Selasa, 13 Mei 2014

Rhoma Irama Larang Pendukung Coblos Jokowi

Penyanyi dangdut Rhoma Irama sedang bersiap menarik dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa. Rhoma Irama juga meminta pendukungnya tak memberikan dukungan kepada calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo.
"Bang Haji menganggap Jokowi seharusnya memegang amanah Gubernur DKI Jakarta," kata Ketua Tim Sukses Rhoma, Ramdansyah, saat dihubungi, Selasa (13/5/2014). Sejak awal jika Partai Kebangkitan Bangsa mendukung Jokowi, kata Ramdansyah, Rhoma tak akan memberikan dukungannya kepada bekas Wali Kota Surakarta itu.
Ramdansyah mengatakan PKB dan Rhoma memiliki perjanjian secara tertulis. Hingga saat ini, dia menuturkan, keduanya tak pernah mencabut dukungan. Tak hanya itu, Rhoma juga pernah mengungkapkan kekecewaannya karena PKB mengabaikan efek Rhoma Irama dalam pemilihan legislatif lalu. Pengabaian ini, menurut Ramdansyah, membuat pendukung Rhoma marah.
Kekecewaan Rhoma makin menjadi karena sikap pengurus PKB yang tak konsisten. Hingga 11 April 2014, beberapa saat usai pencoblosan, sejumlah pengurus PKB masih mengakui efek Rhoma Irama ini. Namun setelah itu, pengurus PKB tak mengakui adanya efek ini. "Bang Haji mempersilakan pendukung mengungkapkan ekspresi kekecewaan," kata dia.
Rhoma sejauh ini belum memutuskan akan mendukung calon presiden yang mana. Menurut Ramdansyah, Rhoma akan membuka komunikasi politik dengan poros kekuatan lain. Dia memastikan pelantun Mirasantika itu tak akan mendukung Jokowi. "Bukan tak suka, tetapi ingin Jokowi menyelesaikan amanah," kata dia.  [Wayan Agus Purnomo/tempo]

2 komentar:

  1. Pernyataan bahwa Jokowi hrs menuntaskan masa jabatan gubernur tak lain adalah pernyataan BASI.
    Jawaban bahwa permasalahan macet, banjir dsb di DKI tdk mungkin hanya diselesaikan Prov. DKI tetapi juga Prov. Jabar, Banten dan Pusat adalah jawaban berulang kali yg membuat telinga TULI kelompok anti Jokowi.
    Lalu Bang Rhoma yg hrs jd presiden lalu orang2 lompat sambil bilang WOW gitu? Salah besar kalau jabtan presiden diberikan pd orang yg bukan ahlinya. Meminta jabatan sebutannya bg orang yg mengaku dirinya ditunjuk/didukung/diamanati maju jd capres lalu saat si pemberi dukungan tsb menarik dukungan bikin si penerima dukungan/amanat tsb tdk rela melepaskannya. Bang Rhoma, berbedakah dg seseorang yg hendak dicabut nyawanya tp menolak kematiannya? Jabatan itu amanat tp bukan hak milik.

    BalasHapus
  2. Iya betul, pkb aja ragu mau usung rhoma jd capres, apalagi rakyat indonesia, urusnya aja tuh bini2nya, ga perlu sewotin pa jkw!

    BalasHapus