Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai pendidikan budi pekerti dan kesantunan, sangat penting ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini. Hal tersebut untuk mencegah anak-anak mudah bersikap emosional dan arogan.
"Jadi bukan cuma urusan pendidikan matematika, IPA, IPS saja. Saya kira pendidikan budi pekerti sangat penting sekali," ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu, di Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Jokowi melanjutkan, disinilah pentingnya keluarga. Sebab pendidikan budi pekerti dan kesantunan terhadap anak, berawal dari keluarga.
"Keluarga itu adalah pilar dimana pendidikan karakter itu dimulai. Kalau keluarga bisa membentuk, mulai memberikan kesantunan, budi pekerti, itulah fungsi utama di keluarga. Karakter anak terbentuk dari keluarga," jelasnya.
Ia melanjutkan, setelah mendapatkan pendidikan dari keluarga maka kemudian pendidikan itu dilanjutkan di Sekolah. Pihak sekolah berfungsi untuk mengawasi perilaku anak-anak didiknya. Selain itu sekolah juga memberikan pembinaan dan pendidikan lebih baik, jika ada anak didiknya yang berpilaku tidak baik.
"Sekolah memberikan isian budi pekerti dan perilaku yang baik. Artinya sekolah harus selalu mengontrol, manajemen pengawasan dilakukan," katanya.
Jika di rumah maupun di sekolah seorang anak mendapat pendidikan seimbang antara budi pekerti dan ilmu pengetahuan lainnya, maka akan terbentuk karakter anak yang tidak arogan dan emosional.
"Pendidikan di keluarga yang penting sekali. Apalagi kalau sudah jadi pemimpin, dimulai dari keluarga," tandasnya. [bay/inilah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar