Ketua KPK Abraham Samad tidak sengaja bertemu dengan calon presiden dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi) di ruang VVIP Bandara Adi Sucipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (3/5/2014) lalu.
Isu Abraham Samad maju sebagai pendamping Jokowi pun mulai berhembus. Nama Samad disebut-sebut sebagai pendamping Jokowi selain, Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Ryamizard Ryacudu.
Menurut Pengamat Politik Yunarto Wijaya, nama-nama yang dijagokan sebagai calon pendamping Jokowi memiliki sejumlah kelebihan dan kelebihan.
"Kalau saya melihat sosok Jokowi-Abraham Samad (JokAs) itu positif karena dianggap representatif dari tokoh-tokoh yang berintegritas dan bersih. Mereka berdua juga tak punya masa lalu yang mencoreng nama mereka," kata Yunarto, Selasa (6/5/2014).
Menurutnya, kepribadian yang bersih memang melekat di kedua tokoh ini. "Mereka juga sama-sama tokoh muda," katanya.
Dirinya menambahkan, dari sisi integritas Abraham Samad tidak diragukan lagi.
"Kalau saya lihat Abraham Samad berintergritas, enggak mungkinlah kalau tidak bersih dia terpilih jadi ketua KPK. Berbeda dengan Jusuf Kalla (JK) yang berasal dari pengusaha," katanya.
Rektor Universitas Negeri Semarang, Fathur Rokhman mengakui pasangan Jokowi- Abraham Samad (JokAs) sangat bagus dan sanggup membangun pemerintahan tidak lagi berdasarkan transaksi politik, tapi profesionalisme.
Sebelumnya, dari hasil riset yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terlihat ada tiga kandidat capres, maka Joko Widodo akan meraup 47,1 persen suara, Prabowo Subianto meraup 32,1 persen suara, sementara Aburizal Bakrie dengan 9,2 persen. [tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar