Belum lagi dideklarasikan, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah mendapat penolakan. Parahnya lagi, penolakan justru datang dari salah satu partai pendukung Prabowo sendiri.
Adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menegaskan tidak setuju Hatta jadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo. Pasalnya, Ketua Umum PAN itu bukan warga Nahdatul Ulama (NU).
“Di Indonesia sekitar 60 juta warga NU, harusnya wakilnya Prabowo ngambil dari NU. Jokowi sudah mengambil PKB untuk bisa mendulang suara dari warga NU. PPP dukung Prabowo itu harapannya menang, kok malah menggandeng bukan orang NU,” kata Ketua Departemen Wirausaha DPP PPP Habil Marati melalui keterangan pers, Rabu (14/5/2014).Habil mengatakan, penolakan ini merupakan aspirasi kyai dan tokoh NU di PPP. Mereka berharap Prabowo memilih wakil dari kalangan Nahdliyin seperti Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
Selain itu, lanjut Habil, Prabowo sampai saat ini belum sekalipun membahas soal Hatta dengan PPP. Ia berharap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu tidak gegabah dan mengambil keputusan sepihak menunjuk Hatta.
“Ini tiba-tiba, ada kabar Prabowo menggandeng Hatta Rajasa. Kita belum duduk bersama membahas cawapres,” ujar mantan Manajer PSSI ini.
Lebih lanjut Habil mengatakan, PPP memang tidak pernah meminta kursi wakil presiden sebagai imbalan mendukung Prabowo. Namun, bukan berarti Prabowo bisa seenaknya menunjuk wakil tanpa komunikasi terlebih dahulu.
“Jadi memaknai koalisi tanpa syarat, jangan diartikan kita nggak berhak sama sekali membicarakan power sharing,” pungkasnya. [dil/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar