Nubuat soal Satrio Piningit memang telah dikenal oleh masyarakat Jawa
selama berabad yang lalu. Di era serba canggih ini, ternyata ramalan itu
masih juga menjadi rujukan dalam memprediksi masa depan, setidaknya
begitulah yang terlihat dalam realitas politik 64 hari jelang Pilpres
2014 ini.
Politisi senior Partai Golkar Suhardiman menyebut
ciri-ciri satrio piningit ada pada sosok capres PDIP, Joko Widodo. Entah
ada maksud praktis atau tidak, politisi sepuh berusia 89 tahun ini
berucap bahwa Jokowi, panggilan Joko Widodo, adalah sosok pemimpin yang
akan meneruskan estafet para 'satrio' pendahulu Jokowi.
"Yang
pertama Satrio Kinunjoro, Satria yang keluar masuk penjara itu Pak Karno
(Soekarno). Kedua Satrio Muktiwibowo itu Pak Harto (Soeharto), yang
ketiga Satrio Piningit.
Gambaran secara singkat Satrio Piningit itu
orang yang kesandung, itu berarti dari lapisan bawah, bukan dari atas.
Jikalau lihat sejarah, sementara yang kita jumpai orang kesandung, itu
adalah Jokowi. Kebetulan Jokowi ini dijagokan oleh PDIP. Sementara,
hanya itu yang bisa saya sampaikan," tuturnya di kediamannya di
Cilandak, Jaksel, Senin (5/5/2014).
Menyambut pujian dari senior
Golkar, senior PDIP tak lantas 'gembelengan'. PDIP menyatakan ramalan
satrio piningit yang ditujukan ke Jokowi tersebut adalah sebuah amanat
agar Jokowi senantiasa melayani rakyat. Terimakasih pun diucapkan oleh
politisi PDIP kepada Suhardiman.
"Apresiasi itu tidak boleh
membuat kami jumawa. Jangan membuat kami dan Jokowi lupa diri karena
salah satu implikasi sebutan Satrio Piningit adalah kesediaan berkorban
dan melayani. Filosofi itulah yang berusaha ditunjukkan Jokowi," kata
politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno.
Entah benar atau
tidak, konsep satrio piningit dipercaya dimunculkan oleh Prabu Jayabaya,
sang Maharaja Kediri yang memerintah tahun 1135-1157 Masehi. Yang
jelas, pujangga besar asal Kasunanan Surakarta, yakni Raden Ngabehi
Ranggawarsita (1802 1873), juga menuangkan konsep ini dalam karyanya.
Namun benarkah konsep satrio piningit merujuk pada pria mantan Walikota
Solo itu?
Sebelum Jokowi disebut sebagai satrio piningit oleh
Suhardiman, pernah juga beredar uang kertas yang bertuliskan 'Prabowo
Satrio Piningit, Heru Cakra Ratu Adil'. Uang itu beredar pada 28 Januari
2014. Entah siapa orang atau kelompok misterius yang menyebar uang itu.
Namun Gerindra buru-buru menyatakan penyebaran uang semacam itu
hanyalah upaya perusak citra Prabowo.
"Itu mau merusak saja. Nggak mungkin kita mengedarkan itu," kata
anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat saat dihubungi, Selasa
(28/1/2014).
Beredarnya uang itu dinilai Martin sebagai salah satu
bentuk 'cobaan' untuk Gerindra dan capresnya, Prabowo Subianto. Martin
menilai hal itu wajar karena elektabilitas Prabowo memang moncer.
Lalu
siapakah satrio piningit sebenarnya? Tentu sebuah ramalan akan terbukti
kebenarannya bila peristiwa yang diramal sudah terjadi. Jikapun
terbukti tidak sesuai ramalan, masyarakat yang sudah kadung percaya
biasanya lebih menyalahkan tafsiran dirinya atas ramalan itu daripada
menyalahkan ramalan itu sendiri. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar