Sejak kemarin beredar secara berantai lewat BlackBerry Messenger (BBM) susunan kabinet jika pasangan Jokowi-Jusuf Kalla jadi berduet dan memenangkan pilpres 2014.
Di deretan nama-nama yang belum jelas sumbernya itu, antara lain disebutkan Kepala BIN akan diisi TB Hasanuddin, kursi mensesneg diisi Tjahjo Kumolo, dan Sekretaris Kabinet Khofifah Indar Parawansa.
Ada juga pengusaha yang belum lama nyemplung ke PKB, Rusdi Kirana, yang disebut akan menduduki kursi menteri perdagangan.
Menanggapi beredarnya nama-nama tersebut, Peneliti dari Forum Masyarakat Indonesia Peduli Parlemen (Formappi), Lucius Karus, menilai, komposisi nama-nama yang beredar tidak sesuai harapan publik.
"Saya lihat beberapa nama yang sekarang beredar itu, sepertinya dipaksakan, misalnya Ahok (Basuki Tjahja Purnama) yang diplot sebagai Menteri Perhubungan di susunan yang sekarang beredar di publik itu," kata Lucius, di Jakarta.
Dia mengingatkan, agar presiden terpilih nanti, jangan mengulang langkah SBY yang membentuk kabinet dengan dasar bagi-bagi jatah.
Dikatakan, kabinet ke depan harus mencerminkan zaken kabinet. Namun bila melihat susunan nama-nama yang akan mengisi kabinet Jokowi-Jusuf Kalla yang sekarang beredar itu, menunjukkan adanya nuansa transaksional.
Dia menyotot nama Chairul Tanjung, konglomerat pemilik stasiun televisi dan unit usaha lainnya, yang selama ini dikesankan sebagai 'orangnya Cendana'.
Jika akhirnya nanti Chairul benar duduk di kabinet jika Jokowi jadi presiden, menurut Lucius, maka akan muncul penilaian kabinet Jokowi hanya jadi ajang bancakan kepentingan. Atau masuknya Surya Paloh dan Lin Che Wei. Bahkan Lin Che Wei, banyak yang menuding ia titipan pemodal atau kepentingan asing.
"Kalau struktur kabinet seperti itu, itu tidak kredibel," ujarnya. Namun, dia yakin nama-nama yang beredar itu belum bisa dipertanggungjawabkan.
Bahkan, dia yakin Jokowi akan memegang komitmennya yang akan membentuk kabinet kerja, yang diisi kalangan profesional.
Dia menyarankan agar sejak sekarang Jokowi rajin menyampaikan konsep atau gagasan. Jika konsep sudah jelas, baru lah bicara orang yang akan menjalankan gagasan itu.
Berikut formasi kabinet Jokowi yang beredar berantai via BBM:
01. Menko Perekonomian: Chairul Tanjung
02. Menkeu: Sri Adiningsih
03. Menteri BUMN: Lin Che Wei
04. Kepala Bappenas: Anggito Abimanyu
05. Mendagri: Ryamizard Ryacudu
06. Menkopolkam: Hendro Priyono
07. Menhankam: Andi Wijayanto
08. Menteri Hukum dan Ham: Todung Mulya Lubis
09. Jaksa Agung: Abraham Samad
10. Menkokesra: Puan Maharani
11. Menteri Sosial: Solahuddin Wahid
12. Menpora: Maruarar Sirait
13. Menakertrans: Andi Gani Nuwawea
14. Menkominfo: Surya Paloh
15. Kepala BIN: TB Hasanuddin
16. Mensesneg: Tjahjo Kumolo
17. Sekretaris Kabinet : Khofifah Indar P
18. Menteri ESDM: Kurtubi
19. Menteri Perindustrian: Rahmat Gobel
20. Menteri Perdagangan: Rusdi Kirana
21. Menteri Pendidikan: Anies Baswedan
22. Menteri Agama: Muhaimin Iskandar
23. Menteri Pertanian: M.Prakosa
24. Menteri Pariwisata: AA. Puspayoga
25. Menteri PDT: Helmy Yahya
26. Menristek: Fery Mursidan B
27. Menteri Peranan Wanita: Rieke Diah Pitaloka
28. Menteri Kesehatan: Risma
29. Menteri Perhubungan: Basuki Tjahaja Purnama
[sam/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar