Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan hingga saat ini masih membuka peluang koalisi dengan partai politik mana pun. Sebab keputusan final arah koalisi baru ditentukan pada rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP yang akan digelar 10 Mei nanti.
Sekjen PPP Romahurmuziy alias Romi mengatakan, setiap komunikasi politik yang dilakukan PPP nantinya akan dilaporkan dalam rapat majelis musyawarah yang dipimpin oleh Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali yang bertindak sebagai ketua majelis musyawarah partai.
Kendati PPP baru menentukan arah final koalisi dari hasil Rapimnas. Kata Romi, partainya punya penilaian sendiri terhadap kandidat calon presiden yang saat ini tengah digadang-gadang bakal bertarung di pemilihan presiden 9 Juli nanti. Yakni Capres PDIP Joko Widodo dan Capres Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut Anggota DPR RI itu, Prabowo dan Jokowi mempunyai kelebihan masing-masing.
"Pak Prabowo tentu orang atau figur pemimpin yang lebih mengesankan ketegasan (suka marah?-red). Pak Jokowi lebih mengesankan good listener, pendengar yang baik (sabar-red)," katanya di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/5).
Secara tegas Romi mengatakan, kedua tokoh ini memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. "Pak Prabowo lebih decisive (menentukan), Jokowi lebih delegative. Duanya tipikal pemimpin yang bagus," ujarnya. [ian/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar