Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku kunjungan Joko Widodo
ke sejumlah pondok pesantren berdampak positif. Hal itu sekaligus
menepis sejumlah serangan yang berbau suku, agama, ras, dan golongan
(SARA) yang dialamatkan kepada pria yang akrab disapa Jokowi itu.
"Isu SARA sudah dibantah melalui silaturahmi dengan tokoh Nahdliyin,
akhirnya dapat dinetralisir," kata Politisi Senior PDIP, Sidharto
Danusubroto, Selasa (6/5/2014).
Sidharto mengatakan, selama ini Jokowi banyak diisukan menyangkut
kasus SARA. Sehingga dengan membangun komunikasi politik dengan
tokoh-tokoh agama maka akan berdampak positif.
"Mereka sudah menerima pak Jokowi, cukup baik body language mereka (terlihat)," tuturnya.
Seperti diketahui, Jokowi melakukan kunjungan ke sejumlah daerah di
Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Sabtu (3/5/2014) dan Minggu (4/5/2014). Jokowi
melaksanakan kegiatan silaturahmi ke tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU)
dan Muhammadiyah di Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Jokowi sudah menemui Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafi'i
Maarif kemudian adik Presiden Abdurrahman Wahid, Solahuddin Wahid, Ketua
Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdul Aziz Manshur,
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Beberapa pondok pesantren yang dikunjungi Jokowi diantaranya Giri
Kusumo, pimpinan KH Munif Zuhri di Demak, PonPes Al-Anwar, pimpinan KH
Maimun Zubair di Rembang dan PonPes Alfadllu pimpinan KH Dimyati Rois di
Kendal Semarang. [tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar