Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby menyarankan
PDI Perjuangan mempertimbangan secara pasti calon pendamping Joko Widodo
dalam Pilpres 2014 nanti.
Menurutnya, dalam survei yang
dilakukan lembaganya dua nama kuat pendamping Jokowi tidak mendongkrak
elektabilitas capres PDI Perjuangan itu.
"PDIP harus
pertimbangkan Cawapres yang akan dipasangkan dengan Jokowi. Cawapres itu
dipilih setidaknya melesatkan elektabilitas Jokowi," kata Adjie di
kantornya, Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Adjie menjelaskan, LSI
melakukan simulasi dengan memasangkan tiga nama capres dan cawapres.
Mereka adalah Jokowi-Samad, Prabowo-Hatta Rajasa, dan Sri Sultan
Hamengku Buwono X-Gita Wirjawan.
"Hasilnya Jokowi-Samad tertinggi
dengan perolehan 26,21 persen, Prabowo-Hatta Rajasa 17,76 persen, dan
Sri Sultan Hamengku Buwono X-Gita Wirjawan dengan 14,82 persen. Yang
paling besar adalah yang tidak menjawab 41,21 persen," ujarnya.
LSI
pun mencoba mensimulasikan tiga pasang capres, bedanya Jokowi kini
dipasangkan dengan Jusuf Kalla dan dua pasangan berikutnya Prabowo-Hatta
Rajasa, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X-Gita Wirjawan. Hasilnya
Jokowi-JK hanya dapat 25,32 persen.
"Dari dua nama yang
disimulasikan mendampingi Jokowi terlihat perbedaan yang hasilnya tak
berbeda signifikan. Jokowi-Samad dengan perolehan 26,21 persen, dan
Jokowi-JK dapat 25,32 persen," tuturnya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar