Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih menunggu sinyal
koalisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) untuk disampaikan langsung
oleh Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Konsultan Politik Denny JA
diharapkan untuk tak banyak bicara seakan-akan dirinya yang mengatur
bergabungnya Golkar ke PDI-P.
Hal itu disampaikan oleh Wasekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di Jakarta,
Selasa (13/5). "Sekiranya kerja sama politik Golkar memang diarahkan ke
PDI-P, tentu ini merupakan energi positif dan sejalan dengan harapan
rakyat untuk mendukung Pak Jokowi," ujar Hasto.
"Tentu saja PDI Perjuangan menunggu sinyal positif itu dan kami lebih
percaya sekiranya hal tersebut disampaikan oleh Bapak Aburizal Bakrie
daripada melalui konsultan politik."
Dia melanjutkan semua dukungan yang diberikan ke Jokowi akan sejalan dengan suasana kebatinan rakyat.
"Rakyat menempatkan Jokowi sebagai sosok pemimpin yang mengusung
agenda perubahan, jujur, merakyat dan menempatkan rakyat sebagai sumber
inspirasi perjuangannya," kata dia.
Hasto mengkritik pernyataan Direktur Eksekutif Lingkaran Survei
Indonesia, Denny JA, terkait analisis politiknya yang menyatakan bahwa
Golkar sebaiknya merapat ke PDIP. Menurut Hasto kerja sama politik yang
dilakukan Jokowi sama sekali tidak ditentukan oleh konsultan politik
sebagaimana disampaikan oleh Denny.
"Denny sebaiknya fokus pada upaya untuk menampilkan hasil survei yang kredibel, penuh integritas, dan apa adanya," tegas Hasto.
"Itu lebih baik daripada Denny berbicara koalisi yang sepenuhnya
merupakan kewenangan dari ARB sebagai Ketua Umum Golkar untuk menentukan
arah kerja sama politik," ujar Hasto lagi.
Dalam akun Twitter (@DennyJA_WORLD) Selasa pagi, Denny JA menulis,
“Melalui BBM yang intensif, saya ikut meyakinkan ARB/Nirwan untuk
mendukung Jokowi saja, yang personality-nya lebih bisa nyambung.” [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar