanpa uang tunai. Pada prinsipnya, program ini mendorong masyarakat untuk bertransaksi menggunakan "uang plastik", seperti kartu kredit atau kartu debit. Pelaksanaan program ini bisa mengurangi beban bank sentral dalam pencetakan uang. Selain itu, peredaran uang tunai di masyarakat juga lebih terkendali.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar