Elektabilitas bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto terus mengalami peningkatan yang sangat tajam. Dalam kurun waktu tujuh bulan sejak September 2013 hingga awal Mei 2014, elektabilitas Prabowo meningkat hingga sekitar 18 persen.
Temuan tersebut didapat dari hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB). Pada survei pertama, September 2013, elektabilitas Prabowo berada di angka 6,6 persen meningkat menjadi 24,8 persen pada awal Mei 2014.
"Pertumbuhan elektabilitas Prabowo sangat tinggi karena saat ini masing-masing kubu saling melemparkan kritik yang sangat keras," kata peneliti PDB Agus Herta S saat memaparkan hasil survei serial capres cawapres pasca-pemilu legislatif, di Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Sementara itu, elektabilitas Joko Widodo (Jokowi), capres yang diusung PDIP stagnan di antara 28 hingga 37 persen. Bahkan dalam survei yang dibuat pada Januari 2014, elektabilitas Jokowi menurun ke angka 28 persen.
Selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo semakin menyempit. Selisih bulan September 2013, 29,4 persen, bulan Januari 17,3 persen, dan selisih di bulan Mei 2014, 11,9 persen.
"Dengan pertumbuhan elektabilitas Prabowo seperti beberapa bulan ini, maka bukan tidak mungkin Prabowo mengalahkan Jokowi," kata Agus.
Survei dilakukan kepada 1.200 orang di 33 provinsi. Dengan margin of error kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [ren/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar