Koalisi antara PDIP dan Partai Golkar dinilai tidak hanya mempermudah kemenangan di Pemilihan Presiden, tapi juga bisa menghadirkan pemerintahan yang kuat dan efektif. Ketua DPP Partai Golkar, Rizal Mallarangeng, mengatakan duet dua partai besar ini akan bisa menguasai parlemen karena bisa mengumpulkan separuh lebih kursi.
"Dengan kursi PDIP 109, Nasdem 35 kursi, PKB 47 kursi, ditambah Golkar 91, maka akan ada 282 kursi. Artinya penguasaan kursinya tidak hanya 50 persen plus satu tapi 50 persen plus dua," kata Rizal di Jakarta, 13 Mei 2014.
Koalisi PDIP dan Golkar bukan hanya dibutuhkan semata untuk kemenangan Pilpres.
Lebih dari itu, penggabungan dua kekuatan besar ini bisa menghadirkan stabilitas dan pemerintahan yang kuat.
"Ini akan menciptakan majority goverment. Bahkan super majority goverment," kata Rizal. "Jadi kalau kerjasamanya sebelum Pilpres, maka menangnya enak, memerintahnya kuat," lanjut dia.
Doktor jebolan Ohio State University ini mengatakan, super majority goverment dibutuhkan untuk pemerintahan dan pembangunan Indonesia ke depan. Dengan pemerintahan mayoritas yang kuat ini maka pasangan presiden akan bisa menjalankan kebijakan dan programnya dengan mudah dan minim hambatan politik.
"Artinya kita memutuskan apa pun di parlemen, akan mudah. Kalaupun divote, akan selalu menang," katanya.
Mengenai siapa kader Golkar yang akan diajukan mendampingi Jokowi dalam koalisi besar ini, Rizal mengatakan Aburizal Bakrie (ARB) yang paling pas. Sebab di antara kader Golkar yang lain, ARB yang memiliki elektabilitas paling tinggi.
"Secara elektabilitas, kalau Jokowi mau menang satu putaran dengan kader Golkar, ya harus dengan ARB. Karena elektabilitas ARB paling tinggi di antara kader Golkar yang lain," kata dia. [ren/vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar