Renggo Kadapi (11) meninggal dunia akibat dianiaya kakak kelasnya di SDN 09 Pagi Makasar, Kampung Makasar, Jakarta Timur. Renggo dianiaya akibat menjatuhkan jajanan berupa pisang coklat seharga Rp 1.000 milik kakak kelasnya SY (13).
Menanggapi kasus tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan ada tiga faktor yang mempengaruhi karakter para siswa-siswa di sekolah. Faktor-faktor tersebut yang nantinya bakal membuat budi pekerti siswa tersebut menjadi baik.
"Pertama, keluarga itu adalah pilar dimana pendidikan karakter itu dimulai. Kalau keluarga bisa membentuk, mulai memberikan kesantunan, budi pekerti, itulah fungsi utama di keluarga. Karakter anak terbentuk dari keluarga," ujar Jokowi di kediaman Renggo, Kampung Makasar, Jakarta Timur, Selasa (6/5/2014).
Jokowi menjelaskan faktor kedua adalah lingkungan sekolah dan para guru-guru di sekolah tersebut. Para guru tersebut mengontrol kelakuan para siswa yang bertindak aneh. "Artinya, sekolah harus selalu mengontrol, manajemen pengawasan dilakukan," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, faktor ketiga adalah hubungan keluarga dan sekolah untuk selalu memantau perkembangan siswa-siswa tersebut. Sehingga, kasus Renggo tidak terulang kembali.
"Jangan ketemu pas ngambil rapot, atau pas ujian, harus ada pertemuan rutin. Ini yang akan kta jadikan gerakan, agar membangun karakter anak benar-benar di lakukan, dari keluarga, sekolah dan muncul nanti adalah analyses Indonesia yang budi pekerti yang baik," kata dia.
"Sehingga nanti yang terbentuk adalah anak-anak yang punya budi pekerti yang baik, bukan yang populis, bukan juga terbentuk karakter yang arogan, yang emosional, yang suka marah-marah, ini yang merupakan pendidikan di keluarga yang penting sekali. Apalagi kalau sudah jadi pemimpin, dimulai dari keluarga," lanjut dia. [ian/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar